1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri kreatif saat ini sangat berkembang pesat dan dapat memberikan kontribusi penting bagi perekonomian negara. Industri kreatif global diperkirakan
tumbuh 5 per tahun, akan berkembang dari US 2,2 triliun pada Januari 2000 menjadi US 6,1 triliun tahun 2020. Inggris merupakan pelopor pengembangan
industri kreatif yang tumbuh rata-rata 9 per tahun, dan jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi negara itu yang 2-3. Sumbangannya terhadap
pendapatan nasional mencapai 8,2 atau US 12,6 miliar dan merupakan sumber kedua terbesar setelah sektor finansial. Di Korea Selatan, industri kreatif sejak
2005 menyumbang lebih besar daripada manufaktur. Di Singapura industri kreatif menyumbang 5 terhadap PDB atau US 5,2 miliar.
http:www.kabarindonesia.com. Saat ini, perkembangan industri kreatif di Indonesia juga semakin
berkembang. Perkembangan ini tidak terlepas dari keberadaan Indonesia yang berpotensi sebagai wilayah negara yang mempunyai nilai ekspor yang tinggi dan
SDA melimpah. Industri kreatif merupakan Industri yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas, ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan
kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut
.
http:infoukm.wordpress.com. Industri kreatif di Indonesia seharusnya dapat berperan dalam
pembangunan ekonomi nasional. Namun, industri ini belum banyak tersentuh oleh
2 campur tangan pemerintah dikarenakan pemerintah belum berkontribusi penuh
pada industri kreatif sebagai sumber pendapatan negara yang penting serta masih fokus pada sektor manufaktur, fiskal, dan agrobisnis. Pemerintah seharusnya
mulai menyadari bahwa industri kreatif mampu memberikan kontribusi yang besar pada pendapatan negara yang merupakan wujud dari kekuatan ekonomi
mikro yang mampu berdiri tegak pada saat gelombang krisis ekonomi terjadi. Subsektor dalam industri kreatif berpotensi untuk dikembangkan, karena
bangsa Indonesia memiliki sumber daya insani kreatif dan warisan budaya yang kaya.
Dalam mengembangkan industri kreatif, kreativitas dan inovasi sangat diperlukan untuk keberhasilan usaha. Kreativitas adalah kemampuan untuk
mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang. Jadi, kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan
sesuatu yang baru dan berbeda Suryana 2003:2. Sedangkan inovasi merupakan timbulnya sesuatu hal yang baru, misalnya
berupa sebuah ide baru, sebuah teori baru, sebuah hipotesis baru, sebuah gaya baru penulisan, atau cara melukis sebuah invensi invention, atau sebuah metode
baru untuk manajemen sebuah organisasi Winardi 2008:234. Menurut Noor 2007:397, keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis
dalam mencapai tujuannya. Keberhasilan usaha adalah tujuan utama dari sebuah perusahaan atau bisnis yang segala aktivitas di dalamnya ditujukan untuk
mencapai suatu keberhasilan atau kesuksesan. Dalam pengertian umum, keberhasilan menunjukkan suatu keadaan yang lebih baik atau unggu daripada
masa sebelumnya.
3 Sejauh ini tren industri kreatif yang tumbuh di Medan lebih banyak
berkiblat ke pulau Jawa. Padahal kota Medan sendiri berpotensi besar dengan sumber daya alam masih sangat luas, apalagi belum banyak yang menekuninya
menyebabkan peluang untuk menciptakan inovasi lebih mudah. Dari 224.000 unit usaha mikro, kecil, dan menengah yang beroperasi di Medan, sebanyak 7.800 unit
bergerak di bidang industri kreatif, seperti periklanan, arsitektur, seni, kerajinan, desain, fashion, film, musik, seni pertunjukkan, dan penerbitan. Kepala Dinas
Koperasi dan UKM Medan mengatakan, pihaknya berupaya mendorong pembentukan usaha industri kreatif, sehingga peran kreatifitas sumber daya
manusia terhadap perekonomian Medan semakin besar. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah kota mengembangkan industri kreatif di Medan adalah
dengan memediasi pelaku usaha dengan pemilik modal, baik melalui perbankan, maupun lembaga lain.
Kota Medan adalah tempat yang strategis untuk pengembangan industri kreatif. Meski tidak seperti kota Bandung, Jakarta, dan beberapa kota lainnya
yang lebih baik karena disediakannya sarana, namun perlahan anak-anak muda kota Medan mulai bermunculan menuangkan kreativitas mereka dalam
mengembangkan industri kreatif, kreativitas serta inovasi yang sangat diperlukan untuk keberhasilan usaha terutama di kota Medan.
Industri kreatif di kota Medan dinilai belum berkembang secara merata, bahkan masih jauh dari sisi ekonomi untuk dijadikan sumber pencaharian. Hal
lain yang menjadi penghambat mengapa industri kreatif di Medan belum seperti kota lainnya, dikarenakan komunitas kreatif kota ini masih tergolong copycat,
masih membuat sesuatu yang sama dengan kota lain dan belum menciptakan
4 kreativitas dan inovasi yang berbeda dari kota-kota lainnya, sehingga konsumen di
kota Medan lebih mempercayai produk kota lain. Selain itu, tidak banyak tersedianya sarana bagi komunitas kreatif yang baru untuk menuangkan
kreativitas dan inovasi menyebabkan industri kreatif di kota Medan belum berkembang, dan belum dikatakan berhasil.
Berdasarkan hasil prasurvey yang dilakukan dapat terlihat banyak industri kreatif di kota Medan. Dengan berbagai macam jenis usaha diantaranya
photography, kerajinan, desain, fashion, seni tari, broadcasting, dan lain-lain yang mengimplementasikan kreativitas dan inovasi dalam keberhasilan usahanya.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk membuat penelitian dengan
judul, “Pengaruh Kreativitas Dan Inovasi Terhadap Keberhasilan Usaha Industri Kreatif di Kecamatan Medan Petisah.”
1.2 Perumusan Masalah