Analisis swot pada produk asuransi mitra mabrur plus: studi pada AJB Bumiputera 1912

(1)

ANALISIS SWOT PADA PRODUK ASURANSI MITRA MABRUR PLUS (Studi Pada AJB BUMIPUTERA 1912)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E Sy)

Oleh:

Mirantini Tri Kuntari NIM: 1111046200016

KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

(3)

(4)

(5)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 6 Juni 2015


(6)

i

ABSTRAK

Mirantini Tri Kuntari, NIM 1111046200016, Analisis SWOT Pada Produk Asuransi Mitra Mabrur Plus, Pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah, Skripsi Strata Satu (S1) Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum Konsentrasi Asuransi Syariah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan dan pemasaran produk Mitra Mabrur Plus Pada AJB Bumiputera 1912, serta untuk mengetahui sejauh mana kekuatan (Strength), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threaths). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Tingkat keberhasilan penetapan strategi pemasaran Mitra Mabrur Plus pada AJB Bumiputera 1912 cukup signifikan. Analisis SWOT Mitra Mabrur Plus adalah sebagai berikut: Kekuatan produk mitra mabur plus yaitu Dalam pemasarannya memakai strategi kumpulan atau masuk melalui perusahaan dan biasa disebut dengan ASKOLIN (Asuransi Kolektif Individu), Sedangkan kelemahan produk mitra mabrur plus antara lain, Belum memiliki web aplikasi tersendiri untuk menghemat waktu nasabah dalam pembaharuan polis maupun pengajuan klaim. Peluang mitra mabrur plus antara lain Melakukan promosi dan presentasi langsung ke dalam instansi atau perusahaan-perusahaan. Sedangkan tantangannya antara lain Perusahaan harus lebih inovatif dalam mengembangkan produk mitra mabrur plus dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan lain yang menawarkan produk yang sejenis.

Kata Kunci: Analisis SWOT. Asuransi Haji, Mitra Mabrur Plus, AJB Bumiputera Pembimbing: Ahmad Chairul Hadi, M.A


(7)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil A’lamin, puji dan syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan atas segala rahmat, hidayah serta pertolongannya akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada baginda

nabi Muhammad SAW serta para sahabatnya.

Penulis sangat berterimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu

penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini sebagai salah satu tugas

akademis di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta guna mencapai

gelar Sarjana Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum Program Studi

Muamalat Konsentrasi Asuransi Syaiah. Sehubungan dengan itu, penulis sampaikan

ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak AM. Hasan Ali, M.A., Ketua Program Studi Muamalat dan Bapak H.

Abdurrauf, Lc., M.A., Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta.

3. Bapak M. Bukhari Muslim, Lc., M.A., Selaku Dosen Penasihat Akademik.

4. Bapak Ahmad Chairul Hadi, M.A., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu dalam memberikan masukan ataupun nasihat dalam proses


(8)

iii

5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan banyak ilmu kepada penulis,

semoga ilmu yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

6. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan Perpustakaan Syariah dan Hukum, yang telah memberikan pinjaman

buku kepada penulis, sehingga dapat membantu penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

7. Segenap karyawan AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah Cabang Wolter

Monginsidi yang sudah berkenan membantu penulis, meluangkan waktu, serta

memberikan informasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Sponsor utama dalam hidup penulis teruntuk orang tuaku tersayang dan tercinta

Bapak Sadikun dan Ibu Kartini yang tidak pernah lelah mendoakan penulis,

mendukung dan memberikan semangat kepada penulis. Terimakasih untuk do‟a,

pengorbanan, nasehat yang begitu besar yang tiada henti memberi penulis

semangat untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

9. Kakak dan adikku, Budiyo Setiadi Pranoto, S.E, Shery Dickti Sari dan Arumy

Nur Aini, terimakasih telah memberikan warna dan menjadi motivator terbaik,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Teman-teman kelas Asuransi Syariah Angkatan 2011 yang selalu saling


(9)

iv

11. Sahabat-sahabatku Damnfirst kepada Ina, Diah, Firda, Tiara, Devi, Elsa, Mila

dan Nissa yang selalu menghibur dan memberikan nasehat serta menjadi

inspirasi bagi penulis dalam membuat skripsi ini.

12. Sahabat-sahabat Yoms Trip (Juber, Dito, Deden, Icad, Puput, Kinoy, Vickih,

Firman, Guspur, Peri, Fadli) terimakasih untuk kekompakannya selama mendaki,

hehe.

13. Teman-teman KKN Abata (Abel, Asep, Rima, Tami, Eris, Maydina, Saurahman,

Didi, Abi, Ina, Diah, Firdaus, Ikhwan) terimakasih untuk satu bulan hidup

bersama dan kerjasamanya bersosialisasi dengan masyarakat desa nambo bogor,

salam sayang buat kalian.

Terima kasih atas dukungan dan motivasinya, semoga Allah SWT membalas

segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Akhir kata, penulis berharap

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, Amin ya robal‟alamin.

Jakarta, 6 Juni 2015


(10)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

E. Kerangka Teoritis dan Kerangka Konseptual ... 8

F. Sistematika penulisan ... 10

BAB II LANDASAN TEORI A. Analisis SWOT ... 12

1. Pengertian ... 12

2. Fungsi, Manfaat dan Tujuan Analisis SWOT ... 17

3. Matriks Faktor Strategi Eksternal ... 19


(11)

vi

B. Asuransi Mitra Mabrur ... 25

C. Review Studi Terdahulu ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... 30

B. Objek Penelitian ... 32

C. Sumber Data ... 32

D. Teknik Pengumpulan Data ... 33

E. Teknik Pengolahan Data ... 34

F. Teknik Analisa Data ... 35

G. Teknik Penulisan ... 36

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Sejarah Singkat AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah ... 37

B. Produk-Produk AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah ... 40

C. Pemasaran dan Perkembangan Produk Asuransi Mitra Mabrur Plus45 D. Analisis SWOT Produk Asuransi Mitra Mabrur Plus ... 52

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 64

B.Saran-saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67


(12)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Matriks SWOT Kearns ... 16

Tabel 2. 2 Matriks EFAS ... 20

Tabel 2. 3 Matriks IFAS ... 22

Tabel 4. 2 Matriks IFAS Mitra Mabrur Plus ... 53

Tabel 4. 3 Matriks EFAS Mitra Mabrur Plus ... 54

Tabel 4. 4 Matriks Strategi SO & ST ... 56

Tabel 4. 5 Matriks Strategi WO & WT ... 57

Tabel 4. 6 Perhitungan Skor IFAS ... 58

Tabel 4. 7 Perhitungan Skor EFAS ... 59


(13)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kuadran Pearce dan Robinson ... 23

Gambar 4. 1 Pertumbuhan Peserta ... 47 Gambar 4. 2 Analisis SWOT Produk Mitra Mabrur Plus ... 61


(14)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan industri asuransi di Indonesia tentunya tidak terlepas dari

perkembangan ekonomi dan teknologi dalam kehidupan manusia. Dimana semakin

terbatasnya sumber-sumber kebutuhan manusia dalam usaha untuk meningkatkan

kemakmuran, maka bertambah besar usaha manusia untuk mendayagunakan

sumber-sumber yang ada.

Asuransi merupakan sarana finansial dalam tatanan kehidupan rumah tangga,

baik dalam menghadapi resiko yang mendasar seperti resiko kematian, atau dalam

menghadapi resiko atas harta benda yang dimiliki. Dengan demikian, dunia usaha

dalam menjalankan kegiatannya akan menghadapi berbagai resiko yang mungkin

dapat mengganggu kelancaran usahanya.1

Perkembangan asuransi berbasis syariah di Indonesia tidak terlepas dari

pertumbuhan bank-bank syariah, di mana sejak dikeluarkannya Undang-Undang No.

10/1998 yang mengatur secara tegas mengenai sistem perbankan syariah dunia,

perbankan di Indonesia diwarnai dengan munculnya bank syariah atau

bank-bank dengan unit syariahnya. Hal ini menyebabkan perusahaan –perusahaan asuransi konvensional yang memiliki keterkaitan bisnis dengan bank dituntut untuk masuk ke

1


(15)

2

dalam bisnis syariah, baik dengan mendirikan perusahaan asuransi syariah secara

terpisah atau mendirikan divisi syariah.2

Haji dalam syariat Islam termasuk bagian ibadah yang ditempatkan pada

urutan kelima rukun Islam. Berikut ini rincian kuota jemaah haji dalam tiga tahun

terakhir adalah:

Pada tahun 2012 jemaah haji berjumlah 221.000 orang, pada tahun 2013

sebanyak 168.800 orang dan pada tahun 2014 sebanyak 168.800 orang.3 Melalui

putusan itu diketahui bahwa kuota haji nasional tahun 1435H/2014M berjumlah

168.800 yang terdiri dari kuota haji regular sebanyak 155.200 dan kuota haji khusus

13.600. Jumlahhnya tidak berubah dari tahun lalu. Nantinya, merujuk pada KMA,

kuota haji regular terdiri atas kuota jamaah haji provinsi sebanyak 154.049 orang dan

kuota petugas haji daerah sebanyak 1.151 orang. Sedangkan kuota haji khusus terdiri

dari 12.899 jamaah haji khusus dan 701 untuk petugas haji khusus.4

Asuransi syariah memiliki makna yang sangat penting dalam

penyelenggaraan haji. Perjalanan ibadah haji mengandung resiko seperti kecelakaan

atau bahkan kematian. Resiko ini dapat terjadi baik dalam perjalanan di Tanah air

ketika perjalanan di Tanah suci. Untuk meringankan resiko tersebut dibutuhkan

2

Hasan Ali, Konsep dan Operasional Asuransi Syariah (Jakarta: Majalah Muhammadiyah, 2008), hlm. 46.

3

http://nasional.tempo.co/read/news/2015/03/22/173651877/Jadwal-Sudah-Ditentukan-Ini-Kuota-Haji-Indonesia-2005-2015

4

Artikel diakses pada tanggal 16 April 2014 pukul 20:40

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/umroh-haji/14/04/16/n44lzz-kemenag-umumkan-kuota-haji-2014


(16)

adanya asuransi. Asuransi syariah juga sejalan dengan harapan setiap calon jamaah

haji yang menginginkan menjadi haji mabrur.5

Adanya perkembangan pembangunan ekonomi yang semakin meningkat, dan

banyaknya resiko-resiko yang terjadi di masyarakat seperti; kebakaran, kecelakaan,

kesehatan, bencana alam, dana haji, dana pendidikan, dana pensiun, kendaraan

bermotor dan lain-lain, maka asuransi sangatlah dibutuhkan untuk menjamin akan

terjadinya resiko-resiko tersebut.

Asuransi jiwa syariah sebagai asuransi yang sangat dibutuhkan dalam

membantu masyarakat dalam menghadapi resiko-resiko yang sering terjadi

belakangan ini. Maka dari itu asuransi jiwa syariah saat ini mempunyai peluang yang

sangat besar untuk membantu masyarakat agar dapat mengatasi masalah-masalah

yang nantinya akan mereka hadapi dikemudian hari.

Salah satunya yaitu produk asuransi haji yang saat ini sudah banyak dimiliki

perusahaan – perusahaan asuransi syariah di Indonesia. AJB Bumiputera 1912 merupakan perusahaan asuransi jiwa nasional pertama dan tertua di Indonesia. Salah

satu produk yang dimiliki oleh AJB Bumiputera ini sendiri yaitu Produk Asuransi

Mitra Mabrur. Produk asuransi mitra mabrur yang dimiliki oleh AJB Bumiputera

sudah banyak dimiliki oleh beberapa perusahaan asuransi, seperti pada PT. Sunlife

5

Retno Suciningsih, Strategi Perusahaan Dalam Pembayaran Klaim Asuransi Mitra Mabrur Pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah, 2013


(17)

4

Financial Syariah, PT. Prudential Life Assurance, PT. Takaful Keluarga, Asuransi

Jasindo.

Berdasarkan peraturan Menag Nomor 62 Tahun 2013 tentang Kriteria

Penundaan Keberangkatan Jamaah Haji yang Telah Melunasi Biaya Penyelenggaraan

Ibadah haji Tahun 1434 H/2013. Jika besaran BPIH 2014 lebih besar dari 2013,

jamaah haji yang ditunda keberangkatannya tidak menambah selisih kurang nilai

BPIH. Jika lebih kecil, akan memperoleh pengembalian selisih lebih nilai BPIH.6

Besarnya peluang untuk tabungan haji ini sendiri, selain karena potensi

besarnya masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam, Ibadah haji juga

merupakan suatu amalan yang diwajibkan bagi kaum muslimin bagi yang mempunyai

kemampuan dan kesanggupan, agar mereka dapat menyaksikan berbagai manfaat

kerohanian yang sangat berguna.7

Kemampuan untuk dapat bersaing merupakan tantangan dan juga merupakan

ancaman, tetapi disisi lain dapat dimanfaatkan untuk keuntungan bisnis sehingga

perusahaan dapat berhasil dalam bidangnya. Perusahaan harus menyadari

kelemahan-kelemahan dan memanfaatkan kekuatan-kekuatan yang dimiliki untuk dapat

6

Artikel diakses pada tanggal 16 November 2014,

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/umroh-haji/13/06/21/moqjcr-jamaah-haji-yang-batal-berangkat-jadi-prioritas-2014

7


(18)

memenangkan persaingan, maka perusahaan harus memiliki strategi bersaing yang

berbeda dengan yang dilakukan oleh pesaing.8

Teknik SWOT pada dasarnya merupakan salah satu teknik untuk menganalisa

berbagai kondisi dan situasi yang mempengaruhi proses kekuatan produk asuransi

mitra mabrur yang dimiliki AJB BumiPutera 1912. Tujuan dilakukannya analisis

SWOT ini untuk melakukan diagnose produk, sehingga dapat menentukan yang tepat

terhadap produk yang dimilikinya. Langkah awal yang dikembangkan menginvestasi

faktor internal dan eksternal yang ada pada produk asuransi mitra mabrur ini. Dengan

menggunakan analisis SWOT tersebut bisa ditentukan faktor kunci sukses yang

mungkin dimiliki oleh produk asuransi .

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis hendak membahas dan mengkaji

seberapa besar kekuatan dan kelemahan serta berapa banyak peluang dan ancaman

yang terdapat pada produk asuransi mitra mabrur plus ini. Oleh karena itu, penulis

tertarik menyusun skripsi ini dengan judul “Analisis SWOT Pada Produk Asuransi Mitra Mabrur Plus (Studi Pada: AJB Bumiputera 1912)”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka masalah yang dapat diidentifikasi penulis

adalah sebagai berikut:

1. Upaya perkembangan produk asuransi mitra mabrur plus.

8

Hutabarat, J, Operasional Strategi (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia, 2006), hlm. 14.


(19)

6

2. Bagaimana memanfaatkan peluang agar volume penjualan produk asuransi mitra

mabrur plus meningkat.

3. Mekanisme produk asuransi mitra mabrur plus di AJB Bumiputera 1912.

4. Strategi yang digunakan AJB Bumiputera 1912 dalam menarik minat masyarakat.

5. Perusahaan harus memiliki strategi bersaing yang berbeda dengan yang dilakukan

oleh pesaing.

6. Salah satu alat yang dapat dipakai untuk merumuskan strategi bersaing adalah

dengan Analisis SWOT.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan konteks pada latar belakang masalah diatas, maka untuk

menghindari kemungkinan pembahasan yang menyimpang dari pokok permasalahan

yang diteliti, serta sesuai dengan pokok permasalahan yang akan dibahas. Maka

skripsi ini membatasi masalah untuk mengetahui sejauh mana perkembangan dan

pemasaran produk Mitra Mabrur Plus Pada AJB Bumiputera 1912, serta untuk

mengetahui sejauh mana kekuatan (Strength), kelemahan (Weaknesses), peluang

(Opportunities) dan ancaman (Threaths).

2. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah tersebut, maka penulis merumuskan masalah dalam


(20)

1. Bagaimana strategi yang dilakukan perusahaan melalui analisis SWOT pada

produk asuransi mitra mabrur plus?

2. Bagaimana upaya AJB Bumiputera 1912 dalam mengembangkan produk asuransi

mitra mabrur plus?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Untuk menjelaskan perkembangan produk asuransi mitra mabrur plus pada AJB

Bumiputera 1912 dalam meningkatkan volume penjualan?

2. Untuk menentukan sejauh mana Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan),

Opportunities (Peluang), dan Threats (Ancaman) pada produk asuransi mitra

mabrur plus.

Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat sebagai penambah wawasan mengenai

segala aspek yang berhubungan dengan analisis SWOT.

2. Bagi akademisi, hasil penelitian ini dapat menambah khazanah pengetahuan,

melengkapi dan memberikan informasi dan perbandingan bagi peneliti lain, serta

memperkaya literatur perpustakaan mengenai analisis SWOT terhadap produk


(21)

8

3. Bagi perusahaan asuransi syariah, bisa menjadi bahan acuan untuk bisa

meningkatkan dan mengembangkan produk-produk yang sudah ada agar lebih

inovatif dan variatif kedepannya serta dapat menentukan strategi pemasaran yang

berdaya saing.

4. Bagi masyarakat, agar lebih mengenal dan menambah wawasan, khususnya

mengenai produk asuransi mitra mabrur plus dan dapat dijadikan bahan

pertimbangan yang cocok dalam memilih pembiayaan.

E. Kerangka Teoritis dan Kerangka Konseptual

Suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman

ekstenal dan merebut peluang yang ada. Proses analisa, perumusan dan evaluasi

strategi-strategi itu disebut managemen strategis. Tujuan utama perencanaan strategis

adalah agar perusahaan melihat secara obyektif kondisi-kondisi eksternal dan

internal. Dalam hal ini dapat dibedakan secara jelas, fungsi manajemen, konsumen,

distributor dan pesaing. Jadi perencanaan strategis penting untuk memperoleh

keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen

dan dukungan yang optimal dari sumber daya yang ada.9

Analisis SWOT mengarahkan analisis strategik dengan cara memfokuskan

perhatian pada kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities),

dan ancaman (threat) yang memerlukan hal yang kritis bagi keberhasilan organisasi

9


(22)

maupun perusahaan dengan melakukan indentifikasi secara hati-hati pada faktor

keberhasilan kritis (Critical Succes Factors).10

Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI)

No.21/DSN-MUI/X/2001 memberikan definisi mengenai asuransi syariah adalah

usaha saling tolong menolong diantara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam

bentuk asset dan atau tabarru‟ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu mulai akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.11

Sedangkan asuransi dana talangan haji adalah salah satu produk dalam

asuransi syariah yang dapat membantu para calon jamaah haji untuk segera

mendapatkan porsi haji. Dasar yang melandasi dana talangan haji ini adalah, Fatwa

Dewan Syariah Nasional (DSN) Nomor 21/DSN-MUI/X/2001 tentang pedoman

asuransi syari‟ah. Dan PMK (Peraturan Menteri Keuangan) Nomor 18 Tahun 2010

tentang penerapan prinsip dasar penyelenggaraan usaha perasuransian dan reasuransi

dengan prinsip syari‟ah. Serta fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Nomor 51/DSN-MUI/III/2006 tentang akad Mudharabah Musyarakah pada Asuransi

Syariah.

10

A. Susty Ambariani, Manajemen Biaya (Jakarta: Salemba Empat, 2000) hlm. 43. 11

Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah Life and General Konsep dan Sistem Operasional, (Jakarta: PT. Gema Insani 2004), hlm. 28


(23)

10

F. Sistematika penulisan

Untuk mempermudah penulisan ini, maka disusun sistematika penulisan yang

terdiri dari lima bab yang kemudian pada setiap bab terdiri dari beberapa sub-bab

bahasan dengan rincian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini memuat Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah,

Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian,

Kerangka Teori dan Konseptual, dan Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas lebih mendalam teori-teori yang berhubungan

dengan masalah dalam penelitian ini, yaitu meliputi analisis SWOT

yang membahas Pengertian Analisis SWOT yang meliputi fungsi,

Manfaat, Tujuan Analisis SWOT dan Matriks Analisis SWOT,

Asuransi Syariah, Produk Asuransi Mitra Mabrur, review studi

terdahulu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai metodologi penelitian yang meliputi


(24)

pengumpulan data, teknik pengolahan data, teknik analisa data, dan

teknik penulisan.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum perusahaan diantaranya

meliputi: profil perusahaan, visi misi dan tujuan perusahaan, jenis

produk perusahaan, serta bagaimana perkembangan produk asuransi

mitra mabrur yang terdapat di AJB Bumiputera 1912 menggunakan

analisis SWOT.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dari pembahasan yang telah diuraikan

pada bab-bab sebelumnya dan memberikan saran-saran yang kiranya


(25)

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Analisis SWOT

1. Pengertian

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (Strength) dan (Opportunities), namun secara bersamaan

dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses

pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan,

strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian, perencanaan strategis

(strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategi perusahaan (kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut

dengan Analisis Situasi. Model yang paling popular untuk analisis situasi adalah

Analisis SWOT.12

Suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman

ekstenal dan merebut peluang yang ada. Proses analisa, perumusan dan evaluasi

strategi-strategi itu disebut managemen strategis. Tujuan utama perencanaan strategis

adalah agar perusahaan melihat secara obyektif kondisi-kondisi eksternal dan

internal. Dalam hal ini dapat dibedakan secara jelas, fungsi manajemen, konsumen,

12

Freddy Rangkuti, Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2014) hlm. 19.


(26)

distributor dan pesaing. Jadi perencanaan strategis penting untuk memperoleh

keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen

dan dukungan yang optimal dari sumber daya yang ada.13

Analisis SWOT mengarahkan analisis strategik dengan cara memfokuskan

perhatian pada kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities),

dan ancaman (threat) yang memerlukan hal yang kritis bagi keberhasilan organisasi

maupun perusahaan dengan melakukan indentifikasi secara hati-hati pada faktor

keberhasilan kritis (Critical Succes Factors).14

Analisis ini bertumpu pada basis data tahunan yang mencakup data

perkembangan organisasi pada tiga tahun sebelum dilakukan analisis, apa yang

diinginkan pada tahun dilakukannya analisis serta kecenderungan organisasi untuk

lima tahun kedepan pasca analisis. Hasil analisis SWOT dapat menunjukkan kualitas

dan kuantifikasi posisi organisasi dengan sejumlah kemampuan inti bila resultansi

kekuatan dan kelemahannya positif yang kemudian memberikan rekomendasi

strategis terhadap strategi perusahaan serta rekomendasi fungsional kebutuhan atau

modifikasi sumber daya organisasi.15

a. Strategi SO

Dalam matriks tersebut Comparative Advantage (Keunggulan Komparatif)

berarti pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga organisasi tidak boleh

13

M. Ismail Yustanto, Pengantar Manajemen Syariat, hlm. 19. 14

A. Susty Ambariani, Manajemen Biaya (Jakarta: Salemba Empat, 2000) hlm. 43. 15

M. Ismail Yusanto dan M.K. Widjajakusuma, Manajemen Strategis: Perspektif Syariah (Jakarta: Khairul Bayaan, 2003), hlm. 25.


(27)

14

membiarkan peluang tersebut hilang begitu saja, namun sebaiknya organisasi harus

segera memperkuat dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya.

Matriks ini memberikan kemungkinan bagi organisasi untuk berkembang lebih cepat,

namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu dalam

lingkungan. Dengan demikian yang harus dijawab adalah „‟Bagaimana

memanfaatkan kekuatan yang ada, untuk meningkatkan posisi kompetitif

organisasi.‟‟

b. Strategi ST

Matriks ini menghadapkan pada isu strategis Mobilization, yaitu kotak

interaksi dan pertemuan antara ancaman dari luar yang diidentifikasi dengan kekuatan

organisasi. Disini organisasi harus melakukan mobilisasi sumber daya yang

merupakan kekuatan organisasi untuk memperlakukan ancaman dari luar tersebut,

bahkan jika mungkin organisasi dapat mengubahnya menjadi peluang.

c. Strategi WO

Matriks ini menampilkan isu strategi Invesment atau Divesment yang

memberikan pilihan dengan situasi yang kabur. Peluang yang tersedia sangat

meyakinkan, namun organisasi tidak memiliki kemampuan untuk menggarapnya.

Kalau dipaksakan, dapat memakan biaya yang cukup besar sehingga akan merugikan

organisasi. Jika memang demikian, lebih baik ditinggalkan dan diserahkan pada


(28)

Pertanyaannya adalah „‟Haruskah organisasi menanam investasi untuk memperkuat titik lemahnya, sehingga mampu mengubah dan memperbaiki posisi kompetitifnya.‟‟

d. Strategi WT

Matriks ini adalah kotak yang paling lemah dari semua matriks karena

merupakan kontak atau titik temu dua sisi yang masing-masing lemah, dan karenanya

keputusan yang salah akan membawa bencana bagi organisasi. Strategi yang harus

diambil adalah Damage Control (mengendalikan kerugian) yang diderita sehingga

tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.16

Kinerja perusahaan atau organisasi dapat ditentukan dengan Analisis SWOT,

yang merupakan hasil perbandingan dengan faktor-faktor Eksternal (Peluang dan

Ancaman/ Tantangan). Faktor internal diperoleh dari data dalam lingkungan

perusahaan seperti dari laporan keuangan, kegiatan operasional, kegiatan pemasaran

dan data staff serta karyawan. Sedangkan faktor eksternal diperoleh dari data

lingkungan diluar perusahaan atau organisasi, seperti analisis pasar, komunitas,

pemerintah, dan analisis kelompok (untuk kepentingan tertentu) perencanaan usaha

yang baik dengan menggunakan metode pengujian analisis SWOT dirangkum dalam

Matrik SWOT yang dikembangkan oleh Kearns (1992).17

16

Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008) hlm. 31-33.

17

M. Ismail Yusanto, Muhammad Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta: Gema Insani Press) hlm. 67.


(29)

16

Dalam Matriks tersebut, Comparative Advantage (Keunggulan Komparatif)

berarti pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga organisasi tidak boleh

membiarkan peluang itu hilang begitu saja, namun sebaliknya organisasi harus segera

memperkuat dengan berbagai perencanaan yang mendukungnya. Sel A itu memberi

kemungkinan bagi organisasi untuk berkembang lebih cepat, namun harus senantiasa

waspada terhadap perubahan yang tidak menentu dalam lingkungannya. Dengan

demikian, yang harus dijawab adalah „‟Bagaimana memanfaatkan kekuatan yang ada,

untuk meningkatkan posisi kompetitif organisasi‟‟.

Sel B menghadapkan organisasi pada isu Strategis Mobilization yaitu kotak

interaksi dan pertemuan antara ancaman dari luar yang diidentifikasikan dengan

kekuatan organisasi. Disini organisasi harus melakukan mobilisasi sumberdaya yang Tabel 2. 1 Matriks SWOT Kearns

EFAS IFAS

Opportunities (O) (Peluang)

Threath (T) (Ancaman)

Strength (S) (Kekuatan)

Strategi SO

Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)

Strategi WO Mobilisasi (Mobilization)

Weaknesses (W) (Kelemahan)

Strategi ST

Divestasi/Investasi (Divestment/ Investment)

Strategi WT Kendali kerusakan (Damage Control)


(30)

merupakan kekuatan organisasi untuk memperlunak ancaman dari luar, bahkan jika

mungkin organisasi dapat mengubahnya menjadi peluang.

Sel C menampilkan isu strategis investment atau divestment yang

memberikan pilihan dengan situasi yang kabur. Peluang yang tersedia sangat

meyakinkan, namun organisasi tidak mempunyai kemampuan untuk menggarapnya.

Kalau dipaksakan, dapat memakan biaya yang sangat besar sehingga akan merugikan

organisasi.

Sel D adalah kotak yang paling lemah dari semua sel karena merupakan kotak

atau titik temu dua sisi yang masing-masing lemah, dan karenanya keputusan yang

salah akan membawa bencana bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah

Damage Control (Mengendalikan Kerugian) yang diterima sehingga tidak menjadi

lebih parah dari yang diperkirakan.18

2. Fungsi, Manfaat dan Tujuan Analisis SWOT a. Fungsi Analisis SWOT

Sebagai alat analis, analisis SWOT berfungsi untuk menganalisis mengenai

kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan yang dilakukan melalui telaah

terhadap kondisi internal perusahaan, serta analisis mengenai peluang dan ancaman

18

Rahmaniar, Analisis SWOT Terhadap Produk Mulia Pegadaian Syariah Cabang Pondok Aren, Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri syarif Hidayatullah Jakarta, 2011


(31)

18

yang dihadapi perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi eksternal

perusahaan.19

b. Manfaat Analisis SWOT

Analisis SWOT bermanfaat apabila telah secara jelas ditentukan dalam bisnis

apa perusahaan beroperasi, dan arah mana perusahaan menuju masa depan serta

ukuran apa saja yang digunakan untuk menilai keberhasilan manajemen perusahaan

dalam menjalankan misinya dan mewujudkan visinya. Dari hasil analisis akan

memetakan posisi perusahaan terhadap lingkungan dan menyediakan pilihan strategi

umum yang sesuai, serta dijadikan dasar dalam menetapkan sasaran-sasaran

perusahaan selama 3-5 tahun ke depan untuk memenuhi kebutuhan dan harapan dari

para stakeholder.

c. Tujuan Analisis SWOT

Untuk mengetahui kelemahan perusahaan dan menciptakan kelemahan itu

menjadi kekuatan, serta mencoba menghilangkan ancaman untuk dijadikan suatu

peluang, maka perlunya identifikasi terhadap peluang dan ancaman yang dihadapi

serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan melalui penelaahan terhadap

lingkungan dan potensi sumber daya perusahaan dalam menetapkan sasaran dan

merumuskan strategi organisasi yang realistik dalam mewujudkan visi dan misinya,

maka tujuan analisis SWOT adalah untuk faktor-faktor internal dan eksternal

19

Titin Suhartini, Analisis SWOT Terhadap Produk iB Hasanah Card BNI Syariah, Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014


(32)

perusahaan yang telah dianalisis, dan apabila terdapat kekurangan maka dapat

disempurnakan.

3. Matriks Faktor Strategi Eksternal

Sebelum membuat matrik Faktor Strategi Eksternal, kita perlu mengetahui

terlebih dahulu faktor strategi eksternal (External Strategic Factor Analysis

Summery/EFAS). Berikut ini adalah cara-cara penentuan faktor strategi eksternal

(EFAS).

a. Susunlah kolom 1 (5 sampai peluang dan ancaman)

b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting).

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor

tersebut terhadap kondisi yang besangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor

peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4. Tetapi jika

peluangnya kecil diberi +1). Pemberian rating ancaman adalah sebaliknya.

Misalnya, jika nilai ancamannya besar, ratingnya adalah 1. Sebaliknya jika

ancaman sedikit, ratingnya 4.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk


(33)

20

masing-masing faktor yang nilai bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai

dengan 0,1 (poor)

e. Gunakan kolom 5 untuk memberi komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya.

f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini dapat kita gunakan

untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok

industri yang sama.

Tabel 2. 2 Matriks EFAS 20

Faktor-faktor Strategi Eksternal

Bobot Rating Bobot x Rating

Komentar

Peluang

Ancaman

Total 1,00

Jadi, sebelum strategi diterapkan, perencanaan strategi harus menganalisis

lingkungan eksternal untuk mengetahui berbagai peluang dan ancaman. Masalah

strategis yang akan dimonitor harus ditentukan karena masalah ini mungkin dapat

mempengaruhi perusahaan di masa yang akan datang.

20


(34)

4. Matriks Faktor Strategi Internal

Setelah faktor-faktor Strategis Internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu

table IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summery) disusun untuk merumuskan

faktor strategis internal tersebut dalam kerangka strength dan weakness perusahaan.

Tahap-tahapnya adalah:

a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom.

b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 0,1 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor terhadap

posisi strategis perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi

skor total 1,00)

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor

tersebut terhadap kondisi perusahaan yang besangkutan. Variable yang bersifat

positif (semua variabel yang termasuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1

sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya rata-rata industri atau

dengan pesaing utama. Sedangkan untuk variabel yang bersifat negatif,

kebalikannya. Contohnya jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan

rata-rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan


(35)

22

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan pada

kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang

nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

e. Gunakan kolom 5 untuk memberi komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini dapat kita gunakan

untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok

industri yang sama.

Tabel 2. 3 Matriks IFAS21 Faktor-faktor

Strategi Internal

Bobot Rating Bobot x

Rating

Komentar

Kekuatan

Kelemahan

Total 1,00

Melalui Kuadran Pearce dan Robinson (1998) memberikan empat

kemungkinan posisi yang ditempati oleh suatu organisasi.

21Ibid


(36)

Kuadran III Kuadran I

(-,+) Ubah Strategi (+,+) Progresif

Kuadran IV Kuadran II

(-,-) Strategi Bertahan (+,-) Diversifikasi

Kuadran I (SO):

a. Merupakan situasi yang sangat menyenangkan.

b. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan

peluang yang ada secara maksimal.

c. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah prima dan mantap

sehingga pertumbuhan yang agresif.

Progresif artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga

dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, membesar pertumbuhan dan meraih

kemajuan secara maksimal.

Gambar 2. 1 Kuadran Pearce dan Robinson

Berbagai Peluang

Berbagai Ancaman

Kekuatan Internal Kelemahan


(37)

24

Kuadran II (ST):

a. Meskipun menghadapi berbagai macam ancaman, perusahaan ini masih memiliki

kekuatan dari segi internal.

b. Perusahaan pada posisi seperti ini dapat menggunakan kekuatannya untuk

memanfaatkan peluang jangka panjang.

c. Dilakukan melalui penggunaan strategi diversifikasi produk atau pasar.

Diversifikasi artinya perusahaan dalam kondisi mantap namun menghadapi

sejumlah tantangan berat , sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami

kesulitan untuk terus beputar bils hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh

karena itu organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi

teknisnya.

Kuadran III (WO):

a. Perusahaan menghadapi peluang pasar yang besar tetapi sumberdaya lemah.

b. Karena itu dapat memanfaatkan peluang tersebut secara optimal.

c. Fokus strategi perusahaan pada posisi ini ialah meminimalkan kendala-kendala

internal perusahaan.

Ubah strategi artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi

sebelumnya, strategi lama sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus


(38)

Kuadran IV (WT):

a. Merupakan kondisi yang serba tidak menguntungkan

b. Perusahaan menghadapi berbagai ancaman eksternal sementara sumberdaya yang

dimiliki banyak kelemahan.

c. Stategi yang diambil Defensif, Penciutan atau Likuidasi.

Strategi bertahan artinya kondisi internal organisasi yang lemah yang akan

dihadapkan pada situasi eksternal yang sulit, menyebabkan organisasi berada pada

pilihan dramatis.karena itu organisasi disarankan untuk menggunakan strategi

bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini

dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.22

B. Asuransi Mitra Mabrur Plus 1. Pengertian Asuransi Syariah

Asuransi Syariah (Ta‟min, Takaful, atau Tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi

dalam bentuk asset dan tabarru‟ yang memberikan pola pengembalian untuk

menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.23

Akad pada asuransi syariah terdiri atas akad tabarru dan akad tijarah, yaitu

mudharabah, wakalah, syirkah, wadiah, dan lain-lain.

22 Ibid

, hlm. 30. 23

Amin Suma, Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional, (Tangerang: Kholam Publishing, 2006), hlm. 41.


(39)

26

Prinsip dasar asuransi syariah adalah mengajak kepada setiap peserta untuk

saling menjalin sesama peserta terhadap sesuatu yang memberikan pola

pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai

dengan syariah.

Asuransi merupakan salah satu lembaga keuangan modern yang melakukan

manajemen risiko yang mungkin dihadapi di masa yang akan datang. Hal ini sangat

menarik, mengingat kemungkinan adalah suatu ketidakpastian (uncertainty).

Mengantisipasi sesuatu yang masih berupa kemungkinan bisa jadi bagi sebagian

orang sebagai sebuah tindakan yang sia-sia dan tidak bermanfaat sama sekali, tetapi

bagi yang lain mungkin sebuah tindakan yang sangat efektif untuk menghindari

kerugian yang mungkin ditimbulkannya.24

2. Produk Asuransi Mitra Mabrur Plus

Suatu perlindungan untuk perorangan yang menginginkan dan merencanakan

pengumpulan dana dalam mata uang rupiah atau US dollar untuk biaya menjalankan

haji.

Asuransi jiwa syariah yang dirancang untuk membantu pengelolaan dana

guna membiayai perjalanan haji. Produk ini merupakan gabungan antara unsur

tabungan dan unsur mudharabah (tolong-menolong dalam menanggulangi musibah)

jika peserta ditakdirkan meninggal dunia.

24


(40)

a. Definisi

Mitra Mabrur Plus hadir untuk mempersiapkan dana menunaikan ibadah haji,

melalui perpaduan perlindungan asuransi dan tabungan, sesuai dengan prinsip

syariah.

b. Manfaat Asuransi

1. Jika peserta hidup sampai perjanjian berakhir, maka peserta akan mendapatkan:

a. Dana tabungan yang telah disetor

b. Bagian keuntungan atas hasil investasi dana tabungan

c. Bagian keuntungan atas dana khusus (tabarru) yang ditentukan oleh AJB

Bumiputera 1912.

2. Apabila Pihak Yang Diasuransikan meninggal dalam masa asuransi, maka Pihak

Yang ditunjuk akan menerima:

a. Santunan kebajikan sebesar Manfaat Awal.

b. Nilai Tunai, yang terdiri dari :

 Dana Investasi yang telah disetor.

 Bagi hasil (mudharabah) sebesar 70% dari pengembangan dana investasi.

3. Apabila Peserta mengundurkan diri sebelum akhir masa asuransi, maka Peserta

akan menerima Nilai Tunai yang terdiri dari :

a. Dana Investasi yang telah disetor.


(41)

28

C. Review Studi Terdahulu

1. Prawitasari, Tesis S2 Universitas Diponegoro tahun 2011, „‟Analisis SWOT

Sebagai Dasar Perumusan Strategi Pemasaran Berdaya Saing’’ Dalam tesis ini membahas mengenai bagaimana menentukan strategi pemasaran yang tepat dan

kompetitif dengan terlebih dahulu mengidentifikasi, menilai faktor internal dan

lingkungan eksternal yang mempengaruhi perusahaan. Hal ini dilakukan dengan

menggunakan metode analisis SWOT (Strength, Weakness, oppurtunity, Threat),

yang diciptakan oleh Albert Humphrey

2. Jurnal Al-„Adalah, oleh Dede Abdul Fatah dengan judul Perkembangan Obligasi Syariah (Sukuk) di Indonesia. Analisis Peluang dan Tantangan.25 Penelitian ini

membahas mengenai peluang bagi investor muslim dan non muslim untuk

berinvestasi di Indonesia menggunakan obligasi syariah (sukuk). Sehingga, sukuk

dapat dimanfaatkan untuk membangun perekonomian bangsa dan menciptakan

kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi peluang tersebut bukan berarti tanpa

tantangan dan hambatan, salah satunya dalam konteks social, UU SBSN sangat

inklusif terhadap segmen pasar.

3. Fitriani, Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah 2011, “Analisis SWOT Sistem Pemasaran PT AJ Bringin Jiwa

Sejahtera Divisi Syariah”, Dalam skripsi ini membahas mengenai sistem

pemasaran secara umum pada PT. AJ Bringin Jiwa Sejahtera Divisi Syariah

25Dede Abdul Fatah, „‟Perkembangan Obligasi Syariah (Sukuk) di Indonesia: Analisis

Peluang dan Tantangan’’, diakses pada 25 November 2014, dari


(42)

dengan menggunakan analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman

(SWOT).

4. Azzah Fadilatul Maisah, Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah 2012, “Analisis SWOT pada Asuransi Kesehatan Syariah pada PT. Prudential Life Assurance.”, Dalam skripsi ini membahas mengenai apa saja kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dari sistem

klaim asuransi kesehatan individu dan bagaimana prosedur analisis klaim

kesehatan individu.

Perbedaan penelitian penulis dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah:

1. Dalam penelitian ini, peneliti ingin membahas mengenai analisis perkembangan

produk asuransi mitra mabrur.

2. Dalam menganalisis produk asuransi mitra mabrur peneliti menggunakan analisis

SWOT.


(43)

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian dengan pendekatan kualitatif menekankan analisis proses dari

proses berfikir secara induktif yang berkaitan dengan dinamika hubungan antar

fenomena yang di amati, dan senantiasa menggunakan logika ilmiah. Penelitian

kualitatif tidak berarti menggunakan dukungan dari data kuantitatif, tetapi lebih

ditekankan pada kedalaman berpikir formal dari peneliti dalam menjawab

permasalahan yang dihadapi.26

Penelitian kualitatif bertujuan mengembangkan konsep sensitivitas pada

masalah yang dihadapi. Menerangkan realitas yang berkaitan dengan penelusuran

teori dari bawah (grounded theory) dan mengembangkan pemahaman akan satu atau

lebih dari fenomena yang dihadapi.27

Salah satu jenis penelitian kualitatif adalah penelitian dengan metode atau

pendekatan studi kasus (case study). Penelitian studi kasus memusatkan diri secara

intensif pada satu objek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Penelitian

studi kasus dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif, tentang latar belakang

masalah keadaan dan posisi suatu peristiwa yang sedang

26

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta: BumiAksara, 2013), Cet-1, hlm. 80.


(44)

berlangsung saat ini, serta interaksi lingkungan unit social tertentu yang bersifat apa

adanya (given).28

Menurut Salim (2006) pada intinya studi kasus berusaha untuk menyoroti

suatu keputusan atau seperangkat keputusan , mengapa keputusan itu diambil,

bagaimana diterapkan dan apakah hasilnya.Secara ringkasnya yang membedakan

metode studi kasus dengan metode penelitian kualitatif lainnya adalah kedalaman

analisis nya pada kasus yang lebih spesifik (baik kejadian maupun fenomena

tertentu).29

Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan,

wawancara, atau penelaahan dokumen. Metode kualitatif ini digunakan karena

beberapa pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah

apabila menghadapi dengan kenyataan jamak. Kedua, metode ini menyajikan secara

langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden. Ketiga, metode ini lebih

peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama

terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.30

Pendekatan penelitian yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini

adalah menggunakan metode kualitatif. Data yang dihasilkan berupa data kualitatif

yang dikembangkan dengan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah jenis

28

Imam Gunawan, MetodePenelitianKualitatif: TeorodanPraktik, (Jakarta: BumiAksara, 2013), Cet-1, hlm. 112.

29Ibid,

hlm. 116. 30

Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), Cet-26, hlm. 248.


(45)

32

penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas

mungkin tanpa ada perlakuan objek yang diteliti.31 Dimana data yang berupa

kata-kata, hasil wawancara, catatan lapangan, dan arsip-arsip dokumen resmi perusahaan

terkait, akan dikumpulkan dan diperiksa kembali demi tercapainya kesesuaian dari

apa yang diteliti.

B. Objek Penelitian

Adapun objek penelitian yang akan diteliti oleh penulis adalah Mitra Mabrur

yang merupakan salah satu produk asuransi haji pada AJB Bumiputera 1912 yang

berlokasi di Jln. Wolter Monginsidi No. 84-86 Jakarta 12170, Telp (021) 2512154,

fax (021) 2520674.

C. Sumber Data

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan,

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal

itu pada bagian ini jenis datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data

tertulis, foto, dan statistik.32 Adapun data yang digunakan penulis dalam skripsi ini,

menggunakan dua jenis sumber data, yaitu:

a. Data primer, yaitu data pokok yang diperoleh langsung dari beberapa pihak AJB

Bumiputera 1912 melalui wawancara dan observasi langsung. Data yang diperoleh

31

Ronny Kountur, Metode Penelitian: Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, (Jakarta: PPM, 2005), cet-3, hlm.105.

32

Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), Cet-26, hlm. 248.


(46)

adalah data tentang perkembangan, kelebihan, kelemahan, peluang dan ancaman

produk mitra mabrur.

b. Data sekunder, yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada

penulis yang berfungsi sebagai data pendukung. Data sekunder didapat dari

buku-buku, koran, majalah, internet, penelitian terdahulu, dan sumber-sumber tertulis

lainnya yang mengandung informasi tentang masalah yang dibahas.33

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian penulis menggunakan beberapa tekhnik pengumpulan data

yang berkaitan dengan pembahasan. Adapun tekhnik pengumpulan data tersebut

adalah:

a. Library research (pengumpulan data melalui kepustakaan). Metode pengumpulan

data yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi kepustakaan (library

research) dengan membaca dan mengumpulkan melalui buku-buku, artikel dan

karya ilmiah lainnya yang berisi tentang informasi yang menjadi acuan teori yang

berkaitan dengan tema skripsi, yaitu berkaitan dengan analisis SWOT, dan Produk

Asuransi Mitra Mabrur.

b. Field research (penelitian lapangan). Studi lapangan dilakukan untuk

mendapatkan informasi yang berkaitan dengan analisis SWOT produk Asuransi

33

Suderwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2002), hlm. 51.


(47)

34

Mitra Mabrur. Untuk memperoleh data yang ada dilapangan, maka digunakan

pengumpulan data sebagai berikut:

1) Observasi (pengamatan), merupakan metode pertama yang digunakan dalam karya

ilmiah. Dan ini berarti pengamatan dan pencatatan sistematis terhadap fenomena

yang diselidiki. Observasi tidak terbatas pada orang tetapi juga objek-objek alam

yang lain.34Dalam observasi, penulis melakukan kunjungan langsung ke lokasi

AJB Bumiputera 1912 untuk mengamati dan melihat analisis SWOT dari produk

asuransi mitra mabrur.

2) Wawancara (interview), adalah percakapan langsung dan tatap muka (face to face)

dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh 2 pihak yaitu

pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang di wawancarai yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu.35 Wawancara merupakan cara yang

digunakan dengan tujuan untuk mendapatkan keterangan atau pendirian secara

lisan atau tanya jawab mengenai skripsi ini, maka dilakukan secara langsung

kepada pihak yang berwenang atas analisis SWOT dalam mengembangkan produk

asuransi mitra mabrur.

E. Teknik Pengolahan Data

Penelitian ini menggunakan data kualitatif, dalam pengelolaannya hampir

sama dengan data kuantitatif. Mengedit data kemudian mengkategorisasikan atau

34

Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: CV Alfabeta, 2006), hlm. 138. 35

Imam Supragoyo dan Thabroni, Metodologi Penelitian Social Agama (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003), hlm. 172.


(48)

mengklarifikasikan data sesuai dengan masalah atau tema yang sedang dibahas. Maka

langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Hasil identifikasi faktor-faktor SWOT akan menjadi bahan scoring, pembobotan

dan rating masing-masing faktor.

b. Menghitung total yang diperoleh dari hasil perkalian skor dengan bobot dan rating

akan menunjukkan nilai faktor SWOT sesungguhnya.

c. Hasil perhitungan akan memberikan strategi untuk masing-masing pendekatan dan

menghasilkan strategi terbaik dari penggabungan kedua pendekatan tersebut.

F. Teknik Analisa Data

Dalam teknik analisis data yang dipakai dalam menganalisa data kualitatif

yakni dengan deskriptif analisis, tentang analisa SWOT pada produk asuransi mitra

mabrur, hal ini dilakukan karena bermaksud untuk mengetahui kekuatan, kelemahan,

peluang dan tantangan dari produk asuransi mitra mabrur yang diperoleh melalui

wawancara.

Analisis data disajikan dalam beberapa tahap sebagai berikut; Pertama yaitu

analisis terhadap point-point kelebihan dan kelemahan dari produk mitra mabrur.

Hasilnya kemudian disajikan dalam bentuk tabel matrik IFAS (Internal Strategic

Factor Analysis Summary). Kedua, analisis terhadap point-point peluang dan

tantangan produk mitra mabrur. Hasilnya kemudian disajikan dalam bentuk tabel


(49)

36

G. Teknik Penulisan

Secara umum, sistematika penulisan laporan penelitian kualitatif sama dengan

format-format penelitian lainnya dan bergantung pada ketentuan dari lembaga

penelitian, badan sponsor, maupun kepentingan peneliti sendiri.

Komponen-komponen yang sudah tercantum dalam proposal pada dasarnya dapat digunakan lagi

sebagai bahan penyusunan laporan. Gaya penulisan laporan dapat dikategorikan ke

dalam tiga jenis, yaitu jurnalistik, paparan gambaran (portrait writing) atau bercerita

(story telling), dan gaya penulisan ilmiah/akademik.36

Teknik penulisan laporan, dalam hal ini mencakup tiga hal, yaitu cara

penulisan, gaya penulisan, dan diakhiri dengan petunjuk umum penulisan. cara

penulisan suatu laporan penelitian biasanya diarahkan oleh suatu “fokus”.37

Penulisan dan penyusunan skripsi berdasarkan dan berpedoman pada buku

„‟Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012‟‟.38

36

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta: BumiAksara, 2013), Cet-1, hlm. 272.

37Ibid

, hlm.363. 38

PPJM, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah (Jakarta: UIN Syahid, 2012).


(50)

37

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A.

Sejarah Singkat AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi jiwa

Nasional milik bangsa Indonesia yang pertama dan tertua. Ia didirikan pada tanggal

12 Februari 1912 di Magelang Jawa Tengah, dengan nama Onderlingen

Levensverzekering Maatschappij Persatoean Goeroe-goeroe Hindia Belanda yang

disingkat (OLMij PGHB).39

Perusahaan ini digagas dan didirikan oleh Mas Ngabehi Dwi djosewojo,

seorang guru di Yogyakarta yang juga sekretaris Boedi Oetomo – sebuah organisasi yang mempelopori gerakan kebangkitan nasional, dua guru lainnya yaitu Mas Karto

Hadi Soebroto dan Mas Adimidjodjo turut mendirikan perusahaan ini, masing-masing

sebagai Direktur dan Bendahara. Bersama R. Soepadmo dan M. Darmowidjodjo,

kelima pendiri yang juga anggota O.L.Mij.PGHB ini menjadi pemegang polis

pertama.40

Unit bisnis AJB Bumiputera 1912 secara resmi terbentuk sejak

dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Keuangan no. Kep-268/KM.6/2002 tanggal

39

AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1, Company profile, (Jakarta: AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Syariah, 2007), hlm. 1.


(51)

38

7 November 2002 dalam bentuk Cabang Usaha Asuransi Jiwa Syariah dan Fatwa

Dewan Syariah Nasional No. 21/DSN-MUI/X/2001, tanggal 17 Oktober

2001. Dalam rangka menjaga kemurnian pelaksanaan prinsip-prinsip syariah, maka

berdasarkan keputusan direksi No. SK.14/DIR/2001, tanggal 11 November 2002

dibentuk Divisi Asuransi Syariah dan kantor cabang Asuransi Syariah Jakarta.

Pada awal pembentukannya, divisi atau cabang asuransi syariah memiliki

sarana dan prasarana, SDM, perkantoran dan sistem yang sangat terbatas. Namun

demikian, divisi asuransi syariah memulai operasinya, ditandai dengan

dilimpahkannya pengelolaan asuransi kumpulan perjalanan haji dari Departemen

Agama RI, pada bulan Januari 2003, dan selanjutnya, diluncurkan produk asuransi

perorangan syariah Mitra Mabrur dan Mitra Iqra pada pertengahan April 2003, dan

Mitra Sakinah pada awal tahun 2004.

Dibawah ini merupakan faktor-faktor yang menyebabkan dibentuknya Divisi

atau Cabang Syariah, yaitu:41

1. Potensi pasar yang relatif cukup besar berdasarkan hasil studi sebuah konsultan.

2. Jaringan distribusi AJB Bumiputera 1912 yang luas di wilayah Indonesia.

3. Jumlah penduduk Indonesia yang sebagian besar muslim.

4. Penerapan prinsip ekonomi yang berbasis syariah saat ini dijadikan alternatif

sistem bisnis, karena diharapkan lebih adil dan lebih tahan terhadap krisis.

5. Asuransi syariah bersifat universal, melampaui batas-batas negara, kultur, dan

agama.

41


(52)

6. Pasar asuransi syariah yang berhasil digarap saat ini relatif masih sangat sedikit

dibandingkan potensi pasarnya, begitu juga dengan perusahaan pesaingnya.

Visi dan Misi AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah 1. Visi

Menjadikan Syariah Bumiputera sebagai Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah

terkemuka di Indonesia.42

2. Misi

Menjadikan AJB Bumiputera syariah 1912 senantiasa berada dibenak dan hati

masyarakat Indonesia di segmen Asuransi jiwa syariah dengan:

a. Memelihara keberadaan AJB Bumiputera syariah 1912 sebagai perusahaan

perjuangan bangsa Indonesia.

b. Mengembangkan korporasi dan koperasi yang menerapkan prinsip dasar

gotong-royong.

c. Menciptakan berbagai produk dan layanan yang memberikan manfaat optimal

bagi komunitas Bumiputera.

d. Mewujudkan perusahaan yang berhasil baik secara ekonomi maupun sosial.43

42

Arief Rachman, Makalah Sejarah Berdirinya Divisi Syariah 43

AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1, Company profile, (Jakarta: AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Syariah, 2007), hlm. 2.


(53)

40

B. Produk-Produk AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah

Produk AJB Bumiputera syariah 1912 merupakan suatu program perencanaan

keuangan dengan konsep tolong-menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan (wa

ta‟awannu alal birri wat taqwa) yang memberikan manfaat tabungan dengan sistem bagi hasil dan manfaat santunan bila terjadi musibah (meninggal dunia).

Semua peserta AJB Bumiputera Syariah 1912 merupakan sebuah keluarga

besar yang akan saling menanggung satu sama lain terhadap musibah yang dialami

oleh peserta lain. Sistem ini diatur dengan meniadakan tiga unsur yang masih sering

dipertanyakan, yakni: ketidakpastian (gharar), untung-untungan (maisir), dan bunga

(riba).

Adapun Produk-produk yang ditawarkan AJB Bumiputera syariah 1912 antara

lain :

Produk Asuransi Jiwa Syariah Perorangan 1. Mitra Iqra’ Plus

a. Definisi

Adalah produk asuransi syariah yang dikeluarkan oleh AJB Bumiputera

syariah yang ditujukan untuk membiayai perlindungan dan pendidikan anak, dari

taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, baik dalam keadaan orang tua masih


(54)

b. Manfaat Asuransi

1) Jika pemegang polis / peserta hidup atau ditakdirkan meninggal dunia dalam

masa asuransi, maka kepada pemegang polis atau ahli waris yang ditunjuk

dibayarkan tahapan dana pendidikan pada saat anak berusia empat tahun, dua

belas tahun, delapan belas tahun.

2) Jika polis habis kontrak dan peserta masih hidup, maka kepada yang ditunjuk

dibayarkan dan pendidikan sekaligus atau berkala.

3) Jika pemegang polis /peserta ditakdirkan meninggal dunia pada masa asuransi,

maka selain menerima pembayaran tahapan dana pendidikan kepada yang

ditunjuk dibayarkan:

a) Santunan kebajikan.

b) Dana tabungan.

c) Bagi hasil.

d) Polis jadi bebas premi.

4) Jika pemegang polis mengundurkan diri sebelum perjanjian berakhir, maka

pemegang polis akan mendapatkan:

a) Dana tabungan yang telah disetor.

b) Bagi hasil investasi.

5) Jika anak yang ditunjuk ditakdirkan meninggal dunia dalam masa asuransi atau

dalam masa pembayaran tahapan dana pendidikan, pemegang polis dapat

menunjuk penggantian (anak lain) untuk menerima tahapan dana pendidikan yang


(55)

42

2. Mitra Mabrur Plus c. Definisi

Mitra Mabrur hadir untuk mempersiapkan dana menunaikan ibadah haji,

melalui perpaduan perlindungan asuransi dan tabungan, sesuai dengan prinsip

syariah.

d. Manfaat Asuransi

4. Jika peserta hidup sampai perjanjian berakhir, maka peserta akan mendapatkan:

d. Dana tabungan yang telah disetor

e. Bagian keuntungan atas hasil investasi dana tabungan

f. Bagian keuntungan atas dana khusus (tabarru) yang ditentukan oleh AJB

Bumiputera 1912.

Produk Asuransi Jiwa Kumpulan Syariah

Asuransi jiwa yang dirancang khusus untuk kelompok atau lembaga,

tujuannya untuk member proteksi kepada anggota pemegang polis dengan membayar

premi relatif rendah. Askum ini diperuntukan bagi karyawan atau suatu lembaga yang

bertujuan untuk kesejahteraan dan keamanan serta ketidakkhawatiran karyawan atau

para anggota.44

44

AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1, Brosur-brosur Produk Asuransi Syariah, (Jakarta: AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Syariah, 2007), hlm. 1.


(56)

1. Mitra Ta’awun Pembiayaan

Mitra ta‟awun pembiayaan merupakan program asuransi kumpulan berbasis syariah yang dirancang untuk membantu kreditur dan melindungi debiturnya, dengan

merencanakan pelunasan pinjaman jika terjadi musibah kematian.

a. Ada tiga jenis pertanggungan produk mitra ta‟awun pembiayaan diantaranya: 1) Pertanggungan dengan manfaat tetap

Yaitu pertanggungan yang diberikan dengan besar manfaat yang tetap selama

asuransi.

2) Pertanggungan dengan manfaat menurun proporsional

Yaitu pertanggungan yang diberikan dengan manfaat sisi pokok pembiayaan yang

menurun secara proporsional.

3) Pertanggungan dengan manfaat menurun majemuk

Yaitu pertanggungan yang diberikan dengan manfaat sebesar sisa produk

pembiayaan yang menurun secara majemuk.

b. Manfaat Asuransi

1. Manfaat asuransi jenis asuransi dengan manfaat tetap

a) Jika peserta meninggal dunia dalam masa asuransi, maka dibayarkan santunan

kebajikan sebesar manfaat awal dengan kepesertaan asuransi berakhir.

b) Jika peserta hidup sampai akhir masa asuransi, maka tidak ada pembayaran

asuransi berakhir.


(57)

44

a) Jika peserta meninggal dunia dalam masa asuransi, maka dibayarkan sebesar

sisa pokok pembiayaan yang menurun secara proporsional.

b) Jika peserta hidup sampai akhir masa asuransi, maka tidak ada pembiayaan

apapun.

3. Manfaat asuransi jenis pertanggungan dengan manfaat menurun majemuk

a) Jika peserta meninggal dunia dalam masa asuransi, maka dibayarkan secara

majemuk dan kepesertaan berakhir.

b) Jika peserta hidup sampai akhir masa asuransi, maka tidak ada pembayaran

apapun.

2. Mitra Perlindungan Kecelakaan Diri

Mitra perlindungan kecelakaan diri merupakan program asuransi kumpulan

yang berbasis syariah yang dirancang untuk melindungi anda untuk dapat

menjalankan kehidupan dengan tenang. Dengan menjadi peserta mitra perlindungan

kecelakaan diri, dapat menjaga keluarga anda dari kesulitan ketika terjadi musibah

kematian atau kecacatan karena kecelakaan.

a. Manfaat Asuransi Mitra Perlindungan Kecelakaan Diri:

1) Bila peserta meninggal dunia karena kecelakaan dalam masa asuransi, maka

dibayarkan santunan kebajikan sebesar manfaat awal dan kepesertaan berakhir.

2) Bila peserta ditakdirkan mengalami kecelakaan sehingga berakibat cacat tetap

total dalam masa asuransi, maka dibayarkan santunan kebajikan sebesar


(58)

Jika peserta ditakdirkan mengalami kecelakaan sehingga berakibat cacat tetap

sebagian dalam masa asuransi, maka dibayarkan santunan kebajikan sebesar

persentase dari manfaat awal sesuai yang tercantum dalam syarat-syarat khusus polis.

Bila peserta ditakdirkan mengalami kecelakaan sehingga harus dirawat dokter,

atau di rumah sakit, poliklinik, dan atau diberi pengobatan dalam masa asuransi,

maka dibayarkan santunan kebajikan sebesar kuitansi dan maksimal 10% dari

manfaat awal dalam satu bulan.

3. Mitra Ekawarsa

Asuransi mitra ekawarsa adalah program asuransi yang dirancang untuk

memenuhi kebutuhan perusahaan dalam melindungi kesejahteraan karyawannya dan

keluaga jika terjadi risiko meninggal dunia.

a. Manfaat Asuransi Mitra Ekawarsa

Bila peserta ditakdirkan meninggal dunia dalam masa asuransi, maka

dibayarkan santunan kebajikan sebesar manfaat awal dan kepesertaan berakhir.

C. Pemasaran dan Perkembangan Produk Asuransi Mitra Mabrur Plus

Saat ini pertumbuhan jumlah perusahaan asuransi di Indonesia semakin

meningkat, dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang awalnya mendirikan

konvensional kemudian membuka cabang syariah seiring dengan meningkatnya

kesadaran dan minat masyarakat untuk berasuransi di perusahaan asuransi yang halal


(59)

46

AJB Bumiputera 1912 merupakan perusahaan asuransi jiwa nasional pertama dan

tertua di Indonesia dan merupakan salah satu perusahaan asuransi yang berdasarkan

prinsip islam dan tidak terlepas dari persaingan-persaingan antar perusahaan asuransi.

Salah satu produk yang dimiliki AJB Bumiputera 1912 dan banyak diminati oleh

masyarakat adalah produk asuransi mitra mabrur.

Produk asuransi mitra mabrur plus yang dimiliki AJB Bumiputera 1912

sebelumnya pada tahun 2003 bernama produk asuransi mitra mabrur, dan pada tahun

2012 berganti nama menjadi produk asuransi mitra mabrur plus. Produk asuransi

mitra mabrur plus diluncurkan pada tanggal 1 Februari 2012, dimana SKnya

ditetapkan melalui SK No.13/dir/tek/2012.45 Produk asuransi mitra mabrur plus untuk

pertumbuhan produk nya cukup meningkat dari tahun 2012-2014 ini sebagaimana

tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 4. 1 Pertumbuhan Produk Asuransi Mitra Mabrur

Tahun Jumlah Nasabah Total Premi

2012 99 64.731.190.000

2013 183 75.199.090.000

2014 170 73.140.557.045

Sumber: Laporan Penjualan Produk Mitra Mabrur Plus

45


(60)

Gambar 4. 1 Pertumbuhan Peserta

Tingkat keberhasilan penetapan strategi pemasaran Mita Mabrur Plus pada

AJB Bumiputera 1912 cukup signifikan. Berdasarkan data yang didapat oleh penulis,

jumlah peserta produk mitra mabrur plus sebanyak 99 orang. Pada tahun 2013

mengalami kenaikan jumlah peserta produk mitra mabrur dari 99 peserta menjadi 183

peserta, kemudian pada tahun 2014 mengalami penurunan jumlah peserta produk

mitra mabrur plus dari 183 peserta menjadi 170 peserta.

Jumlah peserta produk asuransi mitra mabrur plus pada tahun 2012 adalah 99

peserta atau sebesar 33%, kemudian pada tahun 2013 jumlah peserta mengalami

kenaikan dari 99 peserta menjadi 183 peserta atau mengalami kenaikan sebesar 83 %

(183-99= 84/99 x 100% = 84%), kemudian pada tahun 2014 jumlah peserta

mengalami penurunan dari 183 peserta menjadi 170 peserta atau mengalami


(61)

48

Berikut beberapa manfaat yang diterima Peserta Mitra Mabrur Plus:

a. Apabila Pihak Yang Diasuransikan hidup sampai akhir masa asuransi, maka

Peserta akan menerima Nilai Tunai yang terdiri dari:

a. Dana investasi yang telah disetor.

b. Bagi hasil (mudharabah) sebesar 70% dari pengembangan dana investasi.

b. Apabila Pihak Yang Diasuransikan meninggal dalam masa asuransi, maka Pihak

Yang ditunjuk akan menerima:

c. Santunan kebajikan sebesar Manfaat Awal.

d. Nilai Tunai, yang terdiri dari :

 Dana Investasi yang telah disetor.

 Bagi hasil (mudharabah) sebesar 70% dari pengembangan dana investasi.

c. Apabila Peserta mengundurkan diri sebelum akhir masa asuransi, maka Peserta

akan menerima Nilai Tunai yang terdiri dari :

c. Dana Investasi yang telah disetor.

d. Bagi hasil (mudharabah) sebesar 70% dari pengembangan dana investasi.

Ketentuan Medis Peserta Mitra Mabrur Plus:

1. Batas maksimal Manfaat Awal asuransi tanpa pemeriksaan dokter (non medical)

sebesar Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) untuk calon peserta berusia 20


(62)

2. Umur Peserta di atas 50 tahun atau total risiko di atas Rp 200.000.000,- (dua

ratus juta rupiah) harus dilengkapi dengan Hasil Pemeriksaan Dokter sesuai

ketentuan underwriting yang berlaku.

3. Masa observasi untuk Manfaat Awal tanpa pemeriksaan dokter (non medical)

dikenakan 2 (satu) tahun dengan ketentuan pembayaran santunan:

a. Meninggal pada tahun pertama, dibayarkan Nilai Tunai + (60% Santunan

Kebajikan pada saat meninggal)

b. Meninggal pada tahun kedua, dibayarkan Nilai Tunai + (80% Santunan

Kebajikan pada saat meninggal)

c. Meninggal pada tahun ketiga, dst, dibayarkan Nilai Tunai + (100% Santunan

Kebajikan pada saat meninggal)

Apabila Peserta Mitra Mabrur Plus Gagal Bayar:

1. Mitra Mabrur Plus mempunyai masa leluasa (grace period) untuk membayar

kontribusi lanjutan selama 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal jatuh

temponya.

2. Jika Peserta meninggal dunia dalam masa leluasa, kepada Yang Ditunjuk akan

dibayarkan Manfaat Asuransi sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Jika Kontribusi terhenti pembayarannya setelah masa leluasa, peserta dapat

menentukan pilihan:


(63)

50

b. Atau membayar tunggakan kontribusi dengan memperhitungkan Saldo Nilai

Tunai.46

Hal yang paling mendasar dalam strategi pemasaran adalah bagaimana cara

dan upaya untuk menarik minat masyarakat agar dapat bertahan ataupun

meningkatkan jumlah nasabah. AJB Bumiputera 1912 juga memiliki langkah-langkah

untuk memasarkan yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan AJB Bumiputera 1912.

Sarana promosi yang dilakukan oleh AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah

dalam memasarkan produk Mitra Mabrur Plus adalah sebagai berikut:

1) Periklanan: strategi yang dilakukan AJB Bumiputera 1912 dalam memasarkan

produk Mitra Mabrur Plus melalui media online (web) yaitu dengan cara

membuka www.bumiputera.com yang bisa diakses 24 jam melalui internet

dimanapun peserta atau calon peserta berada. Selain itu juga melalui media surat

kabar dan juga dengan membuat brosur yang diberikan kepada setiap peserta atau

calon peserta yang datang ke AJB Bumiputera 1912.

2) Promosi penjualan: strategi yang dilakukan AJB Bumiputera 1912 melalui

kegiatan promosi penjualan antara lain dengan melakukan presentasi ke

perusahaan-perusahaan. Selain itu juga dengan direct selling (penjualan langsung)

dengan sistem keagenan dan membuat kerjasama dengan instansi dalam

membangun link pada perusahaan tersebut.

46


(1)

Produk asuransi perorangan AJB Bumiputera 1912 telah

dikembangkan dan ditingkatkan selama berpuluh-puluh tahun untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan manfaat yang mereka butuhkan.

Sebagai contoh, AJB Bumiputera 1912 didirikan oleh para guru yang bertekad memberikan akses pendidikan yang baik bagi masyarakat Indonesia dan produk Mitra Beasiswa kami menjamin pembiayaan pendidikan anak dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi meski kondisi keuangan berubah dan orang tua wafat.

AJB Bumiputera 1912 juga memiliki produk lengkap untuk menjamin kesejahteraan inansial jangka panjang dengan menggunakan beragam investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan ilosoi investasi konsumen

perorangan.

Contohnya Mitra Permata yang menyediakan manfaat perlindungan tabungan dengan nilai investasi tinggi. Meskipun merupakan program asuransi, Mitra Permata juga menawarkan leksibilitas yang tidak terbatas dalam hal pembayaran premi, jumlah uang pertanggungan, dan nilai penarikan tabungan.

Untuk melindungi dari dampak penyakit dan perawatan di rumah sakit, produk Mitra Sehat AJB Bumiputera 1912 menyiapkan dana untuk membiayai perawatan dan memberikan imbal investasi terbaik dari premi yang dibayar guna menanggung biaya hidup keluarga Anda di masa depan saat Anda dalam proses pemulihan.

AJB Bumiputera 1912 memenuhi segala kebutuhan asuransi perorangan Anda.

Kita semua menghadapi tantangan serupa … memastikan

pendidikan yang baik bagi anak-anak kita agar mereka dapat

memiliki awal yang baik dalam kehidupan, mengembangkan dan

menjaga kesehatan inansial kita sehingga dapat menghadapi

perubahan situasi dan melindungi orang-orang yang kita kasihi

dalam saat-saat sulit serta melindungi dari dampak mendadak

penyakit berat atau cacat berikut biaya dan kerugian yang

diakibatkannya.

PRODUK PERORANGAN


(2)

Tiap bisnis mengandalkan karyawan, dan bisnis yang sukses adalah

bisnis yang memperhatikan kesejahteraan tenaga kerjanya dan

memberikan motivasi yang memastikan kesetiaan dan kinerja optimal

mereka.

Contohnya program Kesejahteraan Karyawan AJB Bumiputera 1912 yang dikembangkan untuk memberikan perlindungan dan keamanan inansial bagi karyawan dan/atau keluarga mereka jika terjadi cacat akibat kecelakaan atau hal lain, kematian tidak terduga, atau berkurangnya penghasilan akibat pensiun.

Selain turut memberikan perlindungan terhadap risiko-risiko di atas serta PHK, pengunduran diri dan pemecatan,

produk Mitra Idaman (Iuran Dana Mantap) kami menggabungkan unsur tabungan dan perlindungan bagi perusahaan dan karyawan. Dengan Mitra Idaman, unsur tabungan memberikan akumulasi dana yang lebih progresif dari kebanyakan produk asuransi lain. Uang pertanggungan meningkat dari tahun ke tahun, jadi semakin lama seseorang menjadi anggota, semakin besar perlindungan yang didapatkan dari program ini.

AJB Bumiputera 1912 memiliki produk yang tepat bagi perusahan dan kelompok yang ingin melindungi atau memotivasi tenaga kerja mereka.

PRODUK KUMPULAN


(3)

Produk Syariah kami dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan spesiik orang Indonesia dan membantu mereka mewujudkan impian.

Jutaan orang bermimpi mengunjungi Baitullah dan Mitra Mabrur (Bumiputera Mabrur) membantu mewujudkan impian tersebut.

Mitra Mabrur tidak hanya mengembangkan tabungan haji, tetapi juga menyediakan dana bagi hasil (Mudharabah) dan asuransi perlindungan, memungkinkan Anda menunaikan ibadah haji dengan tenang tanpa mencemaskan keluarga di rumah.

AJB Bumiputera 1912 adalah perusahaan yang dimiliki

dan dioperasikan oleh orang Indonesia dan bertanggung

jawab memberikan produk perlindungan inansial dan

pertumbuhaan inansial sesuai Syariah Islam.

Produk Syariah lain menawarkan perlindungan anak dan pembiayaan pendidikan, atau membantu anggota menyiapkan masa pensiun melalui perpaduan tabungan, perlindungan asuransi dan investasi yang sesuai dengan prinsip Syariah.

PRODUK SYARIAH


(4)

Didukung oleh TI berkelas dunia yang menyediakan informasi vital, tenaga kerja profesional

AJB Bumiputera 1912 menjalankan perannya sebagai penasihat inansial terpercaya bagi lebih dari 5 juta pemegang polis di seluruh Indonesia. Tersebar di lebih dari 450 kantor, mereka merupakan sumber daya yang tiada duanya di industri inansial yang sebenarnya lebih merupakan usaha masyarakat.

Melayani adalah tujuan kami dan kami selalu mencari dan mempekerjakan

orang-orang dengan keahlian dan pengalaman yang dibutuhkan serta selalu mengembangkan kemampuan dan efektivitas tenaga kerja yang sudah ada.

AJB Bumiputera 1912 berusia 100 tahun, tapi sumber daya kami adalah orang-orang muda yang berkemampuan tinggi dan bangga dapat mengembangkan landasan yang telah kokoh untuk meneruskan tradisi mutual untuk satu abad berikutnya.

Kesuksesan jangka panjang AJB Bumiputera 1912

dibangun melalui hubungan erat dengan karyawan

kami dan kemampuan sumber daya manusia kami

memberikan masukan yang bermanfaat dan terpercaya

terhadap pertanyaan mereka serta solusi efektif bagi

kebutuhan inansial mereka.

KARYAWAN KAMI


(5)

Didirikan oleh para guru, AJB Bumiputera 1912 telah membantu sekian

banyak generasi Indonesia dalam mendapatkan pendidikan, sehingga sudah

sewajarnya kegiatan kemasyarakatan kami difokuskan pada sektor pendidikan.

UNIVERSITAS TAMANSISWA Selama bertahun-tahun

AJB Bumiputera 1912 bekerja sama dengan Yayasan Damandiri untuk mendukung program Pos Pemberdayaan Masyarakat (Posdaya) demi membantu pelajar, lulusan perguruan tinggi dan pengajar untuk meraih jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan kualiikasi tambahan.

AJB Bumiputera 1912 dan Yayasan Damandari kini bekerja sama untuk membantu Universitas Tamansiswa dengan menyediakan beasiswa bagi para pengajar Tamansiswa untuk meraih gelar doktor; meningkatkan kemampuan Lembaga Penelitian, Pengembangan, dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tamansiswa; mendukung pengembangan kemampuan mahasiswa Universitas Tamansiswa di masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN); dan membantu mentransformasikan perpustakaan konvensional Tamansiswa menjadi perpustakaan digital dengan 10 komputer yang telah disumbangkan oleh AJB Bumiputera 1912.

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI)

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) adalah salah satu mitra jangka panjang di sektor pendidikan yang menerima bantuan sebagai bagian dari program CSR AJB Bumiputera 1912. Tujuan kemitraan ini adalah

mengembangkan tiga program tahunan yaitu Lomba Kreativitas Ilmiah Guru (LKIG), Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia (PPRI) untuk mahasiswa, dan Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) untuk siswa sekolah tingkat menengah. BEASISWA PURWOKERTO Untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional, Kantor Wilayah

AJB Bumiputera 1912 di Purwokerto memberikan Beasiswa dan Dana Pendidikan Lanjutan senilai Rp 3.224.276.000 untuk membiayai sekolah dan perguruan tinggi bagi 1.339 anak para pemegang polis AJB Bumiputera 1912.

Pembayaran dilaksanakan secara serentak dan diberikan secara simbolis oleh para Bupati di 12 kabupaten di sekitar kantor wilayah Purwokerto termasuk Purwokerto, Cilacap, Wangon, Kebumen, Banjarnegara, Purbalingga, Brebes, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Pemalang, Purworejo dan Temanggung. KEGIATAN LAIN

Tiap tahun, AJB Bumiputera 1912 dan karyawannya melaksanakan kegiatan untuk menolong mereka yang tertimpa musibah dan membutuhkan bantuan. Kegiatan-kegiatan tersebut mencakup donor darah ke PMI di seluruh Indonesia tiap Februari, menyumbangkan buku bacaan dan pendidikan serta sistem komputer ke sekolah untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu dan penderita keterbelakangan mental dan cacat isik melalui program “Pustaka Bumiputera Untuk Indonesia”.

KEGIATAN CSR AJB BUMIPUTERA 1912


(6)

Lepaskan masa lalu dan kejarlah masa depan.

Melangkah dengan pasti ke arah impian Anda.

Jalani hidup yang Anda inginkan.

Henry David Thoreau

Hal itu merupakan kebanggaan dan

motivasi besar untuk membantu membangun negara ini, dan untuk membantu banyak orang mencapai tujuan mereka baik dalam hal pendidikan, pengembangan diri, atau inansial.

Memasuki abad kedua pengabdian AJB Bumiputera 1912, kami tetap berkomitmen menjaga semangat mutualisme, idealisme dan profesionalisme sebagaimana yang digariskan para pendiri dan bertekad untuk terus membawa perubahan nyata bagi kehidupan masyarakat Indonesia dan kesejahteraan ekonomi bangsa. Produk dan teknologi kami saat ini memang lebih modern, namun komitmen kami terhadap visi memberikan manfaat bagi anggota kami, dan semangat kami saat menjalankannya tetap tidak berubah.

AJB Bumiputera 1912 … terbukti sepanjang waktu.

Selama 100 tahun, AJB Bumiputera 1912

membantu masyarakat Indonesia

mewujudkan impian dan menciptakan

hidup dan masa depan yang lebih baik.