BAB II KONSEP PERTANGGUNGJAWABAN KORPORASI DALAM TINDAK
PIDANA PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT MENURUT UNDANG- UNDANG NO. 5 TAHUN 1999
A. Tinjauan Umum Terhadap Korporasi
Korporasi merupakan istilah yang biasa digunakan oleh para ahli hukum pidana dan kriminologi untuk menyebut apa yang dalam bidang hukum lain,
khususnya bidang hukum perdata sebagai badan hukum, atau dalam bahasa belanda disebut rechtpersoon atau dalam bahasa Inggris dengan istilah legal
person atau legal body. Pengertian subjek hukum pada pokoknya adalah manusia dan segala sesuatu yang berdasarkan tuntutan kebutuhan masyarakat, yang oleh
hukum diakui sebagai pendukung hak dan kewajiban. Pengertian yang kedua inilah yang dinamakan badan hukum.
41
Menurut Kenneth S. Ferber, a corporation is an artificial person. It can do anything a person can do. It can buy and sell property, both real and personal, in
its own name. It can sue and be sued in its own name. It is formal. Menurut terminologi Hukum Pidana, bahwa ‘korporasi adalah badan atau
usaha yang mempunyai identitas sendiri, kekayaan sendiri terpisah dari kekayaan anggota.”
42
A.Z Abidin menyatakan bahwa korporasi dipandang sebagai realitas sekumpulan manusia yang diberikan hak sebagai unit hukum, yang diberikan
pribadi hukum, untuk tujuan tertentu.
43
41
H.Setiyono, Kejahatan Korporasi, Bayumedia, Malang, 2003, hlm 2
42
Kenneth S. Ferber, Corporation Law, Prentice Hall, 2002, page 18
Universitas Sumatera Utara
Pengertian korporasi didalam hukum pidana sebagai ius constituendum dapat dijumpai dalam Konsep Rancangan KUHP Baru Buku I 2004-2005 Pasal
182 menyatakan,”Korporasi adalah kumpulan terorganisasi dan dari orang dankekayaan baik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum.”
44
Berdasarkan uraian diatas ternyata korporasi adalah suatu badan hasil ciptaan hukum, yang diciptakannya itu terdiri dari corpus, yaitu struktur fisiknya
dan kedalamnya hukum memasukkan unsur animus yang membuat badan itu mempunyai kepribadian. Badan hukum oleh karena itu merupakan ciptaan hukum
maka kecuali penciptaannya, kematiannya pun juga ditentukan oleh hukum.
45
Kebijakan atas pembangunan yang mengutamakan pertumbuhan ekonomi telah menghasilkan korporasi-korporasi raksasa yang menguasai dan memonopoli
ekonomi Indonesia. Kekuasaan yang luar biasa pada korporasi tahap berikutnya sangat mempengaruhi dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat dan sangat
merugikan kepentingan pelaku ekonomi lainnya Pengaturan kebijakan terhadap kejahatan korporasi faktanya masih sangat
minim mengingat tidak ada aturannya dalam KUHP karna KUHP hanya mengatur hukum antar individu saja dan korporasi sebagai subjek hukum hanya terdapat
dalam beberapa undang-undang saja. Pembangunan ekonomi besar-besaran menyebabkan korporasi bersaing dengan ketat untuk menguasai pasar.
46
Berdasarkan bentuk kejahatan sosio-ekonomi yang memiliki tipe dan karakteristik yang berbeda dengan kejahatan konvensional pada umumnya, maka
.
43
A.Z Abidin, loc cit, hlm 54
44
Muladi dan Dwija Priyatno, op cit, hlm 31
45
Ibid, hlm 24
46
Mahmud Mulyadi dan Feri Antoni Surbakti, op cit, hlm 3-4
Universitas Sumatera Utara
mengutip tulisan Steven Box, Ruang lingkup kejahatan korporasi adalah sebagai berikut :
47
1. Crimes for corporation yakni kejahatan atau pelanggaran hukum yang
dilakukan oleh korporasi dalam mencapai usaha dan tujuan tertentu guna memperoleh keuntungan.
2. Criminal corporation, yaitu korporasi yang bertujuan semata-mata
untuk melakukan kejahatan. dalam hal ini korporasi hanya sebagai kedok dari suatu organisasi kejahatan.
3. Crimes against corporation, yaitu kejahatan-kejahatan terhadap korporasi
seperti pencurian atau penggelapan milik korporasi, dalam hal ini korporasi sebagai korban.
Karakteristik dari sebuah organisasi juga disebutkan oleh Dan-Cohen, yaitu: “A very complete description of the characteristics of an organization is
provided by Dan-Cohen who finds that an organization possesses functional structures, it is permanent, large, formal, complex and goal oriented, and has
decision-making structures.”
48
Eratnya keterkaitan antara hukum pidana, persaingan usaha dan korporasi menyebabkan pengaturan korporasi sebagai subjek hukum pidana mengalami
perkembangan khususnya dalam tindak pidana persaingan usaha tidak sehat. Berdasarkan pendapat diatas, gambaran lengkap tentang suatu organisasi
menurut Dan-Cohen adalah memiliki struktur fungsi, bersifat permanen, resmi, memiliki tujuan dan pelaksanaan tujuan.
47
Ibid, hlm 29
48
Jennifer A. Quaid, Mcgill Law Journal: The Assessment of Corporate Criminal Liability on the Basis of Corporate Identity: An Analysis,1998, page 79
Universitas Sumatera Utara
Pengaturan korporasi sebagai subjek hukum pidana selanjutnya diperdebatkan kemampuannya dalam bertanggungjawab terhadap kejahatan yang diperbuatnya.
B. Korporasi Sebagai Subjek Hukum Dalam Hukum Pidana