BAB IV HASIL PENELITIAN
Selama periode september 2010 sampai dengan November 2010 telah dilakukan penelitian secara cross sectional dengan memeriksa kadar HbA2
pada 30 orang penderita anemia defisiensi besi yang dirawat diruang penyakit dalam RSUP H ADAM MALIK medan dan sebagai kontrol 30 orang
normal sehat. Dari hasil penelitian didapatkan penderita anemia defisiensi besi 14 orang
laki-laki 46,7 dan 16 orang perempuan 53,3, sedangkan pada kontrol dijumpai 16 orang laki-laki 53,3 dan 14 orang perempuan 46,7. Hasil
seperti terlihat pada tabel 1 uji statistik menunjukan tak ada perbedaan antara kelompok pasien dengan kontrol p 0,05 .
Universitas Sumatera Utara
Tabel. 1
Karakteristik sampel
Karakteristik Kontrol
n=30 Pasien
n=30 Jenis Kelamin n,
- Perempuan
- Laki-laki
Umur n, 21-30
31-40 41-50
51-60
Hb Mean ± SDg RBC Mean ± SD
10
6
mm
3
MCV Mean ± SDfl MCH Mean ± SDpg
MCHC Mean ± SD g
14 46,7 16 53,3
2 6,7 19 63,3
9 30,0 13,63 ± 1,11
4,52± 0,4 82,49 ± 2,66
28,58 ± 0,85 32,74 ± 0,86
16 53,3 14 46,7
413,3 20 66,7
5 16,7 1 3,3
6,23 ± 2,15 3,58 ± 0,98
61,1± 7,05 17,19 ± 3,51
26,86± 1,83 Feritin Mean ± SD
ugL 110,32 ± 24,01
7,36 ± 1,62
Berdasarkan kelompok umur tabel 1 didapatkan penderita anemia defisiensi besi usia 21-30 4 orang {13,3}, usia 31-40 20 orang {66,7}, usia 41-50
5 orang {16,7}, usia 51-60 1 orang {3,3}. Sedangkan pada kontrol usia 21-30 2 orang {6,7}, usia 31-40 19 orang {63,3}, usia 41-50 9 orang
{30,0}, usia 51-60 0 orang { 0}. Hasil uji statistik menunjukan tak ada perbedaan antara kelompok pasien dengan kontrol p 0,05 .
Universitas Sumatera Utara
Pada tabel.1 didapati kadar Hb pada penderita anemia defisiensi besi dengan mean
± SD adalah 6,23
± 2,15 dibandingkan dengan kontrol 13,67
± 1,11,
dijumpai perbedaan bermakna p0,05 . Nilai MCV pada pasien 61,10 ±
7,05 dibandingkan dengan kontrol 82,49
± 2,66. Nilai MCH
pada pasien 17,19 ±
3,51 dibandingkan dengan kontrol 28,58 ±
0,85. Nilai MCHC pada pasien 26,86
± 1,83 dibandingkan dengan kontrol 32,74
± 0,86, dari nilai-nilai MCV,
MCH, MCHC dijumpai perbedaan bermakna p0,05.
Nilai RBC
pada pasien 3,58
± 0,98 dibandingkan dengan kontrol 4,52
± 0,40 dijumpai perbedaan
bermakna p0,05. Demikian juga nilai Ferritin pada pasien 7,36 ± 1,62
dibandingkan dengan kontrol 110,32 ±
24,01. Hasil uji statistik menunjukan perbedaan bermakna dengan p0,05
Pada tabel.4 didapati kadar HbA2 pada penderita anemia defisiensi besi dengan mean
± SD adalah 1,99
± 0,50, dan pada kontrol 3,43
± 0,28. Hasil uji
statistik dijumpai perbedaan bermakna dengan p0,05.
Tabel 2. Perbandingan nilai HbA2 antara pasien dan kontrol
Parameter Kontrol
n=30 PASIEN
n=30 Hba2 Mean ± SD
3,43 ± 0,28 1,99 ± 0,50
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1. Korelasi antara nilai HbA2 dan MCV pada pasien anemia Defisiensi besi
Keterangan: r : 0,334 p : 0,072
Gambar ini menunjukan tidak ada korelasi antara nilai HbA2 dan MCV pada pasien anemia defisiensi besi degan coefficiennt of correlation,
r= 0,334, p=0,072.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. Korelasi antara nilai HbA2 dan MCH pada pasien anemia defisiensi besi
Keterangan: r : 0,378 p : 0,039
Gambar ini menunjukan korelasi positif lemah antara nilai HbA2 dan MCH pada pasien anemia defisiensi besi dengan coefficient of correlation,
r= 0,378, p= 0,039
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3. Korelasi antara nilai HbA2 dan MCHC pada pasien anemia Defisiensi besi
Keterangan: r : 0,358 p : 0,052
Gambar ini menunjukan tidak ada korelasi antara nilai HbA2 dan MCHC
pada pasien anemia defisiensi besi dengan coefficiennt of correlation, r= 0,358, p= 0,052.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4. Korelasi antara nilai HbA2 dan Ferritin pada pasien anemia defisiensi besi
H
Keterangan: r : 0,411 p : 0,024
Gambar ini menunjukan ada korelasi antara nilai HbA2 dan Ferritin pada pasien anemia defisiensi besi dengan coefficiennt of correlation, r= 0,411,
p= 0,024.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5. Korelasi antara nilai HbA2 dan RBC pada pasien anemia defisiensi besi
Keterangan: r : 0,472 p : 0,008
Gambar ini menunjukan ada korelasi antara nilai HbA2 dan RBC pada pasien anemia defisiensi besi dengan coefficiennt of correlation, r= 0,472, p= 0,008
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6. Korelasi antara nilai HbA2 dan MCV pada kelompok kontrol
Keterangan: r : 0,440 p : 0,015
Gambar ini menunjukan ada korelasi positif lemah antara nilai HbA2 dan MCV pada kelompok kontrol dengan coefficiennt of correlation, r= 0,440,
p= 0,015
Universitas Sumatera Utara
Gambar 7. Korelasi antara nilai HbA2 dan MCH pada kelompok kontrol
Keterangan: r: 0,391 p: 0,033
Gambar ini menunjukan ada korelasi positif lemah antara nilai HbA2 dan MCH pada kelompok kontrol dengan coefficiennt of correlation, r= 0,391,
p= 0,033
Universitas Sumatera Utara
Gambar 8. Korelasi antara nilai HbA2 dan MCHC pada kelompok kontrol
Keterangan: r : 0,565 p : 0,001
Gambar ini menunjukan ada korelasi positif lemah antara nilai HbA2 dan MCHC pada kelompok kontrol dengan coefficiennt of correlation, r= 0,565,
p= 0,001
Universitas Sumatera Utara
Gambar 9. Korelasi antara nilai HbA2 dan Ferritin pada kelompok kontrol
Keterangan: r : 0,401 p : 0,040
Gambar ini menunjukan ada korelasi antara nilai HbA2 dan feritin pada kelompok kontrol dengan coefficiennt of correlation, r= 0,401, p= 0,040
Universitas Sumatera Utara
Gambar 10. Korelasi antara nilai HbA2 dan RBC pada kelompok kontrol
Keterangan: r : 0,494 p : 0,012
Gambar ini menunjukan ada korelasi antara nilai HbA2 dan RBC pada kelompok kontrol dengan coefficiennt of correlation, r= 0,494, p= 0,012
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEM BAH ASAN