Analisis pasting dengan Rapid Visco Analyzer
                                                                                12 Tabel 2 Bahan baku utama
Varietas Umur
panen bulan
Tanggal kedatangan
Asal
Singkong manggu 1
8 26 Maret 2014  Desa Cikarawang Belakang
Kampus IPB Singkong
manggu 2 9
2 April 2014 Desa Cikarawang Belakang
Kampus IPB Singkong
karet 1 11
20 Mei 2014 Bantar Kambing Bogor
Singkong karet 2
12 3 Juni 2014
Bantar Kambing Bogor
Proses  pembuatan  dikutip  di  Tabel  3,  dimulai  dari  pengupasan  dan pembersihan  singkong,  singkong  dibagi  menjadi  tiga  bagian  per  masing-masing
umbinya agar memudahkan saat akan diparut. Umbi singkong yang telah dikupas dan dibagi menjadi tiga bagian direndam air sampai tertutupi seluruhnya, hal itu
dilakukan  untuk  mencegah  umbi  menjadi  membiru  racun  serta  sampai dibersihkan  sampai  permukaan  tidak  licin.  Lanjut  ke  proses  pemarutan  dengan
menggunakan alat Crusher. Pada tahap ini pemasukan umbi singkong ke Crusher tidak bisa sekaligus, secara bertahap sambil ditekan-tekan umbinya ke pemotong
alat  tersebut  menggunakan  spatula  kayu  dan  tentunya  sambil  ditambahkan  air dengan perbandingan singkong dengan air 5:1, ditambahkan secara perlahan per
5 liter penambahan air agar bisa mengalir dari dalam alat. Namun tidak seluruh saat  pemarutan,  sisanya  ditambahkan  setelah  terparut  agar  tidak  terlalu  pekat
parutannya. Tahap  berikutkan  setelah  menjadi  parutan  dimasukan  ke  dalam  Raw
Starch  Milk  Tank agar nantinya dialirkan ke Auto Brush Strainer selanjutnya ke
Nozzle  Separator. Pada Raw Starch Milk Tank diberi pompa untuk mengalirkan
parutan tersebut dan diberi juga Agitator untuk mengaduk parutan tersebut. Pada tahapan  ini  mulai  dari  Raw  Starch  Milk  Tank,  Auto  Brush  Strainer,  dan  Nozzle
Separator berlaku  sistem  kontinyu.  Sebelum  dimasukan  parutan  singkong,
dilakukan  CIP  Cleaning  in  Place  dengan  air  dan  parutan  singkong  sebagai pembersih awal. Pada alat Auto Brush Strainer ada lubang keluaran ampas yang
harus selalu diatur keluarannya agar di dalam alat tidak penuh dengan ampas. Air hasil ekstrasi tersebut di alirkan ke Nozzle Separator, Kecepatan harus 6000rpm
agar pati terpisah. Setelah pati keluar dari  Nozzle Separator ditampung di ember besar dan
ditunggu sekitar 2 jam setelah pati keluar dari alat sampai warna  airnya  bening dan pati mengendap seluruhnya. Lalu buang airnya dan mulai keringanginkan di
rumah  kaca  selama  2  jam.  Selama  waktu  tersebut  harus  terus  dikontrol  dengan dibolak-balikkan  panas  dalam  rumah  kaca  berkisar  antar  35-40
C  pada  waktu optimum diluar saat pukul 10-13 karena lewat waktu tersebut suhu dalam rumah
kaca turun. Setelah itu dikeringkan di Cabinet Dryer dengan suhu 50 C selama 8
jam. Saat pengeringan di Cabinet Dryer pati ditaruh di empat rak dan setiap satu jam  sekali  pati  yang  sedang  dikeringkan  diratakan  dibolak-balikkan  agar
pengeringannya merata  serta jangan sampai ada pati  yang menggumpal. Karena