Pendugaan Bobot Badan. Korelasi dan Regresi.

commit to user penimbunan lemak Yusuf, 2004. Supriyono 1998, mendefinisikan ukuran tubuh meliputi a lingkar dada, yaitu panjang melingkar keliling yang diukur pada bagian belakang tulang gumba pada tulang rusuk ke tiga sampai ke empat, b panjang badan, yaitu jarak antara ujung samping tulang bahu tubercullum humeralis lateralis sampai dengan ujung tulang duduk tubercullum ischiadium seekor ternak, c tinggi gumba, yaitu jarak lurus dari titik tertinggi tulang gumba sampai ketanah datar, d tinggi pinggul, yaitu adalah jarak antara titik tertinggi tulang pinggul sampai permukaan tanah.

D. Pendugaan Bobot Badan.

Berdasarkan korelasi antara ukuran-ukuran tubuh dengan bobot badan maka ukuran tubuh dapat dipergunakan untuk memperkirakan bobot badan. Penafsiran berat badan dihitung berdasarkan panjang badan dan lingkar dada dengan menggunakan rumus Scheiffer, Lambourne, dan Schrool Sugeng, 2003. Rumus Scheiffer: Keterangan: w = berat badan Pound 1 pound = 0,453 kg = 0,5 kg G = lingkar dada Inchi 1 inchi = 2,54 cm = 2,5 cm L = panjang badan Inchi Rumus Lambourne: Keterangan: w = berat badan kg G = lingkar dada cm L = panjang badan cm 300 2 G L W pound ´ = 10840 2 G L W kg ´ = commit to user Rumus Schrool: Keterangan: W = berat badan kg G = lingkar dada cm

E. Korelasi dan Regresi.

Secara umum ada dua macam hubungan antara dua variabel atau lebih, yaitu bentuk hubungan dan keeratan hubungan. Untuk mengetahui bentuk hubungan digunakan analisis regresi. Untuk keeratan hubungan dapat diketahui dengan analisis korelasi. Analisis regresi dipergunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan sempurna, atau untuk mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel independen mempengaruhi variabel dependen dalam suatu fenomena yang kompleks. Jika X 1 , X 2 , … , X i adalah variabel-variabel independen dan Y adalah variabel dependen, maka terdapat hubungan fungsional antara X dan Y, di mana variasi dari X akan diiringi pula oleh variasi dari Y. Secara matematika hubungan di atas dapat dijabarkan sebagai berikut: Y = fX 1 , X 2 , …, X i , e, di mana : Y adalah variabel dependen, X adalah variabel independen dan e adalah variabel residu disturbance term. Hubungan antara dua ubahan secara statistik dapat dinyatakan secara korelasi dan regresi Hardjosubroto, 1994. Analisis korelasi merupakan alat yang dipakai untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel. Perhitungan dari derajat keeratan didasarkan pada persamaan regresi Kustituanto, 1984. Korelasi r adalah hubungan timbal balik atau asosiasi yaitu saling bergantungnya dua variabel misalnya Y1 dan Y2. Ada dua hubungan antara dua variabel tersebut, yaitu hubungan negatif - Gambar 2 dan hubungan positif + Gambar 3. Bila variabel-veriabel tadi memilki hubungan negatif, maka 100 22 2 + = G W kg commit to user hubungannya tidak searah, yaitu semakin tinggi variabel Y1 maka semakin rendah variabel Y2. Begitupun sebaliknya, jika dua variabel berhubungan positif, maka hubungan diantara keduanya bersifat searah, yaitu semakin tinggi Y1 maka akan semakin tinggi pula Y2. Gambar 2. Jenis kurva korelasi negatif Kustituanto, 1984. Gambar 3. Jenis kurva korelasi positif Kustituanto, 1984. Regresi merupakan tempat kedudukan rata-rata atau median, atau bahkan rata-rata geometrik populasi nilai suatu peubah, katakan nilai Y, untuk berbagai nilai atau selang nilai peubah yang lain misalkan nilai X, tempat kedudukan ini dapat dibayangkan berupa garis lurus atau kurva tertentu lainnya yang disebut garis regresi Y pada X. Garis regresi ini ada kalanya dapat dirumuskan berupa fungsi linear, kuadratik, logaritmik, dan lain-lain. Pengertian lain, regresi merupakan penyesuaian suatu fungsi atau kurva terhadap data, terutama bila data yang tersedia tidak cukup banyak sehingga hanya ada satu atau beberapa nilai Y saja untuk setiap nilai X atau selang nilai X Anonim, 1985. Analisis regresi ganda merupakan pengembangan dari analisis regresi sederhana. Kegunaannya yaitu untuk meramalkan nilai variabel terikat Y apabila Y X commit to user variabel bebasnya X dua atau lebih. Analisis regresi ganda adalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas X 1 , X 2 , …., X i terhadap suatu variabel terikat Y. Persamaan regresi : Persamaan matematik yang memungkinkan peramalan nilai suatu peubah takbebas dependent variable dari nilai peubah bebas independent variable. Persamaan regresi ganda dirumuskan sebagai berikut : 1. Dua variabel bebas : 2 2 1 1 ˆ X b X b a Y + + = 2. Tiga variabel bebas : 3 3 2 2 1 1 ˆ X b X b X b a Y + + + = 3. n variabel bebas : n n X b X b X b a Y + + + + = ....... ˆ 2 2 1 1 commit to user HIPOTESIS Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif antara ukuran-ukuran tubuh sapi potong dengan bobot badan sapi potong. commit to user

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan yaitu mulai awal bulan Agustus 2009 sampai awal Oktober 2009 di RPH Sapi Jagalan Surakarta Jawa Tengah.

B. Bahan dan Alat Penelitian

1. Sapi Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi Peranakan Ongole PO dengan jenis kelamin jantan dengan pendugaan umur dewasa kurang lebih dari 42 bulan yang berjumlah sebanyak 94 ekor. 2. Peralatan Peralatan yang dipergunakan dalam mengukur eksterior tubuh ternak sapi potong Peranakan Ongole PO antara lain meliputi : 1 Pita ukur merk Butterfly, digunakan untuk mengukur panjang badan dan lingkar dada. 2 Mistar Stainless Steel, digunakan untuk mengukur tinggi gumba dan tinggi pinggul. 3 Timbangan ternak Digital Great Scale Seri XK- 3190A7 dengan kapasitas 3000 kg dan dengan tingkat ketelitian 1 kg digunakan untuk menimbang ternak sapi potong Peranakan Ongole PO. 4 Alat tulis, dipergunakan untuk mencatat semua data hasil pengukuran dalam pelaksanaan penelitian.

C. Persiapan penelitian

Sebelum dilakukan pengukuran eksterior tubuh sapi potong Peranakan Ongole PO yang meliputi panjang badan, lingkar dada, tinggi gumba dan tinggi pinggul terlebih dahulu mempersiapkan peralatan yang akan dipergunakan untuk pengukuran eksterior tubuh ternak, setelah peralatan siap kemudian mengamati umur ternak, selanjutnya bobot badan sapi potong tersebut. Bobot badan sapi ditimbang dengan menggunakan timbangan ternak 18 19 18