Pembentukan Hemoglobin Metabolisme Besi

Pertumbuhan yang pesat dijumpai juga pada bayi lahir prematur dan pada masa pubertas. Berdasarkan keterangan di atas, anemia defisiensi besi dapat disebabkan oleh rendahnya masukan besi, gangguan absorpsi, serta kehilangan besi akibat perdarahan menahun. 28,36 21,28

2.4. PATOFISIOLOGI

2.4.1. Pembentukan Hemoglobin

Sel darah merah manusia dibuat dalam sumsum tulang. Dalam keadaan biasa tidak ada anemi, tak ada infeksi, tak ada penyakit sumsum tulang, sumsum tulang memproduksi 500x109 sel dalam 24 jam. Hb merupakan unsur terpenting dalam plasma eritrosit. 37,38 Molekul Hb terdiri dari 1.globin, 2. protoporfirin dan 3. besi Fe. Globin dibentuk sekitar ribosom sedangkan protoporfirin dibentuk sekitar mitokondria. Besi didapat dari transferin. Dalam keadaan normal 20 dari sel sumsum tulang yang berinti adalah sel berinti pembentuk eritrosit. Sel berinti pembentuk eritrosit ini biasanya tampak berkelompok-kelompok dan biasanya tidak masuk ke dalam sinusoid. 37,39 Pada permulaan sel eritrosit berinti terdapat reseptor transferin. Gangguan dalam pengikatan besi untuk membentuk Hb akan mengakibatkan 40,41 Universitas Sumatera Utara terbentuknya eritrosit dengan sitoplasma yang kecil mikrositer dan kurang mengandung Hb di dalamnya hipokrom. Tidak berhasilnya sitoplasma sel eritrosit berinti mengikat Fe untuk pembentukan Hb dapat disebabkan oleh rendahnya kadar Fe dalam darah. Hal ini dapat disebabkan oleh 1. kurang gizi, 2. gangguan absorbsi Fe terutama dalam lambung, 3. kebutuhan besi yang meningkat akan besi kehamilan, perdarahan dan dalam masa pertumbuhan anak. Sehingga menyebabkan rendahnya kadar transferin dalam darah. Hal ini dapat dimengerti karena sel eritrosit berinti maupun retikulosit hanya memiliki reseptor transferin bukan reseptor Fe. 21,37,42 37,38

2.4.2. Metabolisme Besi

Pengangkutan besi dari rongga usus hingga menjadi transferin merupakan suatu ikatan besi dan protein di dalam darah yang terjadi dalam beberapa tingkatan. Besi dalam makanan terikat pada molekul lain yang lebih besar di dalam lambung besi akan dibebaskan menjadi ion feri oleh pengaruh asam lambung HCl. Di dalam usus halus, ion feri diubah menjadi ion fero oleh pengaruh alkali. 38 Ion fero inilah yang kemudian diabsorpsi oleh sel mukosa usus. Sebagian akan disimpan sebagai persenyawaan feritin dan sebagian lagi masuk ke peredaran darah yang berikatan dengan protein, disebut transferin. Selanjutnya transferin ini dipergunakan untuk sintesis hemoglobin. 38,43 Universitas Sumatera Utara Sebagian dari transferin yang tidak terpakai akan disimpan sebagai labile iron pool. Ion fero diabsorpsi jauh lebih mudah daripada ion feri, terutama bila makan mengandung vitamin atau fruktosa yang akan membentuk suatu kompleks besi yang larut , sedangkan fosfat, oksalat dan fitat menghambat absorpsi besi. 43,44 Ekskresi besi dari tubuh sangat sedikit. Besi yang dilepaskan pada pemecahan hemoglobin dari eritrosit yang sudah mati akan masuk kembali ke dalam iron pool dan akan dipergunakan lagi untuk sintesis hemoglobin. Jadi di dalam tubuh yang normal kebutuhan akan besi sangat sedikit. Kehilangan besi melalui urin, tinja, keringat, sel kulit yang terkelupas dan karena perdarahan sangat sedikit. Oleh karena itu pemberian besi yang berlebihan dalam makanan dapat mengakibatkan terjadinya hemosiderosis. Kebutuhan rata-rata zat besi per hari : 38,43 - 0-6 bulan 3 mg 45 - 7-12 bulan 5mg - 1-3 tahun 8 mg - 4-6 tahun 9 mg - 7-9 tahun 10 mg - 10-12 tahun pria : 14 mg wanita : 14 mg - 13-15 tahun 17 mg 19 mg - 16-19 tahun 23 mg 25 mg Universitas Sumatera Utara - hamil : + 20 mg - menyusui : 0-12 bulan + 2 mg Jumlah zat besi pada bayi kira-kira 400mg yang terbagi sebagai berikut : - massa eritrosit 60 38 - feritin dan hemosiderin 30 - mioglobin 5-10 - hemenzim 1 - besi plasma 0,1 Pengeluaran besi dari tubuh yang normal adalah : - bayi 0,3-0,4 mghari - anak 4-12 tahun 0,4-1mg hari - wanita hamil 2,7 mghari Kebutuhan besi dari bayi dan anak jauh lebih besar dari pengeluarannya, karena besi dipergunakan untuk pertumbuhan. 38

2.5. Anemia Defisiensi Besi