Jenis Penelitian Populasi Penelitian Besar Sampel Cara Sampling Variabel Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif.

3.2 Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah dokter gigi praktek di kota Medan yaitu sebanyak 530 orang.

3.3 Besar Sampel

Penentuan besar sampel berdasarkan estimasi proporsi dengan presisi mutlak. Prakiraan proporsi berdasarkan hasil penelitian Terence Wibowo menunjukkan proporsi dokter gigi yang melakukan upaya pencegahan penyakit menular sebesar 87. Besar sampel dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: N Z 2 1-α2 P 1-P n = N-1 d 2 + Z 2 1-α2 P 1-P Berdasarkan perhitungan dengan derajat kepercayaan 95 dan presisi mutlak 5 diperoleh sampel minimal 132 responden. Pada penelitian ini ditentukan besar sampel 150 responden. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

3.4 Cara Sampling

Cara sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu suatu metode pemilihan sampel berdasarkan ciri dan tujuan tertentu. Karena keterbatasan waktu dan biaya, pengambilan sampel dilakukan berdasarkan penggolongan kecamatan di kota Medan yaitu lingkar dalam dan lingkar luar. Di Lingkar dalam terdapat sebanyak 326 praktek dokter gigi dan di lingkar luar sebanyak 204 praktek dokter gigi. Berdasarkan jumlah tersebut, didapatlah jumlah sampel penelitian di lingkar dalam sebanyak 92 responden dan di lingkar luar sebanyak 58 responden Tabel 1. Tabel 1. KOMPOSISI JUMLAH UKURAN SAMPEL PENELITIAN PEMBAGIAN DOKTER GIGI JUMLAH UKURAN SAMPEL a b = a 530 x 150 LINGKAR DALAM 326 92 LINGKAR LUAR 204 58 TOTAL 530 150

3.5 Variabel Penelitian

a. Usia responden, terdiri atas 30 tahun, 31 - 40 tahun, 41 - 50 tahun, 51 - 60 tahun, dan 60 tahun. b. Lama praktek responden, terdiri atas 10 tahun, 11 - 20 tahun, 21 - 30 tahun, dan 30 tahun c. Pengetahuan responden tentang pencegahan penyakit menular di praktek dokter gigi yang meliputi pengetahuan tentang penyakit yang berisiko tinggi menular di praktek, cara penularan penyakit hepatitis B dan C, cara penularan penyakit UNIVERSITAS SUMATERA UTARA HIVAIDS, cara penularan penyakit tuberkulosis, pengertian standard precautions, teknik mencuci tangan yang benar, langkah perlindungan diri, penggunaan masker yang memenuhi syarat, penggunaan sarung tangan, langkah meminimalkan risiko percikan, imunisasi yang penting bagi dokter gigi, langkah pemrosesan instrumen, peralatan yang perlu diberi disinfektan, bahan disinfektan yang digunakan sebagai antiseptik dan antiplak, serta jenis sampah medis yang ditempatkan dalam wadah khusus sebelum dibuang. d. Sikap responden terhadap pencegahan penyakit menular di praktek dokter gigi yang meliputi sikap responden terhadap pasien yang menderita penyakit menular yang datang ke praktek, sikap responden jika jas praktek terkontaminasi ketika memberi perawatan, sikap responden jika sarung tangan robek ketika memberi perawatan, sikap responden jika masker terkontaminasi, sikap responden terhadap penggunaan instrumen, sikap responden terhadap penggunaa spuit dan jarum suntik, dan sikap responden terhadap sampah medis di praktek. e. Tindakan responden terhadap pencegahan penyakit menular di praktek dokter gigi yang meliputi penggunaan jas praktek, sarung tangan, masker, kaca mata pelindung, rubber dam, imunisasi hepatitis B, pensterilan instrumen pemeriksaan, instrumen pencabutan, instrumen penambalan,dan alat skeler, disinfeksi dental unit dan handpiece, penggunaan jarum suntik, penanganan sampah medis.

3.6 Definisi Operasional