Identifikasi Herbarium Pembuatan Preparat dan Pengamatan Struktur Anatomi

54

3.3.2 Identifikasi Herbarium

Material herbarium diperlukan guna mengecek nama botanis tumbuhan dari contoh sampel yang dikumpulkan. Hasilnya ditetapkan sebagai nama jenis contoh uji penelitian.

3.3.3 Pembuatan Preparat dan Pengamatan Struktur Anatomi

Contoh uji 1 x 1 x 2 cm direndam dalam larutan alkohol gliserin 1:1 selama satu minggu. Setelah lunak contoh disayat dengan mikrotom setebal 15- 25 mikron meliputi penampang lintang, radial dan tangensial. Sayatan yang baik dipilih dan dicuci dengan aquades lalu didehidrasi bertingkat dengan alkohol 25, 50, 75, 90, dan alkohol absolut. Selanjutnya sayatan dibeningkan dengan cara direndam beberapa saat, berturut turut dalam karbolxylol dan toluena. Sesudah itu sayatan direkat dengan entelan canada balsam di atas gelas obyek dan siap untuk dilakukan pengamatan. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui ciri diagnostik susunan dan bentuk dan kuantitatif frekuensi maupun dimensi sel-sel penyusun kayu yang terdapat pada ke tiga bidang pengamatan. Preparat maserasi dibuat guna pengamatan dimensi serat. Pembuatannya dilakukan menurut petunjuk Tesoro 1989. Contoh kayu sebesar batang korek api dipanaskan secara perlahan dalam tabung reaksi yang berisi larutan hidrogen peroksida dengan asam asetat glasial 1:1. Serat yang sudah terpisah dicuci bersih dengan air keran lalu diwarnai dengan safranin. Serat yang sudah diwarnai dimuat dalam ge las objek yang terlebih dahulu sudah ditetesi gliserin. Seratnya disebarkan merata lalu ditutup dengan gelas penutup. Sampai tahap ini preparat siap untuk diukur. Ciri kuantitatif berupa dimensi yaitu panjang serat, diameter serat dan diameter lumen diukur di bawah mikroskop. Pengamatan struktur anatomi diagnostik dan kuantitatif didasarkan pada ciri mikroskopik untuk identifikasi kayu daun lebar Wheeler et al., 1989. Klasifikasi kuantitatif sel berdasarkan Den Berger dalam Martawijaya et al, 2005. Ciri kuantitatif diamati 10 sampai 25 kali pengukuran, yaitu diameter pembuluh sebanyak 25 kali pengukuran, frekuensi pembuluh per mm 2 sebanyak 10 kali pengukuran, frekuensi jari-jari sebanyak 10 kali pengukuran, tinggi jari- jari sebanyak 25 kali pengukuran, panjang serat sebanyak 25 kali pengukuran, 55 diameter dan tebal dinding serat masing- masing 15 kali pengukuran. Hasil pengamatan dimasukkan pada daftar pengamatan ciri anatomi Tabel 2. Tabel 2 Contoh Daftar Pengamatan Ciri

3.3.4 Penetapan BJ Kayu Contoh uji berukuran 2 x 2 x 2 cm diukur dimensi basahnya dengan kaliper