Potensi Peningkatan Ekonomi Memperpendek Rentang kendali Pelayanan Publik

b. Dalam aspek kewenangan, pemerintah pusat – yang menangani urusan Pemerintah Pusat dan depertemen teknis – harus menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan penyerahan kewenangan tersebut. c. Dalam aspek hubungan keuangan dengan pemerintah pusat, implikasi yang terjadi adalah penambahan alokasi keuangananggaran untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah, dalam bentuk DAU maupun DAK. Secara statistik keinginan daerah untuk membentuk DOB tidak pernah surut. Refleksi dari tingginya animo membentuk daerah otonomi baru ini terlihat bahwa dalam kurun waktu 10 tahun--sejak 1999 hingga 2009--pemerintah telah membentuk 205 daerah otonomi baru . A. Aspek Positif Pemekaran Daerah Dalam setiap kebijakan atau keputusan yang diambil pasti ada sisi positif dan sisi negatifnya. Begitu juga dengan penerapan sistem desentaralisasi ini, memiliki beberapa kelemahan dan kelebihan. Secara terperinci mengenai dampak dampak positif dan negatif dari desentarlisasi dapat di uraikan sebagai berikut :

a. Potensi Peningkatan Ekonomi

Pemekaran suatu wilayah membawa dampak positif dari segi ekonomi. Daerah-daerah yang dimekarkan yang memiliki potensi ekonomi yang baik lebih berkesempatan untuk melakukan pengembangan. Di Sumatera Selatan, misalnya, beberapa daerah memiliki Sumber Daya Alam SDA yang cukup menjanjikan. Namun dikarenakan sebelumnya harus dibawah kendali pemerintahan yang memiliki tanggung jawab wilayah yang sangat luas, menjadi penghambat bagi pengelolaan sumber daya alam yang ada secara maksimal. Beberapa kabupaten di Kalimantan Timur seperti Kutai Karta Negara atau di Sumatera Selatan seperti OKU Timur, Ogan Ilir, Banyuasin tentu belum mencapai kemajuan seperti sekarang ini apabila tidak dilakukan pemekaran daerah.

b. Memperpendek Rentang kendali Pelayanan Publik

Salah satu aspek positif yang dirasakan oleh masyarakat sebagai dampak dari pemekaran daerah adalah semakin pendeknya rentang kendali pelayanan publik oleh pemerintah. Kejadian di beberapa daerah jika selama ini semua urusan harus memakan waktu selama beberapa jam bahkan beberapa hari bagi wilayah-wilayah terpencil untuk mencapai ibukota kabupaten karena faktor jarak atau kualitas jalan, pemekaran daerah “mendekatkan ibukota kabupaten” kepada masyarakat sehingga berbagai urusan menjadi lebih mudah. Untuk kasus Sumatera Selatan, misalnya, selama ini masyarakat di Inderalaya harus bepergian ke kota Kayu Agung berjarak sekitar .... Km ketika harus berurusan ke kantor Bupati atau dina-dinas terkait pemerintah kabupaten Ogan Komering Ilir OKI. Namun setelah dilakukan pemekaran daerah, kabupaten OKI dibagi menjadi dua dengan dibentuknya kabupaten Ogan Ilir maka faktor jarak itu teratasi. Penduduk Inderalaya tidak perlu lagi pegi ke kota Kayu Agung karena kota Inderalaya itu sendiri berubah menjadi ibukota kabupaten Ogan Ilir. Rentang pelayanan publik yang harus diberikan oleh pemerintah kabupaten menjadi lebih dekat.

c. Percepatan Laju Pembangunan Infra Struktur di Daerah