Proses Hirarki Analitik Keunggulan

12

2.4. Proses Hirarki Analitik

Proses hirarki analitik PHA adalah sebuah teknik pengambilan keputusan, dimana dilakukan penstrukturan persoalan, penentuan alternatif-alternatif, penetapan nilai kemungkinan untuk variabel, dan penetapan nilai yang semuanya bertujuan untuk mendapatkan alternatif terbaik . Teknik PHA menyediakan prosedur yang sudah teruji efektif dalam mengidentifikasi dan menentukan prioritas dalam pengambilan keputusan yang kompleks. Teknik ini juga menyediakan prosedur untuk memeriksa kekonsistenan dalam penilaian sehingga mengurangi bias dalam pengambilan keputusan Firdaus dan Farid, 2008. PHA telah digunakan secara luas karena memiliki tiga fungsi utama, yaitu: 1. Structuring Complexity PHA membantu dalam memecahkan masalah-masalah yang komplek dengan menyusunnya menjadi hirarki yang lebih terstruktur. 2. Measurement on a Ratio Scale Setiap elemen-elemen yang ada dalam hirarki memiliki prioritas yang diukur menggunakan rasio skala prioritas. 3. Synthesis Dalam membuat keputusan atas masalah dengan berbagai elemen pembentuknya, PHA dapat mengkombinasikannya. PHA adalah salah satu model pengambilan keputusan yang berusaha menutupi semua kekurangan dari model-model berikutnya. Peralatan utama dari model ini adalah sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Suatu masalah yang kompleks dan tidak terstruktur dipecah kedalam kelompok-kelompoknya dan kemudian diatur menjadi satu bentuk hirarki. Model PHA adalah suatu model pengambilan keputusan komprehensif, artinya memperhitungkan hal-hal kuantitatif dan kualitatif sekaligus. Menurut Permadi 1992, keunggulan dan kelemahan PHA dibandingkan dengan metode pengambilan keputusan pengambilan keputusan yang lain sebagai berikut: 13

a. Keunggulan

ƒ Memiliki sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya adalah persepsi manusia. Sedangkan model sebelumnya hanya menggunakan input yang kuantitatif atau berasal dari data sekunder. ƒ Suatu model pengambilan keputusan yang komprehensif, memperhitungkan hal-hal kuantitatif dan kualitatif. ƒ Mampu memcahkan masalah yang multi objectives dan multi criterias. Kebanyakan model yang sudah ada hanya memakai single objectives dengan multi criteria.

b. Kelemahan