Dalam  penelitian  ini,  kecerdasan  emosional  terdiri  dari  pengenalan  diri, pengendalian  diri,  motivasi,  empati,  dan  ketrampilan  sosial.  Hasil  dari
penelitian  ini  menunjukkan  bahwa  motivasi  dan  pengendalian  diri berpengaruh  secara  positif  terhadap  pemahaman akuntansi,  sedangkan
pengenalan  diri, empati, dan  ketrampilan sosial mempunyai  pengaruh negatif terhadap  pemahaman  akuntansi.  Sehingga  dapat  disimpulkan  bahwa
kecerdasan  emosional  tidak  berpengaruh  secara  signifikan  terhadap  tingkat pemahaman akuntansi.
Surya  dan  Hananto  2004  meneliti  tentang  pengaruh  emotional  quotient terhadap kinerja auditor di kantor akuntan publik.  Kuesioner yang digunakan
diadopsi  dari  Cooper  dan  Sawaf  1997  yang  juga  terdapat  dalam  Abidin 1999,  dengan  modifikasi  seperlunya.  Variabel  yang  digunakan  ada  tiga
macam,  yaitu  ketrampilan  EQ,  kecakapan  EQ,  serta  variabel  nilai  dan keyakinan  EQ. Hasil dari penelitian  ini menunjukkan  bahwa  ketrampilan EQ
tidak  berpengaruh  secara  signifikan  dan  negatif  terhadap  kinerja,  kecakapan EQ berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap kinerja, sedangkan nilai
dan  keyakinan  EQ  tidak  berpengaruh  secara  signifikan  dan  positif  terhadap kinerja.  Hasil  keseluruhan  dari  penelitian  ini  dapat  disimpulkan  bahwa  EQ
berpengaruh terhadap kinerja auditor.
C. Kerangka Teoritis
Era  globalisasi  menghadirkan  beberapa  tantangan  besar  bagi  berbagai aspek  kehidupan.  Persaingan  bisnis  yang  ketat  seiring  cepatnya  aliran
investasi  dan  kemudahan  bertransaksi  menembus  batas  waktu  dan  negara.
Salah  satu  faktor  agar  mampu  bersaing  dalam  perekonomian  global  adalah peningkatan  efisiensi  dan  kemampuan  berkompetisi  Khoiriyah  dalam
Meylani, 2003. Persaingan  profesi  yang  semakin  ketat  dan  persaingan  ekonomi  secara
global  menjadi  faktor  penyebab  seorang  akuntan  harus  mengembangkan kualitas  yang  dimilikinya  secara  profesional.  Kualitas  akuntan  tidak
terpisahkan  dari  bagaimana  sistem  pendidikan  tinggi  yang  ada  di  Indonesia, khususnya  untuk  bidang  bisnis  dan  akuntansi.  Pendidikan  tinggi  mempunyai
peranan  yang  besar  dalam  menghasilkan  SDM  berkualitas  dan  mempunyai kapabilitas  tinggi  Ilyas  dalam  Setiyani,  2003.  Oleh  karena  itu  pendidikan
akuntansi harus dapat membekali para lulusan dengan materi yang diperlukan untuk  memenangkan  persaingan.  Perguruan  tinggi  sebagai  tempat  pencetak
calon-calon profesional harus bertanggung jawab dalam pembentukan lulusan- lulusan  yang  berkualitas.  Dalam  hal  ini  akuntan  pendidik  yang  harus
bertanggung  jawab  pada  pembentukan  profesionalisme  lulusan-lulusan jurusan akuntansi Machfoedz, 1997.
Novin  dan  Tucker  sebagaimana  yang  dikutip  oleh  Machfoedz  1997 memberikan suatu gambaran bahwa untuk menjadi seorang profesional harus
memenuhi  tiga  syarat  utama  yaitu  mempunyai:  keahlian  skill,  pengetahuan knowledge,  karakteristik  characteristics.  Sedangkan  Trisniwati  dan
Suryaningsum  2003  mengemukakan  bahwa  kecerdasan  emosional  penting bagi  seorang  lulusan  pendidikan  tinggi  akuntansi  dan  perlu  dimiliki  oleh
seorang  akuntan  dalam  menghadapi  persaingan di  dunia  kerja.  Sementara  itu
Goleman  dalam  Susilawati  2002  mengatakan  bahwa  kecerdasan  emosional adalah kemampuan yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja saat ini.
Adanya  peningkatan  kebutuhan  akuntan  yang  berkualitas,  dan  dengan adanya  PPA  merupakan  salah  satu  alasan  untuk  meneliti  kembali  mengenai
kualifikasi  lulusan  jurusan  akuntansi.  Oleh  karena  itu  penelitian  ini  akan membahas  mengenai  persepsi  akuntan  pendidik  dan  pengguna  jasa  akuntan
Perusahaan  swasta  terhadap  kualifikasi  entry  level  accountant.  Dalam penelitian  ini  responden  yang  digunakan  adalah akuntan  pendidik  dan
pengguna  jasa  akuntan  perusahaan  swasta.  Pemilihan  responden  akuntan pendidik  dilakukan  dengan  pertimbangan  akuntan  pendidik  inilah  yang
nantinya  akan  mencetak  dan  menghasilkan  calon-calon  akuntan  entry  level accountant,  selain  itu,  mereka  dianggap  paling  mengerti  kualitas  seorang
lulusan  Setiyani,  2003.  Untuk  pemilihan  pengguna  jasa  akuntan  dalam  hal ini adalah perusahaan swasta, dilakukan dengan pertimbangan bahwa mereka
yang  akan  menggunakan  jasa  akuntan  sehingga  dianggap  lebih  mengetahui keahlian  dan  ketrampilan  apa  saja  yang  dibutuhkan  mahasiswa  lulusan
akuntansi dalam memasuki dunia kerja. Berdasarkan  latar belakang masalah  yang telah  diuraikan,  maka kerangka
pemikiran dari penelitian ini dapat dilihat dari skema berikut ini. Persepsi akuntan pendidik
Persepsi pengguna jasa akuntan perusahaan swasta
Kualifikasi -
Pengetahuan Knowledge -
Kemampuan Skill -
Karakteristik Characteristics -
Kecerdasan Emosional Emotional Quotient
Gambar II.1  Skema Kerangka Teoritis
D. Hipotesis