commit to user
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Hasil Pengukuran Bobot Badan dan Ukuran Eksterior Tubuh
Sapi Potong Peranakan Ongole PO.
Hasil observasi Lampiran 1 dan 2 didapatkan rata-rata ukuran eksterior tubuh ternak sapi potong Peranakan Ongole PO jantan Poel 1, untuk
pengukuran bobot badan diperoleh hasil rata-rata 237 kg, pengukuran panjang badan diperoleh hasil rata-rata 123 cm, pengukuran lingkar dada diperoleh hasil
rata-rata 149 cm, pengukuran tinggi gumba diperoleh hasil rata-rata 134 cm, dan pengukuran tinggi pinggul diperoleh hasil rata-rata 130 cm. Rata-rata umur ternak
sapi Peranakan Ongole PO jantan Poel 2, pengukuran bobot badan diperoleh hasil rata-rata 253 kg, pengukuran panjang badan diperoleh hasil rata-rata 129
cm, pengukuran lingkar dada diperoleh hasil rata-rata 157 cm, pengukuran tinggi gumba diperoleh hasil rata-rata 139 cm, dan pengukuran tinggi pinggul diperoleh
hasil rata-rata 133 cm. Rata-rata umur ternak sapi Peranakan Ongole PO jantan Poel 3,
pengukuran bobot badan diperoleh hasil rata-rata 264 kg, pengukuran panjang badan diperoleh hasil rata-rata 129 cm, pengukuran lingkar dada diperoleh hasil
rata-rata 159 cm, pengukuran tinggi gumba diperoleh hasil rata-rata 137 cm, dan pengukuran tinggi pinggul diperoleh hasil rata-rata 132 cm. Rata-rata umur ternak
sapi Peranakan Ongole PO jantan Poel 4, pengukuran bobot badan diperoleh hasil rata-rata 302 kg, pengukuran panjang badan diperoleh hasil rata-rata 131
cm, pengukuran lingkar dada diperoleh hasil rata-rata 164 cm, pengukuran tinggi gumba diperoleh hasil rata-rata 132 cm, dan pengukuran tinggi pinggul diperoleh
hasil rata-rata 129 cm. Umur sapi potong Peranakan Ongole PO Jantan berumur sekitar 2 sampai 3 tahun 24 sampai 36 bulan. Sifat kuantitatif yang lainnya yaitu
tinggi gumba, dari pengukuran eksterior tubuh ternak sapi potong Peranakan Ongole PO Jantan diperoleh hasil pengukuran tinggi gumba dengan rata-rata
134,79 cm sedangkan hasil pengukuran tinggi gumba sapi potong Peranakan Ongole PO Jantan minimal 118 cm, maksimal 125 cm. Menurut Sugeng 2003
adanya perbedaan ukuran sifat kuantitatif suatu ternak dipengaruhi oleh adanya
commit to user beberapa faktor yaitu diantaranya faktor pengaruh bangsa sapi, pengaruh umur
sapi, pengaruh jenis kelamin sapi, pengaruh pakan yang diberikan kepada ternak sapi, dan pengaruh suhu serta iklim lingkungan disekitar habitat sapi.
Menurut Sudarmono dan Bambang Sugeng 2008, faktor pakan sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan pertumbuhan. Kekurangan pakan
merupakan kendala besar dalam proses pertumbuhan. Terlebih apabila dalam pakan tersebut terdapat banyak zat-zat pakan untuk pertumbuhan tersedia sangat
kurang seperti protein, vitamin, dan mineral. Protein merupakan bagian terpenting dan jaringan tubuh. Apabila bahan pakan tidak berprotein cukup, maka tubuh
tidak akan dapat membentuk dan memelihara jaringan-jaringan yang harus digantikan. Sehingga akibatnya pertumbuhannya menjadi terganggu. Sapi yang
baru lahir membutuhkan protein untuk pertumbuhan, sedangkan sapi dewasa membutuhkan protein untuk menggantikan jaringan yang telah usang atau rusak
dan untuk memproduksi atau membentuk daging. Mineral bagi sapi yang sedang tumbuh berguna untuk pembentukan tulang dan jaringan terutama unsure Ca dan
P. Sedangkan bagi sapi dewasa, mineral berguna untuk menggantikan zat-zat mineral yang hilang karena sekresi. Vitamin A sangat penting bagi pertumbuhan.
Jika sapi yang sedang tumbuh didalam pakannya kekurangan vitamin A maka pertumbuhan akan terganggu. Selain itu, jika pada tubuh sapi sel-selnya
kekurangan air maka pekerjaan sel-sel tersebut akan terganggu sehingga seluruh tubuhnya menjadi sakit dan pertumbuhannya pun menjadi terganggu. Menurut
Sugeng 2003, Pertumbuhan tubuh secara keseluruhan umumnya diukur dengan bertambahnya berat badan. Besarnya badan dapat diukur melalui tinggi badan,
lingkar dada, lebar dada, kemudi, dan sebagainya. Kombinasi berat dan besarnya badan umumnya dipakai sebagai ukuran pertumbuhan.
commit to user
B. Analisis dan Sebaran Data Hubungan Ukuran Eksterior Tubuh