55 diameter dan tebal dinding serat masing- masing 15 kali pengukuran. Hasil
pengamatan dimasukkan pada daftar pengamatan ciri anatomi Tabel 2.
Tabel 2 Contoh Daftar Pengamatan Ciri
3.3.4 Penetapan BJ Kayu Contoh uji berukuran 2 x 2 x 2 cm diukur dimensi basahnya dengan kaliper
untuk memperoleh volume basah VK, lalu dimasukkan dalam oven suhu 103±2ºC hingga beratnya konstan BKT. BJ kayu dihitung dengan rumus:
BJ kayu = ? kayu ? benda standar
? kayu = BKT VK
gcm
3
Dimana: ? = kerapatan Penetapan BJ dilakukan 3-4 kali ulangan yang mewakili seluruh bagian
batang teras, peralihan teras ke gubal, dan gubal.
3.3.5 Penetapan TJS TJS merupakan perbandingan antara susut volume total dari basah ke
kering tanur dengan nilai BJ kayunya, sementara besar susut adalah perbandingan selisih ukuran dimensi yang terjadi terhadap dimensi awalnya
dalam persen. Susut volume SV dan TJS dihitung dengan rumus: v 1. Batas lingkar tumbuh jelas
2. Batas l.t. tidak jelas
Porositas
3. Tata- lingkar 4. Semi tata- lingkar
v 5. Baur
Sebaran pembuluh
6. Pita tangensial v 7. Pola diagonal atau radial
8. Pola dendritik
Pengelompokan pembuluh
9. Hampir seluruhnya soliter v 10. Berganda radial 4 atau lebih biasa dijumpai
v 11. Bergerombol biasa dijumpai Dst.
56
100 x
cm VK
cm VKT
cm VK
SV −
=
TJS =
BJ SV
3.3.6 Penetapan KA
Contoh uji 2 x 2 x 2 cm ditimbang berat basahnya BB, kemudian dikeringkan dalam oven suhu 103±2ºC hingga beratnya konstan lalu ditimbang
BKT. KA kayu dihitung dengan rumus: KA =
100 x
gr tanur
kering Berat
gr tanur
kering Berat
- gr
basah Berat
3.3.7 Penetapan Laju Keluarnya Air selama Pengeringan
Papan contoh 2 x 10 x 30 cm diletakkan dalam ruangan beratap dengan ventilasi yang cukup. Setiap hari perubahan suhu dan kelembaban sekitar dicatat
dengan hygrometer yang diletakkan di sekitar ruangan, sementara penimbangan papan contoh dilakukan secara periodik yaitu dilakukan setiap hari bila penurunan
beratnya masih cukup tinggi selisih = 5 gr, dan tiap dua hari sekali apabila penurunan beratnya sudah cukup rendah selisih 5 gr. Penimbangan dihentikan
bila contoh uji diketahui telah mencapai KA setimbang dengan lingkungan sekitar yang ditandai dengan berat contoh uji yang tidak lagi menunjukkan penurunan
yang berarti selisih 1 hingga 0 gr. KA selama pengeringan udara dicari dengan rumus:
KA = 100
x gr
tanur kering
Berat gr
tanur kering
Berat -
gr n
ke hari
pada Berat
dimana : n = 0, 1, 2, 3, dst. BKT dicari dengan cara memasukkan contoh uji setelah selesai
dikeringkan dalam oven 103±2ºC hingga beratnya konstan.
57 Laju keluarnya air dihitung dengan rumus:
a Di atas TJS = n
pengeringa Lama
TJS KA
- awal
KA per hari
b Di bawah TJS = n
pengeringa Lama
KAK -
TJS KA
per hari
3.4 Analisis data
Data dimensi sel pembuluh dan serat yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan bantuan program MINITAB 14. Nilai yang diperoleh
dinyatakan dalam bentuk selang penduga kepercayaan nilai tengah, yaitu x ± t
0,025,db=n-1 x
SE, dimana x adalah nilai rata-rata, t adalah nilai sebaran t-student pada taraf nyata a =5, dan SE adalah standar eror rata-rata Mattjik dan
Sumertajaya, 2002.
58
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN