commit to user pertumbuhan setelah lahir. Pertumbuhan pralahir dimulai dengan adanya sel
telur yang dibuahi, dan pada ternak mamalia terjadi didalam tubuh induk, sedangkan pertumbuhan setelah lahir dibagi dalam dua fase, yaitu pertumbuhan
pra-sapih dan pertumbuhan setelah sapih. Laju pertumbuhan setelah sapih ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu antara lain potensi pertumbuhan dari
masing-masing individu ternak dan pakan yang tersedia, juga dipengaruhi oleh faktor bangsa, heterosis dan jenis kelamin. Pola pertumbuhannya akan
tergantung pada sistem manajemen yang dipakai, tingkat nutrisi pakan yang tersedia, kesehatan dan iklim Tillman,et.all 1991. Faktor - faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan sapi adalah:
1. Bangsa Sapi.
Pemilihan bangsa sapi berkaitan erat dengan produk yang akan dihasilkan. Bangsa sapi yang mempunyai bobot badan yang tinggi akan
menghasilkan pedet yang bobot lahirnya tinggi dan pertumbuhan absolutnya pertambahan bobot badan dalam kg per hari yang tinggi pula
Santosa, 2000. Berat sapi Ongole jantan dewasa dapat mencapai sekitar 600 kg dan yang betina sekitar 450 kg sedangkan berat sapi Simmental
betina mencapai 800 kg, dan jantan 1.150 kg Sarwono dan Arianto, 2003.
2. Umur Sapi.
Pada umur-umur muda pertumbuhan berlangsung lebih cepat dibandingkan dewasa bahkan pada umur dewasa pertumbuhan relatif
konstan. Pertumbuhan paling cepat pada waktu pedet lahir sampai umur 2 tahun, kemudian mulai umur 2 sampai 4 tahun kecepatan pertumbuhan
mulai berkurang dan setelah 4 tahun pertumbuhan mulai tetap Pane, 1993. Sesudah pedet lahir pertumbuhan menjadi cepat hingga usia penyapihan.
Laju pertumbuhan masih bertahan pesat dari usia penyapihan hingga usia pubertas tetapi dari usia pubertas hingga usia jual laju pertumbuhannya
mulai menurun dan akan terus menurun hingga usia dewasa Sugeng, 2003. Hal ini akan mempengaruhi berat badan ternak, sebagai contoh
pertumbuhan sapi Ongole berhenti pada usia 4 tahun pada berat badan
commit to user sekitar 500 kg dengan bobot lahir antara 20-25 kg dan pada umur antara
2-2,5 tahun mempunyai bobot badan antara 250-300 kg.
3. Jenis Kelamin
Ternak sapi jantan akan mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat daripada sapi betina karena adanya androgen yaitu suatu hormon kelamin
yang termasuk sebagian hormone pengatur atau stimulan pertumbuhan. Androgen dihasilkan oleh sel-sel intertestial dan kelenjar adrenal dan salah
satu dari steroid androgen adalah testosteron yang dihasilkan oleh testes. Sekresi testosteron yang tinggi menyebabkan sekresi androgen yang tinggi
pula. Hormon kelamin jantan ini mengakibatkan pertumbuhan yang lebih cepat pada ternak jantan dibandingkan dengan ternak betina, terutama
setelah muncul sifat-sifat kelamin sekunder pada ternak jantan. Androgen juga menstimulasi sintesis protein terutama didalam otot dan penurunan
kandungan lemak tubuh seperti halnya Somatotropic hormone dan Gonadotropin hormone Soeparno, 1994. Kebanyakan sapi jantan
mempunyai bobot badan yang lebih tinggi dibandingkan sapi betina pada umur yang sama, sebagai contoh Sapi Simmental jantan dewasa mempunyai
bobot badan 1.100 kg sedangkan Sapi Simmental betina dewasa hanya 800 kg Sarwono dan Arianto, 2003.
4. Pakan