Alasan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini dijadikan alasan Alasan historis, pemekaran suatu daerah dilakukan karena alasan sejarah, yaitu Alasan kultural atau budaya etnis, dimana pemekaran daerah terjadi karena Alas
8. Provinsi Sulawesi Utara Kabupaten Minahasa Utara dan Kabupaten Minahasa 9. Provinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten Konawe Selatan dan Kabupaten Konawe
10. Provinsi Kalimantan Timur Kabupaten Kutai Kertanegara dan Kabupaten Kutai
Timur 11. Provinsi Gorontalo Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Gorontalo
12. Provinsi Maluku Utara Kota Ternate dan Kota Tidore Kepulauan 13. Provinsi Papua Kabupaten Keerom dan Kabupaten Jayapura
14. Provinsi Irian Jaya Barat Kabupaten Sorong dan Kota Sorong
Kajian ini telah memperoleh temuan-temuan lapangan yang menarik, di antaranya: 1. Alasan utama pemekaran daerah ternyata lebih didasarkan pada faktor emosional,
bukan rasional. 2. Implikasi pemekaran daerah, telah menambah beban anggaran pemerintahan negara.
3. Kriteria-kriteria yang digunakan untuk melakukan pemekaran telah mengacu pada PP
No. 129 Tahun 2000, tetapi pada kenyataannya daerah yang bersangkutan tidak menunjukkan kemajuan progress sebagaimana yang diharapkan.
Fakta bahwa pemekaran daerah telah menjadi euforia di era otonomi daerah pasca reformasi menjadi tidak terbantahkan. Sampai awal 2007, jumlah daerah otonom baru
sebanyak 7 provinsi dan 162 kabupatenkota, sehingga total provinsi sebanyak 33 dan kabupatenkota sebanyak 473. Sebuah pertumbuhan pemerintahan daerah yang luar biasa,
terutama
jika dibandingkan
dengan masa
Orde Baru.
Berdasarkan hasil kajian, terdapat alasan-alasan yang mendasari dilaksanakannya pemekaran daerah adalah: