Evaluasi Pembelajaran Praktek Klinik

commit to user 82 penggunaan fungsi masing masing metode diaplikasikan sesuai dengan situasi dan kondisi di ruangan. Meskipun metode yang digunakan bagus dan efektif tetapi jika situasi dan kondisi ruangan tidak kondusif metode pembelajaran tidak akan kembali efektif digunakan. Adanya ketidaksesuain antara metode pembelajaran yang berlangsung di lahan praktek dan metode pembelajaran yang ada pada rencana pembelajaran praktek disebabkan oleh belum disosialisasikannya rencana pembelajaran praktek pada pembimbing lahan, sehingga terkadang lahan praktek melakukan pembimbingan seperti yang selama ini diterapkan dalam membimbing mahasiswa.

4. Evaluasi Pembelajaran Praktek Klinik

Berdasarkan data dari temuan penelitian didapatkan bahwa evaluasi terhadap mahasiswa pratek dilakukan oleh pembimbing praktek baik dari pendidikan dan CI dari lahan. Dimana 1 dosen pendidikan mempunyai tanggung jawab membimbing mahasiswa sebanyak 15 orang. Untuk skills, sikap dan pengusaan komunikasi ke pasien yang melakukan evaluasi adalah pemimbing lahan CI dengan pertimbangan pembimbing CI lebih mengetahui dan mengikuti perkembangan mahasiswa. Evaluasi yang ada pada dokumentasi yang di tinjau oleh peneliti pada Rencana pembelajaran praktek klinik didapatkan data bahwa penilaian pembelajaran praktik klinik memperhatikan beberapa indikator di bawah ini : 1 Evaluasi secara individu melalui : a. Presentasi kasus, b. Pencapaian target c. Laporan asuhan; 2 Evaluasi secara kelompok a. Presentasi hasil kegiatan, b. commit to user 83 Laporan hasil kegitan; 3 Nilai mata kuliah Nilai individu 70 dan Nilai kelompok 30. Menurut Nursalam 2004, menjelaskan bahwa evaluasi klinik pada dasarnya adalah kegiatan evaluasi pendidikan yang dilaksankan di klinik atau atau di tempat pengalaman belajar klinik mahasiswa. Evaluasi hasil pendidikan adalah proses sistematis untuk mencapai tingkat pencapaian tujuan pendidikan yang terdiri dari kegiatan mengukur dan menilai. Mengukur adalah kegiatan mengamati penmapilan peserta didik berdasarkan indikator yang telah ditetapkan dan menggunakan alat dan metode pengukuran tertentu. Menilai adalah membandingkan hasil pengukuran penampilan peserta didik dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Menurut Sofyan 2004, aspek yang dinilai dalam pembelajaran pada pendidikan berkelanjutan kebidanan adalah mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap, sedangkan macam penilaian terdiri dari 1 Penilaian kognitif pengetahuan, penilaian pengetahuan dilaksanakan melalui : a penilaian tiap pokok bahasan tes pokok bahasan dilaksanakan tiap selesai pokok bahasan. b penilaian seluruh materi tes komprehensif dilaksanakan setelah seluruh materi selesai dibahas; 2 Penilaian keterampilan, dilaksanakan pada saat peserta didik melaksanakan suatu keterampilan tertentu di klinik atau dilapangan 3 Penilaian sikap atau penilaian kegiatan sehari-hari. Penilaian sikap dilaksanakan secara atau dengan sosiometri. 4 Keberhasilan belajar, keberhasilan peserta didik ditentukan dari hasil tes : komprehensif pengetahuan, ketrampilan, sikap. commit to user 84 Hasil penelitian tentang evaluasi pembelajaran praktek klinik yang dilakukan oleh prodi D III Kebidanan sudah sesuai dengan ketentuan yang ada dalam tata aturan pendirian pendidikan berkelanjutan, tetapi dalam penerapan sehari harinya dalam penyusunan perencanaan pembelajaran sistem evaluasi yang diterapkan tidak sama dengan apa yang da pada RPP rencan pembelajaran praktek, hal ini terjadi disebabkan karena setiap pembelajaran praktek, RPP belum disiapkan untuk disosialisasikan pada pembimbing lahan, sehingga ada sedikit perbedaan tentang sistem evaluasi yang diterapkan.

5. Kendala atau faktor yang menghambat