Pengolahan citra SPL Pengambilan data terumbu karang

2. Data sekunder indeks pemutihan terumbu karang di Kepulauan Weh bulan Mei dan Juli tahun 2010 serta bulan Februari 2011 yang diperoleh dari lembaga swadaya masyarakat WCS.

3.3 Metode Penelitian

3.3.1 Pengolahan citra SPL

Pengolahan citra satelit Aqua Modis untuk mendapatkan nilai sebaran SPL dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu pengumpulan data download citra level 3, pemotongan citra cropping dan konversi data Gambar 5. Citra setelit yang diunduh pada level ini sudah terkoreksi radiometrik dan geometrik, kemudian dilakukan pemotongan cropping untuk membatasi wilayah penelitian. Gambar 5. Diagram pengolahan data citra satelit Pemotongan citra SPL cropping Data dalam bentuk .csv Sortir data Citra Aqua MODIS Selesai Tampilan data : 1.Grafik rataan sebaran temporal SPL 2. Peta Sebaran Spasial SPL Data tersebut kemudian di konversi dalam bentuk .csv lalu di analisis menggunakan Microsoft Excel 2007, pada tahap ini dilakukan pensortiran data yang bertujuan untuk menghilangkan data akibat adanya tutupan awan. Setelah dilakukannya pensortiran, data kemudian divisualisasikan dalam bentuk grafik menggunakan Microsoft Excel 2007 untuk melihat sebaran secara temporal. Grafik yang ditampilkan merupakan nilai rata-rata bulanan dari data SPL. Selanjutnya untuk menampilkan sebaran spasial SPL digunakan perangkat lunak ODV 3. Data yang sudah disortir kemudian diolah kembali menggunakan ODV 3. Tampilan dari sebaran SPL berupa tampilan gambar dengan format .JPG.

3.3.2 Pengambilan data terumbu karang

Pengambilan data pemutihan karang yang dilakukan oleh WCS mengacu pada McClanahan 2004 dimana data yang diambil berupa koloni genus karang pada kedalaman 3-6 m. Karang dicatat dengan cara berenang sebanyak 10 kayuhan secara acak, kemudian mencatat semua koloni genus karang dengan radius 2 m dan proses ini dilakukan sebanyak 30 pengulangan. Perubahan warna pada karang dicatat berdasarkan pengamtan yang dilakukan pada bulan Mei 2010, Juli 2010 dan Februari 2011. Koloni karang yang diidentifikasi genusnya dan terindikasi mengalami pemutihan dicatat berdasarkan perubahan warna yang terbagi menjadi tujuh kategori. Ketujuh kategori tersebut adalah 1 tidak putih karang sehat, 2 pucat, 3 0-20 putih, 4 20-50 putih, 5 50-80 putih, 6 80-100 putih dan 7 mati McClanahan, 2004 modifikasi WCS dalam Ardiwijaya et al,.2010. Contoh ketegori karang yang mengalami pemutihan ditampilkan pada Gambar 6. Gambar 6. Pemutihan warna pada genus karang. Keterangan : akondisi pucat kiri dan sehat kanan;b kondisi pucat sebagian; c kondisi 20-50 putih ;d kondisi 100 putih kiri dan warna sehat kanan sumber : McClanahan, 2004 3.4 Analisis Data 3.4.1 Analisis sebaran SPL