2.8. DIAGNOSIS
Untuk menegakkan diagnosis anemia defisiensi besi harus dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis yang teliti disertai pemeriksaan
laboratorium yang tepat. Terdapat tiga tahap diagnosis ADB. Tahap pertama adalah menentukan adanya anemia dengan mengukur kadar hemoglobin atau
hematokrit.
33
Titik pemilah anemia tergantung kriteria yang dipilih, apakah kriteria WHO atau kriteria klinik.
33
Tahap kedua adalah memastikan adanya defisiensi besi, sedangkan tahap ketiga adalah menentukan penyebab dari
defisiensi besi yang terjadi. Feritin serum merupakan indikator yang terbaik
untuk menilai interfensi besi dan deplesi besi.
33,34
WHO merekomendasikan konsentrasi konsentrasi feritin 12 ugl mengindikasikan deplesi cadangan
besi pada anak-anak 5 tahun, dan nilai 15 ugl mengindikasikan deplesi cadangan besi pada umur 5 tahun. Tetapi feritin merupakan protein fase
akut sehingga nilainya meningkat pada keadaan inflamasi. Pengukuran protein fase akut yang berbeda dapat membantu menginterpretasi nilai serum
feritin, jika konsentrasi protein fase akut ini meningkat menandakan dijumpai inflamasi.
33,34
Anemia adalah keadaan dimana massa eritrosit danatau massa hemoglobin yang beredar di sirkulasi tidak dapat memenuhi fungsinya untuk
menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh.
21,28,35
Universitas Sumatera Utara
Menurut WHO, dikatakan anemia bila:
2
Laki-laki dewasa hemoglobin 13 gdl
Perempuan dewasa tidak hamil hemoglobin 12 gdl
Perempuan hamil hemoglobin 11 gdl
Anak umur 6-12 tahun hemoglobin 12 gdl
Anak umur 6 bulan-6 tahun hemoglobin 11 gdl
2.9 . DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding ADB adalah semua keadaan yang memberikan gambaran anemia hipokrom mikrositik lain Tabel 3. Keadaan yang sering memberi gambaran
klinis dan laboratorium hampir sama dengan ADB adalah talasemia minor dan anemia karena penyakit kronis. Sedangkan lainnya adalah lead poisoning keracunan
timbal dan anemia sideroblastik. Untuk membedakannya diperlukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan ditunjang oleh pemeriksaan laboratorium.
28,50
Pada talasemia minor morfologi darah tepi sama dengan ADB. Salah satu cara sederhana untuk membedakan kedua penyakit tersebut adalah dengan melihat
jumlah sel darah merah yang meningkat meski sudah anemia ringan dan
mikrositosis, sebaliknya pada ADB jumlah sel darah merah menurun sejajar dengan penurunan kadar Hb dan MCV. Cara mudah dapat memperoleh dengan cara
membagi nilai MCV dengan jumlah eritrosit, bila nilainya menunjukkan talasemia minor sedangkan bila 13 merupakan ADB. Pada talasemia minor
Universitas Sumatera Utara
terutama β thalassemia didapatkan basophilic stippling, dapat diseratai
peningkatan kadar bilirubin plasma dan peningkatan kadar HbA2.
21,36
Gambaran morfologi darah tepi anemia karena penyakit kronis biasanya normokrom mikrositik, tetapi bisa juga ditemukan hipokrom mikrositik. Terjadinya
anemia pada penyakit kronis disebabkan terganggunya mobilisasi besi dan makrofag oleh transferin. Kadar Fe serum dan TIBC menurun meskipun
cadangan besi normal atau meningkat sehingga nilai saturasi transferin noral atau sedikit menurun, kadar FEP meningkat. Pemeriksaan kadar reseptor
transferin receptor TfR sangat berguna dalam membedakan ADB dengan anemia karena penyakit kronis. Pada anemia karena penyakit kronis kadar TfR normal karena
pada inflamasi kadarnya tidak terpengaruh, sedangkan pada ADB kadarnya menurun. Peningkatan rasio TfRferitin sensitif dalam mendeteksi ADB.
31,36
Table 2 : Pemeriksaan laboratorium untuk membedakan ADB
31
Pemeriksaan Laboratorium
Anemia defisiensi Besi
Thalasemia Minor
Anemia Penyakit Kronis
MCV Menurun
Menurun NMenurun
Fe serum Menurun
Normal Menurun
TIBC Naik
Normal Menurun
Saturasi transferin Menurun
Normal Menurun
FEP Naik
Normal Naik
Feritin serum Menurun
Normal Menurun
Universitas Sumatera Utara
Lead poisoning memberikan gambaran darah tepi yang serupa dengan ADB tetapi didapatkan basophilic stippling kasar yang sangat jelas. Pada
keduanya kadar FEP meningkat. Diagnosis ditegakkan dengan memeriksa kadar lead dalam darah. Anemia sideroblastik merupakan kelainan yang disebabkan
oleh gangguan sintesis heme, bisa didapat atau herediter.
22
Pada keadaan ini didapatkan gambaran hipokrom mikrositik dengan peningkatan kadar RDW
yang disebabkan populasi sel darah merah yang dimorfik. Kadar Fe serum dan ST biasanya meningkat, pada pemeriksaan apus sumsum tulang didapatkan
sel darah merah berinti yang mengandung granula besi agregat besi dalam mitokondria yang disebut ringed sideroblast. Anemia ini umumnya terjadi pada
dewasa.
21,36
2.10. PENATALAKSANAAN