Penetapan BJ Kayu Contoh uji berukuran 2 x 2 x 2 cm diukur dimensi basahnya dengan kaliper Penetapan KA Penetapan Laju Keluarnya Air selama Pengeringan

55 diameter dan tebal dinding serat masing- masing 15 kali pengukuran. Hasil pengamatan dimasukkan pada daftar pengamatan ciri anatomi Tabel 2. Tabel 2 Contoh Daftar Pengamatan Ciri

3.3.4 Penetapan BJ Kayu Contoh uji berukuran 2 x 2 x 2 cm diukur dimensi basahnya dengan kaliper

untuk memperoleh volume basah VK, lalu dimasukkan dalam oven suhu 103±2ºC hingga beratnya konstan BKT. BJ kayu dihitung dengan rumus: BJ kayu = ? kayu ? benda standar ? kayu = BKT VK gcm 3 Dimana: ? = kerapatan Penetapan BJ dilakukan 3-4 kali ulangan yang mewakili seluruh bagian batang teras, peralihan teras ke gubal, dan gubal. 3.3.5 Penetapan TJS TJS merupakan perbandingan antara susut volume total dari basah ke kering tanur dengan nilai BJ kayunya, sementara besar susut adalah perbandingan selisih ukuran dimensi yang terjadi terhadap dimensi awalnya dalam persen. Susut volume SV dan TJS dihitung dengan rumus: v 1. Batas lingkar tumbuh jelas 2. Batas l.t. tidak jelas Porositas 3. Tata- lingkar 4. Semi tata- lingkar v 5. Baur Sebaran pembuluh 6. Pita tangensial v 7. Pola diagonal atau radial 8. Pola dendritik Pengelompokan pembuluh 9. Hampir seluruhnya soliter v 10. Berganda radial 4 atau lebih biasa dijumpai v 11. Bergerombol biasa dijumpai Dst. 56 100 x cm VK cm VKT cm VK SV − = TJS = BJ SV

3.3.6 Penetapan KA

Contoh uji 2 x 2 x 2 cm ditimbang berat basahnya BB, kemudian dikeringkan dalam oven suhu 103±2ºC hingga beratnya konstan lalu ditimbang BKT. KA kayu dihitung dengan rumus: KA = 100 x gr tanur kering Berat gr tanur kering Berat - gr basah Berat

3.3.7 Penetapan Laju Keluarnya Air selama Pengeringan

Papan contoh 2 x 10 x 30 cm diletakkan dalam ruangan beratap dengan ventilasi yang cukup. Setiap hari perubahan suhu dan kelembaban sekitar dicatat dengan hygrometer yang diletakkan di sekitar ruangan, sementara penimbangan papan contoh dilakukan secara periodik yaitu dilakukan setiap hari bila penurunan beratnya masih cukup tinggi selisih = 5 gr, dan tiap dua hari sekali apabila penurunan beratnya sudah cukup rendah selisih 5 gr. Penimbangan dihentikan bila contoh uji diketahui telah mencapai KA setimbang dengan lingkungan sekitar yang ditandai dengan berat contoh uji yang tidak lagi menunjukkan penurunan yang berarti selisih 1 hingga 0 gr. KA selama pengeringan udara dicari dengan rumus: KA = 100 x gr tanur kering Berat gr tanur kering Berat - gr n ke hari pada Berat dimana : n = 0, 1, 2, 3, dst. BKT dicari dengan cara memasukkan contoh uji setelah selesai dikeringkan dalam oven 103±2ºC hingga beratnya konstan. 57 Laju keluarnya air dihitung dengan rumus: a Di atas TJS = n pengeringa Lama TJS KA - awal KA per hari b Di bawah TJS = n pengeringa Lama KAK - TJS KA per hari 3.4 Analisis data Data dimensi sel pembuluh dan serat yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan bantuan program MINITAB 14. Nilai yang diperoleh dinyatakan dalam bentuk selang penduga kepercayaan nilai tengah, yaitu x ± t 0,025,db=n-1 x SE, dimana x adalah nilai rata-rata, t adalah nilai sebaran t-student pada taraf nyata a =5, dan SE adalah standar eror rata-rata Mattjik dan Sumertajaya, 2002. 58

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN