Sampel Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi

B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi

Menurut Sekaran 2000: 266, populasi mengacu pada keseluruhan orang, peristiwa, atau segala hal yang menjadi focus interest seorang peneliti. Berdasarkan pengertian tersebut, peneliti memilih populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh akuntan pendidik yang bekerja di universitas negeri dan universitas swasta di Jawa Tengah dan Yogyakarta, dan pengguna jasa akuntan perusahaan swasta dalam hal ini adalah manajer personalia yang bekerja pada perusahaan manufaktur, dagang maupun jasa di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

2. Sampel

Sampel adalah beberapa anggota atau bagian yang dipilih dari populasi Soelarso, 2003: 67. Sedangkan menurut Djarwanto 1987: 108 sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi, jadi jumlahnya lebih sedikit daripada jumlah populasinya. Sampel dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi: a. Kelompok Akuntan Pendidik Akuntan pendidik adalah akuntan yang berprofesi sebagai staf pengajar dosen tetap pada suatu perguruan tinggi Partini dalam Amani, 2004. Akuntan pendidik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah orang atau akuntan yang berprofesi sebagai pengajar dosen jurusan akuntansi di fakultas ekonomi universitas negeri dan swasta di Jawa Tengah dan Yogyakarta, yang memiliki latar belakang pendidikan minimal S1 jurusan akuntansi. b. Pengguna Jasa Akuntan Perusahaan Swasta Pengguna jasa akuntan user adalah mereka yang di dalam organisasi bisnisnya menggunakan tenaga akuntan Situmorang, 2000. User yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan swasta yang mencakup perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, dagang, dan jasa yang berada di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Responden yang dituju dalam perusahaan swasta adalah manajer personalia, karena peneliti menganggap mereka cukup mewakili sebagai orang yang berkompeten dalam penyeleksian karyawan baru dalam sebuah perusahaan, sehingga dianggap mengetahui kriteria seorang karyawan dalam hal ini akuntan baru atau calon akuntan yang dibutuhkan oleh perusahaan.

3. Metode Pengambilan Sampel

Dokumen yang terkait

Analisis perbedaan persepsi antara pengguna jasa akuntan publik dengan akuntan publik terhadap advertensi jasa akuntan publik

0 5 93

Persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi terhadap Independensi penampilan akuntan publik

0 6 127

PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP LINGKUNGAN KERJA AKUNTAN PUBLIK (Survei pada Perguruan Tinggi Swasta di Surakarta).

0 3 9

PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK, AKUNTAN PUBLIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK, AKUNTAN PUBLIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA (SURVEI DI SURAKARTA).

0 1 13

PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSITERHADAP TEKNOLOGI INFORMASI YANG HARUS PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP TEKNOLOGI INFORMASI YANG HARUS DIKUASAI OLEH AKUNTAN PUBLIK (SURVEY PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA DI SURAKAR

0 1 12

PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN PRAKTISI TERHADAP INDEPENDENSI PENAMPILAN AKUNTAN PUBLIK DAN PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN PRAKTISI TERHADAP INDEPENDENSI PENAMPILAN AKUNTAN PUBLIK DAN ADVERTENSI JASA KANTOR AKUNTAN PUBLIK.

0 0 13

PENDAHULUAN PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN PRAKTISI TERHADAP INDEPENDENSI PENAMPILAN AKUNTAN PUBLIK DAN ADVERTENSI JASA KANTOR AKUNTAN PUBLIK.

0 0 8

PERSEPSI AKUNTAN PUBLIK, AKUNTAN PENDIDIK Persepsi Akuntan Publik, Akuntan Pendidik Dan Mahasiswa Akuntansi (Ums) Terhadap Etika Bisnis Dan Etika Profesi Akuntan.

0 0 14

. PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK, AKUNTAN PUBLIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA

0 0 1

PERBEDAAN SIKAP AKUNTAN PUBLIK DAN PENGGUNA JASA AKUNTAN PUBLIK TERHADAP ADVERTENSI JASA AKUNTAN PUBLIK

0 0 15