Kasus Perdata No. Perk. 297Pdt.G2009PN.Mdn yang terjadi antara

84 bahwa pada tahun 2009, data perkara perdata dimana Notaris dijadikan Tergugat atau Turut Tergugat ada berjumlah 22 kasus dimana 4 di antaranya diputus dengan putusan akta yang dibuat oleh Notaris itu batal demi hukum atau tidak mempunyai kekuatan hukum. Sementara pada tahun 2010, data perkara perdata dimana Notaris dijadikan Tergugat atau Turut Tergugat berjumlah 52 kasus dan walaupun belum semuanya telah diputus oleh Majelis Hakim, tapi ada 4 kasus yang telah diputus dengan putusan akta Notaris itu batal demi hukum atau tidak mempunyai kekuatan hukum. Hal ini berarti bahwa dalam jangka waktu setahun saja gugatan perdata terhadap akta Notaris sudah meningkat lebih dari 100 walaupun sejauh yang saya lakukan penelitian di kantor Pengadilan Negeri Medan sampai saat ini bahwa dari putusan yang telah dihasilkan hanya ada 8 delapan putusan yang mengabulkan gugatan Penggugat untuk membatalkan akta notaris. Untuk lebih jelasnya bahwa 4 empat putusan menyatakan akta batal demi hukum dan 4 empat putusan menyatakan akta notaris itu tidak mempunyai kekuatan hukum.

1. Kasus Perdata No. Perk. 297Pdt.G2009PN.Mdn yang terjadi antara

Deliana Siregar, SE melawan Baharuddin, dkk. Salah satu contoh kasus perkara perdata yang aktanya menjadi batal demi hukum oleh suatu putusan hakim adalah perkara perdata dengan nomor 297Pdt.G2009PN.Mdn dimana perkara ini terjadi antara Deliana Siregar, SE melawan Baharuddin, dkk dan melibatkan Notaris Wanda Lucia, SH dan Irwan Santoso, SH sebagai Tergugat VI dan Tergugat VII, kasusnya adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 85 Maharani Br Lubis telah meninggal dunia pada tanggal 8 Juni 2005 di Rumah Sakit Tembakau Deli Medan dan meninggalkan ahli waris Johannes Aritonang dan Ny. Maria M. Aritonang, sesuai dengan Surat Keterangan Ahli Waris No. 140SAWCM2006 bertanggal 19 Oktober 2006 yang diterbitkan oleh Camat Medan Area. Almh. Maharani Br. Lubis memiliki harta benda berupa sebidang tanah dan bangunan rumah di atasnya seluas 119 m2 dengan ukuran lebar 11,15 m dan panjang 10,55 m yang terletak dan setempat dikenal dengan Jalan Kol. Yos Sudarso Gang I-B Kelurahan Glugur Kota, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, sesuai dengan Sertifikat Hak Milik No. 645 terdaftar di BPN Kota Medan atas nama Maharani Br. Lubis. Semasa hidupnya Almh. Maharani Br. Lubis tidak pernah menjualmengalihkan tanah dan bangunan miliknya kepada pihak lain. Pada tahun 2006, ahli waris dari Almh. Maharani Br Lubis yakni Johannes Aritonang dan Ny. Maria M. Aritonang telah menjualmengalihkan tanah dan bangunan di atasnya tersebut kepada Deliana Siregar, sesuai dengan Akte Pengikatan Jual Beli No. 04 tertanggal 20 Oktober 2006, yang diperbuat di hadapan Nurleli, SH, Notaris dan PPAT di Medan. Pengikatan jual beli tanah dan bangunan di atasnya yang dilakukan oleh Deliana Siregar dengan Johannes Aritonang dan Maria M. Aritonang telah memenuhi syarat-syarat sahnya suatu perjanjian sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 BW dan ketentuan hukum yang berlaku dimana dilakukan di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah dan telah dilakukan pembayaran secara Universitas Sumatera Utara 86 tunai sekaligus penyerahan fisik tanah dan bangunan, sehingga perjanjian jual beli dimaksud sah menurut hukum. Dengan ditandatanganinya akte pengikatan jual beli dan dilakukan pembayaran dan penyerahan fisik tanah dan bangunan, maka hak kepemilikan atas tanah seketika itu telah beralih dari penjual kepada pembeli yaitu Deliana Siregar. Pada bulan Oktober 2006, Deliana Siregar meminta bantuan sekaligus menyerahkan sertifikat No. 645 kepada Baharuddin untuk mengurus balik nama sertifikat No. 645 dari Almh. Maharani Br Lubis dibaliknamakan kepada Deliana Siregar yang dimohonkan kepada BPN Kota Medan, namun hingga saat putusan ini permohonan balik nama tersebut tidak diterbitkan. Oleh karena permohonan balik nama yang dimohonkan Deliana Siregar melalui Baharuddin belum diterbitkan oleh BPN Kota Medan, lalu Deliana Siregar mendatangi kantor BPN Kota Medan untuk mempertanyakan perihal permohonan dimaksud, dan Deliana Siregar merasa heran dan sangat kecewa, karena ternyata di atas tanah dan bangunan miliknya telah terbit Akte Pengikatan Jual Beli yang dilakukan antara Almh. Maharani Br Lubis dengan Terapul Ginting Munthe yang diperbuat di hadapan Notaris Wanda Lucia, SH, sebagaimana tertuang dalam Akte Jual Beli No. 20 tertanggal 3 Mei 2007, dan sertifikat No. 645 telah dibaliknamakan oleh BPN Kota Medan dari Almh. Maharani Br Lubis kepada Terapul Ginting Munthe. Ternyata Baharuddin telah menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan oleh Deliana Siregar untuk mengurus balik nama Sertifikat Hak Milik No. 645 di BPN Kota Medan. Universitas Sumatera Utara 87 Namun Deliana Siregar yakin Akte Jual Beli No. 20 tertanggal 3 Mei 2007 antara Almh. Maharani Br Lubis dengan Terapul Ginting Munthe yang diperbuat di hadapan Notaris Wanda Lucia, SH dibuat secara sepihak dan melawan hukum dan penuh dengan unsur penipuan bedrog dengan cara memanipulasi data, karena Maharani Br Lubis selaku penjual telah meninggal dunia pada tanggal 8 Juni 2005 di Rumah Sakit Tembakau Deli Medan, lalu bagaimana mungkin orang yang sudah meninggal dunia pada tanggal 8 Juni 2005, dapat membuat dan menandatangani Akta Jual Beli No. 20 bertanggal 3 Mei 2007 di hadapan Wanda Lucia, SH, Notaris dan PPAT di Medan. Oleh karena perjanjian jual beli tanah dan bangunan antara Maharani Br Lubis dengan Terapul Ginting Munthe sebagaimana tertuang dalam Akte Jual Beli No. 20 tertanggal 3 Mei 2007 yang diterbitkan oleh Wanda Lucia, SH didasari adanya unsur niat buruk bad faith dan unsur penipuan bedrog, maka sudah semestinya akte jual beli tersebut dinyatakan batal demi hukum. Selanjutnya pada tanggal 24 Mei 2007, Terapul Ginting Munthe menjualmengalihkan tanah dan bangunan milik Deliana Siregar tersebut kepada Abdul Hamid dan Epi Damayanti di hadapan Irwan Santoso, SH berdasarkan Akte Jual Beli No. 66 bertanggal 24 Mei 2007, dan telah dibaliknamakan oleh BPN Kota Medan kepada Abdul Hamid dan Epi Damayanti tanpa melalui prosedur dan mekanisme hukum yang berlaku. Kemudian sejak tahun 2007 hingga putusan ini, Abdul Hamid dan Epi Damayanti telah menyewakan tanah dan bangunan milik Deliana Siregar Universitas Sumatera Utara 88 kepada pihak lain dan menikmati hasil uang sewa dari tanah dan bangunan yang bukan haknya sebesar Rp. 3.500.000,- tiga juta lima ratus ribu rupiah per tahun. Setelah persidangan mendengar gugatan dari Deliana Siregar serta bukti-bukti surat dan keterangan para saksi maka Majelis Hakim memberikan putusan sebagai berikut : Mengadili 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebahagian ; 2. Menyatakan Akta Pengikatan Jual Beli No. 04 bertanggal 20 Oktober 2006 yang diperbuat di hadapan Nurleli, SH, Notaris di Medan sah menurut hukum ; 3. Menyatakan Penggugat sebagai pemilik yang sah atas tanah dan bangunan seluas 119 m2 dengan ukuran lebar 11,15 m2 dan panjang 10,55 m2 yang terletak dan setempat dikenal dengan Jln. Kol. Yos Sudarso Gang I-B, Kelurahan Glugur Kota, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan sesuai dengan Sertifikat Hak Milik No. 645 atas nama Maharani Br Lubis Almarhumah, dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah barat berbatasan dengan tanah Nurisum. Sebelah timur berbatasan dengan tanah Syafaruddin. Sebelah utara berbatasan dengan jalan. Sebelah selatan berbatasan dengan tanah Sadikin. 4. Menyatakan Tergugat I, II, III, IV, V, VI, VII, dan Turut Tergugat melakukan perbuatan melawan hukum. 5. Menyatakan Akta Jual Beli No. 20 bertanggal 3 Mei 2007, yang diperbuat di hadapan Wanda Lucia, SH, Notaris dan PPAT di Medan batal demi hukum. 6. Menyatakan Akta Jual Beli No. 66 bertanggal 24 Mei 2007, yang diperbuat di hadapan Irwan Santoso, SH, Notaris dan PPAT di Medan batal demi hukum. 7. Menghukum Turut Tergugat untuk membatalkan balik nama Sertifikat Hak Milik No. 645 dari atas nama Maharani Br Lubis kepada Terapul Ginting Munthe dan selanjutnya kepada Abdul Hamid dan Epi Damayanti. 8. Menghukum Turut Tergugat untuk membaliknamakan sertifikat No. 645 dari atas nama Maharani Br Lubis kepada Deliana Siregar, SE selaku pemilik yang sah. 9. Dst...dst... Adapun yang menjadi pertimbangan-pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan dalam memutuskan kasus di atas pada pokoknya adalah Universitas Sumatera Utara 89 bahwa dari pemeriksaan bukti-bukti di persidangan telah terbukti bahwa Deliana Siregar adalah pemegang hak atas tanah seluas 119 m2 itu. Hal ini terlihat berdasarkan Surat Pengikatan Jual Beli No. 04 antara Deliana Siregar dengan Johannes Aritonang dan Maria M. Aritonang, ahli waris dari Almh. Maharani Br Lubis telah mengadakan perjanjian atau kesepakatan bahwa ahli waris Almh. Maharani Br Lubis menjual kepada Deliana Siregar, hak atas sebidang tanah seluas 119 m2 tercatat atas nama Maharani Br Lubis yang terletak di Jalan Kol Yos Sudarso Gang I-B Kota Medan. Menurut Pasal 2 Surat Pengikatan Jual Beli itu bahwa kedua belah pihak telah saling setuju dan sepakat dengan jual beli tersebut dengan harga sebesar Rp. 75.000.000,- dan telah dibayar lunas oleh Deliana Siregar. Lalu menurut pasal berikutnya bahwa Deliana Siregar telah menerima tanah dan bangunan tersebut dari ahli waris Almh. Maharani Br Lubis lengkap dengan kunci bangunan. Kemudian menurut bukti yang diajukan dalam persidangan bahwa Maharani Br Lubis telah meninggal dunia pada tanggal 8 Juni 2005 di Rumah Sakit Tembakau Deli Medan, sedangkan jual beli tanah sertifikat No. 645 dilakukan oleh ahli waris Almh. Maharani Br Lubis pada tahun 2006 setelah Maharani Br Lubis meninggal dunia. Jadi menurut Majelis Hakim bahwa tindakan yang dilakukan oleh ahli waris Almh. Maharani Br Lubis itu yang menjual kembali tanahnya kepada Terapul Ginting Munthe dan Terapul Ginting Munthe juga telah menjual kembali tanah yang dibelinya itu kepada Abdul Hamid dan Epi Damayanti adalah tindakan yang sangat keliru dan tidak sah. Universitas Sumatera Utara 90 Dari kasus tersebut di atas terlihat bahwa peranan Notaris Wanda Lucia, SH dalam pembuatan akte jual beli di atas patut diragukan. Karena apabila ada penghadap yang datang ingin membuat akta jual beli, penghadap harus menunjukkan identitas dirinya, dalam kasus di atas yang diketahui bahwa tanah tersebut masih atas nama Maharani Br Lubis dimana Almh. Maharani Br Lubis meninggal dunia pada tahun 2005 sedangkan akte jual beli itu dibuat pada tahun 2007. Sehingga apa yang dilakukan oleh Notaris tersebut sebenarnya bukan lagi termasuk ke dalam perkara perdata namun bisa juga diperkarakan dalam tindak pidana pemalsuan penipuan. Jadi memang sudah sepatutnya bahwa akta yang dibuat oleh Notaris tersebut batal demi hukum. Lain halnya dengan apa yang dilakukan oleh Notaris Irwan Santoso, SH dimana Notaris ini membuat akta jual beli berdasarkan permintaan yang diminta oleh penghadap Terapul Ginting Munthe dimana tanah yang ingin dijual tersebut sudah bersertifikat atas nama Terapul Ginting Munthe. Notaris Irwan Santoso, SH sudah menjalankan profesinya dengan layak karena pihak penjual dan pembeli memang sama-sama beritikad baik untuk melakukan jual beli itu. Namun karena dari awal penerbitan sertifikat kepemilikan atas nama Terapul Ginting Munthe sudah dilakukan dengan tindakan yang salah maka sudah sewajarnya bahwa Majelis Hakim juga turut membatalkan akta yang dibuat oleh Notaris Irwan Santoso, SH sehingga aktanya batal demi hukum. Universitas Sumatera Utara 91

2. Kasus Perdata No. Perk. 302Pdt.G2010PN.Mdn yang terjadi antara Ny.

Dokumen yang terkait

Kekuatan Pembuatan Akta Otentik Yang Membatalkan Akta Notaris (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 347/PDT.G/2012/PN-MDN)

2 91 133

Analisa Yuridis Putusan Pengadila Terhadap Akta Notaris Yang Batal Demi Hukum (Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan)

10 200 88

Analisis Yuridis Atas Perbuatan Notaris Yang Menimbulkan Delik-Delik Pidana (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Medan NO. 2601/Pid.B/2003/PN.Mdn)

0 60 119

Analisis Yuridis Terhadap Grosse Akta Notaris Sebagai Pengikatan Jaminan Dikaitkan Dengan Kredit Macet (Studi Di Kota Medan)

7 62 138

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PUTUSAN TERHADAP PEMERIKSAAN PERKARA PEMBATALAN AKTA JUAL BELI TANAH Tinjauan Yuridis Tentang Putusan Terhadap Pemeriksaan Perkara Pembatalan Akta Jual Beli Tanah (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Semarang).

0 1 15

PENDAHULUAN Tinjauan Yuridis Tentang Putusan Terhadap Pemeriksaan Perkara Pembatalan Akta Jual Beli Tanah (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Semarang).

0 3 15

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP AKTA SERTA KEKUATAN PEMBUKTIAN AKTA NOTARIS A. Pengertian Akta dan Macam-Macam Akta - Analisa Yuridis Putusan Pengadila Terhadap Akta Notaris Yang Batal Demi Hukum (Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan)

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisa Yuridis Putusan Pengadila Terhadap Akta Notaris Yang Batal Demi Hukum (Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan)

1 0 21

ANALISA YURIDIS PUTUSAN PENGADILAN TERHADAP AKTA NOTARIS YANG BATAL DEMI HUKUM (STUDI KASUS PENGADILAN NEGERI MEDAN) SKRIPSI

0 0 11

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PEMBATALAN AKTA NOTARIS

0 2 69