Indentifikasi dan Pengukuran Variabel Penelitian Pelaksanaan Penelitian dan Hasil Pengumpulan Data

dibutuhkan minimal 30 sampel untuk menguji ada tidaknya hubungan, dan untuk studi kausal-komparatif, minimal 30 subjek per group. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang untuk masing-masing perguruan tinggi yang terpilih.

3.3 Indentifikasi dan Pengukuran Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini adalah pemahaman Kode Etik Akuntan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemahaman adalah proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. Memahami adalah mengerti atau mengetahui. Kode Etik Akuntan adalah aturan prilaku yang mengatur akuntan dalam berhubungan dengan masyarakat. Pengukuran variabel yang digunakan adalah Skala Likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat jawaban yang merupakan skala jenis ordinal Imam Ghozali,2002:2. Tabel 3.1 Kelompok Pernyataan dan Penilaian Pernyataan Kelompok Nomor Pernyataan Penilaian Pernyataan Keterangan Pernyataan Positif A. 1, 2, 3 B. 4, 5, 6 E. 13, 14, 15 F. 17, 18 G. 19, 21 H. 23, 24 STS = 1 TS = 2 R = 3 S = 4 SS = 5 STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju R : Ragu-ragu S : Setuju SS : Sangat Setuju Pernyataan Negatif C. 7, 8, 9 D. 10, 11, 12 F. 16 G. 20 H.22 STS = 5 TS = 4 R = 3 S = 2 SS = 1 Sumber : Metodologi Penelitian, Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat, 2002:97 Universitas Sumatera Utara

3.4 Metode Analisis Data

3.4.1 Pengujian Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur Ghozali, Imam, 2002:135. Dalam uji validitas digunakan perhitungan koefisien korelasi SPSS Corrected Item Total Correlation sehingga dapat diketahui validitas masing-masing butir pernyataan kuesioner. Kriteria pengujian validitas penelitian : 1. apabila nilai r hitung dibawah nilai r tabel , maka kuesioner tersebut tidak valid, 2. apabila nilai r hitung diatas nilai r tabel , maka kuesioner tersebut adalah valid.

3.4.2 Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan terhadap pernyataan-pernyataan yang sudah valid untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran ulang pada kelompok ulang pada kelompok yang sama dengan alat ukur yang sama. Cara menghitung tingkat realibilitas suatu data yaitu menggunakan rumus Cronbach’s Alpha Azwar, Saifuddin, 1997: 45. Universitas Sumatera Utara Rumus : Dimana : K = Jumlah item valid r = Rata-rata korelasi antar item α = Koefisien realibilitas Kriteria pengujian validitas penelitian : 1. apabila nilai α 0,600 , maka kuesioner tersebut adalah reliabel, 2. apabila nilai α 0,600 , maka kuesioner tersebut adalah tidak reliabel.

3.4.3 Pengujian Normalitas

Pengujian normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data yang dianalisa telah terdistribusi dengan normal. Dalam penelitian ini, pengujian normalitas juga digunakan untuk menentukan statistik yang akan digunakan selanjutnya dalam pengujian hipotesis. Apabila data yang diperoleh dalam penelitian ini berdistribusi normal, maka akan digunakan statistik parametrik untuk pengujian hipotesis, sedangkan apabila data yang diperoleh tidak berdistribusi normal, maka akan digunakan statistik non-paramtrik untuk pengujian hipotesis. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan metode SPSS Kolmogrov-Smirnov Goodness of Fit Test. Universitas Sumatera Utara

3.4.4 Pengujian Hipotesis

Seperti yang telah peneliti kemukakan sebelumnya, untuk menganalis hipotesis pada penelitian ini maka peneliti akan menggunakan statistik parametrik ataupun statistik non-parametrik tergantung pada hasil pengujian normalitas. Untuk H1 akan digunakan uji beda Independent Sample T Test apabila menggunakan statistik parametrik. Uji Independent Sample T Test dilakukan dengan cara melihat tingkat signifikansi yang didapat dari hasil pengujian. Apabila tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 maka sampel akan dikatakan sederajat atau homogen. Kemudian, apabila besarnya t hitung yang didapatkan lebih besar dari t tabel maka hipotesis alternatif akan diterima. Untuk statistik non-parametrik, peneliti menggunakan uji beda Mann- Whitney U-Test. Kedua rumus dibawah akan digunakan untuk pengujian dikarenakan untuk mengetahui nilai U yang lebih kecil. Nilai U hitung yang lebih kecil kemudian akan dibandingkan dengan U tabel yang kemudian akan menentukan apakah H1 diterima atau ditolak. Rumus : Dan Universitas Sumatera Utara Dimana : = Jumlah sampel 1 = Jumlah sampel 2 = Jumlah peringkat 1 = Jumlah peringkat 2 = Jumlah rangking pada sampel = Jumlah rangking pada sampel Untuk pengujian H2 akan digunakan uji One Sample T Test apabila menggunakan statistik parametrik. Uji One Sample T Test dilakukan dengan cara melihat nilai mean yang didapat dari hasil pengujian. Apabila nilai mean yang didapatkan lebih besar atau sama dengan nilai mean yang diharapkan maka hipotesis akan diterima. Selain itu, apabila besarnya t hitung yang didapatkan lebih besar dari t tabel maka hipotesis akan diterima. Apabila terdapat perbedaan hasil pada kedua penelitian tersebut maka peneliti akan merujuk pada hasil pengujian nilai mean. Untuk statistik non-parametrik akan menggunakan Run Test. Pada pengujian ini sampel yang telah didapat akan digabungkan menjadi satu karena peneliti mempertimbangkan sampel masih dalam 1 kategori yang sama yaitu mahasiswa akuntansi pada perguruan tinggi. Pengujian akan dilakukan dengan cara sebagai berikut. a. Menghitung nilai rata-rata jawaban yaitu jumlah skor jawaban yang didapat dibagi dengan soal yang ada. b. Menentukan nilai tengah yang diharapkan Universitas Sumatera Utara c. Bila nilai rata-rata jawaban lebih besar dari nilai tengah yang diharapkan maka dikelompokkan dalam paham, bila nilai rata-rata jawaban lebih kecil dari nilai tengah yang diharapkan maka dikelompokkan dalam tidak paham. d. Kelompok paham kemudian dijumlahkan banyaknya sesuai sampel yang diperoleh. e. Membandingkan jumlah kelompok paham dalam observasi dengan nilai yang ada pada Tabel Test Run yang akan menentukan apakah H2 diterima atau ditolak. Universitas Sumatera Utara BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

4.1 Pelaksanaan Penelitian dan Hasil Pengumpulan Data

Penelitian diawali dengan merancang kuesioner yang menjadi instrumen dalam penelitian ini. Kuesioner disusun menjadi 2 bagian antara lain bagian mengenai pertanyaan data diri responden dan bagian pernyataan mengenai Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner modifikasi antara beberapa peneliti terdahulu antara lain penelitian Ronald Setiawan 2010, dan Penelitian Siek Yen 2003. Kuesioner dapat dilihat pada lampiran 2. Peneliti melakukan pretest terhadap kuesioner yang dirancang untuk mendeteksi kekurangan dalam desain instrumen yang akan digunakan setelah merancang kuesioner. Dalam pretest ini, kuesioner diujicobakan kepada 15 orang mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan 15 orang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Informasi Teknologi dan Bisnis, yang berada pada semester 7 atau stambuk 2008. Mahasiswa yang mengisi kuesioner adalah mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah auditing, sehingga mereka dapat mewakili responden dalam penelitian ini. Pada tahap selanjutnya dilakukan pengujian terhadap pretest berupa pengujian validitas dan pengujian reliabilitas. Dari hasil pengujian atas validitasnya diketahui bahwa pada kuesioner tersebut tidak terdapat pernyataan yang gugur jadi secara keseluruhan kuesioner adalah Universitas Sumatera Utara valid, dan untuk pengujian reabilitas diketahui bahwa kuesioner adalah reliabel sehingga kuesioner dianggap layak untuk dipakai dalam penelitian ini. Langkah selanjutnya adalah membuat surat permohonan riset yang ditandatangani oleh Pembantu Dekan III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang merupakan syarat untuk melakukan penelitian. Surat permohonan riset dapat dilihat pada lampiran 12. Kemudian, peneliti berupaya untuk mendapatkan izin dari pimpinan perguruan tinggi sehubungan dengan penyebaran kuesioner yang akan dilakukan. Peneliti meminta izin dengan mengirimkan surat permohonan riset yang telah dibuat sebelumnya kepada perguruan tinggi yang berakreditasi A dan B di Medan. Dari 12 surat yang dikirim, peneliti hanya mendapatkan persetujuan dari 6 perguruan tinggi meliputi Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Medan, Universitas Dharmawangsa, Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara, Universitas Katolik St.Thomas Sumatra Utara, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Harapan. Hal tersebut peneliti lakukan pada bulan Juli awal sampai dengan bulan Agustus akhir. Responden yang dipilih adalah mahasiswa perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta yang terdapat di Medan. Responden yang dijadikan sebagai sampel penelitian adalah mahasiswa akuntansi stambuk 2008 yang masih aktif kuliah. Pengumpulan data dilakukan mulai dari awal bulan september 2011 sampai dengan akhir bulan september 2011. Data penelitian dikumpulkan dengan menyebarkan 30 kuesioner kepada masing-masing perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta. Distribusi kuesioner Universitas Sumatera Utara yang disebarkan, kuesioner yang kembali, dan kuesioner terpakai untuk diolah dapat dilihat pada tabel 4.1 ini. Tabel 4.1 Distribusi Kuesioner Sumber: Data primer yang diolah peneliti, 2011 Bedasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dari 180 kuesioner yang disebarkan, hanya 140 kuesioner 77,77 yang kembali. Dari keseluruhan kuesioner yang kembali, tidak semuanya layak untuk dipakai dalam analisis. Terdapat beberapa kuesioner dari mahasiswa yang gugur karena tidak memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria kuesioner yang akan disertakan didalam penelitian adalah kuesioner yang terisi secara keseluruhan, baik bagian pernyataan umum maupun bagian pernyataan kode etik. Setelah dilakukan penelusuran terhadap kuesioner yang kembali didapatkan bahwa total kuesioner yang layak untuk diolah hanya 125 kuesioner. Dari 125 kuesioner yang layak untuk diolah tersebut telah mencapai target sampel minimal yang diharapkan dalam analisis berupa 30 responden untuk masing-masing kelompok responden mahasiswa perguruan tinggi negeri dan mahasiswa perguruan tinggi swasta. No Perguruan Tinggi Kuesioner Disebarkan Kuesioner Kembali Tingkat Pengembalian Kuesioner Gugur Kuesioner Terpakai 1. Universitas Sumatera Utara 30 25 83,33 3 22 2. Universitas Negeri Medan 30 24 80 1 23 3. Universitas Dharmawangsa 30 27 90 2 25 4. Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara 30 24 80 4 20 5. Universitas Katolik St.Thomas Sumatra Utara 30 20 66,66 3 17 6. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Harapan 30 20 66,66 2 18 Total 180 140 15 125 Universitas Sumatera Utara

4.2 Gambaran Umum Objek Penelitian

Dokumen yang terkait

ANALISIS PERSEPSI DOSEN AKUNTANSI DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA (SURVEY DI PERGURUAN TINGGI WILAYAH SURAKARTA).

0 1 8

PERSEPSI DOSEN AKUNTANSI DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA (Survey Pada Perguruan Tinggi di Surakarta).

0 1 10

ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI AKUNTAN DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN INDONESA ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI AKUNTAN DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN INDONESA (SURVEY PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN PERGURUAN TINGGI DI WIL

0 0 14

PENDAHULUAN ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI AKUNTAN DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN INDONESA (SURVEY PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN PERGURUAN TINGGI DI WILAYAH SEMARANG).

0 0 7

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI PADA PERGURUAN TINGGI DI SURAKARTA MENGENAI KODE ETIK IKATAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI PADA PERGURUAN TINGGI DI SURAKARTA MENGENAI KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA.

0 0 12

PENDAHULUAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI PADA PERGURUAN TINGGI DI SURAKARTA MENGENAI KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA.

0 0 8

PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA (Survey PTS di Kota Surakarta).

0 0 12

PERBEDAAN PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK PERBEDAAN PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA (Survey Pada Perguruan Tinggi di Wilayah Surakarta).

0 0 9

PENDAHULUAN PERBEDAAN PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA (Survey Pada Perguruan Tinggi di Wilayah Surakarta).

0 0 6

DAFTAR PUSTAKA PERBEDAAN PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA (Survey Pada Perguruan Tinggi di Wilayah Surakarta).

0 1 4