Scanning Electron Microscopy SEM

28 Gambar 9 Diagram alir proses dehidrasi menggunakan metode destilasi. 3.3.3.2 Metode Perendaman Batch Adsorption Dehidrasi menggunakan metode adsorpsi dilakukan menggunakan ZAM2, ZAM3, ZAM4, ZAM5, ZAM6, dan ZA serta Z3A sebagai pembanding. Perbandingan massa zeolit terhadap bioetanol yang digunakan pada proses dehidrasi adalah ± 1 : 2 satuan g. Percobaan pertama A menggunakan bioetanol berkadar 90. Proses adsorpsi dilakukan melalui perendaman zeolit dalam bioetanol selama 24 jam. Percobaan kedua B menggunakan bioetanol berkadar 95. Proses adsorpsi dilakukan dengan pengadukan selama 1 jam pada suhu 55 o C, selanjutnya didestilasi pada 75 o C selama ± 30 menit. Zeolit bekas pada proses pertama dan kedua diregenerasi diaktivasi kembali untuk digunakan pada proses dehidrasi selanjutnya. Diagram alir proses dehidrasi melalui metode perendaman dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10 Diagram alir proses dehidrasi melalui metode perendaman. 29 Pengamatan dilakukan terhadap persentase kenaikan kadar bioetanol PKB dan kapasitas adsorpsi zeolit terhadap air dalam bioetanol KAZ. Persentase kenaikan kadar bioetanol PKB dapat dihitung menggunakan persamaan 1, sedangkan perhitungan persentase kapasitas adsorpsi zeolit terhadap air dalam bioetanol KAZ dilakukan menurut prinsip kesetimbangan massa persamaan 2. Persentase Kenaikan Kadar Bioetanol PKB PKB = akhir - awal awal x 100 ………………………………........... 1 Kapasitas Adsorpsi Air dari Zeolit KAZ KAZ = Ka awal −Ka akhir m Zeolit x 100 ........................................................ 2 Kadar air awal dan akhir dalam sampel bioetanol dapat dihitung menggunakan persamaan 3 dan 4. Ka awal = 100 −B awal 100 x mB awal .......................................... 3 Ka akhir = 100 −B akhir 100 x mB akhir ......................................... 4 dimana : Ka = kadar air g B = persentase bioetanol mB = massa bioetanol g Kadar bioetanol setelah proses adsorpsi diukur menggunakan density meter DMA 4500M Anton Paar dengan metode vv 01ML-ITS-90 dan suhu 20 o C. Prinsip pengukuran berdasarkan perbandingan densitas terhadap sampel standar yang telah tersimpan pada alat setelah dikalibrasi. Pengukuran densitas didasarkan pada pengukuran elektronik frekuensi osilasi dari densitas yang dihitung. Sampel dimasukkan ke dalam tabung osilator berbentuk U. Volume sampel yang telah diukur dengan tepat mempunyai peran dalam osilasi, sehingga nilai pengukuran massa sampel dapat digunakan untuk menghitung densitas. 3.3.3.3 Analisis statistik data proses dehidrasi Analisis statistik dilakukan terhadap proses dehidrasi pada metode perendaman, menggunakan rancangan acak lengkap RAL faktorial, sedangkan percobaan dehidrasi menggunakan metode destilasi menggunakan ZAM1 tidak diuji secara statistik. Percobaan terdiri dari dua faktor yaitu jenis zeolit Z, dan