Pengamatan bulan Juli 2010 Hubungan SPL dengan Pemutihan Karang

Hubungan yang terbentuk pada sumbu satu dan sumbu kedua diperoleh hubungan negatif antara variabel SPL terhadap kategori karang yang mengalami kematian, sedangkan untuk sumbu ketiga didapatkan variabel SPL cenderung berpengaruh terhadap beberapa jenis kategori karang yang mengalami pemutihan, kecuali untuk kategori karang 0-20 putih. Hal ini menjelaskan bahwa pada bulan ini kenaikan SPL tidak berdampak langsung terhadap kematian karang, mekanisme terjadinya pemutihan karang adalah hilangnya jaringan pigmen zooxhanthellae dalam sel, yang menyebabkan karang mengalami perubahan warna menjadi pucat atau putih sebagian apabila kondisi ekstrim tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang lama, maka karang akan cepat mengalami kematian Reid et al., 2009.

4.4.2 Pengamatan bulan Juli 2010

Pengamatan pada bulan Juli 2010 didapatkan nilai akar ciri pertama sebesar 3,75 akar ciri pertama tersebut mampu menerangkan keragaman data sebesar 46,97 . Akar ciri kedua memiliki nilai 1,26 dan mampu menerangkan keragaman data sebesar 15,8 . Akar ciri ketiga didapatkan nilai sebesar 1,04 dan mampu menerangkan keragaman data sebesar 13,04 . Ketiga akar ciri tersebut memiliki persen keragaman total sebesar 75,82 Lampiran 6. Pada sumbu pertama dan sumbu kedua hubungan yang terbentuk di antara variable SPL berkorelasi positif dengan karang yang mengalami kematian . Variabel SPL juga memiliki hubungan yang negatif terhadap kategori karang dengan kondisi sehat dan karang pucat Gambar 19. Gambar 19. Analisis komponen utama antara SPL dengan indeks pemutihan pada sumbu satu F1 dan sumbu dua F2 pada pengamatan bulan Juli 2010 Gambar 20. Hasil pengelompokkan stasiun penelitian menggunakan analisis komponen utama berdasarkan sumbu satu dan sumbu dua pada bulan Juli F2 15,80 F1 46,97 F2 15,80 F1 46,97 Hasil pengelompokkan analisis komponen utama pada stasiun penelitian didapatkan bahwa karang yang mengalami kematian banyak ditemukan pada stasiun Gapang, Rubiah Channel, dan Ujung Seurawan Gambar 20. Pada Gambar 20 juga ditampilkan karang yang berada dalam kondisi sehat banyak ditemukan pada stasiun penelitian Jaboi, sedangkan pada stasiun lainnya seperti Benteng dan Rubiah Sea Garden umumnya banyak ditemukan karang dalam kondisi 50-80 putih dan 80-100 putih. Pada sumbu ketiga hubungan yang terbentuk diantara variabel SPL dengan beberapa kategori karang yang mengalami pemutihan juga memiliki korelasi yang sama dimana variabel SPL berkorelasi posistif terhadap karang yang mengalami kematian dan berkorelasi negatif dengan karang 50-80 putih dan karang pucat Gambar 21. Gambar 21. Analisis komponen utama antara SPL dengan indeks pemutihan pada sumbu satu F1 dan sumbu tiga F3 pada pengamatan bulan Juli 2010 F1 46,97 F3 13,05 Pengelompokkan sebaran staiun penelitian pada sumbu satu dan tiga didapatkan karang yang memiliki kondisi sehat berada pada stasiun Rubiah Sea Garden, sedangkan stasiun Gapang merupakan stasiun yang dicirikan banyaknya karang ditemukan dalam kondisi mengalami kematian Gambar 22. Gambar 22. Hasil pengelompokkan stasiun penelitian menggunakan analisis komponen utama berdasarkan sumbu satu dan sumbu tiga pada bulan Juli Hubungan yang terjadi pada pengamatan bulan Juli 2010 terlihat adanya kecenderungan karang yang memutih pada bulan Mei 2010 mengalami kematian, hal ini dapat dilihat bahwa pada pengamatan bulan Juli, variable SPL memiliki korelasi yang positif dengan karang mati. Banyakanya kematian karang pada bulan Juli 2010 ini disebabkan selama peristiwa pemutihan, karang kehilangan 60-90 dari jumlah zooxanthellanya dan zooxantela yang masih tersisa dapat kehilangan 50-80 pigmen fotosintesisnya Glynn, 1996 dalam Rani, 2001. Gangguan yang berkepanjangan ini dapat F3 13,05 F1 46,97 menyebabkan kematian pada karang tidak hanya pada individu koloni, tetapi juga terumbu karang secara luas.

4.4.3 Pengamatan bulan Februari 2011