lingkungan. Mikroorganisme agen penyebab penyakit diantaranya adalah virus, bakteri, jamur, dan parasit. Penularan penyakit infeksi dari seseorang kepada orang
lain umumnya melalui suatu alat atau media perantara yang terkontaminasi mikroorganisme.
18,19
Insidens terjadinya penularan penyakit infeksi lebih tinggi ditemukan pada dokter gigi karena seringnya berkontak dengan mikroorganisme yang terdapat di
dalam cairan mulut dan darah. Di klinik gigi ataupun di tempat praktek dokter gigi, rute penularan infeksi dapat terjadi melalui:
3,6,19
a. Kontak langsung dengan darah, cairan mulut termasuk saliva, dan cairan tubuh lainnya.
b. Kontak tidak langsung dengan objek yang terkontaminasi. c. Kontak mata, hidung, mulut atau membran mukosa dengan droplet yang
mengandung mikroorganisme patogen dari pasien yang terinfeksi. d. Terhirup mikroorganisme yang mengendap di udara dalam waktu yang
lama. Beberapa penyakit yang dapat ditularkan selama perawatan gigi antara lain
hepatitis, herpes simpleks, HIVAIDS, tuberkulosis, dan sebagainya.
2.5.1 Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit yang ditularkan oleh virus. Dalam bidang kedokteran gigi dikenal hepatitis B dan C yang mempunyai risiko penularan yang
tinggi. Risiko penularan hepatitis dari dokter gigi ke pasien adalah sangat kecil
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
apabila dibandingkan risiko penularan dari pasien ke pekerja kesehatan gigi yang jauh lebih besar.
8,20
Hepatitis B disebabkan oleh Hepatitis B Virus HBV. Terdapat dua macam pola penularan hepatitis B yaitu pola penularan horizontal penularan melalui kulit,
penularan melalui mukosa seperti mulut, mata, hidung, saluran makan bagian bawah dan alat kelamin dan pola penularan vertikal dari ibu hamil yang mengidap hepatitis
B kepada bayi yang dilahirkan. Dalam bidang kedokteran gigi, penyakit hepatitis B dapat ditularkam melalui darah, saliva, dan sekret nasofaringeal. Di dalam mulut
konsentrasi HBV tertinggi terdapat di sulkus gingiva. Penyakit hepatitis B dapat di cegah dengan imunisasi.
21
Hepatitis C disebabkan oleh Hepatitis C Virus HCV. Penularan penyakit hepatitis C ini sama seperti hepatitis B. Akan tetapi, belum ada imunisasi yang dapat
mencegah terjadinya penyakit ini.
21
2.5.2 Herpes simpleks
Virus penyebab herpes simpleks dapat diklasifikasikan menjadi virus herpes simpleks tipe-1 HSV-1 dan virus herpes simpleks tipe-2 HSV-2. Antibodi untuk
HSV-1 terdapat hampir universal pada populasi dewasa. HSV-1 memiliki manifestasi primer di rongga mulut. Meskipun kebanyakan HSV-2 melibatkan daerah genital,
kurang lebih 10 lesi oral adalah tipe 2. Lesi yang disebabkan oleh HSV-1 secara klinis tidak bisa dibedakan dengan HSV-2. Ada beberapa indikasi bahwa 5 pasien
herpes rongga mulut yang asimtomatik mempunyai virus pada salivanya. Karena
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
hampir semua pasien dewasa secara potensial dapat menularkan virus melalui saliva, semua lesi di dalam mulut harus dirawat dengan hati-hati.
8
2.5.3 HIVAIDS