Teknik Pengambilan Pengolahan dan Analisis Data

21 Tabel 2. Tujuan, jenis, metode pengumpulan dan analisis data No Tujuan Jenis Data Metode Pengumpulan Data Analisis Data 1 Menganalisis rantai pasokan untuk RTS di PT NIC Primer dan sekunder x Wawancara x Observasi langsung x Kuesioner x Studi pustaka Deskriptif 2 Mengidentifikasi proses pemilihan pemasok yang selama ini dilakukan oleh PT NIC. Primer x Wawancara x Observasi langsung Deskriptif 3 Menganalisis pemasok yang dipilih oleh PT NIC, beserta kriteria dan sub kriteria bahan baku yang sudah ditetapkan oleh PT NIC dalam memilih pemasok RTS Primer x Wawancara x Observasi langsung x Kuesioner x Studi pustaka Metode PHA

3.5. Teknik Pengambilan

Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling yaitu semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini juga biasa disebut sebagai pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan. Ada beberapa jenis cara pengambilan sampel dengan teknik ini, namun untuk penelitian ini menggunakan judgement sampling. Peneliti memilih sampel berdasarkan pertimbangan diantaranya responden memahami kondisi pemasok perusahaan dan menjadi pengambil keputusan dalam memilih pemasok perusahaan. Jumlah responden yang digunakan untuk mengetahui kriteria pemilihan pemasok bahan baku RTS adalah 3 tiga orang terdiri dari Supervisor Planning Production Inventory Control PPIC, bagian purchasing, dan Supervisor QC raw material.

3.6. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan menggunakan metode proses hirarki analitik PHA. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk memperoleh gambaran kondisi rantai pasokan pada 22 PT NIC, pemasok bahan baku RTS dan kriteria-kriteria yang digunakan untuk menilai kinerja pemasok pada RTS. Tujuan PHA dalam penelitian ini adalah untuk menilai kinerja pemasok yang terbaik pada pemasok RTS. PHA cukup mengandalkan intuisi sebagi input utamanya. Namun, intuisi tersebut harus cukup informasi dan memahami masalah keputusan yang dihadapi. Tahapannya dalam menyelesaikan masalah dengan metode PHA adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi Sistem Identifikasi sistem dapat dilakukan dengan mempelajari literatur, berdiskusi dengan para pakar, untuk memperkaya ide dan konsep yang relevan dengan masalah. 2. Penyusunan Struktur Abstraksi ini mempunyai bentuk yang saling berkaitan, tersusun dari sasaran utama, sub-sub tujuan, faktor-faktor pendorong yang mempengaruhi sub-sub tujuan tersebut, pelaku-pelaku yang memberi dorongan, tujuan-tujuan pelaku dan akhirnya ke alternatif strategis, pilihan atau skenario. Abstraksi dari sebuah struktur hirarki dapat dilihat dari Gambar 6. Gambar 6. Struktur hirarki Saaty dalam Bungsu, 2010 G F 1 F 2 F 3 F n A 1 A 2 A 3 A n T 1 T 2 T 3 T n S 1 S 2 S 3 S n Faktor Aktor Tujuan Skenario 23 Keterangan: Goal G : Tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan F 1 , F 2 , F 3 , F n : Faktor-faktor atau kriteria yang dapat mempengaruhi tujuan utama G A 1 , A 2 , A 3 , A n : Aktor yang berpengaruh dalam mengambil keputusan T 1 , T 2 , T 3 , T n : Beberapa tujuan yang ingin dicapai perusahaan S 1 , S 2 , S 3 , S n : Skenario atau alternatif yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan 3. Membuat matriks banding berpasangan Untuk mengisi matriks banding berpasangan digunakan skala banding yang tertera pada Tabel 3. Angka-angka yang tertera menggambarkan relatif pentingnya suatu elemen dibandingkan dengan elemen lainnya sehubungan dengan sifat kriteria tertentu. Pengisian matriks hanya dilakukan untuk bagian di atas garis diagonal dari kiri ke kanan bawah. Tabel 3. Nilai skala banding berpasangan Tingkat Kepentingan Definisi Penjelasan 1 Kedua elemen sama pentingnya Dua elemen menyumbangkan sama besar pada sifat itu 3 Daripada elemen yang lainnya, elemen yang satu sedikit penting Pengalaman dan pertimbangan sedikit menyokong satu elemen atas yang lainnya 5 Elemen yang satu sangat penting daripada yang lainnya Pengalaman dan pertimbangan kuat menyokong satu elemen atas yang lainnya 7 Suatu elemen jelas lebih penting dibanding yang lainnya Suatu elemen dengan kuat disokong dan dominannya telah terlibat dalam praktek 9 Suatu elemen mutlak lebih penting dibanding yang lain Bukti yang menyokong elemen yang satu atas yang lainnya memiliki tingkat penegasan yang kuat 2, 4, 6, 8 Nilai antara dua penilaian yang berdekatan Kompromi diperlukan diantara dua pertimbangan Kebalikan Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka bila dibandingkan dengan aktivitas j, maka j memiliki nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan i Sumber: Saaty dalam Bungsu 2010 24 4. Melakukan perbandingan dan penilaian Tahap ini dilakukan dengan mengumpulkan semua pertimbangan yang diperlukan untuk mengembangkan peringkat matriks di langkah 3. 5. Mensintesis berbagai pertimbangan dan membobotkan vektor-vektor prioritas, yaitu memasukkan nilai-nilai berdasarkan nilai skala banding berpasangan. Dalam proses ini terdapat dua tahap pengolahan, yaitu pengolahan horizontal dan vertikal. Pengolahan horizontal dimaksudkan untuk menyusun prioritas elemen keputusan setiap tingkat hirarki keputusan. Tahapannya adalah sebagai berikut: a. Perkalian baris z dengan rumus: b. Perhitungan vektor prioritas atau vektor eigen eVPi adalah elemen vektor prioritas ke-1 c. Perhitungan nilai eigen maksimum VA = a ij u VP dengan VA = V ai VB = VAVP dengan VB = V bi VA = VB = vektor antara d. Perhitungan Indeks Konsistensi CI: Pengukuran ini dimaksudkan untuk mengetahui konsistensi jawaban yang akan berpengaruh kepada kesahihan hasil. Rumusnya sebagai berikut: ........................................................1 …………………………………………… 2 ………………………………… 3 ………………………………… 4 ………………………... 5 25 Untuk mengetahui CI dengan besaran tertentu cukup baik atau tidak, perlu diketahui rasio yang dianggap baik, yaitu apabila CR § Rumus CR adalah: Nilai RI merupakan nilai random indeks yang dikeluarkan oleh Oarkridge Laboratory yang berupa tabel berikut ini: N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 RI 0,00 0,00 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49 1,51 1,48 1,56 …………………………………………………… 6 …………………………………………………………. 7 26

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan