4 kreativitas dan inovasi yang berbeda dari kota-kota lainnya, sehingga konsumen di
kota Medan lebih mempercayai produk kota lain. Selain itu, tidak banyak tersedianya sarana bagi komunitas kreatif yang baru untuk menuangkan
kreativitas dan inovasi menyebabkan industri kreatif di kota Medan belum berkembang, dan belum dikatakan berhasil.
Berdasarkan hasil prasurvey yang dilakukan dapat terlihat banyak industri kreatif di kota Medan. Dengan berbagai macam jenis usaha diantaranya
photography, kerajinan, desain, fashion, seni tari, broadcasting, dan lain-lain yang mengimplementasikan kreativitas dan inovasi dalam keberhasilan usahanya.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk membuat penelitian dengan
judul, “Pengaruh Kreativitas Dan Inovasi Terhadap Keberhasilan Usaha Industri Kreatif di Kecamatan Medan Petisah.”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : Apakah kreativitas dan inovasi berpengaruh terhadap
keberhasilan usaha industri kreatif di kecamatan Medan Petisah?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan maka tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk menganalisis pengaruh kreativitas dan
inovasi terhadap keberhasilan usaha industri kreatif di Kecamatan Medan Petisah.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, diantaranya :
5 1.
Bagi Wirausaha Di Bidang Industri Kreatif Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dan tambahan
informasi bagi para wirausahawan yang menjalankan industri kreatif untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan usaha pada industri kreatif melalui
kreativitas dan inovasi. 2.
Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan sebagai acuan untuk
dapat mengetahui pengaruh kreativitas dan inovasi terhadap keberhasilan usaha pada industri kreatif, serta menjadi motivasi untuk mengembangkan
usaha baru. 3.
Bagi Peneliti Lainnya Dapat digunakan sebagai informasi yang berguna terhadap dunia ilmu
pendidikan khususnya pengetahuan di bidang kewirausahaan, dan diharapkan dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut dan sebagai bahan
referensi perpustakaan bagi para peneliti selanjutnya di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Kreativitas
2.1.1.1 Pengertian Kreativitas
Definisi kreativitas menurut Suryana 2003:2 adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan
menemukan peluang. Jadi, kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda. Kreativitas menurut Alma 2008:69 adalah
kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan- hubungan baru antara unsur, data variabel yang sudah ada sebelumnya.
Adapun menurut Supriadi dalam Alma, 2008:70, kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru,baik berupa gagasan,
maupun karya nyata, yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Setiap orang kreatif pada tingkat tertentu, tetapi orang punya kemampuan dan
bakat dalam bidang tertentu dapat lebih kreatif daripada orang lain. Seorang wirausahawan adalah pemikir yang kreatif, mereka tidak mengikuti cara berfikir
yang telah menjadi kebiasaan dan dilakukan oleh orang pada umumnya.
2.1.1.2 Sumber Kreativitas
Ada beberapa sifat-sifat kreativitas yang mendasar menurut Adair 2007:54, yaitu:
1. Dengan kreativitas, kita mulai dengan apa yang sudah ada.
7 2. Kita menganggap sesuatu sebagai kreativitas ketika sang seniman atau
pemikir jenius berhasil mengubah bahan yang tersedia menjadi kreasi baru yang bernilai tinggi.
3. “Orang yang paling orisinal ialah orang yang mengadaptasi dari banyak sumber”, begitu pula kata pepatah. Anda akan menjadi seorang yang kreatif
ketika anda mulai melihat atau membuat hubungan diantara berbagai ide yang dianggap orang lain tak dapat disatukan; kian luas jarak yang terlihat, kian
semakin tinggi kreativitas. 4. Kreativitas adalah bagian dari pikiran dan jiwa yang memungkinkan kira
mewujudkan sesuatu yang berguna, tatanan, keindahan, atau makna penting yang seolah muncul dari kehampaan.
5. Mengkorelasikan ide-ide yang masih samar terhadap masalah untuk menghasilkan pemecahan inovatif.
6. Memiliki keterampilan helikopter helicopter skills, yaitu kemampuan untuk bangkit di atas kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari perspektif yang
lebih luas kemudian memfokuskan pada kebutuhan untuk berubah. Dari berbagai karakteristik orang yang kreatif dapat disimpulkan bahwa
pengusaha yang kreatif cirinya adalah: punya rasa ingin tahu yang dimanfaatkan semaksimal mungkin, mau bekerja keras, berani, kemampuan intelektual
dimanfaatkan semaksimal mungkin, mandiri, dinamis, penuh inovasigagasan dan daya cipta, bersedia menerima informasi, menghubungkan ide dan pengalaman
yang diperoleh dari berbagai sumber yang berbeda, cendrung menampilkan berbagai alternatif terhadap subyek tertentu.
8
2.1.2 Inovasi 2.1.2.1 Pengertian Inovasi
Menurut Suryana 2008: 32, inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat diimplementasikan dan memberikan
nilai tambah atas sumber daya yang dimiliki. Menurut Winardi 2008:234, inovasi merupakan timbulnya sesuatu hal
yang baru, misalnya berupa sebuah ide baru, sebuah teori baru, sebuah hipotesis baru, sebuah gaya baru penulisan, atau cara melukis sebuah invensi invention,
atau sebuah metode baru untuk manajemen sebuah organisasi. Menurut Zimmerer dan Scarborough 2008:57, inovasi adalah
kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau memperkaya kehidupan orang orang.
Menurut Carol Kinsey Goman yang dikutip dari Alma 2009:68, inovasi adalah penerapan secara praktis gagasan yang kreatif.
Kata inovasi dapat diartikan sebagai “proses” atau “hasil” pengembangan atau pemanfaatan mobiliasi pengetahuan, keterampilan dan pengalaman untuk
menciptakan atau memperbaiki produk barangjasa yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan. Suatu inovasi dapat bersifat baru bagi perusahaan,
baru bagi pasar, negara atau daerah, bahkan bagi dunia. Sementara itu inovasi sebagai suatu aktivitas merupakan proses penciptaan.
Definisi inovasi menurut Kiniciki dan Williams dalam harilhazlan.com berinovasi adalah pemacu untuk kejayaan, 2010 :
1. Inovasi adalah kaedah mencari jalan untuk menghasilkan produk baru yang lebih baik.
9 2. Organisasi tidak akan membenarkan perusahaan mereka berpuas hati dengan
apa yang ada complacent. 3. Terutama sekali apabila pesaing akan menghasilkan ide yang kreatif.
Dalam inovasi dapat diciptakan nilai tambah, baik pada organisasi, pemegang saham, maupun masyarakat luas. Oleh karenanya sebagian definisi dari
inovasi meliputi pengembangan dan implementasi sesuatu yang baru. Ruang lingkup inovasi organisasi, bergerak mulai dari pengembangan dan
implementasi ide baru yang mempunyai dampak pada teori, praktek, produk, atau skala yang lebih rendah yaitu perbaikan proses kerja sehari-hari dan desain saja.
Oleh karenanya, penelitian inovasi dalam orgaisasi dapat dilakukan dalam 3 level, yaitu inovasi level individu, kelompok dan organisasi. De jong Den Hartog,
dalam ilearning.com inovasi, kreativitas dan perilaku inovatif yang ditulis oleh Jessica Magdalena 2012.
Lebih lanjut De jong Den Hartog menguraikan bahwa inovasi terlihat pada sektor kerja berikut ini :
1. Knowledge-intensive service KIS Yakni usahanya meliputi pengembangan ekonomi sebagai contoh konsultan akutansi, administrasi, RD service,
teknik, komputer dan manajemen. Sumber utama inovasi dari kemampuan mereka untuk memberikan hasil desain yang sesuai untuk pengguna layanan
mereka. Inovasi mereka hadirkan setiap kali dan tidak terstruktur. 2. Supplier-dominated services meliputi perdagangan retail, batik, pelayanan
pribadi, hotel, dan restoran. Macam inovasi berdasarkan fungsi ada dua, yaitu inovasi teknologi dapat berupa produk, pelayanan, atau proses produksi dan
10 inovasi administrasi dapat bersifat organisasional, struktural, dan inovasi
sosial.
2.1.2.2 Proses Inovasi
Inovasi merupakan hasil pencarian suatu kesempatan yang dilakukan dengan sepenuh hati. Proses ini dimulai dengan analisis sumber daya kesempatan
yang menjadi objek. Inovasi bersifat konseptual dan perseptual, dapat dipahami dan dilihat dari inovatorharus melihat, bertanya dan mendengar orang lain dalam
mencari inovasi. Mereka berfikir dengan segenap kemampuan otaknya, mereka melakukan perhitungan dengan cermat dan mendengarkan pendapat orang lain,
serta memperhatikan potensi pengguna inovasi yang dicarinya untuk memenuhi harapan dan nilai kebutuhan.
2.1.2.3 Jenis Dan Sumber Inovasi
Dimensi ini mengacu pada kombinasi tentang invovasi yang dilakukan suatu perusahaan dari waktu ke waktu. Zahra dan Das, dalam Ciptono, 2006:135
mengatakan bahwa penilaiannya belum mempertimbangkan inovasi dalam aplikasi bisnis lain yang berhubungan, seperti teknologi informasi dan desain
organisators inovatif. Penelitian memusat pada produk dan inovasi yang konsisten dengan hasil suatu survey memproduksi para manajer yang menyimpan
kedua-duanya proses dan inovasi produk adalah sebagai suatu strategi bisnis perusahaan. Proses yang empat jenis inovasi :
1. Inovasi produk, perubahan produk dan jasa karena suatu permintaan kepada perusahaan. Inovasi peroduk mengakibatkan penciptaan dan pengenalan
tentang radikal produk inovasi atau modifikasi. Inovasi produk itu dapat
11 penuh resiko. Mereka menyatakn bahwa deifinisi kebutuhan produk lemah,
ketidakpastian teknologi, ketiadaan pendukungnya manajemen senior, ketiadaan sumber daya, dan proyek lemah. Manajemen implementasi dapat
menghalangi usaha pengembangan produksi baru. Bagaimanapun Gupta dan Willemon menasihati bahwa dengan menanggulangi permasalahan kritis ini,
perusahaan dapat mengurangi resiko operasional yang berhubungan dengan produksi baru.
2. Proses inovasi, terjadi dalam perjalanan dimana produk diciptakan dan dikirimkan. Proses inovasi memimpin kearah metode operasi baru dengan
memproduksi baru, memproduksi teknologi baru atau mengembangkan kemampuan orang-orang dalam perusahaan. Mereka dapat juga membantu
perusahaan mencapai ekonomi skala atau lingkup yang dapat digunakan untuk harga dan biaya-biaya lebih rendah. Suatu strategi inovasi perusahaan
terintegrasi untuk secara serempak mempertimbangkan produk dan inovasi proses. Ini adalah penting sebab inovasi proses kadang-kadang diikat ke
inovasi produk. Proses inovasi bertujuan untuk mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas di dalam aktivitas suppyl-chain dan demand-
chain. Inovasi proses juga membantu menigkatkan mutu relatif dan
mengurangi biaya-biaya, dengan demikian meningkatkan nilai relatif produk dan jasa tersebut. Bersama-sama produk inovasi dan inovasi proses
mengarahkan pertumbuhan dalam penguasaan pasar melalui peningkatan produktivitas dan keandalan operasional.
12 3. Inovasi paradigma atau sumber inovasi internal merupakan perubahan
mendasar dari RD internal usaha untuk menghasilkan produk dan inovasi proses.
4. Memposisikan inovasi atau sumber eksternal inovasi merupakan perubahan konteks membeli, perajin, persetujuan, pengadaan dengan lain perusahaan,
join ventures dengan para penyalur, pelanggan, dan lain perusahaan.
2.1.2.4 Strategi Inovasi
Inovasi pada intinya adalah aktivitas konseptualisasi serta ide menyelesaikan masalah dengan membawa nilai ekonomis bagi perusahaan dan
nilai sosial bagi masyarakat. Jadi inovasi berangkat dari suatu yang sudah ada sebelumnya, kemudian diberi nilai tambah. Inovasi bermula dari hal yang tampak
sepele dengan membuka mata dan telinga mendengarkan aspirasi atau keluhan konsumen, karyawan, lingkungan dan masyarakat. Subyek penerapan inovasi
sendiri bisa individu, kelompok atau perusahaan, artinya bisa terjadi dalam perusahaan ada individu atau kelompok yang sangat briliant dan inovatif. Tetapi
yang ideal adalah perusahaan menjadi tempat terlembagakan bagi orang-orang yang terkumpul untuk mengeksploitasi ide-ide baru Myers dan Marquis, dalam
Soleh, Strategi Inovasi dan Dampaknya Terhadap Kinerja Perusahaan, Tesis UNDIP 2008:17.
Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk menghasilkan produk yang inovatif menurut Kotler 2008:156 yaitu dengan:
1. Mengembangkan atribut produk baru a. Adaptasi gagasan lain atau pengembangan produk
b. Modifikasi mengubah warna, gerakan, suara, bau, bentuk dan rupa.
13 c. Memperbesar lebih kuat, lebih panjang, lebih luas.
d. Memperkecil Lebih ramping, lebih ringan, lebih kecil. e. Subtitusi bahan lain, sumber tenaga, proses.
f. Penataan kembali pola lain, tata letak, komponen. g. Membalik luar menjadi dalam.
h. Kombinasi mencampur, meramu, asortasi, rakitan, unit gabungan, kegunaan, daya pikat, dan gagasan.
2. Mengembangkan beragam tingkat mutu. 3. Mengembangkan model dan ukuran produk.
2.1.3 Keberhasilan Usaha 2.1.3.1 Pengertian Keberhasilan Usaha
Ada banyak pengertian tentang keberhasilan usaha, diantaranya adalah menurut Noor 2007:397, Keberhasilan usaha pada hakikatnya adalah
keberhasilan dari bisnis dalam mencapai tujuannya. Keberhasilan usaha adalah tujuan utama dari sebuah perusahaan atau bisnis yang segala aktivitas di dalamnya
ditujukan untuk mencapai suatu keberhasilan atau kesuksesan. Dalam pengertian umum, keberhasilan menunjukkan suatu keadaan yang lebih baik atau unggu
daripada masa sebelumnya. Suatu perusahaan atau bisnis dikatakan berhasil apabila mendapat
keuntungan atau laba. Walaupun laba bukan merupakan satu-satunya aspek yang dinilai dari keberhasilan sebuah usaha atau bisnis, keuntungan atau laba menjadi
faktor yang penting karena kabar merupakan tujuan dari orang yang memulai usaha. Apabila di dalam sebuah perusahaan atau bisnis terdapat penurunan laba
atau laba yang tidak stabil, maka perusahaan atau bisnis akan kesulitan untuk
14 mengoperasikan kegiatan usahanya dan mempertahankan usahanya. Dapat dilihat
dari gambaran berikut yang dikemukakan oleh Noor :
Gambar 2.1 Laba menurut Henry Faizal Noor
Sumber : Noor 2007:397
2.1.3.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha
Menurut Sujuti Jahja 1997 yang dikutip dari Suryana 2008:52, keberhasilan atau kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor,
baik eksternal maupun internal. Faktor internal yang memiliki pengaruh adalah kemauan, kemampuan, dan kelemahan, sedangkan faktor yang berasal dari
eksternal diri pelaku adalah kesempatan atau peluang. Menurut Nasution 2001:12, sebuah perusahaan dikatakan meraih keberhasilan usaha jika dana
usahanya bertambah, hasil produksi meningkat, keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat serta penghasilan anggota dari perusahaan
tersebut bertambah. Suatu perusahaan atau bisnis dikatakan berhasil apabila mendapat
keuntungan atau laba. Walaupun laba bukan merupakan satu-satunya aspek yang dinilai dari keberhasilan sebuah usaha atau bisnis, keuntungan atau laba menjadi
faktor yang penting karena kabar merupakan tujuan dari orang yang memulai usaha. Apabila di dalam sebuah perusahaan atau bisnis terdapat penurunan laba
atau laba yang tidak stabil, maka perusahaan atau bisnis akan kesulitan untuk
Bisnis = Fungsi Laba
15 mengoperasikan kegiatan usahanya dan mempertahankan usahanya. Dapat dilihat
dari gambaran berikut yang dikemukakan oleh Noor 2007:397. Menurut Ranto 2007:20 keberhasilan berwiraswasta tidaklah identik
dengan seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta menjadi kaya, karena kekayaan bisa diperoleh dengan berbagai cara
sehingga menghasilkan nilai tambah. Berusaha lebih dilihat dari bagaimana seseorang bisa membentuk, mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu
yang tadinya tidak berbentuk, tidak berjalan atau mungkin tidak ada sama sekali. Seberapa pun kecilnya ukuran suatu usaha jika dimulai dari nol dan bisa
berjalan dengan baik maka nilai berusahanya jelas lebih berharga daripada sebuah organisasi besar yang dimulai dengan bergelimang fasilitas.
Menurut Hutagalung 2008:50, sukses tidak terjadi secara kebetulan, secara instan dan tidak pula turun tiba-tiba dari langit. Sukses adalah buah dari
proses sistematis, perjalanan panjang dan kerja keras. Sukses selalu diukur dengan uang, harta, jabatan, keluarga, ketenaran nama. Sukses besar berarti
akumulasi dari ke semuanya.
2.1.3.3 Indikator Keberhasilan Usaha
Keberhasilan usaha dapat diukur dari banyak sudut pandang, diantaranya adalah dari laba yang dicapai oleh para pengusaha atau pelaku bisnis kurun waktu
tertentu. Keberhasilan usaha sangat identik dengan kemajuan suatu perusahaan atau bisnis.
Beberapa indikator dalam menentukan keberhasilan usaha menurut Noor 2007:397 adalah :
16 1. Laba profitability
Laba merupakan tujuan utama dari bisnis. Laba usaha adalah selisih antara pendapatan dengan biaya. Pendapatan suatu perusahaan berasal dari
penjualan barang dan jasa yang dihasilkan atau diproduksi. Konsep ini dapat disederhanakan menjadi :
Laba = Penjualan - Biaya laba maksimum = Penjualan maksimum – Biaya minimum.
2. Produktivitas dan Efisiensi Besar kecilnya produktivitas suatu usaha akan sangat menentukan besar
kecilnya produksi. Hal ini akan mempengaruhi besar kecilnya penjualan dan pada akhirnya menentukan besar kecilnya pendapatan. Sementara itu,
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa yang menjadi bisnisnya tergantung dari tingkat efisiensi produksi
yang dihasilkan. Semakin tinggi efisiensinya maka semakin rendah biaya produksi yang dikeluarkan, begitu juga sebaliknya.
3. Kompetensi dan Etika Usaha Kompetensi merupakan akumulasi dari pengetahuan, hasil penelitian, dan
pengalaman secara kuantitatif maupun kualitatif dalam bidangnya sehingga dapat menghasilkan inovasi sesuai dengan tuntutan zaman.
Kompetensi perlu diperbaiki dan disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi agar perusahaan tetap dapat mempertahankan daya saingnya.
Sedangkan etika bisnis adalah perilaku dalam melaksanakan bisnis, yang secara garis besar dapat dirumuskan sebagai perilaku berbisnis tidak
merugikan kepentingan orang lain baik secara individu, kelompok,
17 maupun masyarakat luas. Untuk dapat mempertahankannya daya saing
atau keunggulan yang sudah dimilikinya, maka perusahaan perlu merawatnya melalui dua hal penting, yaitu terus-menerus menigkatkan
kompetensi dan secara bersamaan menegakkan etika dalam berusaha. 4. Daya Saing
Daya saing adalah kemampuan atau ketangguhan dalam bersaing untuk merebut perhatian dan loyalitas konsumen. Suatu bisnis dapat dikatakan
berhasil apabila dapat mengalahkan pesaing atau paling tidak masih bisa bertahan menghadapi pesaing. Perhatian dan loyalitas konsumen dapat
direbut bila suatu perusahaan dapat memuaskan kebutuhan serta keinginan konsumennya. Tanpa memiliki daya saing yang memadai, sulit bagi
perusahaan untuk dapat bertahan hidup di tengah persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu, maka inti dari daya saing yang harus dimiliki
perusahaan adalah kemampuan dalam berinovasi untuk menciptakan dan merebut pasar baru yang bermunculan di masyarakat.
5. Terbangunnya Citra Baik Citra baik perusahaan terbagi menjadi dua yaitu, trust internal dan trust
external . Trust internal adalah amanah atau trust dari segenap orang yang
ada di perusahaan. Indikator tumbuhnya trust internal adalah rendahnya tingkat absensi karyawan, rendahnya turnover karyawan, meningkatnya
produktivitas dan efisiensi perusahaan, dan sebagainya. Sedangkan trust external
adalah timbulnya rasa amanah atau percaya dari segenap stake holder
perusahaan, baik itu konsumen, pemasok, pemerintah, maupun masyarakat luas, bahkan juga pesaing. Indikatornya adalah membangun
18 image
yang baik, meningkatnya penjualan, rendahnya complain, meningkatnya pesanan, dan sebagainya.
Indikator keberhasilan usaha menurut Hawkins Turla 1986, yang dikutip dari Suryana 2008:51, sebagai berikut:
1. Kepribadian, aspek ini bisa diamati dari segi kreativitas, disiplin diri, kepercayaan diri, keberanian menghadapi resiko, memiliki dorongan,
dan kemauan kuat. 2. Hubungan, dapat dilihat dari indikator komunikasi dan hubungan antar
personal, kepemimpinan dan manajemen. 3. Pemasaran, meliputi kemampuan dalam menentukan produk dan
harga, periklanan, dan promosi. 4. Keahlian dalam mengatur, diwujudkan dalam bentuk penentuan tujuan,
perencanaan, penjadwalan, serta pengaturan pribadi. 5. Keuangan, Indikatornya adalah sikap dan cara mengatur uang.
2.1.4. Industri Kreatif 2.1.4.1 Pengertian Industri Kreatif
Menurut visi pemerintah, industri kreatif adalah industri-industri yang mengandalkan kreatifitas individu, keterampilan serta talenta yang memiliki
kemampuan meningkatkan taraf hidup dan penciptaaan tenaga kerja melalui penciptaan gagasan dan eksploitasi HKI. Definisi industri kreatif sendiri
menurut Departemen Perdaganagan pada studi pemetaan industri kreatif tahun 2007 dalam buku Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 2008 adalah
Industri yang berasal dari pemanfataan kreativitas, keterampilan, serta bakat
19 individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui
penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.
2.1.4.2 Jenis Industri Kreatif
Industri kreatif dapat dikelompokkan menjadi 14 subsektor. Menurut Departemen Perdagangan Republik Indonesia dalam buku Pengembangan Industri
Kreatif Menuju Visi Ekonomi Kreatif 2025, ke 14 subsektor industri kreatif Indonesia adalah :
1. Periklanan advertising Definisi periklanan menurut beberapa sumber adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan kreatif yang berkaitan jasa periklanan komunikasi satu arah dengan menggunakan medium tertentu, yang meliputi proses kreasi,
produksi dan distribusi dari iklan yang dihasilkan, misalnya: perencanaan komunikasi iklan, iklan luar ruang, produksi material iklan,
promosi, kampanye relasi publik, tampilan iklan di media cetak surat kabar, majalah dan elektronik televisi dan radio, pemasangan berbagai
poster dan gambar, penyebaran selebaran, pamflet, edaran, brosur dan reklame sejenis, distribusi dan delivery advertising materials atau
samples , serta penyewaan kolom untuk iklan.
2. Segala bentuk pesan tentang suatu produk disampaikan melalui suatu media, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, serta ditujukan kepada
sebagian atau seluruh masyarakat. 3. Deskripsi atau presentasi dari produk, ide ataupun organisasi untuk
membujuk individu untuk membeli, mendukung sepakat atas suatu hal.
20 2. Arsitektur
Definisi jasa arsitektur menurut Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI 2005 adalah jasa konsultasi arsitek, yaitu mencakup usaha
seperti: desain bangunan, pengawasan konstruksi, perencanaan kota, dan sebagainya. Selain itu sub-sektor Arsitektur Yaitu kegiatan kreatif yang
berkaitan dengan desain bangunan secara menyeluruh baik dari level makro town planning, urban design, landscape architecture sampai level mikro
detail konstruksi. Misalnya arsitektur taman, perencanaan kota, perencanaan biaya konstruksi, konservasi bangunan warisan, pengawasan konstruksi,
perencanaan kota, konsultasi kegiatan teknik dan rekayasa seperti bangunan sipil dan rekayasa mekanika dan elektrikal.
3. Pasar Barang Seni Merupakan kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan
barang-barang asli, unik dan langka serta memiliki nilai estetika seni yang tinggi melalui lelang, galeri, toko, pasar swalayan, dan internet, meliputi
barang-barang musik, percetakan, kerajinan, dan film. 4. Kerajinan craft
Industri Kreatif subsektor kerajinan adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi produk yang dibuat dan
dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai dengan proses penyelesaian produknya, antara lain meliputi barang kerajinan yang
terbuat dari: batu berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam emas, perak, tembaga, perunggu, besi kayu, kaca, porselin, kain,
marmer, tanah liat, dan kapur.
21 Berdasarkan bahan baku raw material, produk kerajinan dikategorikan
menjadi: 1. Ceramic seperti tanah liat, erathen ware, pottery, stoneware, porcelain
2. Logam seperti emas, perak, perunggu, besi, tembaga 3. Natural fiber, serat alam bambu, akar-akaran, rotan
4. Batu-batuan seperti batu mulia, semi precious stone, jade 5. Tekstil seperti cotton, sutra, linen
6. Kayu termasuk kertas dan lacquer ware 5. Desain
Merupakan kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior, desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan
dan jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan. 6. Fesyen fashion
Industri Kreatif Subsektor fesyenmode adalah kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki, dan desain aksesoris
mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya, konsultansi lini produk fesyen, serta distribusi produk fesyen.
7. Video, Film dan Fotografi
Industri Kreatif Subsektor film, video, dan fotografi adalah kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi, produksi video, film, dan jasa fotografi,
serta distribusi rekaman video, film dan hasil fotografi. Termasuk di dalamnya
penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, dan sinetron.
8. Permainan Interaktif game Industri Kreatif sub sektor permainan interaktif adalah kegiatan kreatif
22 yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi permainan komputer dan
video yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi. Sub sektor permainan interaktif bukan didominasi sebagai hiburan semata-mata tetapi juga sebagai
alat bantu pembelajaran atau edukasi. Menurut beberapa sumber, industri permainan interaktif didefinisikan sebagai permainan yang memiliki kriteria
sebagai berikut: a.
Berbasis elektronik baik berupa aplikasi software pada komputer online maupun stand alone, consolePlaystation, XBOX, Nitendo
dll, mobile handset. b.
Bersifat menyenangkan fun dan memiliki unsur kompetisi competition
c. Memberikan feedbackinteraksi kepada pemain, baik antar pemain
atau pemain dengan alat device d.
Memiliki tujuan atau dapat membawa satu atau lebih konten atau muatan.
Pesan yang disampaikan bervariasi misalnya unsur edukasi, entertainment, promosi produk advertisement sampai kepada pesan yang destruktif.
9. Musik
Industri Kreatif sub sektor musik adalah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasikomposisi, pertunjukan musik, reproduksi, dan
distribusi dari rekaman suara. Seiring dengan perkembangan industri musik ini yang tumbuh sedemikian pesatnya, maka Klasifikasi Baku Lapangan Indonesia
2005 KBLI perlu dikaji ulang, yaitu terkait dengan pemisahan lapangan usaha distribusi reproduksi media rekaman, manajemen-representasi-promosi agensi
23 musik, jasa komposer, jasa pencipta lagu dan jasa penyanyi menjadi suatu
kelompok lapangan usaha sendiri. 10. Seni Pertunjukan showbiz
Industri Kreatif kelompok seni pertunjukan meliputi kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha yang berkaitan dengan pengembangan konten,
produksi pertunjukan, pertunjukan balet, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik-tradisional, musik-teater, opera, termasuk tur musik etnik, desain
dan pembuatan busana pertunjukan, tata panggung, dan tata pencahayaan. 11. Penerbitan dan Percetakan
Industri Kreatif subsektor penerbitan dan percetakan meliputi kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal,
koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan kantor berita. 12. Layanan Komputer dan Piranti Lunak software
Industri Kreatif sub sektor layanan komputer dan piranti lunak meliputi kegiatan kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi
termasuk jasa layanan komputer, pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain
prasarana piranti lunak dan piranti keras, serta desain portal. 13. Televisi Radio broadcasting
Industri Kreatif kelompok televisi dan radio meliputi kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan, penyiaran, dan
transmisi televisi dan radio. 14. Riset dan Pengembangan RD
Industri Kreatif subsektor riset dan pengembangan meliputi kegiatan
24 kreatif yang terkait dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu
dan teknologi dan penerapan ilmu dan pengetahuan tersebut untuk perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat baru, metode
baru, dan teknologi baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian ini mendapat ide dan pengetahuan dari penelitian terdahulu yang beragam. Review atas penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti Judul
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
1 Lestari 2008 Pengaruh Jiwa
Kewirausahaan dan Kreativitas
terhadap Keberhasilan
Usaha
sentra Industri rajutan
Binong Jati Bandung.
Variabel Independen: Jiwa
Kewirausahaan, Kreativitas.
Variabel Dependen:
Keberhasilan Usaha.
Jiwa Kewirausahaan
dan Kreativitas berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap Keberhasilan
usaha di Binong Jati Bandung
2 Suratmi
2010 Pengaruh
Kreativitas dan Inovasi Terhadap
Kinerja karyawan Usaha
Pengraji Rotan di
lingkungan Gatot Subroto Medan
Variabel Independen:
Kreativitas, Inovasi
Variabel Dependen:
Kinerja karyawan
Kreativitas dan
Inovasi berpengaruh
positif terhadap Kinerja karyawan
di jalan Gatot Subroto Medan.
25 3
AL-Farisi 2013
Pengaruh Inovasi dan Kreatifitas
terhadap Keberhasilan
Usaha Survey terhadap para
pengusaha di Industri Rajut
Binong Jati Bandung
Variabel Independen:
Inovasi, Kreativitas.
Variabel Independen:
Keberhasilan Usaha
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa inovasi dan kreativitas
memiliki hubungan yang
kuat terhadap keberhasilan
usaha.
4 Okpara 2011 The Value Of
Creativity and
Innovation in Entrepreneurs
hip
The Value Of Creativity and
Innovation in Entrepreneurship.
The results show that there is a
positive relationship
Creativity and Innovation.
5 Hadiyanti
2011 Kreativitas dan
Inovasi berpengaruh
Terhadap Kewirausahaan
usaha kecil Variabel
Independen: Kreativitas,
Inovasi Variabel
Dependen: Kewirausahawan
Kreativitas dan Inovasi
berpengaruh positif terhadap
Kewirausahaan usaha kecil.
2.3 Kerangka Konseptual