Escherichia coli TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 2.6. Struktur Staphylococcus aureus Lowy, 1998

2.2.2. Escherichia coli

Ordo : Eubacteriales Famili : Enterobacteriaceace Genus : Eschericia Spesies : Eschericia coli Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif yang berbentuk batang pendek kokobasil dengan ukuran 0,4- 0,7 μm, tidak berspora dan beberapa strain mempunyai kapsul. Eschericia coli tumbuh baik pada hampir semua media yang biasa di pakai di laboratorium Mikrobiologi; pada media yang digunakan untuk isolasi kuman enterik, sebagian besar strain E.coli tumbuh sebagai koloni yang meragi laktosa. E.coli bersifat fakultatif anaerob Jawetz, 2007. Beberapa strain bila ditanam pada agar darah menunjukkan hemolisis tipe beta Lucky et al, 1994. Escherichia coli secara khas menunjukkan hasil positif pada tes indol, lisin dekarboksilase, dan fermentasi manitol, serta menghasilkan gas dari glukosa Soemarno, 2000. Pada Mac Conkey agar, E.coli mempunyai karakteristik berwarna merah atau merah jambu, bulat, dan tidak berlendir. Namun, pada Eosin methylene blue agar, E.coli menghasilkan koloni yang berwarna metallic green . Gambar. 2.7. Koloni Bakteri Escherichia coli Kayser et al., 2005 Escherichia coli merupakan penyebab infeksi saluran kemih yang paling sering pada sekitar 90 infeksi saluran kemih pertama pada wanita muda. Gejala dan tanda-tandanya antara lain sering berkemih, disuria hematuria, dan piuria. Nyeri pinggang ditimbulkan oleh infeksi saluran kemih bagian atas. Jawetz, 2007 Adapun faktor-faktor patogenitas dari Eschericia coli sebagai berikut: Lucky et al, 1994 a. Antigen permukaan Pada E.coli paling tidak terdapat 2 tipe fimbria, yaitu tipe sensitif manosa pili dan tipe resisten manosa CFAS I II. Kedua tipe fimbriae ini penting sebagai colonization factor, yaitu untuk perlekatan sel bakteri pada seljaringan inang. b. Enterotoksin Ada dua macam enterotoksin, yaitu toksin LT termolabin dan toksin ST termostabil. Produksi kedua toksin tersebut di atur oleh plasmid yang mampu pindah dari satu sel bakteri ke sel bakteri lainnya. Terdapat dua macam plasmid, yaitu satu plasmid mengkode pembentukan toksin LT dan ST, dan satu plasmid lainnya mengatur pembentukan toksin ST saja. Toksin LT bekerja merangsang enzim adenil siklase yang terdapat di dalam sel epitel mukosa usus halus, menyebabkan peningkatan aktivitas enzim tersebut dan terjadinya peningkatan permeabilitas sel epitel usus yang akan mengakibatkan akumulasi cairan di dalam usus dan berakhir dengan diare. Toksin ST adalah asam amino dengan berat molekul 1970 dalton, mempunyai satu atau lebih ikatan disulfide, yang penting untuk mengatur stabilitas pH dan suhu. Toksin ini bekerja dengan cara mengaktivasi enzim guanilat siklase menghasilkan siklik guanosin monofosfat, menyebabkan gangguan absorpsi klorida dan natrium, selain itu ST juga menurunkan motilitas usus halus. c. Hemolisin Peranan hemolisin pada infeksi oleh E.coli tidak jelas tetapi strain hemolitik E.coli ternyata lebih pathogen daripada strain yang nonhemolitik.

2.2.3. Perbedaan Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif

Dokumen yang terkait

Perbandingan Uji Aktivitas Antibakteri Antara Ekstrak Etanol Dari Serbuk Dan Serbuk Nano Daun Sirih Merah (Piper Crocatum Ruiz & Pav.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

8 98 74

Uji Aktivitas AntiBakteri Ekstrak n-Heksan Dan Etilasetat Serta Etanol Dari Talus Kappaphycus alvarezii (Doty) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

4 78 71

Efektivitas Ekstrak Teh Hijau (Camellia Sinensis) Terhadap Bakteri Porphyromonas Gingivalis Secara In Vitro

5 107 49

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro

0 53 68

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Dan Fraksi - Fraksi Kulit Buah Markisa Ungu (Passiflora Edulis Sims) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

8 73 85

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binara Dan Ekstrak Etanol Daun Ulam-Ulam Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli

8 82 96

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Nipah (Nypa fruticans Wurmb) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

23 113 70

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Teh Hijau (Camellia sinensis L.K.) Terhadap Staphylococcus aureus Secara In Vitro.

0 1 24

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teh Hijau - Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis) Yang Diperoleh Dengan Metode Soxhletasi Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli Secara In Vitro

1 9 16

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Teh Hijau (Camellia sinensis) yang Diperoleh dengan Metode Soxhletasi terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus dan Escherichia coli secara In Vitro

0 0 11