Permasalahan Tujuan Hipotesis Manfaat Metode Penelitian Deskripsi Area

di pangkalan susu yang terletak sekitar 90 km dari kota Medan. Luas Pulau Sembilan 15,65 km 2 . Di Pulau ini terdapat hutan mangrove. Kondisi air tanah masih cukup baik dimana tidak ditemukan adanya air sumur yang asin atau terkena intrusi air laut BPS, 2010. Berbagai aktivitas manusia yang berlangsung di sekitar Perairan Pulau Sembilan antara lain : kegiatan rumah tangga, pertambakan ikan dapat mengubah faktor fisik-kimia perairan secara langsung maupun tidak langsung. Perubahan faktor fisik-kimia tersebut akan mempengaruhi keberadaan plankton di dalam ekosistem perairan yang selanjutnya juga akan mempengaruhi biota air lainnya. Keragaman jenis merupakan parameter yang digunakan dalam mengetahui suatu komunitas. Parameter ini mencirikan kekayaan jenis dan keseimbangan dalam suatu komunitas Pirzan Pong-Masak, 2008. Sehubungan dengan hal tersebut maka dilakukan penelitian dengan judul: “Keanekaragaman plankton di Perairan Pulau Sembilan Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat”.

1.2 Permasalahan

Berbagai aktivitas yang berlangsung di Perairan Pulau Sembilan seperti kegiatan rumah tangga mandi, cuci dan kakus dan pertambakan ikan yang mengakibatkan perubahan faktor fisik-kimia perairan yang berdampak pada keanekaragaman plankton di kawasan perairan Pulau Sembilan. Sejauh ini belum diketahui bagaimanakah keanekaragaman plankton di Perairan Pulau Sembilan dan hubungan keanekaragaman dengan faktor fisik-kimia perairan. Universitas Sumatera Utara

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui keanekaragaman plankton di Perairan Pulau Sembilan. b. Untuk mengetahui hubungan keanekaragaman plankton dengan faktor fisik kimia di Perairan Pulau Sembilan.

1.4 Hipotesis

a. Terdapat perbedaan keanekaragaman plankton pada tiga lokasi pengamatan di Perairan Pulau Sembilan. b. Terdapat hubungan atau korelasi antara faktor fisik-kimia perairan dengan keanekaragaman plankton di Perairan Pulau Sembilan.

1.5 Manfaat

a. Memberikan informasi mengenai keanekaragaman jenis plankton di Perairan Pulau Sembilan. b. Memberikan informasi yang berguna bagi berbagai pihak yang membutuhkan data mengenai kondisi lingkungan di Perairan Pulau Sembilan. Universitas Sumatera Utara BAB 2 BAHAN DAN METODA

2.1 Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2010 di Pulau Sembilan, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Perairan ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas antara lain: sumber air untuk kegiatan mandi, cuci, kakus MCK, tempat pertambakan ikan, dan sebagai tempat pembuangan limbah rumah tangga. Metode yang digunakan dalam penentuan lokasi sampling untuk pengambilan sampel adalah “Purpossive Random Sampling” dengan menentukan tiga stasiun pengamatan. Pada masing-masing stasiun dilakukan 9 kali ulangan pengambilan sampel.

2.2 Deskripsi Area

Pulau Sembilan terletak di Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, yang secara geografis terletak pada 04º 08’ 01,0” LU dan 98º 15’ 08,6” BT sampai 04º 08’ 18,4” LU dan 98º 14’ 50,5” BT. Pulau Sembilan berdekatan dengan Selat Malaka dan merupakan salah satu tujuan wisata utama di Kabupaten Langkat. Luas Desa Pulau Sembilan adalah 1.565 Ha atau 10,34 dari luas Pangkalan Susu. Di Pulau Sembilan ini terdapat beberapa aktivitas masyarakat seperti hutan mangrove, pertambakan dan pemukiman penduduk. Universitas Sumatera Utara

a. Stasiun 1