BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1.Hasil Penelitian 5.1.1.
Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Organik MIPA USU dan Laboratorium Mikrobiologi FK USU yang berlokasi di Jalan Universitas No.1
Kecamatan Padang Bulan, Medan Baru, Sumatera Utara dengan deskripsi bahwa di Laboratorium Kimia Organik MIPA USU dilakukan pembuatan ekstrak etanol
daun teh hijau Camellia sinensis dengan metode soxhletasi dan uji sensitivitas antibakteri dilakukan pada Laboratorium Mikrobiologi FK USU.
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini merupakan biakan-biakan mikroorganisme yang telah diidentifikasi di Laboratorium Mikrobiologi FK USU sebagai
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan total biakan 32 sampel dan dibagi menjadi 16 sampel untuk Staphylococcus aureus dan 16 sampel untuk
Escherichia coli.
5.2.Hasil Analisa Data 5.2.1.
Hasil Uji Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Teh Hijau Camellia sinensis
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi FK USU didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 5.1.,Tabel 5.2., dan Tabel 5.3.
Tabel 5.1. Zona hambat ekstrak etanol daun teh hijau yang diperoleh dengan metode soxhletasi terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
Zona Hambat mm
No. Sampel Staphylococcus
aureus Escherichia coli
1 28
19 2
25,5 17
3 32
17,5 4
30 17,5
5 30
20 6
25 18,5
7 29,5
16,5 8
28 14,5
9 32
17 10
30 16
11 30
14,5 12
30 10
13 32
15 14
33,5 17
15 32,5
14 16
30 15
Tabel 5.2. Rata-Rata Zona Hambat Ekstrak Etanol Daun Teh Hijau terhadap Staphylococcus aureus
Jumlah sampel
Rata-Rata Zona
Hambat mm
Diameter zona
hambat terkecil
mm Diameter
zona hambat
terbesar mm
Standar Deviasi
Zona Hambat
16 29,875
25 33,5
2,36391
Tabel 5.3. Rata-Rata Zona Hambat Ekstrak Etanol Daun Teh Hijau terhadap Escherichia coli
Jumlah sampel
Rata-Rata Zona
Hambat mm
Diameter zona
hambat terkecil
mm Diameter
zona hambat
terbesar mm
Standar Deviasi
Zona Hambat
16 16,1875
10 20
2,3796
Dari tabel 5.1. didapatkan bahwa diameter zona hambat terkecil ekstrak etanol daun teh hijau terhadap Staphylococcus aureus adalah 25 mm dan diameter
zona hambat terbesar adalah 33,5 mm dimana rata-rata zona hambatnya adalah 29,875 mm SD 2,36291 tabel 5.2..
Dari tabel 5.1. terlihat bahwa diameter zona hambat terkecil ekstrak etanol daun teh hijau terhadap Escherichia coli adalah 10 mm dan diameter zona hambat
terbesar adalah 20 mm dimana didapatkan rata-rata diameter zona hambatnya adalah 16,1875 mm SD 2.3796 tabel 5.3..
Pada penelitian ini juga digunakan disk ciprofloxacin 5µg untuk kontrol positif terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Dari hasil penelitian
didapatkan rata-rata zona hambat ciprofloxacin terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli adalah 32,375 mm dan 22,0938 mm berturut-turut. Rata-rata
zona hambat dari Staphylococcus aureus dan Escherichia coli menunjukkan sensitif
≥21 mm terhadap antibiotik ciprofloxacin disesuaikan dengan tabel Clinical and Laboratory Standards Institute CLSI. Namun, pada saat dilakukan
penelitian didapatkan 6 strain Escherichia coli 37,5 yang resisten terhadap ciprofloxacin. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 5.4.
Tabel 5.4. Zona hambat ciprofloxacin terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
Zona Hambat mm
No. Sampel Staphylococcus
aureus Escherichia coli
1 30
5 2
30 5
3 32
5 4
32 5
5 33
40,5 6
31,5 29
7 33
33,5 8
30,5 5
9 33
31 10
32,5 32
11 33,5
33 12
32 5
13 33,5
31,5 14
34 30
15 33
32 16
34,5 31
5.2.2. Hasil Analisis Statistik