Tujuan Pengertian Air Tanah Pengertian dan Dampak Penggunaan Lahan

tanah. Dengan demikian, konversi lahan hutan menjadi lahan tegalan dapat menyebabkan kerusakan tanah yang lebih besar. Meningkatnya konversi lahan hutan atau kebun campuran menjadi perkebunan sawit dan tegalan, menyebabkan semakin berkurangnya luas lahan hutan atau kebun campuran. Kebun campuran merupakan sistem penggunaan lahan tanpa pengolahan tanah, terdapat berbagai variasi pohon, dan jarang terdapat aktivitas manusia untuk mengelola lahan, sehingga kondisi sifat fisik dan hidrologi tanahnya relatif tidak terganggu. Penggunaan lahan perkebunan kelapa sawit, tegalan, dan kebun campuran mempunyai tingkat tutupan lahan maupun pengelolaan tanah yang berbeda, sehingga memiliki dampak yang berbeda terhadap sifat fisik dan hidrologi tanah. Oleh karena itu, pengamatan terhadap sifat fisik dan hidrologi pada berbagai macam penggunaan lahan tersebut menjadi sangat penting.

1.2 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik sifat fisik tanah dan hidrologi pada berbagai penggunaan lahan di Desa Cimulang yang terletak di Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor, Jawa Barat. II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Air Tanah

Air tanah merupakan fase cair tanah yang mengisi sebagian atau seluruhnya ruang pori tanah. Air tanah berperan penting dari segi pedogenesis maupun dalam hubungannya dengan pertumbuhan tanaman, hancuran iklim, pertukaran kation, dekomposisi bahan organik, pelarutan unsur hara, evapotranspirasi, dan kegiatan jasad-jasad mikro hanya dapat langsung dengan baik, bila tersedia air dan udara yang cukup Haridjaja, Murtilaksono, Sudarmo, dan Rachman, 1980. Kadar air tanah optimum bagi pertumbuhan tanaman adalah kondisi air dimana tanaman dengan mudah dapat menyerapnya. Air yang dapat mudah diambil berada dalam pori-pori yang berukuran sedang. Setelah air itu dipakai tumbuhan, air yang tersisa berada dalam pori-pori yang lebih halus atau merupakan lapisan tipis menyelimuti zarah-zarah tanah. Daya tarik antara zarah- zarah tanah dengan air sangat kuat dan ikatan ini dapat mengatasi daya hisap tanaman. Akibatnya tidak semua air yang ditahan tanah tersedia bagi tanaman. Sebagian dari air tetap tertinggal dalam tanah. Lambat laun tanaman layu dan akhirnya mati, sebagai akibat dari kekurangan air Soepardi, 1983.

2.2 Pengertian dan Dampak Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan merupakan bentuk campur tangan manusia terhadap sumberdaya lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya Arsyad, 2000. Menurut Utomo dan Soelistyari 1988, pengolahan tanah adalah setiap usaha manipulasi tanah secara mekanis. Pada dasarnya tanah ditunjukkan untuk menyiapkan tanah agar sesuai untuk perkembangan tanaman. Secara terinci, tujuan pengolahan tanah adalah menyiapkan media untuk pertumbuhan benih atau bibit, memperbaiki sifat kesuburan tanah, memberantas gulma, dan memotong daur hama dan penyakit tanaman. Akibat langsung yang terjadi dengan pengolahan lahan yang intensif, yaitu terjadinya pemadatan pada tanah. Pemadatan tanah terlebih lagi jika pengolahan tanah menggunakan alat-alat berat. Pemadatan tanah yang terjadi menyebabkan pertumbuhan akar tanaman terhambat dan menghambat pergerakan air dan unsur hara yang terdapat di dalam tanah. Pemadatan tanah terlihat dari bertambahnya bobot isi tanah dan berkurangnya porositas yang terdapat di dalam tanah Islami dan Utomo, 1988. Pemadatan tanah dilatar belakangi oleh perubahan penggunaan lahan hutan menjadi lahan pertanian baik monokultur maupun polikultur yang menurunkan kandungan bahan organik tanah, diversitas biota tanah dan kualitas air. Lahan pertanian yang jumlah dan keragaman vegetasi dalam suatu luasan rendah menyebabkan rendahnya kualitas dari bahan organik dan tingkat penutupan permukaan tanah oleh lapisan serasah. Tingkat penutupan tebal tipisnya lapisan serasah pada permukaan tanah berhubungan erat dengan laju dekomposisinya pelapukannya. Semakin lambat terdekomposisi maka keberadaannya di permukaan tanah menjadi lebih lama Hairiah et al., 2004.

2.3 Lahan Kelapa Sawit