Kawasan Kota Lama. Perubahan Tata Ruang Kota Medan Dari Klasik Ke Modern

 Kawasan Pribumi 1. Mandailing Merupakan kawasan yang berada pada sepanjang aliran di pemukiman Sungai Deli, Kelurahan Sei Mati, serta kampung baru dan sekitarnya. 2. Melayu Minang Daerah kawasan MelayuMinang berada pada daerah kota Matsum. Asal kata Matsum dari kota Matsum berasal dari nama Sultan Deli yaitu Maimun Al Rashyid Perkasa Alam yg membangun istana Maimun dan Masjid Raya. Kota Matsum merupakan kota-nya masyarakat Melayu Deli di kota Swapraja Medan yang ditandai dengan kediaman Sultan di istana Jalan Puri dan para bangsawannya yang ditandai dengan banyak istana- istana para tengku yang berupa rumah panggung. Daerah-nya dari Jalan Halat, Jalan Japaris dan Sisingamangaraja dan Ismailiyah. Jalan Puri juga dulunya lebar seperti Amaliun, dan sekarang d jalan puri masih terdapat 1 rumah panggung model rumah Melayu Deli.

2.2 Kawasan Kota Lama.

Eko Budihardjo dan Sidharta 1989 dalam Konservasi Lingkungan dan Bangunan Kuno Bersejarah di Surakarta menyatakan bahwa suatu kota mempunyai kawasan lama sebagai lokasi awal pertumbuhannya. Sejarah kota dimulai dari kawasan ini dimana bangunan-bangunannya mudah dicirikan identitasnya, penuh dengan makna sejarah dan arsitektural, sehingga secara total memancarkan citra yang kuat. Tanpa adanya kawasan ini, masyarakat akan merasa terasing tentang asal-usul lingkungannya, karena tidak mempunyai orientasi pada masa lampau. Universitas Sumatera Utara Kawasan kota lama merupakan suatu kawasan yang menjadi landasan pembentuk kota pada suatu masa, saat awal terbentuknya kota tersebut. Kawasan kota lama biasanya merupakan kawasan bersejarah atau ‘heritage district’. Kawasan kota lamabersejarah tersebut merupakan suatu area di dalam kota di mana terdapat banyak bangunan-bangunan yang signifikan sebagai bangunan lamabersejarah. Biasanya lokasi ini merupakan bagian kecil area dalam suatu kota. Eko Budihardjo 1992 dalam Arsitektur dan Kota di Indonesia menyatakan bahwa kepentingan ekonomi, globalisasi dan derasnya arus informasi mengakibatkan terjadinya penyeragaman wajah-wajah kota yang ditunjukkan dari adanya penyamaan bentuk arsitektur. Gejala penyeragaman wajah kota ini di mulai dengan terjadinya gejala pengrusakan bangunan dan kawasan peninggalan sejarah di perkotaan. Bangunan-bangunan kuno bersejarah pada suatu kota banyak yang di bongkar untuk memberikan tempat bagi bangunan baru yang modern, berupa pencakar langit berbentuk kotak kaca yang tunggal rupa yang akhirnya menghilangkan ciri dan karekteristik khas kota tersebut. Akibat semakin padatnya arus lalu lintas pada masa sekarang ini mengakibatkan matinya aktivitas di suatu kawasan kota lamabersejarah. Perkembangan kota selanjutnya menuntun kepada pembangunan yang berorientasi modern. Ada juga yang memilih untuk merombak dan membongkar unsur-unsur fisik di kawasan kota lama, menggantikannya dengan yang baru. Semua ini dilakukan demi memenuhi tuntutan efisiensi dan ekonomis. Bangunan-bangunan tua yang kaya akan bentuk ragam hias dan ornamen tersingkir oleh kehadiran bangunan-bangunan beraliran “modernism” yang memenuhi standar-standar fungsional, efisien dalam pemakaian sumber dan pemanfaatan ruang, tetapi membentuk lingkungan yang miskin identitas. Kesemuanya Universitas Sumatera Utara ini berdampak pada terjadinya penurunan terhadap guna atau fungsi dan citra kawasan pusat kota lama. Gejala pengrusakan bangunan lamabersejarah terjadi pula di kota Medan sebagai salah satu kota lama di Indonesia yang memiliki cukup banyak bangunan dan kawasan lamabersejarah. Pelestarian bangunan dan kawasan bersejarah di kota Medan diatur dalam Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan No. 6 Tahun 1988 tentang “ Pelestarian Bangunan dan Lingkungan yang Bernilai Sejarah Arsitektur Kepurbakalaan Serta Penghijauan Dalam Daerah Kota Madya Daerah Tingkat II Medan” dan Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Dati II Medan No. 188.342382SK1989 tentang pelaksanaan Perda tersebut serta salinan Surat Keputusan Walikota Medan No.188.3423017SK2000 tentang penyempurnaan SK No.188.342382SK1989. Walaupun telah diatur mengenai tata cara pemugaran dan ketentuan dan ketentuan pidana bila terjadi pelanggaran, masih saja terjadi pengrusakan maupun pembongkaran terhadap bangunan-bangunan lama, bahkan ada pula yang dibiarkan begitu saja seperti bekas Kantor dan Bupati Deli Serdang yang dibangun pada abad ke-19 dan dirobahkan pada tahun 1993 serta kasus terkahir, pembongkaran Gedung Mega Eltra di Kota Medan pada tahun 2002 yang keseluruhan bagian dalam bangunan sudah di robohkan. Tidak tercantumnya bangunan-bangunan lamabersejarah seperti ini ke dalam “Daftar Bangunan” yang dilindungi pada peraturan daerah tersebut mengakibatkan tindakan pembongkaran tidak dapat di hindarkan. Kawasan kesawan merupakan yang termasuk kawasan kota lama Medan merupakan lokasi awal perkembangan kota Medan modern yang mulai berdiri pada akhir abad XVI dan berkembangan pada awal tahun 1900-an. Fungsi yang mendominasi dari kawasan ini adalah campuran antara fungsi hunian ruko dan fungsi Universitas Sumatera Utara komersial perbelanjaanretail dan perkantoran. Pada saat ini kawasan Kesawan sedang mengalami perubahan akibat adanya penggunaan fungsi bisnis yang sebagian terpusat di Jl.A.Yani sekitarnya menjadi daerah bisnis yang berkembang.

2.3. Kawasan Gemeente Kolonial.