c. Obligasi memiliki jatuh tempo yang telah ditentukan, ketika obligasi habis masanya maka pinjaman obligasi harus dibayar
penuh sebesar nilai nominalnya. d. Tingkat bunga obligasi bersifat kompetetif, dalam artian tidak
kalah jika dibandingkan dengan tingkat suku bunga perbankan yang berlaku.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah kegiatan pembelajaran,Bapak Ibu dapat melakukan umpan balik dengan menjawab pertanyaan berikut ini:
1. Apa yang BapakIbu pahami setelah mempelajari materi ini? 2. Pengalaman penting apa yang BapakIbu peroleh setelah mempelajari ini?
3. Apa manfaat materi ini terhadap tugas BapakIbu 4. Apa rencana tindak lanjut BapakIbu lakukan setelah kegiatan
pelatihan ini
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki, 1992. Intermediate Accounting, Edisi ke 7. Yogyakarta : BPFE - Yogyakarta.
Sembiring, Y. dan Sembiring, L., 1987. Soal-soal dan Pembahasan Intermediate Accounting. Bandung : Pionir Jaya.
Bambang Subroto, Drs. Akuntansi Keuangan Intermediate, Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE – Yogyakarta.
Siswanto Sutojoyo Dr. F. Kleinsteuber. Financial Management for Non Financial Executive, Cetakan Pertama. PT. Damar Mulia Pustaka – Jakarta.
Drs. Ainun Na’im, MBA, Akt. Akuntansi Keuangan 2, Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE – Yogyakarta.
www.google.com : Investasi Dalam Obligasi
73
Kegiatan Pembelajaran 9 :
PRAKTEK JURNAL DAN BUKU BESAR PERUSAHAAN JASA
A. TUJUAN
Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat memahami : 1. Mengidentifikasi transaksi keuangan;
2. Menganalisis transaksi berdasarkan mekanisme debit dan kredit; 3. Mencatat transaksi ke jurnal umum;
4. Memindahbukukan posting dari jurnal ke buku besar;
B. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Peserta didik bisa mengidentifikasi transaksi keuangan; 2. Peserta didik bisa menganalisis transaksi berdasarkan mekanisme debit
dan kredit; 3. Peserta didik mencatat transaksi ke jurnal umum;
4. Peserta didik bisa memindahbukukan posting dari jurnal ke buku besar;
C. URAIAN MATERI Pemindahbukuan Posting ke Buku Besar
Pemindahbukuan posting adalah mencatat atau memindahkan rekening dan
jumlah angka yang berasal darijurnal ke buku besar dengan memberikan tanda postingtertentu. Berbeda dengan penjurnalan yang harus dilakukan secara rutin
setiap hari. Pemindahbukuan ini dapat dilakukan setiap akhir pekan seminggu sekali atau bisa juga tiap akhir bulan. Sebagai tanda bahwa posting telah
dilakukan, maka tiap-tiap terjadi pemindahbukuan harus ditandai baik dalam jurnal maupun pada buku besarnya.
Pemindahbukuan posting dilaksanakan setelah semua transaksi dicatat ke dalam buku jurnal. Pemindahbukuan darijurnal umum ke buku besar dengan
prosedur berikut: 1. Memindahkan tanggal transaksi yang ada pada jurnalumum ke kolom
tanggal buku besar rekening yang bersangkutan, 2. Memindahkan jumlah nominal transaksi yang ada pada jurnal umum ke
kolom debit ataupun kredit buku besar rekening yang bersangkutan, 74
3. Memindahkan halaman jurnal umum ke kolom ref buku besar yang bersangkutan sebagai tanda sumber pemindahbukuan,
4.
Memindahkan kode rekening ke kolom ref pada jurnalumum sebagai tanda transaksi telah dipindahbukukan.Berdasarkan atas jurnal tersebut dapat
dilakukanpemindahbukuan posting.
5.
Setelah semua rekening yang ada dalam jurnal sudah diposting dalam buku besar, selanjutnya pada akhir periode dapat diketahui saldo dari tiap-tiap
rekening dengan cara menjumlahkan sisi debit dan sisi kredit. Setelah itu dicariselisihnya sehingga dapat ditemukan saldonya.
Proses Pengikhtisaran
Semakin berkembang sebuah perusahaan, semakin banyak jenis dan jumlah transaksi yang terjadi di perusahaan tersebut. Dalam suatu periode sangat
dimungkinkan sebuah perusahaan akan mengalami sebuah transaksi yang terjadisecara berulang-ulang. Dalam rangka menghadapi kejadian tersebut,
seorang akuntan atau tenaga pembukuan dituntut untuk dapat menyajikan suatu laporan keuangan yang mudah dimengerti dan bermanfaat bagi pemakainya.
Transaksi keuangan yang rumit, banyak jenis dan jumlahnya, serta terjadi berulang-ulang harus dibuat sederhana agar para pemakai mudah untuk
memahaminya. Proses pengikhtisaran atas transaksi keuangan ini ditunjukkan dalam pembuatan
ringkasan berupa neracasaldo. Neraca saldo biasa disebut juga dengan daftar saldo atauneraca sisa adalah suatu daftar yang berisi saldo dari masing masing
buku besar pada akhir periode tertentu. Pembuatan neraca saldo ini memiliki tujuan, yaitu untuk menguji kesamaan sisi
debit dengan kredit dalam buku besar serta membantu dalam penyusunan laporan keuangan.
Sumber pencatatan neraca saldo ini berasal dari saldo akhir tiap-tiap rekening. Pada akhir periode, buku besar ditutup dan dicari saldonya selanjutnya saldo
tersebut dicatat dalam neraca saldo
Contoh:
Pada kasus fotokopi “Sejahtera” dapat disusun neraca saldo sebagai berikut: dalam Rp
75
Tabel
No. Rek
Nama Rekening Debit
Kredit
100 101
102 103
111 111.1
200 300
400 500
501 502
503 504
505 Kas
Piutang Persekot Sewa
Perlengkapan Mesin Fotokopi
Akum. Depres. Mesin Fotokopi
Utang Usaha Modal, Wahyu
Pendapatan Jasa Beban Sewa
Beban Gaji Beban Listrik dan Telepon
Beban Perlengkapan Beban Depres. Mesin
Fotokopi Beban Iklan
54.002.000 1.950.000
3.600.000 5.125.000
75.000.000 -----
7.500.000 875.000
-- 500.000
148.552.000 ------
1.000.000 120.000.000
27.552.000
148.552.000
D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN