Rancangan Percobaan dan Analisa Data Kandungan Nutrisi Pellet Ransum Komplit

Konversi Ransum Perhitungan konversi ransum didapatkan dari jumlah ransum yang dikonsumsi setiap minggu selama penelitian dibagi dengan pertambahan bobot badan.

3.5 Rancangan Percobaan dan Analisa Data

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian tahap I dan II adalah Rancangan Acak Lengkap RAL dengan empat taraf perlakuan pellet ransum komplit limbah udang yaitu kontrol R0 Ransum komplit tanpa penambahan limbah udang, R1Ransum komplit dengan penambahan limbah udang 10, R2 Ransum komplit dengan penambahan limbah udang 20 dan R3 Ransum komplit dengan penambahan limbah udang 30. Masing-masing perlakuan diulang empat kali 4 x 4 sehingga terdapat 16 unit percobaan. Model matematis rancangan tersebut sebagai berikut: Yij = µ + τi + εij Keterangan : Yij = Respon percobaan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke –j µ = Rataan umum i = Pengaruh perlakuan limbah udang ke-i 1,2,3,4 εij = Pengaruh galat perlakuan ke-i dan ulangan ke-j 1,2,3,4 Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam Anova. Bila hasil yang diperoleh terdapat perbedaan, maka dilanjutkan dengan uji jarak Duncan menggunakan Paket Program SPSS 16. 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kandungan Nutrisi Pellet Ransum Komplit

Berdasarkan hasil analisa Tabel 3 terlihat bahwa kandungan abu, serat kasar, lemak kasar, Ca, P dan gross energi pada perlakuan taraf penambahan limbah udang dalam ransum meningkat dibandingkan perlakuan tanpa penambahan limbah udang. Meningkatnya kandungan serat kasar disebabkan adanya kitin pada limbah udang yang juga ikut meningkat. Salah satu keunggulan dari limbah udang dibanding bahan pakan lainnya adalah limbah udang mengandungan Ca dan P yang tinggi. Menurut Okaye et al. 2005 dan Khempaka et al. 2006, bahwa limbah udang sangat potensial dijadikan bahan pakan sumber protein hewani karena ketersediaanya cukup banyak dan mengandung zat-zat gizi yang tinggi, terutama protein dan mineralnya. Adapun kandungan nutrisi bahan baku tepung limbah udang dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Kandungan Nutrisi Tepung Limbah Udang Berdasarkan 100 BK Bahan Abu Protein kasar Serat Kasar Lemak Kasar ------------------- --------------- Tepung Limbah Udang 25.05 28.83 23.67 8.75 Tepung Limbah Udang hidrolisis fisik 6 jam 25.03 29.61 23.66 8.72 Sumber : Hasil analisa Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. 2008 Berdasarkan hasil analisa Tabel 4 terlihat bahwa tepung limbah udang hidrolisis fisik 6 jam dalam ransum kandungan protein kasarnya meningkat dibandingkan dengan tepung limbah udang dan kandungan abu, serat kasar dan lemak kasarnya mengalami penurunan. Hal ini sejalan dengan hasil yang diperoleh Mas’ud 2006 pada Tabel 5 bahwa limbah udang setelah dihidrolisat selama 6 jam kecernaanya meningkat dari 10.46 menjadi 11.93 . Ini berarti bahwa dengan proses hidrolisis fisik 6 jam dapat dipakai dalam pengolahan pakan limbah udang untuk dapat meningkatkan kecernaan domba. Adapun rataan hasil analisa kitin dan kecernaan kitin pada limbah udang dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Rataan Hasil Analisa Kitin dan Kecernaan Kitin pada Limbah Udang Berdasarkan 100 BK Bahan Perlakuan Kitin Kecernaan kitin Limbah Udang 25.71 10.46 Limbah Udang hidrolisat 3 jam 24.83 10.68 Limbah Udang hidrolisat 6 jam 24.16 11.93 Limbah Udang hidrolisat 9 jam 24.73 11.41 Sumber : Hasil analisa Laboratorium Nutrisi Ruminansia Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, 2006 Gambaran Umum Pellet Ransum Komplit Pellet ransum komplit limbah udang adalah suatu produk pengolahan pakan yang terdiri dari limbah udang. hijauan dan konsentrat yang disusun berdasarkan kebutuhan nutrisi ternak. Proses pembentukan pakan, campuran konsentrat atau ransum komplit menjadi bentuk silinder disebut pelleting Thomas 1997. Tujuan pembuatan pellet adalah untuk mengurangi sifat debu pakan, meningkatkan palatabilitas pakan. mengurangi pakan yang terbuang, mengurangi sifat voluminous pakan dan untuk mempermudah penanganan pada saat penyimpanan dan transportasi. Adapun penampilan fisik pellet ransum komplit limbah udang dapat dilihat pada Gambar 10. Keterangan : R0 kontrol. R1 ransum komplit dengan penambahan limbah udang 10. R2 ransum komplit dengan penambahan limbah udang 20 dan R3 ransum komplit dengan penambahan limbah udang 30. Gambar 10 Penampilan fisik pellet ransum komplit limbah udang Pellet ransum komplit limbah udang yang dihasilkan dalam penelitian ini, secara umum memperlihatkan bentuk pellet padat dan kompak berbeda dengan pellet ransum komplit tanpa limbah udang. Semakin besar persentase penambahan tepung limbah udang dalam ransum komplit memperlihatkan tekstur pellet yang halus dan kompak. Warna dan aroma merupakan hasil dari panca indra mata dan hidung ternak yang bisa menjadi pertimbangan dalam pemilihan pakan. Pellet ransum komplit limbah udang yang dihasilkan berwarna kecoklatan. Hal ini disebabkan adanya reaksi kecoklatan secara non enzimatis yaitu reaksi antar asam organik dengan gula pereduksi dan antara asam–asam amino dengan gula pereduksi. Adapun aroma yang dihasilkan dari pellet ransum komplit secara keseluruhan memberikan aroma khas limbah udang. Namun aroma ini akan berkurang dengan adanya proses hidrolisis dan penambahan molases dalam ransum.

4.2 Penelitian Tahap Pertama Uji Sifat Fisik