b. Serial Bonds obligasi seri yaitu obligasi yang jatuh temponya terbagi di dalam beberapa tanggal.
5. Pembelian Obligasi
Pembelian obligasi dicatat sebesar harga perolehannya, yaitu harga beli ditambah biaya komisi, PPN dan biaya-biaya lain dalam pembeliannya.
Apabila obligasi diperoleh dengan cara pertukaran dengan aktiva selain kas, maka harga perolehan sebesar harga pasar aktiva yang diserahkan. Obligasi
yang dibeli tidak bertepatan pada hari pembayaran bunga, maka pembeli harus membayar bunga sejak pembayaran bunga terakhir sampai dengan
terjadinya pembelian. Bunga obligasi ini tidak termasuk harga perolehan atau harga pokok obligasi, maka pencatatannya harus dipisahkan dari harga
perolehan.
Contoh :
Pada 1 Desember 2013, PT Nusa Raya, Depok membeli obligasi PT. Samudra sebanyak 500 lembar, nominal Rp. 1.000.000,00. Bunga
obligasi 12 dibayar setiap tanggal 1 Mei dan 1 Nopember. Kurs beli 100, biaya komisi 1 dari nilai transaksi dan PPN 1 dari nilai komisi.
Perhitungan harga perolehan:
Keterangan : Nilai Uang Rp. Transaksi Beli 500 x 1.000.000 x 100 500.000.000
Komisi 1 x nilai trans. 5.000.000 PPN 10 dari komisi 500.000
Total biaya transaksi beli 5.500.000 Total pembelian 505.500.000
Bunga berjalan 111-112 112 x 500.000.000 x12. 5.000.000
Total Pembayaran 510.500.000
6. Perhitungan Keuntungan Obligasi
a. Resiko inflasi Resiko berikutnya adalah resiko inflasi. Anda harus memperhatikan
kondisi ekonomi dari waktu ke waktu untuk dapat mengamati 45
pergerakan laju inflasi. Jika Anda melihat kemungkinan akan naiknya inflasi, maka juallah obligasi yang Anda pegang secepatnya karena bila
inflasi meningkat maka suku bunga juga akan meningkat. Sebab jika Anda memegang obligasi yang memberikan tingkat kupon yang lebih
rendah, Anda akan kehilangan daya beli dari bunga yang Anda terima. b. Resiko lainnya
Resiko lainnya adalah resiko kesempatan investasi kembali reinvestment risk Anda tidak dapat berharap kondisi investasi saat itu
sama dengan ketika Anda membeli obligasi tersebut pertama kali, khususnya bila Anda membeli obligasi untuk jangka panjang, karena
perubahan ekonomi dan politik dapat mempengaruhi tingkat suku bunga pada saat Anda hendak menginvestasikan kembali kupon-kupon dari
obligasi tersebut. Dan ada juga beberapa jenis obligasi yang memiliki fitur call, yang berarti perusahaan penerbit obligasi tersebut berhak
untuk membeli kembali buy back obligasi pada harga tertentu call price sebelum obligasi tersebut jatuh tempo. Untuk obligasi yang
berdenominasi mata uang asing non-rupiah, gejolak fluktuasi nilai tukar valuta asing terhadap rupiah menjadikan resiko ini harus diperhatikan
dengan baik, agar investasi Anda terlindung dari kerugian akibat selisih kurs.
D. Aktivitas Pembelajaran