1.6 METODE PENELITIAN 1.5.1. Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif, yang bersifat deskriptif dan mengharuskan sipeneliti harus masuk ke dalam dunia informan, serta melakukan
interaksi yang secara dalam, agar adanya terjalin kerjasama yang baik, serta berusaha untuk mengerti cara pandang pikir informan tersebut. sebagaimana yang
dikemukakan oleh Koentjaraningrat 1989:29 penelitian yang bersifat deskriptif bertujuan menggambarkan secara tepat sifat – sifat suatu individu, keadaan atau gejala
atau kelompok tertentu atau untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala atau frekuensi adanya hubungan antara suatu gejala dengan gejala lain.
Dalam penelitian ini saya akan format peristiwa penelitian tentang hal yang sama tetapi berbeda dengan daerah yang satu dengan yang lain, yang berkaitan
dengan adanya fenomena – fenomena yang nyata dan jelas pada sekarang ini.
1.5.2. Teknik Pengumpulan Data
Untuk dapat menjaring data ketika penelitian, maka diperlukan beberapa cara yang relevan dalam mencapai tujuan penelitian, yaitu studi lapangan, studi
kepustakaan dan bahan visual.
Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah literatur. Literatur ini dilakukan guna untuk melengkapi data yang berhubungan dengan
penelitian ini. literatur-literatur tersebut meliputi buku-buku teori, artikel, laporan penelitian, opini dari surat kabar, majalah dan dari media online.
Universitas Sumatera Utara
Studi Lapangan
Studi lapangan dilakukan untuk mengumpulkan data-data dari lokasi penelitian dan selanjutnya data yang didapat disebut dengan data primer.
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data primer ini adalah :
Observasi pengamatan adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan
penginderaan Bungin, 2007:115. Observasi ini dilakukan guna untuk melakukan pendekatan awal dengan objek pengamatan, pastinya ini
penting untuk memudahkan saya pada awalnya sebelum kegiatan wawancara dilakukan dan tentu saja untuk menggambarkan kondisi
awal. Oleh karena itulah, untuk mendukung kelengkapan data yang dapat diperoleh dengan cara pengamatan maka observasi menjadi
pilihan yang tepat dalam penelitian ini. Observasi
Wawancara atau interview adalah cara yang dipergunakan seseorang untuk tujuan suatu tugas tertentu misalnya penelitian untuk
mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seorang responden atau informan dengan cara bercakap-cakap, berhadapan
muka dengan orang yang diwawancarai. Pertanyaan-pertanyaan awal dengan informasi penting yang dibutuhkan untuk memahami kondisi
objektif sangat efektif dengan melakukan metode wawancara. Metode ini dapat mendekatkan diri secara emosional dengan informan, selain
Wawancara
Universitas Sumatera Utara
itu data-data otentikdari sudut pandang emik emic view juga dapat dimulai wawancara.
Wawancara yang dilakukan adalah wawancara mendalam depth interview dengan menggunakan alat bantu berupa pedoman
wawancara interview guide yang berhubungan dengan masalah penelitian serta daya ingat dan catatan kecil. Wawancara ini dilakukan
guna mendapatkan data mengenai situasi dan kondisi apa yang mendasari mengenai Perubahan Tata Ruang Kota Medan dari Klasik
ke Modern. Dalam melakukan wawancara, penulis memilih informan untuk diwawancarai. Informan tersebut dibagi dalam tiga 3 jenis,
yaitu: 1.Informan Pangkal
Orang yang memiliki pengetahuan luas mengenai berbagai masalah yang ada dalam suatu komunitas atau masyarakat. Dalam hal ini
yang menjadi informan pangkal ialah Pejabat Birokrasi. 2.Informan Pokok
Orang yang memiliki keahlian mengenai suatu masalah yang ada dalam masyarakat tersebut dan yang menjadi perhatian penulis.
Dalam penelitian ini, informan pokok diperoleh dari informan pangkal, dan yang menjadi informan pokok adalah Para pengusaha
yang terlibat dalam terjadinya Perubahan pada Kota Medan, dan Para Akademis yang memiliki pengetahuan yang luas terhadap Kota
Medan khususnya mengenai arsitektur bangunan kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
3.Informan Biasa Orang yang memberikan informasi mengenai suatu masalah dengan
pengetahuan yang dimilikinya, namun bukan ahlinya. Dalam hal ini yang menjadi informan biasa antara lain masyarakat umum, baik itu
yang dalam golongan rendah ataupun golongan menengah keatas yang menyadari adanya Perubahan Tata Ruang Kota Medan.
Bahan visual
Sebagai bahan informasi sekunder, saya akan mengggunakan dokumentasi visual untuk lebih menguatkan data dari hasil observasi dan wawancara.
Bahan atau peralatan yang digunakan untuk mendukung dokumen visual ini disajikan dalam bentuk foto. Gambar visual foto yang dihasilkan sebagai
bukti yang dapat dilihat oleh semua orang dan sebagai data pelengkapnya yang paling akhir.
1.5.3. Analisa data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data kualitatif yang menganalisa tentang perubahan tata ruang kota Medan. Salah satu
tahapan dalam penelitian ini berupa proses hasil wawancara, pengamatan, dokumen yang terkumpul, analisis bersifat terbuka, open ended dan induktif. Maksudnya
analisis bersifat longgar, tidak kaku, dan tidak statis, analisis boleh berubah kemudian mengalami perbaikan, dan pengembangan sejalan dengan data yang masuk
endrawarta, 2006;179 Proses analisis data dilakukan terus menerus baik di lapangan maupun setelah
di lapangan. Analisis dilakukan dengan cara mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode dan mengkategorikan data. Kemudian dicari tema
Universitas Sumatera Utara
yang menjadi fokus penelitian. fokus penelitian ini diperdalam melalui pengamatan dan wawancara berikutnya.
1.7 Lokasi Penelitian