9. Presentasi penjualan dari dimensi dampak menggambarkan konsumen
memahami tentang informasi yang disampaikan, tampilan media yang digunakan, serta cara berkomunikasi narasumber yang membuat mereka
yakin terhadap produk. a.
Sangat tidak setuju diberi skor 1 b.
Tidak setuju diberi skor 2 c.
Setuju diberi skor 3 d.
Sangat setuju diberi skor 4 Dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan
komsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut.
10. Merek dari dimensi komunikasi menggambarakan konsumen mengerti
tentang gambaran produk dari nama merek. nama merek yang digunakan sesuai dengan produk. serta nama merek menggambarkan identitas produk.
a. Sangat tidak setuju diberi skor 1
b. Tidak setuju diberi skor 2
c. Setuju diberi skor 3
d. Sangat setuju diberi skor 4
11. Leaflet dari dimensi komunikasi menggambarkan konsumen mengerti
tentang pesan yang disampaikan meliputi uraian produk serta manfaatnya dan membuat mereka mengetahui banyak tentang produk.
a. Sangat tidak setuju diberi skor 1
b. Tidak setuju diberi skor 2
c. Setuju diberi skor 3
d. Sangat setuju diberi skor 4
12. Presentasi penjualan dari dimensi komunikasi menggambarkan konsumen
menjadi yakin terhadap isi pesan yang disampaikan, informasi yang mudah ditangkap serta dipahami, dan cara komunikasi yang membuat
mereka mengerti tentang produk. a.
Sangat tidak setuju diberi skor 1 b.
Tidak setuju diberi skor 2 c.
Setuju diberi skor 3 d.
Sangat setuju diberi skor 4 Terdapat variabel lainnya yang diuji secara kualitatif. Variabel ini meliputi
karakteristik responden, yaitu sebagai berikut: 13.
Umur adalah usia responden pada saat diwawancarai, dihitung dalam satuan tahun.
14. Jenis kelamin adalah perbedaan jenis kelamin responden yaitu, laki-laki
atau perempuan. 15.
Pekerjaan adalah jenis pekerjaan responden meliputi wiraswasta, karyawan, ibu rumah tangga.
16. Pengetahuan awal mengenai produk. Pengetahuan mengenai produk
tersebut diperoleh dari leaflet, internet, dan temankerabat 17.
Pemahaman konsumen mengenai kandungan gizi. Pengetahuan dikelompokkan dalam empat kategori, yaitu sama sekali tidak paham,
sedikit paham, paham, dan sangat paham. Jawaban responden disertai dengan jawaban secara lisan atau tertulis pada kuesioner.
18. Alasan awal konsumen mengonsumsi produk. Alasan tersebut meliputi
merek dan kemasan yang memberi kesan produk bermutu, leaflet yang menyertainya sangat meyakinkan, iklan promosi yang gencar,
kesesuaian dengan kebutuhan, keuntungan finansial menjadi anggota sistem penjualan, dan pengaruh teman atau kerabat
19. Alasan berkelanjutan mengonsumsi produk. Alasan tersebut
dikategorikan dalam lima kategori. yaitu manfaatnya bagi kesehatan; kesesuaian dengan selera makan; untuk oleh-oleh, hadiah, atau gengsi;
dan sekedar ingin tahu rasanya.
Data penilaian tersebut dinilai dengan analisis tabulasi sederhana dari perhitungan dengan menggunakan EPIC Model dari Durianto et al. 2003 yaitu
pengelompokkan efektivitas strategi promosi menjadi empat kelas yaitu sangat tidak efektif, tidak efektif, efektif, dan sangat efektif. Penentuan kelas efektivitas
diukur dengan perhitungan rentang skala Likert dengan langkah perhitungan sebagai berikut:
1. Skor Rataan Setiap jawaban dari pertanyaan yang diberikan responden diberikan bobot
penilaian. Bobot alternatif yang terbentuk dari teknik peringkat terdiri dari kisaran antara 1-4. yang menggambarkan posisi yang sangat negatif ke posisi sangat
positif. Cara menghitung skor adalah menjumlahkan seluruh hasil perkalian nilai masing-masing bobotnya dibagi dengan jumlah total frekuensi.
2. Rentang Skala Keputusan Rentang skala keputusan untuk menentukan posisi tanggapan responden
dengan menggunakan nilai skor setiap variabel. Rentang nilai ini kemudian digunakan untuk menentukan kriteria nilai EPIC Rate yang diperoleh. Skala
Likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak empat. maka untuk
menentukan nilai rataan RS digunakan rumus:
. Pengukuran rentang skala menggunakan analisis tabulasi sederhana yang
merupakan perkalian antara bobot yang diberikan oleh responden dalam kuesioner. kemudian dibagi dengan jumlah responden. Hasilnya akan menentukan
promosi yang dilakukan termasuk dalam kriteria yang terdapat dalam Tabel 1. Rentang skala keputusan tersebut kemudian dijadikan sebagai acuan dalam
mengkategorikan dampak komunikasi promosi yang telah dihitung untuk setiap
dimensinya. baik itu dimensi empati, persuasi, dampak, komunikasi, maupun secara keseluruhan.
Berikut kriteria dan rentang skala efektivitas promosi yang didapat berdasarkan perhitungan nilai rataan RS:
Tabel 1 Kriteria dan rentang skala efektivitas promosi dalam EPIC Model
No Kriteria Rentang
Skala 1
Sangat Tidak Efektif 1.0 - 1.75
2 Tidak Efektif
1.76 - 2.59
3 Efektif
2.6 - 3.25
4 Sangat Efektif
3.26 - 4.0
Duriantoet al. 2003
METODE
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan secara kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan metode survei kepada
responden. Penelitian survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang
lengkap Singarimbun, 2008. Sementara pendekatan kualitatif dilakukan melalui metode studi kasus. Pendekatan kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam
kepada informan dan observasi.
Lokasi dan Waktu
Penelitian Efektivitas Strategi Promosi dalam Pemasaran Produk Beras Organik akan dilakukan di salah satu agen penjual yang ada di Kota Tangerang
yang telah memiliki jaringan pelanggan penggguna produk beras Organik Nusantara. Produk beras organik Nusantara tersebut merupakan produk beras
yang dihasilkan oleh petani desa Nagrak, Sukabumi di bawah Nusantara Organik SRI Center NOSC. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja purposive.
Pengambilan data dilakukan setiap hari Jumat pada pertemuan rutin di rumah ibu Ida sebagai pemilik stokis di lokasi penelitian yaitu Alam Sutera, Tangerang.
Penelitian dilakukan selama enam bulan dan dapat dilihat pada Lampiran 6.
Teknik Sampling
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini merupakan data hasil dari model eksperimen yang melibatkan responden yang diambil dengan terlebih
dahulu ditentukan dengan rumus Slovin dan dapat dijelaskan sebagai berikut :
Keterangan :
n : ukuran sampel
N : ukuran populasi
E : nilai frekuensi galat 10
Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik stokis di wilayah Alam Sutera, Tangerang bahwa jumlah anggota dari jaringan yang dibentuk oleh stokis
milikIbu Ida ialah sebanyak 108 orang selama kurun waktu yaitu Agustus- September 2012. Waktu tersebut terhitung sejak Bu Ida sebagai pemilik stokis
mulai bergabung dalam sistem penjualan KSO. Pemilihan responden dengan syarat responden merupakan anggota dari jaringan dari stokis yang berada di
Alam Sutera, Tangerang tersebut. Responden tersebut berasal dari berbagai latar belakang baik usia maupun pekerjaan yang berbeda. Selanjutnya didapat jumlah
responden berdasarkan perhitungan dengan menggunakan nilai kritis sekitar 10 sebagai acuan bagi proses pengambilan data mengenai jumlah responden yang
harus dipilih. Berikut perhitungan dengan menggunakan rumus slovin:
,
Berdasarkan perhitungan di atas, maka responden yang akan dipilih sebanyak 52 orang responden yang dapat dilihat pada Lampiran 1 dan merupakan
anggota dari jaringan yang telah dibentuk stokis yang berada di kawasan Jabodetabek. Responden merupakan konsumen yang telah menggunakan produk
atau menjadi anggota sistem penjualan yang diterapkan KSO. Penelitian dilakukan pada bulan September-Oktober 2012. Pemilihan teknik yang digunakan
secara purpossive dan accidental sampling karena lokasi member yang tidak hanya berada di wilayah Tangerang melainkan di seluruh Indonesia. Selain itu,
alasan pemilihan responden yang berada di wilayah Tangerang karena jumlah anggota jaringan yang besar di seluruh Indonesia. Stokis milik Ibu Ida yang
berada di wilayah Tangerang merupakan stokis pertama yang bergabung dalam sistem penjualan yang dilakukan oleh KSO sehingga telah memiliki anggota lebih
banyak dibandingkan stokis lainnya yang ada di wilayah Tangerang.
Pengumpulan Data
Tahap awal pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai informan yaitu Pak Benny dan Pak Munjaidi sebagai pihak manajeman dari Komunitas
Sehat Organik untuk mengetahui lebih banyak tentang KSO secara keseluruhan. Langkah selanjutnya ialah menemui pemilik stokis di wilayah Alam Sutera,
Tangerang sebagai lokasi penelitian dan melakukan wawancara mengenai jumlah anggota dalam jaringan dari stokis miliknya yang berada di Alam Sutera.
Setelah didapat sejumlah data kemudian pada bulan berikutnya dilakukan pengambilan data pada pertemuan rutin yang dilakukan setiap hari Jumat.
Pertemuan tersebut terdiri dari angota lama dan calon anggota yang telah memutuskan untuk bergabung dalam sistem penjualan KSO. Responden pada
penelitian ini ialah calon anggota atau anggota yang baru bergabung dalam sistem penjualan yang diterapkan oleh KSO.
Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder dan data primer. Dalam penelitian ini, data sekunder kuantitatif dan kualitatif
diperoleh dari data penjualan dari pihak KSO dengan menggunakan kuesioner yang dapat dilihat pada Lampiran 3. Data primer yang digunakan adalah data
yang didapatkan dari sumber pertama, baik secara individu atau perseorangan melalui wawancara, kuesioner, atau pengamatan langsung di lokasi penelitian.
Dalam penelitian ini. data primer kuantitatif dikumpulkan melalui wawancara terstruktur kepada 52 responden dengan menggunakan daftar
pertanyaankuesioner. Sedangkan data primer kualitatif dikumpulkan melalui wawancara mendalam indepth interview kepada sejumlah informan yang
diarahkan dengan panduan pertanyaan wawancara mendalam.
Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam dengan panduan kuesioner kepada pihak informan. Pengumpulan data primer kualitatif
dilakukan lebih dahulu untuk mengenal tentang KSO mulai dari sejarah berdirinya, siapa pendirinya, dan tujuan didirikan Komunitas ini. Selain itu juga untuk
mengetahui manfaat berdirinya Komunitas ini bagi masyarakat. Hal ini juga mempermudah peneliti dalam menyusun pertanyaan yang sesuai dalam kuesioner.
Pengumpulan data primer kualitatif juga dilakukan saat mengumpulkan data primer kuantitatif.
Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Dalam penelitian ini data yang telah dikumpulkan diolah secara kuantitatif. Setelah seluruh data terkumpul, langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah
pengkodean data. Kegiatan pengkodean data ini bertujuan untuk menyeragamkan data. Setelah pengkodean, tahap berikutnya adalah perhitungan persentase
jawaban responden yang dibuat dalam bentuk tabulasi dengan menngunakan program Microsoft Excel 2007.
Data yang telah terkumpul tersebut kemudian dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis tabulasisederhana untuk mengetahui pengaruh
antara strategi promosi yang digunakan KSO dengan tingkat efektivitas yang diukur dengan empat dimensi yaitu empati empathy, persuasi persuation,
dampak impact, dan komunikasi communication. Selanjutnya data tersebut juga dihitung dengan Analisis Tabulasi Sederhana EPIC Model Durianto et al.
2003.
Pengelompokkan efektivitas strategi promosi menjadi empat kelas yaitu sangat tidak efektif, tidak efektif, efektif, dan sangat efektif. Penentuan kelas
efektivitas diukur dengan perhitungan rentang skala Likert dengan langkah perhitungan sebagai berikut:
1. Skor Rataan Setiap jawaban dari pertanyaan yang diberikan responden diberikan bobot
penilaian. Bobot alternatif yang terbentuk dari teknik peringkat terdiri dari kisaran antara 1-4, yang menggambarkan posisi yang sangat negatif ke posisi sangat
positif. Cara menghitung skor adalah menjumlahkan seluruh hasil perkalian nilai masing-masing bobotnya dibagi dengan jumlah total frekuensi.
2. Rentang Skala Keputusan Rentang skala keputusan untuk menentukan posisi tanggapan responden
dengan menggunakan nilai skor setiap variabel. Rentang nilai ini kemudian digunakan untuk menentukan kriteria nilai EPIC Rate yang diperoleh. Skala
Likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak empat, maka untuk
menentukan nilai rataan RS digunakan rumus:
. Pengukuran rentang skala menggunakan analisis tabulasi sederhana yang
merupakan perkalian antara bobot yang diberikan oleh responden dalam kuesioner, kemudian dibagi dengan jumlah responden. Hasilnya akan menentukan
promosi yang dilakukan termasuk dalam kriteria yang terdapat dalam Tabel 2. Rentang skala keputusan tersebut kemudian dijadikan sebagai acuan dalam
mengkategorikan dampak komunikasi promosi yang telah dihitung untuk setiap dimensinya, baik itu dimensi empati, persuasi, dampak, komunikasi, maupun
secara keseluruhan.
Berikut kriteria dan rentang skala efektivitas promosi yang didapat berdasarkan perhitungan nilai rataan RS:
Tabel 2 Kriteria dan rentang skala efektivitas promosi dalam EPIC Model
No Kriteria Rentang Skala
1 Sangat Tidak Efektif
1.0 - 1.75
2 Tidak Efektif
1.76 - 2.59
3
Efektif 2.6 - 3.25
4 Sangat Efektif
3.26 - 4.0
Duriantoet.al. 2003
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan tentang gambaran umum tempat penelitian mengenai sejarah bedirinya KSO. sistem promosi yang dilakukan. hubungan KSO
dengan NOSC dan pelanggan. serta karakteristik responden.
Sejarah Berdirinya Komunitas Sehat Organik
KSO merupakan suatu komunitas yang memiliki cita-cita awal untuk menyejahterakan petani dengan cara membantu proses pemasaran dan memutus
sebagian rantai distribusi yang dinilai selama ini membuat petani tidak sejahtera di ranah usahanya sendiri. Cita-cita yang dibawa pihak KSO ternyata sejalan
dengan cita-cita NOSC yang menjadi titik awal berdirinya KSO. Cita-cita yang mulia ini yang kemudian membawa Pak Benny dan Pak Jayatika dari pihak
NOSC bekerjasama untuk menyejahterakan petani Indonesia khususnya mengembangkan produk beras organik yang memiliki banyak keunggulan
dibanding beras yang ditanam secara konvensional.
Selain memiliki cita-cita untuk menyejahterakan petani KSO juga ingin membuat kebanyakan masyarakat Indonesia mengkonsumsi beras yang sehat dan
bebas dari pestisida serta urea. Hidup sehat merupakan harapan setiap manusia sehingga KSO sangat ingin mengembangkan produk beras organik Nusantara
hingga ke pelosok Indonesia. Nama Nusantara yang dipilih oleh Pak Benny sebagai pemilik sekaligus pendiri dari KSO memiliki arti dan tujuan sederhana.
Beliau ingin meNusantarakan beras organik hingga ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
KSO masih tergolong bisnis yang baru karena baru diinisiasikan pada awal tahun 2012. namun telah mampu menjaring lebih dari 1300 member pelanggan di
seluruh Indonesia.
Sistem Promosi
Sistem promosi yang ditawarkan sangat menarik dan menguntungkan semua pihak yang terlibat. Promosi yang digunakan KSO untuk mengembangkan
bisnis antara lain menggunakan leaflet, merek, dan presentasi penjualan. Bentuk promosi yang menjadi unggulan dari KSO ialah promosi dengan presentasi
penjualan yaitu dengan sistem multi level. Sistem penjualan yang tergolong unik dan menarik di dunia pertanian membuat bisnis produk pertanian menjadi
diminati para pelaku bisnis yang menyukai sistem penjualan dengan multi level. Sistem penjualan ini menguntungkan berbagai pihak yang terlibat di dalamnya
karena sistem komisi yang ditawarkan dari setiap penjualan produk serta bonus referal karena telah mengajak orang lain untuk ikut bergabung menjadi member
dari sistem penjualan.
Produk yang ditawarkan oleh pihak KSO ialah beras organik jenis beras putih dan beras merah dengan ukuran kemasan 2.5 kg per bungkus. Beras organik
putih maupun merah dijual dengan harga Rp50 000 per bungkus atau dengan harga Rp20 000 per kilogram untuk harga anggota. Namun. jika tidak tergabung
menjadi member harga beras menjadi Rp70 000 per bungkus atau Rp28 000 per kilogram. Sistem penjualan dengan multilevel mensyaratkan kepada calon
pelanggan untuk membayar Rp350 000 untuk tergabung dan menjalankan sistem penjualan dengan multi level.
Hubungan Kerjasama KSO, NOSC, dan Pelanggan
Hubungan baik selalu dibina pihak KSO dan NOSC yang saling bekerjasama dalam membina petani untuk bertani dengan cara sehat tanpa
menggunakan obat-obatan kimia dan urea. Hal ini dibuktikan dengan adanya kunjungan rutin setiap satu bulan dari pihak KSO ke Nagrak, Sukabumi untuk
mengajak pelanggan-pelanggan baru yang ingin melihat langsung proses penanaman beras organik, lahan yang digunakan, dan petani-petani yang
mengikuti pelatihan serta pendampingan dari pihak KSO dan NOSC.
Keuntungan bagi para petani binaan NOSC dan KSO ialah hasil panen petani tidak pernah dibiarkan tidak laku terjual karena pihak KSO selalu bersedia
untuk membeli beras mereka dengan selisih harga Rp500 per kilogram dari harga di pasaran. Hal ini yang membuat para petani binaan merasa senang karena hasil
panen mereka tidak perlu dikhawatirkan tidak laku terjual. Semua resiko sejak awal pembelian ditanggung dari pihak KSO.
Hubungan baik juga dibina pihak KSO dengan para member yang menjadi leader
atau stokis dalam sistem penjualan. Namun, pelanggan lainnya juga dapat berkomunikasi dengan pihak KSO dengan mengunjungi langsung kantor
penjualan, via email, atau telepon. Sejauh ini pihak pelanggan kebanyakan mengkomunikasikan hal yang mereka butuhkan melalui para leader mereka dan
para leader tersebut akan langsung mengkomunikasikan dengan pihak KSO mengenai kebutuhan persediaan beras. Hal-hal lain seperti perekrutan member
baru, stokis baru, dan komisi tiap bulan secara otomatis akan langsung diinput dalam sistem komputer.
Karakteristik Responden
Karakteristik responden pada penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, dan pekerjaan. Responden penelitian ini dipilih secara sengaja bagi member atau
anggota dari sistem pemasaran jaringan yang dibuat oleh KSO. Hal ini untuk menilai sejauh mana efektivitas promosi yang telah dirasakan bagi member atau
anggota yang memutuskan untuk bergabung menjadi member tersebut. Anggota sistem pemasaran jaringan KSO terdiri dari laki-laki dan perempuan.
Hal ini dapat ditunjukkan pada diagram di bawah. dapat dilihat bahwa presentasi perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki yaitu perempuan
sebanyak 69 sedangkan laki-laki sebanyak 31. Hal ini disebabkan karena dalam rumah tangga perempuan lebih berperan dalam mengambil keputusan
terutama untuk urusan dapur dan kebutuhan seharihari keluarganya. Namun, tidak menutup kemungkinan juga laki-laki dapat mengambil keputusan dalam membeli
kebutuhan rumah tangga termasuk beras. Hal ini karena keputusan untuk membeli beras yang memiliki manfaat bagi kesehatan serta harga yang tidak biasa seperti
beras pada umumnya juga menjadi keputusan bersama baik pihak laki-laki maupun perempuan. Diagram persentase responden berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3 Persentase responden berdasarkan jenis kelamin Responden penelitian ini terdiri dari berbagai profesi dan bidang pekerjaan
yang berbeda. Perbedaan profesi dan bidang pekerjaan ditunjukkan pada diagram di bawah yang terdiri atas bidang pekerjaan ibu rumah tangga, mahasiswa,
karyawan, dan wiraswasta. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat berbagai kalangan yang mengkonsumsi dan bergabung dengan sistem yang telah diciptakan
KSO satu tahun lalu. Pada Gambar 2 dapat dilihat bahwa persentase terbesar ditunjukkan dari bidang pekerjaan karyawan yaitu 44, ibu rumah tangga 25,
wiraswasta 21, dan mahasiswa 10.
Bergabung menjadi anggota dari member KSO juga dapat menjadi pekerjaan sampingan selain mengkonsumsi beras organik juga menguntungkan
bagi kesehatan. Pekerjaan sampingan yaitu mempromosikan produk beras organik yang diketahui memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan dan juga dapat
menguntungkan anggota sistem jaringan karena akan mendapatkan komisi dan bonus referal atas calon anggota baru yang akan bergabung menjadi kesatuan
dalam sistem jaringan pemasaran beras organik Nusantara ini. Bidang pekerjaan yang ditunjukkan pada Gambar 4 meliputi orang-orang yang memiliki
ketertarikan dalam sistem penjualan multi level. Diagram persentase responden berdasarkan bidang pekerjaannya dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4 Persentase responden berdasarkan bidang pekerjaan
Laki ‐laki
31 Perempuan
69
Laki-laki Perempuan
25 10
44 21
Ibu Rumah Tangga
Mahasiswa Karyawan
Wiraswasta
Selain pengelompokkan berdasarkan jenis kelamin dan bidang pekerjaan. responden juga dikelompokkan berdasarkan kelompok usia. Hal ini ditunjukkan
untuk mengetahui persentase kelompok umur yang telah tergabung dalam menjalankan sistem penjualan yang dibuat oleh KSO sekaligus mengetahui pada
kalangan umur berapa yang telah mengambil keputusan pembelian untuk mengkonsumsi beras organik. Dari gambar di bawah dapat dilihat bahwa
kelompok umur 35-39 tahun memperoleh persentase paling banyak yaitu 23, kelompok umur 40-44 tahun 19, kelompok umur 25-29 tahun dan 50 tahun
13, kelompok umur 30-34 tahun 12, kelompok umur 20-24 tahun 8, dan kelompok umur 15-19 tahun serta 45-49 tahun hanya 6. Semakin muda
kelompok umur dalam mengkonsumsi produk beras organik ini, maka akan semakin baik dari segi kesehatan dalam jangka waktu yang panjang.
Konsumen dengan kelompok umur tertentu yang ingin memperbaiki pola makan dan kesehatan dengan mengganti beras konvensional dengan beras organik
yang bebas bahan kimia merupakan kalangan konsumen yang mulai peka dan sadar terhadap pentingnya memperbaiki pola hidup sehat dengan mengganti
bahan pokok makanan sehari-hari yaitu beras. Kesadaran sejak dini untuk hidup sehat sangat penting demi tercapainya pola hidup yang lebih sehat, tanpa bahan
kimia yang berbahaya bagi tubuh. Tabel jumlah dan persentase responden berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Jumlah dan presentasi responden berdasarkan kelompok umur
Kelompok Umur Jumlah
Presentasi
15-19 tahun 20-24 tahun
25-29 tahun 30-34 tahun
35-39 tahun 40-44 tahun
45-49 tahun
50 tahun
3 4
7 6
12 10
3 7
6 8
13 12
23 19
6 13
Pengetahuan awal mengenai produk Beras Organik Nusantara ialah berdasarkan sistem promosi yang dilakukan perusahaan dan seberapa efektifnya
sistem promosi tersebut sehingga mampu menjangkau konsumen dari berbagai kalangan. Dari gambar di bawah dapat dilihat bahwa terdapat berbagai saluran
promosi yang diterima oleh masyarakat terutama responden penelitian ini. Terdapat beberapa saluran promosi yaitu word of mouth atau penyampaian dari
teman dan kerabat sekitar, sistem promosi melalui internet yaitu blog dan website. serta sistem promosi dengan menggunakan leaflet. Pada diagram di bawah
menunjukkan bahwa saluran promosi melalui teman atau kerabat dengan kata lain saluran promosi word of mouth mendapatkan persentase tertinggi yaitu sebanyak
90 kemudian 8 melalui internet dan 2 melalui leaflet. Hal ini disebabkan
karena sistem yang telah dibuat oleh KSO yaitu sistem penjualan dengan mengutamakan kekuatan jaringan atau sistem multi level.
Sistem ini sangat menguntungkan bagi orang-orang yang telah bergabung menjadi anggota sistem sebelumnya dan mempromosikan teman atau kerabatnya
untuk bergabung menjadi anggota baru dari sistem tersebut. Dikatakan sangat menguntungkan karena bagi yang bisa mendapatkan anggota untuk dijadikan
anggota baru dalam sistem penjualan tersebut, maka akan memperoleh bonus referal sejumlah uang yang akan ditransfer ke rekening bank anggota sebelumnya.
Sistem ini sering disebut member get member. Oleh karena itu menjadi motivasi tersendiri bagi konsumen yang telah bergabung menjadi anggota untuk
mempromosikan produk beras organik Nusantara kepada teman atau kerabat mereka. Diagram persentase pengetahuan awal responden mengenai produk dapat
dilihat pada Gambar 6.
Gambar 5 Persentase pengetahuan awal responden mengenai produk beras organik Nusantara
Responden penelitian ini adalah orang-orang yang telah bergabung menjadi anggota atau member dalam sistem penjualan yang dibuat oleh KSO. Hal
ini juga mencakup konsumen karena orang yang telah bergabung menjadi anggota juga harus menjadi konsumen setia pengguna beras organik Nusantara. Dari
gambar diagram di bawah dapat dilihat bahwa terdapat tiga kelompok jangka waktu yang digambarkan untuk menunjukkan lamanya anggota mengkonsumsi
produk beras organik Nusantara.
Jangka waktu 1-3 bulan ialah jangka waktu yang mendapatkan persentase paling banyak untuk lamanya konsumen mengkonsumsi produk hingga saat
pengisian kuesioner. Dilanjutkan dengan 28 dari 3-6 bulan dan lebih dari 6 bulan pada 10. Hal ini menunjukkan bahwa responden penelitian ini dapat
dikatakan baru bergabung menjadi anggota dan mengkonsumsi produk. Namun ada juga anggota yang telah lebih dari enam bulan mengkonsumsi sekaligus
menjadi anggota dari sistem tersebut. Diagram persentase responden berdasarkan lamanya mangkonsumsi produk dapat dilihat pada Gambar 7.
90 8
2
temankerabat internet
leaflet
Gambar 6 Persentase responden berdasarkan lama konsumsi produk Selanjutnya ada kaitannya dengan pembahasan sebelumnya, jika
sebelumnya pembahasan mengenai lamanya mengkonsumsi produk sekaligus lamanya telah bergabung menjadi member sistem jaringan maka pembahasan ini
akan berkaitan dengan alasan menggunakan produk beras organik. Pada pembahasan sebelumnya telah dituliskan sedikit tentang manfaat beras organik
bagi kesehatan. Namun, alasan menggunakan produk juga beragam tidak hanya dari segi kesehatan tetapi juga dari segi lainnya yang menjadi alasan bagi
konsumen untuk mengkonsumsi produk. Pada gambar di bawah dapat dilihat bahwa terdapat berbagai alasan yang memotivasi konsumen untuk mengkonsumsi
produk dan menjadi anggota dari sistem jaringan. Hal tersebut diurutkan dari yang memiliki persentase tertingggi hingga terendah.
Alasan kesehatan yang menjadi penentu paling utama bagi konsumen untuk mengkonsumsi produk yaitu sebanyak 69, kemudian dilanjutkan dengan
rekomendasi teman 14, kesehatan dan keuntungan finansial 13, dan 4 konsumen yang mengkonsumsi serta menjadi anggota sistem dengan alasan untuk
memperoleh keutungan finansial. Dari diagram yang digambarkan di bawah dapat dikatakan bahwa lebih dari 50 responden yang mengambil keputusan untuk
mengkonsumsi serta bergabung menjadi sistem jaringan yang diciptakan KSO dengan alasan manfaat produk organik tersebut bagi kesehatan mereka. Diagram
persentase responden berdasarkan alasan menggunakan produk beras organik dapat dilihat pada Gambar 8.
62 28
10 1
‐3 bulan 3
‐6 bulan 6
bulan
Gambar 7 Persentase responden berdasarkan alasan menggunakan produk beras organik Nusantara
Menganalisis dari motivasi awal untuk mengkonsumsi produk dapat dilihat pada tabel di bawah yaitu bahwa motivasi mengkonsumsi produk
didominasi oleh manfaat yang baik bagi kesehatan karena kandungan gizi dan kelebihan produk ini. Manfaat produk bagi kesehatan merupakan motivasi
terbesar dari responden penelitian ini yaitu memperoleh persentase 81 atau sebanyak 42 orang responden dari 52 total responden. Lalu keuntungan finansial
dan juga untuk kesehatan sebanyak 7 atau empat orang, Selanjutnya, kesesuaian dengan selera makan, untuk gengsi dan oleh-oleh, serta alasan keuntungan
finansial memperoleh persebtase sebanyak 4 atau masing-masing indikator sebanyak dua orang. Hal ini disebabkan karena manfaat yang dimiliki produk
yang penting bagi kesehatan sehingga alasan tersebut menjadi motivasi yang paling kuat mendasari konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi produk.
Tabel jumlah dan persentase responden berdasarkan motivasi menggunakan produk dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Jumlah dan persentase responden berdasarkan motivasi menggunakan produk
Peubah Kategori Frekuensi
Presentasi
Motivasi menggunakan produk
Manfaat kesehatan Kesesuaian selera
Gengsi dan oleh-oleh Keuntungan finansial
Keuntungan finansial dan kesehatan
42 2
2 2
4 81
4 4
4 7
Motivasi manfaat yang baik bagi kesehatan telah mendominasi jawaban atas pertanyaan motivasi yang mendasari mengkonsumsi produk. Lalu. meninjau
69 4
14 13
kesehatan keuntungan
finansial rekomendasi
teman kesehatan
dan keuntungan finansial
lebih dalam tentang manfaat produk bagi kesehatan yaitu sejauh mana pengetahuan konsumen mengenai kandungan gizi yang ada di dalam produk beras
organik. Dari tabel di bawah dapat dilihat bahwa sebanyak 65 konsumen tahu dan sedikit paham tentang kandungan gizi yang ada di dalam produk, selanjutnya
sebanyak 23 konsumen yang tahu dan paham, serta sebanyak 12 konsumen yang tidak tahu dan tidak paham. Dari persentase tersebut dapat dikatakan bahwa
pemahaman yang mereka miliki tentang kandungan gizi ialah pemahaman secara umum mengenai kandungan gizi yang dimiliki, misalnya jawaban Ibu Nbi, 34
tahun mengenai hal tersebut ialah:
“Ya, kandungan gizi yang terdapat di dalam beras organik seperti kadar gula yang 0 , kadar protein sebanyak 8 , dan
kadar lemak hampir mendekati 1 ”. Nbi, 34 tahun.
Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman responden tentang gizi cukup baik. Tabel jumlah dan persentase responden pemahaman produk mengenai kandungan
gizi dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Jumlah dan persentase responden berdasarkan pemahaman produk mengenai kandungan gizi
Peubah Kategori
Frekuensi Persentase
Pemahaman mengenai kandungan gizi
Tidak tahu dan tidak paham Tahu dan sedikit paham
Tahu dan paham 6
34 12
12 65
23
Selanjutnya juga memiliki kaitan dengan alasan menggunakan produk yaitu bahwa konsumen memiliki motivasi ketika memutuskan untuk melakukan
pembelian produk dan menjadi anggota dari sistem penjualan yang diterapkan KSO. Motivasi tersebut juga mempengaruhi apakah konsumen akan
mengkonsumsi produk secara berkelanjutan. Motivasi tersebut terdiri dari alasan kesehatan ketika mengkonsumsi produk terus menerus dan alasan untuk
memperoleh keuntungan finansial dari sistem penjualan yang diterapkan.
Motivasi untuk memperoleh keuntungan finansial merupakan motivasi terbesar dari responden penelitian ini, yaitu memperoleh 96. Sedangkan,
motivasi dengan alasan untuk kesehatan hanya 4. Hal ini disebabkan karena ketertarikan sebagian besar responden penelitian ini pada sistem penjualan yang
menguntungkan bagi konsumen yang juga telah menjadi anggota dari sistem tersebut. Motivasi kesehatan juga mungkin menjadi alasan kedua bagi mereka
karena secara langsung sistem tersebut juga mengharuskan anggota untuk mengkonsumsi beras organik. Namun, dapat dilihat juga bahwa hanya 4
responden yang memutuskan untuk berkelanjutan mengkonsumsi produk dengan alsan kesehatan.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sistem penjualan seperti yang diterapkan KSO sangat baik mendorong orang-orang untuk memiliki pola hidup
yang sehat dengan mengkonsumsi beras organik. Diagram persentase alsan responden untuk berkelanjutan mengkonsumsi produk dapat dilihat pada Gambar
9.
Gambar 8 Persentase alasan responden berkelanjutan mengkonsumsi produk
beras organik Nusantara
4
96 kesehatan
keuntungan finansial
STRATEGI PROMOSI KOMUNITAS SEHAT ORGANIK KSO
Produk organik ialah produk yang tergolong baru di kalangan masyarakat. produk yang berbeda dengan produk yang telah ada sebelumnya. Meskipun
produk beras memang tidak asing lagi di kalangan masyarakat. tetapi produk organik belum teralalu dikenal masyarakat. Produk organik memiliki manfaat
yang lebih banyak dibandingkan dengan produk konvensional. Hal ini disebabkan karena produk organik memiliki cara dan pola tanam yang berbeda dengan produk
konvensional. Pola tanam yang intensif dengan pupuk alami tanpa menggunakan bahan kimia, lingkungan yang bebas dari polusi udara, dan tanah atau lahan yang
belum terkontaminasi dengan bahan-bahan kimia.
Produk yang belum terlalu dikenal di kalangan masyarakat ini tentunya harus memiliki strategi promosi yang menarik sehingga dapat menarik perhatian
konsumen untuk mengenal produk, megetahui produk, dan akhirnya melakukan pembelian produk. Hal ini juga dilakukan oleh KSO yang tergolong baru berdiri
sekitar satu tahun dan melakukan strategi promosi dengan tujuan mengenalkan produk sehat yang mereka miliki ke seluruh Indonesia dan membudayakan pola
hidup sehat masyarakat Indonesia dengan mengkonsumsi makanan pokok yang berasal dari bahan alami tanpa unsur kimia.
KSO terus berupaya untuk mengenalkan produk mereka di kalangan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan jumlah anggota dan konsumen tetap dari
KSO hingga saat ini berjumlah lebih dari 1200 anggota seluruh Indonesia.
Merek
Penggunaan merek merupakan salah satu bentuk strategi promosi yang dilakukan oleh pihak KSO karena penggunaan merek sebagai identitas suatu
produk yang akan menjadi tanda pengenal bagi suatu produk. Produk yang memiliki merek akan lebih dikenal dan dipercaya oleh konsumen dibandingkan
dengan produk yang tidak memiliki merek. Pemilihan nama merek juga menjadi penting diperhatikan karena hal tersebut akan menentukan apakah produk bisa
diterima dengan baik di masyarakat. Hal ini juga dikemukakan oleh salah satu Ibu Mra, 40 tahun berikut penuturannya:
“Merek suatu produk itu sangat menentukan adanya keunikan dan ciri khas dari suatu produk. Apalagi produk yang memiliki merek
mudah diingat. Bisa dikatakan kalau merek menjadi identitas pembeda antara jenis produk yang sama dengan produksi
berbeda”.
Mra, 40 tahun. Hal tersebut dapat dikatakan sudah teruji di kalangan masyarakat bahwa
merek merupakan bagian dari pengenal suatu produk atau strategi promosi suatu produk sebagai upaya pengenalan dan penjualan produk. Merek juga didukung
oleh penggunaan logo-logo yang baik yang menyertai merek tersebut sehingga selain melaui kata-kata juga mudah diingat melalui visualisasi yaitu gambar. Hal
ini disebabkan karena tidak semua konsumen dapat mengingat dengan baik nama merek melalui kata. namun melalui gambar. Namun, pada produk beras organik
Nusantara ini tidak menggunakan logo atau gambar yang menyertai nama merek Nusantara. Logo yang tidak disertakan dengan nama merek menjadi kekurangan
dari produk beras organik Nusantara menurut salah satu responden. Berikut penuturan Ibu Mra, 40 tahun mengenai hal tersebut:
“Nama merek Nusantara pada beras organik ini kurang ada gambarnya ya. jadi saya agak agak lupa. Saya lebih mengingat
KSO dibanding merek Nusantaranya. Jadi saya lebih suka menyebut beras organik dari KSO daripada merek
Nusantaranya”.
Mra, 40 tahun. Selain itu, nama merek akan lebih meyakinkan jika disertai dengan lisensi-
lisensi dari lembaga khusus yang memberikan keterangan meyakinkan bahwa suatu produk telah lulus uji kesehatan, uji halal, dan sebagainya. Pada produk
beras organik Nusantara telah memiliki seritifikasi dari Sucofindo dan kandungan- kandungan gizi serta persentasenya dari setiap kemasan produk beras. Sertifikasi
tersebut akan membuat konsumen lebih yakin atas produk yang telah dikeluarkan oleh pihak KSO. Hal ini juga menjadi salah satu kelebihan produk di mata
konsumen yang juga merupakan responden penelitian ini. Berikut penuturan Bapak Wly, 45 tahun:
“Sertifikasi menjadi sangat penting bagi saya karena lebih meyakinkan saya dengan penggunaan produk ini. Apalagi juga
disertai dengan persentase kandungan gula, fat, dan sebagainya. Harapan saya mungkin pihak KSO bisa memberikan sertifikasi
lain yang akan lebih meyakinkan konsumen”.
Wly, 45 tahun. Pembahasan di atas menunjukkan bahwa merek merupakan salah satu
bentuk strategi promosi yang diterapkan oleh KSO untuk mengenalkan produk di kalangan masyarakat. Selain itu juga, pemberian logo untuk merek juga menjadi
penting karena akan lebih menarik perhatian konsumen untuk melakukan pemebelian produk. Sertifikasi yang akan meyakinkan konsumen juga menjadi hal
yang perlu diperhatikan agar produk menjadi lebih terlihat berkualitas, bermutu, dan meyakinkan.
Leaflet
Penggunaan leaflet sebagai media promosi juga merupakan salah satu bentuk strategi promosi yang dipilih oleh KSO. Leaflet dapat memberikan
informasi bagi siapa saja yang membaca informasi yang tertulis di atasnya. Leaflet telah dikenal di kalangan masyarakat karena banyak produk yang
menggunaan bentuk media promosi ini sebagai alat untuk mengenalkan produknya. Konsumen hanya tinggal membaca dan mengerti mulai dari gambaran
produk, manfaat produk, serta alasan bagi konsumen mengapa harus membeli produk tersebut.
Leaflet yang digunakan oleh pihak KSO ialah sebanyak dua jenis leaflet. Leaflet pertama merupakan leaflet yang menggambarkan tentang pemberian
pengetahuan kepada konsumen mengenai produk organik, alasan mengapa konsumen harus mengonsumsi produk organik, serta dampak buruk yang
ditimbulkan dari penggunaan produk berbahaya dengan pestisida baik dari segi lingkungan atau bagi kesehatan. Leaflet pertama yang digunakan KSO dapat
dilihat pada Gambar 10.
Gambar 9 Lembaran leaflet jenis pertama KSO juga menggunakan jenis leaflet yang menggambarkan tentang sistem
penjualan yang diciptakan KSO dalam menjaring konsumen. Leaflet ini berisikan tentang biaya yang harus dikeluarkan konsumen ketika memutuskan bergabung
dalam sistem penjualan, manfaat keuntungan yang diperoleh ketika tekun dan rutin menjalankan bisnis tersebut, dan jumlah keuntungan yang diperoleh secara
rinci dalam periode bulan ketika bisnis konsumen tersebut telah berkembang. serta berbagai keuntungan yang akan diperoleh ketika konsumen bergabung
menjadi anggota sistem penjualan tersebut. Leaflet jenis kedua yang digunakan KSO dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 10 Lembaran leaflet jenis kedua
Leaflet berisi informasi-informasi yang ingin disampaikan pihak produsen kepada konsumen mengenai produknya tanpa harus perlu menjelaskan. KSO
memilih bentuk strategi promosi melalui media leaflet dengan tujuan konsumen tidak perlu mengingat informasi dalam jangka waktu yang lama. Konsumen hanya
perlu membaca dan mengingat untuk beberapa saat, sehingga ketika konsumen lupa dnegan informasi konsumen memiliki bukti yang dapat disimpan unutuk
dibaca kembali atau diberikan kepada orang lain. Hal ini juga dituturkan oleh Bapak TW, 28 tahun yaitu sebagai berikut:
“Saya lebih suka membaca leaflet daripada mendengar cerita dari orang lain karena dari leaflet saya lebih yakin informasi-
informasi yang diberikan. Menurut saya. leaflet bisa menjadi media yang tepat menyampaikan apa yang ingin disampaikan
produsen langsung ke konsumen tanpa melalui perantara”.
TW, 28 tahun.
Leaflet yang baik harus berisi informasi-informasi yang jelas dan membuat konsumen paham dengan membaca. Bahasa dan pemilihan kata yang
digunakan harus tepat karena akan menentukan apakah leaflet dapat diterima di kalangan masyarakat. Desain serta warna tulisan uga mempengaruhi apakah
leaflet akan mulai dibaca serta disimpan oleh masyarakat. Jika leaflet cukup menarik dilihat. maka sebagian besar masyarakat yang menerima leaflet tersebut
akan memulai untuk membacanya dan bisa jadi akan menyimpannya untuk diberikan kepada orang lain.
KSO menggunakan dua jenis leaflet untuk mengenalkan produknya ke masyarakat. Leaflet pertama ialah berisi tentang informasi produk dan manfaatnya
bagi kesehatan, alasan mengapa harus menggunakan produk organik. dan dampak-dampak buruk yang akan ditimbulkan apabila menggunakan produk
dengan pestisida kimia. Sedangkan leaflet kedua berisikan tentang sistem peluang usaha yang diciptakan KSO melalui sistem penjualan jaringan. Di dalam leaflet
kedua berisikan tentang bagaimana cara-cara untuk bergabung menjadi anggota dari sistem penjualan. bonus. dan komisi yang akan diterima dari penjualan secara
jaringan. Gambar leaflet sebagai media promosi KSO dapat dilihat pada Lampiran5.
Konsumen yang ingin mengenal tentang produk beras organik Nusantara akan diberikan dua jenis leaflet yang dimiliki. Konsumen berhak membaca dan
bertanya kepada pemberi leaflet. Kebanyakan konsumen telah paham mengenai manfaat produk organik, alasan mengkonsumsi organik yang terdapat pada
lembaran leaflet pertama. Namun, kebanyakan konsumen belum memahami informasi yang terdapat pada leaflet kedua yaitu mengenai sistem penjualan
secara jaringan. Hal ini disebabkan karena tidak semua konsumen mengerti sistem penjualan secara jaringan, hanya sebagian kecil konsumen yang pernah terlibat
dan mengenal sistem penjualan jaringan pada produk-produk lain sebelumnya yang mengerti informasi yang ada pada leaflet tersebut. Hal ini juga disampaikan
oleh Ibu Mar, yaitu sebagai berikut:
“Saya kurang paham dengan leaflet yang ada cara registrasi dan komisi dari sistem jaringan KSO, saya harus mendapat penjelasan
dulu dari yang mengerti baru saya bisa paham semuanya dan bisa mneceritakan kepada teman lainnya”.
Mar, ibu rumah tangga. Selain itu juga, ditambahkan oleh pihak marketing dari KSO bahwa
penyebaran leaflet sebaiknya diberikan pada orang yang tepat karena berdasarkan pengalaman yang pernah dialami sebelumnya leaflet yang telah diberikan tidak
dibaca dan hanya dibuang-buang. Pihak KSO juga menerapkan bagi para anggota bsistem penjualan yang ingin memperoleh leaflet untuk mengenalkan produk ke
berbagai pihak diwajibkan untuk mengganti biaya cetak leaflet sebesar Rp15 000 per 100 lembar leaflet.
Pembahasan di atas menyimpulkan bahwa strategi promosi dengan menggunakan media promosi leaflet dapat menjadi salah satu pilihan strategi
promosi yang baik bagi konsumen yang ingin mnegetahui tentang produk tertentu. Namun. akan lebih baik jika seorang yang membagikan leaflet mengerti dan
paham betuk tetang isi leaflet sehingga ketika konsumen bertanya mengenai informasinya dapat dijelaskan secara detail. Pembagian leaflet juga harus pada
orang yang tepat dan ingin mengetahui informasi tentang suatu produk. Leaflet bermanfaat sebagai media promosi yang membuat konsumen lebih yakin terhadap
suatu produk.
Presentasi Penjualan
Presentasi penjualan menjadi salah satu strategi promosi yang juga diterapkan oleh KSO untuk melakukan penjualan produknya. Latar belakang
pihak KSO memilih presentasi penjualan sebagai strategi promosinya bahwa dari awal tujuan dibentuknya unit usaha ini. KSO telah memutuskan untuk melakukan
penjualan produk terbesar ialah dengan penerapan sistem penjualan jaringan atau multi level marketing
sehingga akan sangat penting bagi pihak KSO untuk menjelaskan secara detail dihadapan para calon anggota sistem penjualan agar
mereka tertarik untuk melakukan pembelian dan berperan aktif dalam sistem penjualan yang telah direncanakan.
Presentasi penjualan yang dimaksud ialah degan menggunakan media power point
atau slide show yang akan dipresentasikan oleh narasumber dari pihak KSO untuk menjelaskan informasi tentang alasan mengapa harus beralih ke
produk organik. manfaat apa yang akan didapat jika mengkonsumsi produk organik, dampak negatif yang ditimmbulkan dari penggunaan bahan kimia, serta
peluang usaha yang akan didapat jika bergabung menjadi anggota dari sistem penjualan yang diterapkan oleh KSO.
Preesentasi penjualan yang dilakukan KSO dengan narasumber yang merupakan pihak marketing dari KSO. Presentasi disampaikan selama 30-60
menit, namun setelah proses presentasi selesai dilakukan konsumen atau calon anggota dapat bertanya dengan bebas kepada pihak KSO. Saat sesi pertanyaan
terdapat juga pemilik dari unit bisnis ini yang membantu manjawab pertanyaan. serta anggota yang telah bergabung sebelumnya untuk menceritakan bukti
perjalanan bisnis dan manfaat yang diperolehnya dari menjalankan bisnis tersebut.
Presentasi penjualan menjelaskan secara detail mengenai peluang usaha mulai dari registrasi awal untuk menjadi anggota sistem, cara menjaring anggota
lain. cara untuk bergabung menjadi stokis. hingga sistem keuntungan atau komisi yang akan diperoleh ketika telah aktif menjalankan sistem tersebut. Hal ini
menjadi strategi promosi yang paling menonjol yang diterapkan oleh KSO. Responden penelitian juga memiliki pendapat bahwa strategi promosi dengan
presentasi penjualan merupakan strategi promosi yang paling disukai. Berikut penuturan oleh Ibu Dvi:
“Saya lebih paham informasi yang langsung disampaikan saat Pak Benny atau Pak Munjai presentasi di depan karena menurut
saya lebih masuk akal. Saya juga bisa bebas bertanya jika saya kurang mengerti tentang sistem penjualan”.
Dvi, ibu rumah tangga.
Presentasi penjualan menjelaskan tentang sistem penjualan yang diterapkan oleh KSO yang juga menjadi keunggulan bagi KSO untuk para
konsumen melakukan pembelian produk. Sistem penjualan yang diterapkan KSO ialah sebagai berikut:
1. Sistem penjualan ini disebut dengan sistem penjualan jaringan atau sistem
multi level marketing. Konsumen yang ingin bergabung menjadi anggota
sistem penjualan tersebut terlebih dahulu harus registrasi di awal senilai Rp350 000 dan langsung mendapatkan limakg beras organik jenis beras
merah dan beras putih serta kartu anggota yang dapat diaktifasi langsung melalui website;
2. Anggota yang telah resmi bergabung dalam sistem penjualan yang
diterapkan KSO akan berhak memperoleh kesempatan mengajak orang lain untuk ikut bergabung dengan cara mempresentasikan produk serta
sistem penjualan tersebut. Anggota yang berhasil mengajak orang lain untuk bergabung akan memperoleh keuntungan referal senilai Rp100 000
per orang yang diajak bergabung menjadi anggota dengan registrasi di awal sejumlah uang yang sama; dan
3. Sistem komisi yang diberikan oleh pihak KSO melalui jaringan yang
dibentuk oleh anggota. Komisi yang diberikan dapat berkembang hingga generasi jaringan ke-10 dengan masing-masing duplikasi anggota
sebanyak lima orang. Perolehan keuntungan dalam jumlah rupiah yang dapat diterima oleh anggota di atasnya yaitu Rp500 per kg penjualan beras.
Sistem penjualan yang dijelaskan pada strategi promosi presentasi penjualan membuat konsumen lebih yakin terhadap produk yang ditawarkan dan tidak
sedikit konsumen yang memutuskan melakukan pembelian produk karena kuntungan finansial yang akan diperoleh ketika bergabung menjadi anggota dari
sistem penjualan. Hal ini juga dikemukakan oleh Ibu Ram melalui proses wawancara:
“Saya sangat tertarik dengan sistem penjualan yang diterapkan oleh KSO karena menurut saya hal ini sangat menguntungkan.
apalagi untuk ibu-ibu seperti saya. Lumayan menjadi pemasukan baru untuk rumah tangga”.
Ram, ibu rumah tangga, 37 tahun. Produk beras yang memiliki kualittas yang unggul juga menjadi salah satu
kekuatan konsumen untuk mempromosikan produk kepada teman dan kerabat lainnya agar melakukan pembelian produk. Selain itu juga kebanyakan responden
adalah perempuan yang mengambil keputusan untuk urusan dapur sehingga sangat mudah untuk mengajak ibu lainnya untuk ikut bergabung dan melakukan
pemebelian produk. Berikut penuturan langsung dari Ibu Dni, karyawan yaitu:
“Produknya sangat berkualitas. saya telah mencobanya dan memang benar sangat enak dan berbeda dengan produk lainnya
sehingga saya percaya diri menawarkan ke teman-teman saya yang lain. Banyak juga yang tertarik dengan produk serta
keuntungan finansial bagi yang menjalankan bisnisnya”.
Dni, karyawan.
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa presentasi penjualan merupakan salah satu strategi promosi unggulan yang diterapkan oleh KSO
karena melalui strategi promosi ini konsumen dapat langsung mendengarkan informasi dan bebas bertanya dengan narasumber. Selain itu penerapan sistem
penjualan melalui jaringan juga membuat konsumen tertarik untuk bergabung menjadi anggota karena memberikan keuntungan finansial.
ANALISIS EFEKTIVITAS STRATEGI PROMOSI MEREK DENGAN
EPIC MODEL
Penilaian terhadap efektivitas strategi promosi diukur dengan melihat dampak yang ditimbulkan dari segi komunikasi. Dampak dari segi komunikasi
tersebut dapat dihitung dengan analisis kuesioner menggunakan metode EPIC Model. Metode analisis EPIC model memiliki empat dimensi pengukuran yaitu
Empathy
empati, persuation persuasi, impact dampak, communication komunikasi. Analisis pertanyaan dikelompokkan tiap jenis strategi promosi.
Gambar 11 Desain nama merek pada kemasan Pembahasan pada bab ini akan membahas efektivitas strategi promosi
dengan media penggunaan merek menggunakan analisis EPIC model. Pada penelitian ini responden diminta untuk mengisi kuesioner dengan penilaian
mereka terhadap desain merek dagang, nama merek, serta pemilihan warna yang digunakan pada kemasan produk organik Nusantara. Merek yang baik tentunya
akan mendapatkan penilaian yang baik pula dari konsumen sehingga menarik minat untuk melakukan proses pembelian. Contoh desain nama dan merek yang
digunakan KSO dapat dilihat pada Gambar 10.
Penentuan efektivitas strategi promosi merek dengan menganalisis 12 pertanyaan yang dikelompokkan berdasarkan empat dimensi penilaian yang mana
masing-masing dimensi terdiri atas tiga pertanyaan. Setiap pertanyaan memiliki skor maksimal empat, sehingga nilai maksimal jawaban pertanyaan yang akan
dikemukakan responden ialah 12 pada setiap pertanyaan masing-masing dimensi yang telah ditentukan.
Dimensi Empathy empati
Dimensi empati menginformasikan apakah konsumen menyukai suatu promosi dan menggambarkan bagaimana konsumen melihat hubungan antara
suatu promosi dengan pribadi mereka. Informasi yang berharga mengenai daya tarik terhadap suatu merek. Penelitian ini menunjukkan tanggapan dan
ketertarikan konsumen terhadap promosi yang sudah dilakukan oleh KSO dengan melihat hubungan antara promosi tersebut dan pribadi konsumen. Pertanyaan-
pertanyaan peubah empati terdapat dalam kuesioner pada pertanyaan nomor enam, tujuh, dan delapan yaitu:
Pertanyaan 6 Q1 : Saya menyukai merek “Nusantara” yang digunakan
karena sesuai dengan gambaran produk . Pertanyaan 7 Q2
: Saya menyukai desain dan warna merek “Nusantara” yang digunakan karena menurut Saya sudah cukup bagus.
Pertanyaan 8 Q3 :Saya menyukai nama merek “Nusantara” yang digunakan
karena menarik dibandingkan dengan merek beras lainnya. Presentasi pertanyaan dimensi empati penggunaan merek dengan EPIC Model
dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Presentasi dimensi empati penggunaan merek pada EPIC Model Pertanyaan
STS TS
S SS
Nama merek 2.6
7.7 16.0
7.1 Desain dan warna
1.3 9.0
21.2 1.9
Nama merek menarik dibanding produk lain
1.9 5.1
25.0 1.3 JUMLAH 5.8
21.8 62.2 10.3
Berdasarakan tabel di atas, diperoleh nilai persentase sebesar 62.2 adalah responden yang paling banyak menjawab setuju atas pertanyaan yang
mengandung dimensi empati. Responden yang menjawab setuju atas pertanyaan- pertanyaan tersebut berarti menyukai strategi promosi dengan penggunaan merek
oleh KSO sehingga memutuskan untuk melakukan pembelian produk serta bergabung menjadi anggota sistem penjualan yang diterapkan KSO. Berikut
penuturan oleh Bapak WI. 23 tahun ketika proses wawancara:
“Saya suka nama, warna, dan desain merek Nusantara yang digunakan KSO karena menurut saya sesuai dengan filosofi yang
disampaikan Pak Benny pemilik bahwa ingin meNusantarakan beras organik ke seluruh pelosok Indonesia “
WI, 23 tahun Hasil akhir perhitungan diperoleh nilai rata-rata yaitu 2.77. Nilai dari
dimensi empati ini berada pada rentang 2.6-3.25 yaitu penilaian efektif,sehingga dapat dikatakan bahwa strategi promosi penggunaan merek yang dilakukan oleh
KSO memiliki respon efektif dari responden. Hal ini disebabkan karena strategi promosi penggunaan merek dari pemilihan nama merek, penjelasan filosofi arti
dari nama merek tersebut. serta pemilihan desain dan warna merek dinilai tepat
oleh responden sehingga dapat menguatkan responden untuk melakukan pembelian produk.
Dimensi Persuation persuasi
Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu promosi untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek, sehingga
diperoleh gambaran kemampuan suatu promosi dalam mengembangkan daya tarik serta dampak promosi terhadap keinginan konsumen untuk membeli.
Penelitian ini menunjukkan bagaimana sikap, tindakan, dan keinginan responden untuk dapat berhubungan lebih lanjut setelah promosi yang dilakukan
oleh KSO dalam memberikan pengetahuan akan produk yang ditawarkan. Pernyataan-pernyataan peubah dampak terdapat dalam kuesioner pada pertanyaan
nomor sembilan, sepuluh, dan sebelas yaitu:
Pertanyaan 9 Q4 :Saya tertarik dengan nama merek “Nusantara” yang
digunakan sehingga Saya ingin melakukan pembelian produk.
Pertanyaan 10 Q5 :Saya tertarik dengan desain dan warna merek “Nusantara” Pertantaan 11 Q6
: Seacara keseluruhan. Saya tertarik dengan nama merek “Nusantara”
yang digunakan sehingga membuat Saya mulai tertarik melakukan pembelian.
Ketiga pertanyaan tersebut dilakukan penilaian dengan menggunakan bobot penilaian yang memiliki masing-masing skor. Presentasi pertanyaan dimensi
persuasi penggunaan merek dengan EPIC Model dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Presentasi dimensi persuasi penggunaan merek pada EPIC Model Pertanyaan
STS TS
S SS
Arti nama merek 0.6
12.2 15.4
5.1 Desain dan
0.6 14.1
14.7 3.8
Mudah mengingat nama merek 1.9
10.3 18.6
2.6
JUMLAH 3.1 36.6
48.7 11.5
Berdasarakan tabel di atas, diperoleh nilai persentase sebesar 48.7 adalah responden yang paling banyak menjawab setuju atas pertanyaan yang
mengandung dimensi persuasi. Responden yang menjawab setuju atas pertanyaan- pertanyaan tersebut berarti menyukai strategi promosi dengan penggunaan merek
oleh KSO sehingga memutuskan untuk melakukan pembelian produk serta
bergabung menjadi anggota sistem penjualan yang diterapkan KSO. Berikut penuturan Ibu KA ketika proses wawancara:
“Saya tertarik nama, warna, dan desain merek Nusantara yang digunakan KSO karena nama merek unik dan sangat familiar
didengar walaupun sebenarnya merek “Nusantara” sangat jarang digunakan untuk nama produk makanan namun desain dan
warna tulisan merek mendukung dan membuat saya tertarik secara keseluruhan”
KA, ibu rumah tangga. Hasil akhir perhitungan diperoleh nilai rata-rata yaitu 2.69. Nilai dari
dimensi empati ini berada pada rentang 2.6-3.25 yaitu penilaian efektif, sehingga dapat dikatakan bahwa strategi promosi penggunaan merek yang dilakukan oleh
KSO memiliki respon efektif dari responden. Hal ini disebabkan karena keunikan nama merek dan sering didengar oleh masyarakat sehingga sangat lazim didengar.
Strategi promosi penggunaan merek juga perlu memperhatikan segi ketertarikan konsumen karena hal tersebut mempengaruhi apakah produk tersebut dapat
dikenal di pasaran.
Daya tarik produk dengan strategi promosi peggunaan merek juga menentukan kualitas dan penilaian konsumen. Oleh karena produk beras organik
Nusantara ini tergolong baru sehingga pemilik KSO ini menuturkan bahwa perlunya nama yang telah lazim dediengar oleh sebagian besar masyarakat agar
mendukung produknya.
Dimensi Impact dampak
Dimensi dampak menunjukkan apakah suatu merek dapat terlihat lebih menonjol dibanding merek lainnya pada kategori serupa, serta memberikan
informasi seberapa besar keterlibatan konsumen dalam pesan yang disampaikan. Keterlibatan ini mengacu pada persepsi konsumen tentang pentingnya atau
relevansi personal suatu objek, kejadian, atau aktivitas, dimana keterlibatan akan mengarahkan perilaku konsumen untuk membuat keputusan. Dampak impact
yang diinginkan dari hasil promosi adalah jumlah pengetahuan terhadap produk yang diperoleh konsumen melalui tingkat keterlibatan dengan produk dan atau
proses pemilihan.
Penelitian ini menunjukkan dampak dari komunikasi yang dilakukan KSO dalam memberikan pengetahuan akan produk yang ditawarkan. Pernyataan-
pernyataan peubah dampak terdapat dalam kuesioner pada pertanyaan nomor 12.13. dan 14 yaitu:
Pertanyaan 12 Q7 : Saya memahami betul tentang arti dari nama merek
“Nusantara” yang diberikan pada produk Beras Organik.
Pertanyaan 13 Q8 : Saya tahu tentang pesan yang ingin disampaikan dari
merek “Nusantara”.
Pertanyaan 14 Q9 : Saya mudah mengingat merek “Nusantara” yang
tercantum pada kemasan produk.
Ketiga pertanyaan tersebut dilakukan penilaian dengan menggunakan bobot penilaian yang memiliki masing-masing skor. Perhitungan dimensi dampak
penggunaan merek dengan EPIC Model dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8 Presentasi dimensi dampak penggunaan merek pada EPIC Model Pertanyaan
STS TS
S SS
Memahami arti nama merek 0.6
8.3 23.1
1.3 Tahu pesan yang ingin disampaikan
0.6 1.9
26.3 4.5
Mudah mengingat nama merek 1.3
3.2 23.7
5.1
JUMLAH 2.5 13.4
73.1 10.9
Berdasarakan perhitungan di atas. diperoleh nilai persentase sebesar 69.9 adalah responden yang paling banyak menjawab setuju atas pertanyaan yang
mengandung dimensi dampak. Responden yang menjawab setuju atas pertanyaan- pertanyaan tersebut berarti menyukai strategi promosi dengan penggunaan merek
oleh KSO sehingga memutuskan untuk melakukan pembelian produk serta bergabung menjadi anggota sistem penjualan yang diterapkan KSO. Berikut
penuturan Ibu HRI ketika proses wawancara:
“Saya memahami arti dari nama merek “Nusantara” yang diberikan karena saya telah mengetahui dari pemiliknya yaitu Pak
Benny. Selain itu juga. saya mudah mengingat nama merek karena sering digunakan dan didengar pada jenis produk lainnya
seperti batik”
HRI, ibu rumah tangga. Hasil akhir perhitungan diperoleh nilai rata-rata yaitu 2.92. Nilai dari
dimensi empati ini berada pada rentang 2.6-3.25 yaitu penilaian efektif,sehingga dapat dikatakan bahwa strategi promosi penggunaan merek yang dilakukan oleh
KSO memiliki respon efektif dari responden. Hal ini disebabkan karena keunikan nama merek dan sering didengar oleh masyarakat sehingga sangat lazim didengar.
Selain itu, merek “Nusantara” memiliki filosofi yang menarik bagi responden. Strategi penggunaan merek juga perlu diperhatikan oleh produsen karena
konsumen terkadang cenderung membandingkan merek produk yang sama dengan produk lainnya yang juga mereka konsumsi. Hal ini juga disampaikan
oleh Ibu Ast ketika dilakukan proses wawancara. berikut penuturannya:
“Merek “Nusantara” sebenernya jarang sih digunakan untuk produk beras karena sepengetahuan saya nama tersebut lebih
sering untuk produk batik atau pakaian lainnya. namun jadi familiar terdengar juga merek tersebut digunakan untuk nama
beras karena jika dibandingkan dengan nama merek beras lainnya agak susah diingat”
Ast, ibu rumah tangga.
Dimensi Communication Komunikasi
Dimensi komunikasi menunjukkan tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan
kesan yang ditinggalkan oleh pesan tersebut. Penelitian ini mengukur kejelasan dari pesan yang ingin disampaikan, kemampuan promosi untuk berkomunikasi
dengan konsumen, dan kesesuaian pemakaian slogan dalam promosi yang dilakukan oleh KSO. Pernyataan-pernyataan peubah komunikasi terdapat dalam
kuesioner pada pertanyaan 15, 16, dan 17 yaitu: Pertanyaan 15 Q10 : Saya mengerti tentang gambaran produk melalui nama
merek “Nusantara”
yang digunakan pada produk. Pertanyaan 16 Q11 : Menurut Saya. nama merek “Nusantara” yang digunakan
sesuai dengan gambaran produk. Pertanyaan 17 Q12 : Menurut Saya. warna yang digunakan pada merek
“Nusantara” menggambarkan identitas produk.
Ketiga pertanyaan tersebut dilakukan penilaian dengan menggunakan bobot penilaian yang memiliki masing-masing skor. Perhitungan komunikasi
penggunaan merek dengan EPIC Model dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9 Presentasi dimensi komunikasi penggunaan merek pada EPIC Model Pertanyaan
STS TS
S SS
Mengerti gambaran produk 0.6
14.7 15.4
2.6 Sesuai dengan gambaran produk
1.9 15.4
12.2 3.8
Warna menggambarkan identitas produk 0.0
14.7 16.7
1.9
JUMLAH 2.5 44.8
44.3 8.3
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh persentase sebesar 44.9 responden yang menjawab tidak setuju atas pertanyaan-pertanyaan dari dimensi komunikasi.
Hal tersebut berarti bahwa responden tidak setuju atas nama merek yang diberikan dari segi komunikasi. Hal ini
disebabkn karena beberapa alasan yang telah disampaikan Ibu Yni ketika melakukan proses wawancara sebagai berikut:
“Sebenarnya saya tahu arti dari “Nusantara” pada merek beras organik dari KSO. namun agak kurang sesuai diterapkan
pada produk beras karena lazimnya merek tersebut di produk lainnya seperti baju. kain. atau lainnya. Trus jadinya gak
sesuai aja sama beras dan warna hitam tulisannya sebenarnya kontras dengan background kuning. tapi apa gak lebih baik
warna hijau saja”.
Yni, ibu rumah tangga. Hasil akhir perhitungan diperoleh nilai rata-rata yaitu 2.58. Nilai dari
dimensi empati ini berada pada rentang 1.76–2.9 yaitu penilaian tidak efektif,sehingga dapat dikatakan bahwa strategi promosi penggunaan merek yang
dilakukan oleh KSO memiliki respon tidak baik dari responden. Hal ini disebabkan karena dalam pengambilan keputusan penggunaan merek seharusnya
dengan persiapan dan survei yang matang karena merek dari suatu produk merupakan identitas utama produk tersebut sehingga pemilihan merek perlu
disesuaikan dengan jenis produk.
Namun, jika dilihat dari angka 2.58 yang mendekati batas 2.59 dapat dikatakan bahwa tingkat efektivitas penggunaan merek dari dimensi komunikasi
mendekati penilaian efektif karena terdapat sekitar 42.2 responden yang menjawab setuju atas pertanyaan yang mengandung dimensi komunikasi. Hal
tersebut juga dikemukakan oleh salah satu responeden yang memberikan jawaban setuju atas pertanyaan dimensi komunikasi dari strategi promosi penggunaan
merek. Berikut penuturan Ibu Agg:
“Menurut Saya. Nusantara pantas menjadi nama merek produk beras meskipun selama ini belum pernah ada. Hal itu justru bagus
agar tidak ada kesamaan merek. Warna dan arti dari nama tersebut juga saya mengerti-mengerti saja kok. ”
Agg, 34 tahun.
EPIC Rate
Hasil perhitungan empat dimensi di atas. yaitu dimensi empati. persuasi. dampak berada dalam rentang skala efektif, walaupun dimensi komunikasi berada
pada penilaian tidak efektif. Selanjutnya keempat nilai dimensi tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan nilai rata-rata guna mendapat nilai EPIC Rate.
sebagai berikut:
. .
. .
=
2.74
Nilai EPIC Rate yang didapat secara keseluruhan adalah 2.74. Nilai ini
berada pada rentang skala keputusan antara 2.6–3.25 yang berarti secara keseluruhan promosi yang telah dilakukan oleh KSO sudah efektif dari
penggunaan merek. Artinya. promosi yang telah dilakukan sudah sesuai tujuan yang ingin dicapai. Promosi dengan penggunaan merek tersebut telah disukai.
menarik perhatian. dapat menambah pengetahuan. serta pesan yang disampaikan dapat dimengerti responden sehingga mereka terdorong untuk melakukan
pembelian produk. Walaupun pada dimensi komunikasi belum menunujukkan hasil tidak efektif mendekati efektif. namun dari ketiga dimensi lainnya sudah
menunjukkan hasil efektif sehingga saat perhitungan EPIC rate hasil menunjukkan efektif. Hasil pengolahan EPIC Rate digambarkan pada Grafik
Gambar 11.
Gambar 12 EPIC Rate penggunaan merek Grafik di atas menunjukkan bahwa dimensi dampak memperoleh rataan
tertinggi dibanding dimensi lainnya. Hal ini berarti bahwa strategi promosi menggunakan merek memiliki pengaruh dampak paling kuat dibanding dimensi
lainnya. Dimensi dampak digambarkan dengan apakah suatu merek dapat terlihat lebih menonjol dibanding merek lainnya pada kategori serupa, serta memberikan
informasi seberapa besar keterlibatan konsumen dalam pesan yang disampaikan. Keterlibatan ini mengacu pada persepsi konsumen tentang pentingnya atau
relevansi personal suatu objek, kejadian, atau aktivitas, dimana keterlibatan akan mengarahkan perilaku konsumen untuk membuat keputusan.
Merek Nusantara yang digunakan pihak KSO memang diungkapkan oleh beberapa konsumen kurang cocok jika digunakan pada merek beras. namun
mengingat filosofi darinama merek tersebut yang dinilai baik oleh responden menyebabkan nama merek Nusantara memiliki arti tersendiri di memori
responden. Nama merek Nusantara yang sangat akrab di telinga responden juga
2.77 2.69
2.92
2.58
2.4 2.5
2.6 2.7
2.8 2.9
3
Empati Persuasi
Dampak Komunikasi
menjadi salah satu hal yang paling berdampak di ingatan sehingga lebih menonjol dibanding merek lainnya.