menggunakan  Product  Moment  Pearson,  yaitu  dengan  mengkorelasikan skor tiap-tiap item pertanyaan dengan skor total seluruh pernyataan dalam
kuesioner. Uji validitas dilakukan secara parsial dan secara total.
2. Uji Reliabilitas
Menurut  Sudibyo  dalam  Setiyani  2003  reliabilitas  berkenaan  dengan seberapa  jauh  alat  ukur  yang  digunakan  dapat  dipercaya  atau  dapat
diandalkan,  dalam  arti  alat  ukur  tersebut  akan  menghasilkan  nilai  yang konsisten meskipun digunakan berkali-kali. Pengukuran reliabilitas dalam
penelitian  ini  menggunakan  coefficient cronbach’s alpha.  Cronbach’s alpha merupakan teknik pengujian konsistensi reliabilitas antar item yang
paling  popular  dan  menunjukkan  indeks  konsistensi  reliabilitas  yang cukup  sempurna,  semakin  tinggi  koefisien  alpha,  berarti  semakin  baik
pengukuran suatu instrumen Sekaran, 2000:206. Besarnya nilai alpha
 yang dihasilkan dibandingkan dengan indeks di bawah ini Suharsini dalam Setiyani, 2003:
0,800 – 1 : sangat tinggi
0,600 – 0,799 : tinggi 0,400 – 0,599 : cukup tinggi
0,200 – 0,399 : rendah 0,200
: sangat rendah
3. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil  sebagai responden telah  memenuhi kriteria  sebaran normal
atau distribusi normal. Uji normalitas yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan  teknik  one  sampel  kolmogorov  smirnov  test,  yaitu
pengujian  dengan  dua  sisi  untuk  membandingkan  taraf  signifikasinya. Apabila  hasil  pengujian  yang  diperoleh  lebih  besar  dari  taraf
signifikansinya,  maka  distribusi  data  penelitian  adalah  nomal.  Dan apabila hasil pengujian kurang dari taraf signifikansinya, maka distribusi
data  tidak  normal.  Normal  atau  tidaknya  distribusi  data  penelitian  akan menentukan  teknik pengujiannya.  Jika hasil  pengujian tersebut  distribusi
data  normal,  maka  menggunakan  alat  uji  statistik  parametrik,  yaitu Independent  Sampel  T-Test.
Apabila  hasil  pengujian  normalitas menunjukkan distribusi data tidak normal, alat uji yang digunakan adalah
alat uji statistik non-parametrik yaitu Mann-Whitney U Test.
4. Uji Hipotesis
Jika  distribusi  data  normal,  maka  pengujian  hipotesis  dilakukan  dengan menggunakan  alat  uji  statistik  parametrik,  yaitu  Independent  Sampel  T-
Test.  Langkah-langkah  uji  Independent  Sample  T-Test Santoso  dalam Ramadhani, 2004, yaitu:
a. Uji  Levene’s  Test,  untuk  menguji  apakah  varians  populasi  kedua sampel sama atau berbeda. Dasar pengambilan keputusannya adalah:
1 jika  p-value   0.05,  maka  varian  kedua  populasi  adalah  sama homogen
2 jika p-value  0.05, maka varian kedua populasi adalah tidak sama heterogen.
b. Uji  U-Test,  berdasarkan  hasil  analisis  levene’s  test,  diambil  suatu keputusan. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
1 jika  p-value   0.05,  maka  H diterima,  artinya  tidak  terdapat
perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok sampel, dan 2 jika  p-value   0.05,  maka  H
ditolak,  artinya  terdapat  perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok sampel.
Jika hasil pengujian normalitas menunjukkan distribusi data tidak normal, maka  alat  uji  statistik  yang  digunakan  adalah  alat  uji  statistik  non-
parametrik yaitu Mann-Whitney U-Test.
5. Analisis Deskriptif