Latar Belakang Masalah Pemahaman Kode Etik Akuntan Di Kalangan Mahasiswa Akuntansi Pada Perguruan Tinggi Di Kota Medan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, di Sumatera Utara telah banyak didirikan perguruan tinggi, baik perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta. Hal ini membuat pendidikan dan gelar menjadi semakin mudah diraih, serta persaingan kerja diantara lulusan – lulusan perguruan tinggi menjadi ketat. Persaingan kerja ini dapat terjadi dikarenakan lapangan pekerjaan yang membutuhkan lulusan adalah tidak berbanding lurus dengan lulusan yang dihasilkan. Ditambah lagi dengan globalisasi dan berjalannya CAFTA, yang menyebabkan bebasnya tenaga kerja asing masuk ke lingkungan kerja nasional, hal ini menyebabkan persaingan kerja semakin ketat. Faktor – faktor yang diperlukan untuk mengantisipasi keadaan ini adalah kompetensi dan profesionalisme. Hal ini selaras dengan perkembangan jaman, dimana keahlian merupakan salah satu aspek penting dalam tenaga kerja yang dibutuhkan. Kompetensi dan profesionalisme dapat menjadi dua aspek penting dalam perwujudan keahlian. Kompetensi merupakan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang dimana berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan yang merupakan tanggung jawabnya. Profesionalisme adalah sifat yang seharusnya dimiliki oleh seorang yang mana berkaitan dengan profesi yang dijalankannya. Salah satu hal yang memegang Universitas Sumatera Utara peranan penting dalam menjaga kompetensi dan profesionalisme adalah adanya kode etik. Kode etik merupakan pedoman tingkah laku yang mengatur tingkah laku para profesional dalam bertindak. Sektor jasa akuntansi merupakan salah satu prioritas penting yang memegang peranan sebagai penyedia informasi keuangan didalam perekonomian. Calon akuntan sebagai pelaku di sektor jasa akuntansi perlu meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya agar dapat bersaing dalam dunia kerja sekarang. Kode etik diperlukan untuk mengatur prilaku akuntan dalam bertindak sehingga kompetensi dan profesionalisme dari seorang akuntan dapat terjaga. Kode etik juga diperlukan agar menjaga masyarakat atau pihak yang berhubungan dengan profesional dapat senantiasa mempercayai bahwa para profesional telah berkompeten, independen, dan bertanggung jawab. Hal ini dikarenakan akuntan bertindak sebagai penyedia informasi keuangan bagi berbagai pihak yang membutuhkan. Pihak yang membutuhkan informasi keuangan dapat berupa manajemen perusahaan, investor, pemerintah maupun pihak lainnya. Kode etik di dalam sektor jasa akuntansi disebut dengan Kode Etik Akuntan. Kode Etik Akuntan adalah sebagai panduan dan aturan bagi seluruh akuntan dalam pemenuhan tanggung-jawab profesionalnya. Para akuntan harus memahami Kode Etik Akuntan untuk dapat mematuhi kode etik. Hal ini akan berpengaruh dalam pengamalan dan tindakan akuntan, apakah sesuai dengan kode etik yang berlaku saat ini. Universitas Sumatera Utara Pendidikan yang memegang peranan penting dalam pemahaman akan kode etik sangatlah diperlukan di dalam menghasilkan akuntan – akuntan yang berkualitas tinggi. Maka dari itu, perguruan tinggi, baik perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta, sebagai tempat pendidikan para mahasiswa yang merupakan calon akuntan perlu memberikan pemahaman atas Kode Etik Akuntan. Dengan pemahaman kode etik yang baik, maka para calon akuntan tersebut akan dapat mengamalkan dan melaksanakan pekerjaannya dengan sesuai, sehingga mempunyai persiapan diri yang matang dalam memasuki ketatnya dunia persaingan kerja nantinya. Peneliti memfokuskan penelitian ini pada paham tidaknya kode etik dikalangan mahasiswa akuntansi dan apakah terdapat perbedaan pemahaman antara mahasiswa perguruan tinggi negeri dengan perguruan tinggi swasta sebagai ruang ringkup penelitian bedasarkan penjelasan di atas. Penelitian mengenai kode etik sebelumnya telah dilakukan oleh Siek Yen 2003. Penelitian tersebut mengkaji tentang Persepsi Akuntan Publik dan Non-Publik di Kota Medan terhadap Kode Etik Akuntan Indonesia. Hasil penelitian mengemukakan bahwa akuntan di kota Medan secara signifikan tidak memiliki persepsi yang positif terhadap kode etik dan tidak terdapat perbedaan persepsi yang signifikan antara kelompok akuntan publik dan non-publik di Kota Medan terhadap Kode Etik Akuntan di Indonesia. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Ronald Setiawan 2010. Penelitian tersebut mengkaji tentang Analisis Persepsi Akuntan Publik dan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Pendidikan Profesi Akuntansi terhadap Kode Etik Akuntan Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan persepsi antara akuntan publik dan mahasiswa pendidikan profesi akuntansi terhadap Kode Etik Akuntan. Perbedaan antara kedua penelitian inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tentang Pemahaman Kode Etik di Kalangan Mahasiswa, dimana seperti yang diketahui, persepsi dan pemahaman memiliki pengertian yang hampir sama. Peneliti juga ingin melihat apakah terdapat perbedaan pemahaman antara mahasiswa perguruan tinggi negeri dengan perguruan tinggi swasta seperti yang ditelah disebutkan sebelumnya. Hal ini dikarenakan peneliti melihat terdapat beberapa perbedaan mendasar yang membedakan antara perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta. Perbedaan pertama adalah pengalaman pengajar perguruan tinggi, dimana pada perguruan tinggi negeri, pengajar yang diperbolehkan untuk mengajar jenjang S1 adalah pengajar yang minimal telah lulus tingkat S2, sedangkan pada sebagian perguruan tinggi swasta, pengajar lulusan S1 telah diperbolehkan untuk mengajar jenjang S1. Perbedaan kedua adalah perpustakaan, dimana pada perguruan tinggi negeri perpustakaan yang ada lebih lengkap daripada perguruan tinggi swasta. Perbedaan terakhir adalah sisi psikologis mahasiswa, dimana mahasiswa perguruan tinggi negeri lebih berdedikasi dalam hal belajar dikarenakan kursi perguruan tinggi negeri yang didapat adalah dengan ujian berskala nasional serta jadwal kuliah yang seharian, sedangkan mahasiswa Universitas Sumatera Utara perguruan tinggi swasta lebih berdedikasi terhadap pekerjaan dan pengalaman kerja. Bedasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik menuangkannya di dalam sebuah karya tulis ilmiah yang berbentuk skripsi dengan judul : “Pemahaman Kode Etik Akuntan di Kalangan Mahasiswa Akuntansi Pada Perguruan Tinggi di Kota Medan.”

1.2 Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

ANALISIS PERSEPSI DOSEN AKUNTANSI DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA (SURVEY DI PERGURUAN TINGGI WILAYAH SURAKARTA).

0 1 8

PERSEPSI DOSEN AKUNTANSI DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA (Survey Pada Perguruan Tinggi di Surakarta).

0 1 10

ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI AKUNTAN DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN INDONESA ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI AKUNTAN DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN INDONESA (SURVEY PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN PERGURUAN TINGGI DI WIL

0 0 14

PENDAHULUAN ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI AKUNTAN DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN INDONESA (SURVEY PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN PERGURUAN TINGGI DI WILAYAH SEMARANG).

0 0 7

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI PADA PERGURUAN TINGGI DI SURAKARTA MENGENAI KODE ETIK IKATAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI PADA PERGURUAN TINGGI DI SURAKARTA MENGENAI KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA.

0 0 12

PENDAHULUAN PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI PADA PERGURUAN TINGGI DI SURAKARTA MENGENAI KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA.

0 0 8

PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA (Survey PTS di Kota Surakarta).

0 0 12

PERBEDAAN PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK PERBEDAAN PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA (Survey Pada Perguruan Tinggi di Wilayah Surakarta).

0 0 9

PENDAHULUAN PERBEDAAN PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA (Survey Pada Perguruan Tinggi di Wilayah Surakarta).

0 0 6

DAFTAR PUSTAKA PERBEDAAN PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA (Survey Pada Perguruan Tinggi di Wilayah Surakarta).

0 1 4