Design Review. TEKNIK-TEKNIK IMPLEMENTASI MENURUT HAMID SHIRVANI.

BAB III. GAMBARAN

– OBYEK

3.1. RTRw KODYA DATI II PALEMBANG.

Dalam RTRw. Ini sesuai dengan sifatnya yang masih umum tidak mengatur ketentuan – ketentuan berupa teknik – teknik implementasi seperti yang dimaksud pada tulisan ini bagi pengendalian pembangunan kota dan atau kawasan – kawasan kota, yang berkaitan dengan hal ini hanya berupa penetapan penggunaannya saja dan arahan umumnya. Dalam kaitannya dengan tulisan ini dalam RTRw ini telah ditetapkan beberapa kawasan – kawasan khusus tertentu, baik yang berfungsi khusus tertentu ataupun yang perkembangannya pesat atau akan dipacu pengembangannya , lihat gambar 01; juga terdapat arahan bagi perlindungan bangunan – bangunan bersejarah secara umum, yang lebih lanjut harus diadakan studi bagi penetapan bangunan – bangunan tersebut sebagai bangunan cagar budaya yang harus di lindungi, dipreservasi atau dikonservasi. GBR.01. PETAWILAYAH PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

3.2. RTRK - RTRK KAWASAN KHUSUS TERTENTU.

Sebenarnya kalau untuk Kodya DATI II Palemabng ini ada beberapa kawasan kawasan yang telah disususn RTRKnya, namun dari RTRK RTRK tersebut hamper kesemuanya kurun waktunya telah berlalu, sedangkan yang baru disususn, hanya satu kawasan, namun belum disyahkan sebagai peraturan daerah. Dari RTRK – RTRK yang telah disusun tersebut juga belum banyak memuat ketentuan – ketentuan berupa teknik – teknik implementasi seperti yang dimaksud dalam tulisan ini, sedangkan yang sudah dimuat materinya belum mendalam benar.

3.3. RTBL KAWASAN TERTENTU.

Dari beberapa kawasan – kawasan tertentu yang ditetapkan dalam RTRw KODYA DATI II Palembang tahun 1994 – 2004 baru kawasan Civic Center Kota. Yang telah disusun RTBL. Kawasan Civic Centre kota ini merupkan kawasan yang termasuk kawasan dalam pusat kota, terdiri dari kawasan yang dikenal dengan sebutan Kawasan Benteng Kuto Besak dan kawasan Pasar 16 ILIR. Kawasan ini adalah merupakan kawasan bersejarah bagi kota Palembang, disinilah pusat pemerintahan dan daerah pertahanan Kesultanan Palembang, dibawah Sultan Mahmud Badarudin. Di dalam kawasan ini terdapat beberapa bangunan bersejarah, yaitu Benteng Kuto Besak sebagai satu – satunya benteng pribumi di Indonesia yang masih ada yang dibuat pada masa kesultanan Sultan Mahmud Badarudin II, Kantor Ledeng yang tadinya fungsinya sebagai menara air yang sekarang menjadi balai kota adalah merupakan sedikit bangunan peninggalan kolonial yang masih ada yang mempunyai nilai arsitektur yang tinggi, dan rumah siput yang juga sebagai peninggalan sultan Mahmud Badarudin II yang masih ada yang mempunyai nilai arsitektural hybrid antara asia dan barat, antara rumah tradisional limas dan bangunan dengan gaya Belanda peninggalan Konial. Pada kawasan civic Centre inilah terletak jembatan Nusi yang dikenal sebagai lambing kota yang menghubungkan bagian ILIR dan ULU kota yang dibelah oleh sungai Musi lihat gambar 02