Pengaruh Kebijakan moneter terhadap APBN Peranan APBN terhadap perekonomian Indonesia Instrumen dan Analisis Kebijakan APBN

serta pengaruh APBN dan APBD trhadap perekonomian Indonesia melalui mengkaji referensi dan diskusi.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan pengaruhnya Kebijakan moneter terhadapn APBN 2. Mengidentifikasi Peranan APBN terhadap perekonomian Indonesia 3. Mendesripsikan Instrumen dan Analisis Kebijakan Fiskal 4. Mendeskripsikan Langkah – Langkah Pemerintah dalam meningkatkan pendapatan Negara

C. Uraian Materi : Peranan APBN Dalam Perekonomian Indonesia

Tugas Pemerintah untuk menentukan kebijaksanaan di bidang anggaran belanja agar stabilitas pertumbuhan dan pembangunan ekonomi tetap dapat di pertahankan tanpa adanya bantuan dari luar negeri, artinya besarnya pengeluaran total tidak boleh melebihi besarnya pendapatan total surplus. Kebijakan yang di tetapkan pemerintah antara lain adalah kebijakan fiscal, kebijakan moneter , kebijakan keuangan international dan kebijakan pemerataan pendapatan. Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan berupa pajak pemerintah. Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak. Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat mempengaruhi variabel-variabel berikut : - Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi - Pola persebaran sumber daya - Distribusi pendapatan.

1. Pengaruh Kebijakan moneter terhadap APBN

Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu: seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga.

2. Peranan APBN terhadap perekonomian Indonesia

- menciptakan lapangan kerja , - APBN memiliki dampak yang berakibat pada sektor-sektor negara atau sendi-sendi negara yakni dampaknya pada perekonomian, dampaknya pada pembangunan. 51

3. Instrumen dan Analisis Kebijakan APBN

1. Pembiayaan fungsional. a. Pengeluaran pemerintah ditentukan dengan melihat akibat-akibat tidak langsung terhadap pendapatan nasional b. Pajak dipakai untuk mengatur pengeluaran swasta, bukan untuk meningkatkan penerimaan pemerintah. c. Sedang pinjaman dipakai sebagai alat untuk menekan inflasi lewat pengurangan dana yang ada di masyarakat. 2. Analisis Kebijakan Fiskal a. Menciptakan stimulus fiskal Guna menciptakan stimulus fiskal dengan sasaran penerimaan manfaat yang lebih tepat, pemerintah telah mengeluarkan peraturan- peraturan administratif dan menciptakan mekanisme penyaluran dana secara transparan. b. Memperkuat Basis Penerimaan. Upaya memperkuat basis penerimaan ditempuh melalui perbaikan administrasi dan struktur pajak, ekstensifikasi penerimaan pajak dan bukan pajak seperti penjualan saham BUMN, penjualan asset BPPN c. Mendukung Program Rekapitalisasi Perbankan Upaya untuk menunjang program rekapitalisasi dan penyehatan perbankan dilakukan dengan memasukkan biaya restruktursiasi perbankan ke dalam APBN d. Mempertahankan Prinsip Pembiayaan Defisit, · Pemerintah tetap memeprtahankan prinsip untuk tidak menggunakan pembiayaan defisit anggaran dari bank sentral dan bank-bank di dalam negeri. · Pemerintah tetap mengupayakan pinjaman dari luar negeri, yang diperboleh dari lembaga keuangan internasional seperti bank 52 Dunia, ADB, dan OECF serta sejumlah negara sahabat secara bilateral, terutama dalam kerangka CGI · Kebijakan keuangann negara diarahkan pada upaya untuk mewujudkann ketahanan fiskal yang berkelanjutan fiscal sustainability. Untuk itu ada dua langkah strategis yaitu : Mengupayakan volume dan rasio defisit anggaran terhadap PDB menurunkam rasio posisi utang pemerintah baik utang dalam negeri maupun utang luar negeri terhadap PDB

4. Langkah – Langkah Pemerintah dalam meningkatkan pendapatan Negara.