Analisis Korelasi KESIMPULAN DAN SARAN

Menurut barus 2004, hlm: 69, nitrat merupakan produk akhir dari proses penguraian protein dan nitrit. Nitrat merupakan zat nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan termasuk algae dan fitoplankton untuk dapat tumbuh dan berkembang, sementara nitrit merupakan senyawa toksik yang bisa mematikan organisme air.

3.5.10 Kadar Phosfat

Dari tabel 3.5 diperoleh hasil pengukuran phosfat berkisar antara 0,026-0,032 mgl. Dari data tersebut diperoleh nilai phosfat tertinggi terdapat pada stasiun 3 sebesar 0,032 mgl. Hal ini dikarenakan pada stasiun 3 merupakan lokasi pembuangan limbah domestik. Sedangkan nilai phosfat terendah terdapat pada stasiun 1 sebesar 0,026 mgl. Hal ini karena pada stasiun 1 merupakan daerah kontrol tanpa aktivitas sehingga tidak ada masukan nutrisi dari luar yang dapat mempengaruhi kandungan phosfat pada stasiun ini.

3.6 Analisis Korelasi

Nilai korelasi yang diperoleh antara parameter fisik kimia perairan dengan keanekaragaman plankton dengan metoda komputerisasi SPSS ver. 16.00 dapat dilihat pada tabel 3.6. Tabel 3.6 Nilai Korelasi Antara Parameter Fisik-Kimia Perairan Dengan Keanekaragaman Plankton Dari Setiap Stasiun Penelitian Suhu pH Salinitas Intensitas Penetrasi DO BOD 5 Kejenuhan O 2 Amoniak Phosphat +0.987 +0.962 +0.987 +0.412 +0.020 -0.995 +1.000 -0.993 +0.802 +1.000 Keterangan: - = korelasi negatif berlawanan + = korelasi positif searah Dari Table 3.6 dapat dilihat bahwa hasil uji analisis korelasi pearson antara beberapa faktor fisik kimia perairan terhadap Indeks Keanekaragaman H’. Suhu berkorelasi positif searah dengan indeks keanekaragaman H’ plankton, dimana semakin tinggi suhu maka indeks keanekaragaman juga semakin tinggi, dan sebaliknya. Universitas Sumatera Utara pH berkolerasi positif dan searah dengan indeks keanekaragaman H’ plankton, dimana semakin tinggi pH maka indeks keanekaragaman akan semakin rendah, dan sebaliknya. pH berpengaruh pada setiap kehidupan organisme, namun setiap organisme mempunyai batas toleransi yang bervariasi terhadap pH perairan. Toleransi masing- masing jenis terhadap pH juga sangat dipengaruhi faktor lain seperti suhu dan oksigen terlarut. pH yang tinggi akan menyebabkan kematian bagi organisme tertentu yang mempunyai kisaran toleransi yang sempit terhadap pH. Menurut Handayani Patria 2005 kenaikan pH pada perairan akan menurunkan konsentrasi CO 2 terutama pada siang hari ketika proses fotosintesis sedang berlangsung. Salinitas berkolerasi positif dan searah dengan indeks keanekaragaman H’ plankton, dimana semakin tinggi salintias maka indeks keanekaragaman akan semakin rendah, dan sebaliknya. Akibat respirasi dari plankton akan menyebabkan kadar garam air meningkat. Menurut Barus 2004, secara alami kandungan garam terlarut dalam air dapat meningkat apabila populasi fitoplankton menurun. BOD 5 berkorelasi positif dan searah dengan indeks keanekaragaman H’ plankton, dimana semakin tinggi BOD 5 maka indeks keanekaragaman akan semakin rendah, dan sebaliknya. Jika suatu perairan sudah tercemar oleh senyawa organik maupun anorganik maka mikroorganisme membutuhkan oksigen untuk menguraikan senyawa- senyawa tersebut. Dan perairan yang sudah tercemar berkaitan dengan BOD 5 , tingginya nilai BOD 5 menunjukkan tingkat pencemaran didaerah perairan tersebut tinggi sehingga tidak sesuai untuk kehidupan plankton. Menurut Kristanto 2002 jika konsumsi oksigen tinggi, yang ditunjukkan dengan semakin kecilnya sisa oksigen terlarut di dalam air, maka berarti kandungan bahan buangan yang membutuhkan oksigen adalah tinggi. Amoniak berkorelasi positif dan searah dengan indeks keanekaragaman H’ plankton, dimana semakin tinggi amoniak maka indeks keanekaragaman akan semakin rendah, dan sebaliknya. Apabila dalam suatu perairan mengandung amoniak yang tinggi akan menyebabkan kematian bagi plankton. Menurut Wardhana 1990 pada umumnya perairan di lingkungan tercemar kandungan oksigennya rendah. Hal itu karena oksigen Universitas Sumatera Utara yang terlarut diserap oleh mikroorganisme untuk mendegradasi bahan buangan organik sehingga bahan buangan yang mudah menguap amoniak. Makin banyak buangan dalam air makin sedikit sisa kandungan oksigen yang terlarut didalamnya. Fosfat berkolerasi positif dan searah dengan indeks keanekaragaman H’ plankton, dimana semakin tinggi fosfat maka indeks keanekaragaman akan semakin rendah. Fosfat merupakan salah satu unsur hara yang terpenting untuk kehidupan plankton dan apabila kadungan fosfat dalam suatu perairan berlebih maka dapat menyebabkan ledakan populasi fitoplankton. Menurut Barus 2004 peningkatan unsur hara berupa fosfat akan meningkatkan pertumbuhan berbagai jenis tumbuhan air yang sangat cepat sehingga terjadi ledakan populasi yang sering disebut dengan blooming. Universitas Sumatera Utara BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan