Analisis data karang Analisis Komponen Utama

Gambar 6. Pemutihan warna pada genus karang. Keterangan : akondisi pucat kiri dan sehat kanan;b kondisi pucat sebagian; c kondisi 20-50 putih ;d kondisi 100 putih kiri dan warna sehat kanan sumber : McClanahan, 2004 3.4 Analisis Data 3.4.1 Analisis sebaran SPL Sebaran SPL dari citra Aqua MODIS dianalisis secara spasial dan temporal. Analisis spasial dilakukan secara visual dengan melihat pola sebaran SPL pada saat terjadinya pemutihan karang April dan Mei 2010. Pola persebaran ini terlihat dari pola degradasi warna SPL. Analisis temporal nilai SPL dilakukan secara serial tahunan dimana kedua nilai rata-rata parameter ini dimasukan ke dalam grafik. Fluktuasi dari nilai rata-rata SPL ini memperlihatkan fenomena yang terjadi pada saat terjadinya pemutihan karang.

3.4.2 Analisis data karang

Indeks pemutihan karang dihitung berdasarkan persentase pengamatan pada masing-masing tujuh kategori pemutihan karang McClanahan, 2004 modifikasi WCS dalam Ardiwijaya et al,.2010. Kategori pemutihan tersebut kemudian diberi nilai, misalkan karang yang ditemukan sehat diberi nilai nol, sedangkan karang yang ditemukan dalam kondisi mati diberi nilai 6, sehingga didapatkan nilai indeks pemutihan karang pada setiap lokasi pengamatan. Rumus untuk menghitung Indeks pemutihan adalah sebagai berikut, McClanahan, 2004 modifikasi WCS dalam Ardiwijaya et al,.2010 : Bleaching Index BI = .............. 2 Keterangan: BI= Indeks pemutihan karang Bleaching Indeks C1= Karang sehat Normal coloration C2 = Pucat Lighter color than usual C3 = 0-20 putih C4 = 20-50 putih C5 = 50-80 putih C6 = 80-100 putih C7 = Karang yang mati

3.4.3 Analisis Komponen Utama

Principal Component Analysis Analisis komponen utama merupakan metode statistik deskriptif yang bertujuan untuk mengeksraksi informasi yang terdapat dalam suatu matriks data yang besar, sehingga menghasilkan representasi grafik yang memudahkan interpretasi. Analisis ini juga digunakan untuk mempelajari matriks data dari sudut pandang kemiripan antara individu atau hubungan antara variabel. Matriks data yang dimaksud terdiri dari data kualitatif yang terletak pada baris dan data kuantitatif pada kolom. Analisis komponen utama ini digunakan untuk mengetahui variasi beberapa kategori karang yang mengalami pemutihan dengan variasi fisik perairan. Data kualitatif terdiri dari 13 stasiun penelitian yang terbagi menjadi tiga zonasi, yakni Panglima Laot, Tourist Area dan Open Acess, sedangkan data kuantitatif terdiri dari variasi fisik perairan, yakni nilai SPL ˚C di setiap stasiun penelitian serta jumlah kategori karang yang mengalami kondisi sehat, pucat, putih 0-20 , putih 20-50 , putih 50-80 , putih 80-100 , dan karang yang mengalami kematian Bengen 2000, mengatakan bahwa bentuk data yang di analisis menggunakan analisis komponen utama terdiri dari tabel atau matriks data yang terdiri dari n individu baris dan pada variable kolom serta variabel yang matriks. Terlebih dahulu parameter-parameter dilakukan penormalan data melalui serangkaian proses pemusatan dan pereduksian karena tidak memiliki satuan yang sama. Proses pemusatan diperoleh dengan melihat selisih antara nilai parameter inisial tertentu dengan rata-rata parameter tersebut. Proses pereduksian merupakan hasil bagi antara nilai parameter pemusatan dengan simpangan baku parameter tersebut. Rumus pemusatan Bengen,2000 : ..................................................... 3 dimana : nilai Pusat nilai parameter inisial rata-rata parameter Rumus pereduksian : ........................................................ 4 dimana : nilai reduksi nilai pemusatan parameter inisial simpangan baku parameter Pada prinsipnya analisis komponen utama menggunakan pengukuran jarak euklidean jumlah kuadrat perbedaan antara individu untuk variable yang berkoresponden pada data. Jarak euklidean didasarkan pada rumus menurut Legendre dan Legendre 1998, yaitu: = 2 .................................. 5 dimana : Jarak Euklidean ke titik A dan B Koordinat titik A pada sumbu J Koordinat titik B pada sumbu J Jumlah variabel kolom stasiun Karakteristik nilai fisik perairan SPL dan karang yang mengalami pemutihan, dari 1 hingga p Hasil perhitungan analisis komponen utama ini didapatkan hubungan antara nilai SPL dengan beberapa kategori karang yang mengalami pemutihan. Kualitas informasi pada setiap sumbu diukur dari besarnya akar ciri yang dihasilkan. Akar ciri merupakan jumlah varian dari masing-masing komponen utama. Akar ciri tersebut memungkinkan untuk mengevaluasi besarnya ragam yang dijelaskan oleh setiap sumbu faktorial. Perhitungan analisis komponen utama secara teknis menggunakan program Statistica 6.0. 25

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil SPL dari Citra Satelit Aqua MODIS pada saat terjadi Pemutihan Karang

Distribusi SPL selama 5 tahun, menunjukkan adanya peningkatan SPL yang terjadi pada tahun 2010. Peningkatan SPL ini mulai terjadi pada bulan Maret dengan nilai rata-rata 30,09 ˚C, naik 1 ˚C dibandingkan bulan Februari dengan nilai rata-rata 29,82 ˚C. Peningkatan SPL ini terus berlanjut hingga pada bulan April dengan nilai 31,29 ˚C dan bulan Mei 31,17 ˚C Gambar 7. Rataan SPL hasil pendugaan citra satelit Aqua MODIS pada perairan Kepulauan Weh selama kurun waktu dari bulan Januari 2006 hingga Februari 2011 ditampilkan pada Lampiran 2. Gambar 7. Fluktuasi SPL rata-rata bulanan periode Januari 2006 - Februari 2011 hasil pendugaan citra satelit Aqua MODIS 27 27,5 28 28,5 29 29,5 30 30,5 31 31,5 32 Jan -06 Ma r Me i Ju l Se p N ov Jan -07 Ma r Me i Ju l Se p N o v Jan -08 Ma r Me i Ju l Se p N o v Jan -09 Ma r Me i Ju l Se p N o v Jan -10 Ma r Me i Ju l Se p N o v Jan -11 SPL ˚C Bulan ke- SPL Bulanan