3.2 Bahan dan Alat
Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah rumput laut dewasa jenis Kappaphycus alvarezii asal bibit dari Kota Baru Kalimantan Selatan dan
pulau Karimun. Kitosan berbentuk serbuk halus, NaOH, HCl, BaSO
4
, KCl, BaCl
2
, akuades. Sedangkan alat-alat yang digunakan untuk proses ekstraksi karagenan adalah blender, pirek, timbangan analitik, kompor listrik, oven
pengering. Alat yang digunakan untuk analisis mutu karagenan adalah cawan porselin, desikator, labu erlenmeyer, gelas piala, oven, tanur, termometer,
Viscometer Brookfield , dan Whitness meter. Bahan dan alat yang digunakan untuk
analisis mikroskopis rumput laut adalah parafin, parafomaldehida, toulidin blue, alkohol, xylol, silet, scalpel, pinset, inkubator, bunsen, mikrotom, mikroskop,
kamera.
3.3 Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada pembuatan preparat rumput laut yaitu metode parafin yang selanjutnya jaringan diwarnai dengan toulidin blue. Sedangkan
metode untuk memperoleh karagenan berdasarkan SNI 01-4498-1998 dan penggunaan NaOH digantikan dengan kitosan.
3.3.1 Pembuatan preparat jaringan rumput laut
Histologi diamati pada rumput laut segar dengan perlakuan daerah asal bibit Kota Baru,pulau Karimun dan umur panen yang berbeda 35, 45, 60 hari.
Bagian rumput laut yang akan dianalisis adalah bagian thallus batang. Analisis histologi diawali dengan pembuatan preparat rumput laut dan pengambilan
gambar objek pada mikroskop. Pembuatan preparat rumput laut dimulai dengan memotong rumput laut dengan panjang ± 0,3 cm, dimasukkan ke dalam basket
dan diberi label. Potongan rumput laut dimasukkan ke dalam larutan paraformaldehyda 4 selama 24 jam, tahapan ini disebut fiksasi. Selanjutnya
yaitu tahap dehidrasi dengan memindahkan jaringan pada toples yang berisi alkohol bertingkat yaitu 70 80, 90, 95 masing-masing selama 24 jam
setelah itu dipindahkan ke absolut I, absolut II, absolut III, masing-masing selama 24 jam.
Penanaman jaringan dengan cara memasukkan ke dalam parafin I, II, III pada inkubator dengan suhu 65
o
C masing-masing selama satu jam. Setelah jaringan dalam parafin membeku maka dipotong menjadi segi empat dan
ditempelkan pada blok kayu, selanjutnya dipotong menggunakan mikrotom putar dengan ketebalan antara 5 µ setelah itu jaringan diaffixasi dan diinkubasi selama
24 jam kemudian preparat diwarnai dengan toulidine blue sebagai pewarna jaringan. Prosedur pewarnaan dapat dilihat pada Lampiran 4. Setelah diwarnai
preparat difoto dengan cara menghubungkan kamera dengan mikroskop. Diagram alir pembuatan preparat dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10 Diagram alir pembuatan preparat rumput laut.
3.3.2 Karagenan dari Kappaphycus alvarezii
Rumput laut direndam dengan air selama 24 jam serta dipucatkan dengan NaOH 1 dan H
2
O
2
. Selanjutnya rumput laut dicuci pada air yang mengalir sampai pH netral, kemudian diblender sampai homogen untuk memudahkan
proses ekstraksi. Proses ekstraksi dilakukan pada suhu 90-100
o
C selama 60 menit dengan perbandingan antara rumput laut kering dan akuades adalah 1:30.
Ekstraksi dilakukan pada masing-masing umur panen dengan asal bibit serta penambahan kitosan berbeda dilakukan dua kali penyaringan supaya mengurangi
jumlah residu sehingga dapat meningkatkan rendemen karagenan yang dihasilkan.
Rumput laut umur 30, 45 , 60 hari
Dipotong ± 0,3 cm
Fiksasi 24 jam
Dehidrasi
Penjernihan
Penanaman pada parafin Pemotongan
Pewarnaan jaringan