Jenis dan Sumber Data Populasi dan Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo 2002:146, “Data primer yaitu data yang didapat dari sumber asli tidak melalui media perantara.” Menurut Umar 2008:60, “Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut, misalnya dalam bentuk tabel, grafik, diagram gambar dan sebagainya sehingga lebih informatif jika digunakan oleh pihak lain.” Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui kuisioner yang ditujukan kepada masing– masing responden. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari lembaga Kopertis Wilayah I melalui web kopertis yang menunjukkan perguruan tinggi di kota medan yang membuka jurusan akuntansi, dan jenjang akreditasi dari masing- masing perguruan tinggi tersebut.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Sugiyono 2008:115, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya.” Adapun kriteria yang menjadi pertimbangan dalam pengambilan populasi adalah mahasiswa dari perguruan tinggi yang memiliki peringkat akreditasi A dan B. Bedasarkan kriteria tersebut, maka perguruan yang menjadi populasi penelitian Universitas Sumatera Utara berjumlah 12 perguruan tinggi. Daftar perguruan tinggi yang menjadi populasi dapat dilihat pada lampiran 1. Alasan pemilihan kriteria dimana perguruan tinggi yang memiliki akreditasi A dan B karena peneliti melihat bahwa terlalu banyak perguruan tinggi swasta yang berakreditasi C yang dapat menyebabkan ketimpangan pada data yang akan diperoleh, sehingga peneliti berinisiatif untuk mengeleminasi perguruan tinggi yang berakreditasi C. Erlina 2008 : 75, “ Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi”. Teknik yang digunakan peneliti dalam penelitian ini menggunakan Teknik Purposive Sampling, adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan akuntansi S1 yang telah atau sedang mengambil mata kuliah auditing. Alasan pemilihan kriteria sampel karena pembahasan tentang Kode Etik Akuntan dipelajari pada mata kuliah auditing. Jumlah sampel yang akan dipergunakan ditetapkan dengan pertimbangan sampel minimum. Alasan penggunaan jumlah sampel minimum dikarenakan total jumlah seluruh mahasiswa akuntansi yang telah atau sedang mengambil mata kuliah auditing untuk perguruan tinggi terpilih adalah terlalu banyak sehingga akan menjadi kurang efisien, dan juga kurang efektif dimana total mahasiswa perguruan tinggi negeri adalah sangat sedikit bila dibandingkan dengan total mahasiswa perguruan tinggi swasta. Kuncoro 2003:111, mengatakan bahwa secara umum jumlah sampel minimal yang dapat diterima untuk suatu studi tergantung dari jenis studi yang dilakukan. Pedoman yang dianjurkan dalam buku kuncoro 2003:263 adalah Gay Dan Diehl, dimana untuk studi korelasional, Universitas Sumatera Utara dibutuhkan minimal 30 sampel untuk menguji ada tidaknya hubungan, dan untuk studi kausal-komparatif, minimal 30 subjek per group. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang untuk masing-masing perguruan tinggi yang terpilih.

3.3 Indentifikasi dan Pengukuran Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

ANALISIS PERSEPSI DOSEN AKUNTANSI DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA (SURVEY DI PERGURUAN TINGGI WILAYAH SURAKARTA).

0 1 8

PERSEPSI DOSEN AKUNTANSI DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA (Survey Pada Perguruan Tinggi di Surakarta).

0 1 10

ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI AKUNTAN DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN INDONESA ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI AKUNTAN DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN INDONESA (SURVEY PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN PERGURUAN TINGGI DI WIL

0 0 14

PENDAHULUAN ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI AKUNTAN DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN INDONESA (SURVEY PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN PERGURUAN TINGGI DI WILAYAH SEMARANG).

0 0 7

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI PADA PERGURUAN TINGGI DI SURAKARTA MENGENAI KODE ETIK IKATAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI PADA PERGURUAN TINGGI DI SURAKARTA MENGENAI KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA.

0 0 12

PENDAHULUAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI PADA PERGURUAN TINGGI DI SURAKARTA MENGENAI KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA.

0 0 8

PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA (Survey PTS di Kota Surakarta).

0 0 12

PERBEDAAN PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK PERBEDAAN PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA (Survey Pada Perguruan Tinggi di Wilayah Surakarta).

0 0 9

PENDAHULUAN PERBEDAAN PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA (Survey Pada Perguruan Tinggi di Wilayah Surakarta).

0 0 6

DAFTAR PUSTAKA PERBEDAAN PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA (Survey Pada Perguruan Tinggi di Wilayah Surakarta).

0 1 4