Skor Rataan Setiap jawaban dari pertanyaan yang diberikan responden diberikan bobot

Berdasarkan perhitungan di atas, maka responden yang akan dipilih sebanyak 52 orang responden yang dapat dilihat pada Lampiran 1 dan merupakan anggota dari jaringan yang telah dibentuk stokis yang berada di kawasan Jabodetabek. Responden merupakan konsumen yang telah menggunakan produk atau menjadi anggota sistem penjualan yang diterapkan KSO. Penelitian dilakukan pada bulan September-Oktober 2012. Pemilihan teknik yang digunakan secara purpossive dan accidental sampling karena lokasi member yang tidak hanya berada di wilayah Tangerang melainkan di seluruh Indonesia. Selain itu, alasan pemilihan responden yang berada di wilayah Tangerang karena jumlah anggota jaringan yang besar di seluruh Indonesia. Stokis milik Ibu Ida yang berada di wilayah Tangerang merupakan stokis pertama yang bergabung dalam sistem penjualan yang dilakukan oleh KSO sehingga telah memiliki anggota lebih banyak dibandingkan stokis lainnya yang ada di wilayah Tangerang. Pengumpulan Data Tahap awal pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai informan yaitu Pak Benny dan Pak Munjaidi sebagai pihak manajeman dari Komunitas Sehat Organik untuk mengetahui lebih banyak tentang KSO secara keseluruhan. Langkah selanjutnya ialah menemui pemilik stokis di wilayah Alam Sutera, Tangerang sebagai lokasi penelitian dan melakukan wawancara mengenai jumlah anggota dalam jaringan dari stokis miliknya yang berada di Alam Sutera. Setelah didapat sejumlah data kemudian pada bulan berikutnya dilakukan pengambilan data pada pertemuan rutin yang dilakukan setiap hari Jumat. Pertemuan tersebut terdiri dari angota lama dan calon anggota yang telah memutuskan untuk bergabung dalam sistem penjualan KSO. Responden pada penelitian ini ialah calon anggota atau anggota yang baru bergabung dalam sistem penjualan yang diterapkan oleh KSO. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder dan data primer. Dalam penelitian ini, data sekunder kuantitatif dan kualitatif diperoleh dari data penjualan dari pihak KSO dengan menggunakan kuesioner yang dapat dilihat pada Lampiran 3. Data primer yang digunakan adalah data yang didapatkan dari sumber pertama, baik secara individu atau perseorangan melalui wawancara, kuesioner, atau pengamatan langsung di lokasi penelitian. Dalam penelitian ini. data primer kuantitatif dikumpulkan melalui wawancara terstruktur kepada 52 responden dengan menggunakan daftar pertanyaankuesioner. Sedangkan data primer kualitatif dikumpulkan melalui wawancara mendalam indepth interview kepada sejumlah informan yang diarahkan dengan panduan pertanyaan wawancara mendalam. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam dengan panduan kuesioner kepada pihak informan. Pengumpulan data primer kualitatif dilakukan lebih dahulu untuk mengenal tentang KSO mulai dari sejarah berdirinya, siapa pendirinya, dan tujuan didirikan Komunitas ini. Selain itu juga untuk mengetahui manfaat berdirinya Komunitas ini bagi masyarakat. Hal ini juga mempermudah peneliti dalam menyusun pertanyaan yang sesuai dalam kuesioner. Pengumpulan data primer kualitatif juga dilakukan saat mengumpulkan data primer kuantitatif. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Dalam penelitian ini data yang telah dikumpulkan diolah secara kuantitatif. Setelah seluruh data terkumpul, langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah pengkodean data. Kegiatan pengkodean data ini bertujuan untuk menyeragamkan data. Setelah pengkodean, tahap berikutnya adalah perhitungan persentase jawaban responden yang dibuat dalam bentuk tabulasi dengan menngunakan program Microsoft Excel 2007. Data yang telah terkumpul tersebut kemudian dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis tabulasisederhana untuk mengetahui pengaruh antara strategi promosi yang digunakan KSO dengan tingkat efektivitas yang diukur dengan empat dimensi yaitu empati empathy, persuasi persuation, dampak impact, dan komunikasi communication. Selanjutnya data tersebut juga dihitung dengan Analisis Tabulasi Sederhana EPIC Model Durianto et al. 2003. Pengelompokkan efektivitas strategi promosi menjadi empat kelas yaitu sangat tidak efektif, tidak efektif, efektif, dan sangat efektif. Penentuan kelas efektivitas diukur dengan perhitungan rentang skala Likert dengan langkah perhitungan sebagai berikut:

1. Skor Rataan Setiap jawaban dari pertanyaan yang diberikan responden diberikan bobot

penilaian. Bobot alternatif yang terbentuk dari teknik peringkat terdiri dari kisaran antara 1-4, yang menggambarkan posisi yang sangat negatif ke posisi sangat positif. Cara menghitung skor adalah menjumlahkan seluruh hasil perkalian nilai masing-masing bobotnya dibagi dengan jumlah total frekuensi. 2. Rentang Skala Keputusan Rentang skala keputusan untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor setiap variabel. Rentang nilai ini kemudian digunakan untuk menentukan kriteria nilai EPIC Rate yang diperoleh. Skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak empat, maka untuk menentukan nilai rataan RS digunakan rumus: . Pengukuran rentang skala menggunakan analisis tabulasi sederhana yang merupakan perkalian antara bobot yang diberikan oleh responden dalam kuesioner, kemudian dibagi dengan jumlah responden. Hasilnya akan menentukan promosi yang dilakukan termasuk dalam kriteria yang terdapat dalam Tabel 2. Rentang skala keputusan tersebut kemudian dijadikan sebagai acuan dalam mengkategorikan dampak komunikasi promosi yang telah dihitung untuk setiap dimensinya, baik itu dimensi empati, persuasi, dampak, komunikasi, maupun secara keseluruhan. Berikut kriteria dan rentang skala efektivitas promosi yang didapat berdasarkan perhitungan nilai rataan RS: Tabel 2 Kriteria dan rentang skala efektivitas promosi dalam EPIC Model No Kriteria Rentang Skala 1 Sangat Tidak Efektif 1.0 - 1.75 2 Tidak Efektif 1.76 - 2.59 3 Efektif 2.6 - 3.25 4 Sangat Efektif 3.26 - 4.0 Duriantoet.al. 2003 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang gambaran umum tempat penelitian mengenai sejarah bedirinya KSO. sistem promosi yang dilakukan. hubungan KSO dengan NOSC dan pelanggan. serta karakteristik responden. Sejarah Berdirinya Komunitas Sehat Organik KSO merupakan suatu komunitas yang memiliki cita-cita awal untuk menyejahterakan petani dengan cara membantu proses pemasaran dan memutus sebagian rantai distribusi yang dinilai selama ini membuat petani tidak sejahtera di ranah usahanya sendiri. Cita-cita yang dibawa pihak KSO ternyata sejalan dengan cita-cita NOSC yang menjadi titik awal berdirinya KSO. Cita-cita yang mulia ini yang kemudian membawa Pak Benny dan Pak Jayatika dari pihak NOSC bekerjasama untuk menyejahterakan petani Indonesia khususnya mengembangkan produk beras organik yang memiliki banyak keunggulan dibanding beras yang ditanam secara konvensional. Selain memiliki cita-cita untuk menyejahterakan petani KSO juga ingin membuat kebanyakan masyarakat Indonesia mengkonsumsi beras yang sehat dan bebas dari pestisida serta urea. Hidup sehat merupakan harapan setiap manusia sehingga KSO sangat ingin mengembangkan produk beras organik Nusantara hingga ke pelosok Indonesia. Nama Nusantara yang dipilih oleh Pak Benny sebagai pemilik sekaligus pendiri dari KSO memiliki arti dan tujuan sederhana. Beliau ingin meNusantarakan beras organik hingga ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia. KSO masih tergolong bisnis yang baru karena baru diinisiasikan pada awal tahun 2012. namun telah mampu menjaring lebih dari 1300 member pelanggan di seluruh Indonesia. Sistem Promosi Sistem promosi yang ditawarkan sangat menarik dan menguntungkan semua pihak yang terlibat. Promosi yang digunakan KSO untuk mengembangkan bisnis antara lain menggunakan leaflet, merek, dan presentasi penjualan. Bentuk promosi yang menjadi unggulan dari KSO ialah promosi dengan presentasi penjualan yaitu dengan sistem multi level. Sistem penjualan yang tergolong unik dan menarik di dunia pertanian membuat bisnis produk pertanian menjadi diminati para pelaku bisnis yang menyukai sistem penjualan dengan multi level. Sistem penjualan ini menguntungkan berbagai pihak yang terlibat di dalamnya karena sistem komisi yang ditawarkan dari setiap penjualan produk serta bonus referal karena telah mengajak orang lain untuk ikut bergabung menjadi member dari sistem penjualan. Produk yang ditawarkan oleh pihak KSO ialah beras organik jenis beras putih dan beras merah dengan ukuran kemasan 2.5 kg per bungkus. Beras organik putih maupun merah dijual dengan harga Rp50 000 per bungkus atau dengan harga Rp20 000 per kilogram untuk harga anggota. Namun. jika tidak tergabung menjadi member harga beras menjadi Rp70 000 per bungkus atau Rp28 000 per kilogram. Sistem penjualan dengan multilevel mensyaratkan kepada calon pelanggan untuk membayar Rp350 000 untuk tergabung dan menjalankan sistem penjualan dengan multi level. Hubungan Kerjasama KSO, NOSC, dan Pelanggan Hubungan baik selalu dibina pihak KSO dan NOSC yang saling bekerjasama dalam membina petani untuk bertani dengan cara sehat tanpa menggunakan obat-obatan kimia dan urea. Hal ini dibuktikan dengan adanya kunjungan rutin setiap satu bulan dari pihak KSO ke Nagrak, Sukabumi untuk mengajak pelanggan-pelanggan baru yang ingin melihat langsung proses penanaman beras organik, lahan yang digunakan, dan petani-petani yang mengikuti pelatihan serta pendampingan dari pihak KSO dan NOSC. Keuntungan bagi para petani binaan NOSC dan KSO ialah hasil panen petani tidak pernah dibiarkan tidak laku terjual karena pihak KSO selalu bersedia untuk membeli beras mereka dengan selisih harga Rp500 per kilogram dari harga di pasaran. Hal ini yang membuat para petani binaan merasa senang karena hasil panen mereka tidak perlu dikhawatirkan tidak laku terjual. Semua resiko sejak awal pembelian ditanggung dari pihak KSO. Hubungan baik juga dibina pihak KSO dengan para member yang menjadi leader atau stokis dalam sistem penjualan. Namun, pelanggan lainnya juga dapat berkomunikasi dengan pihak KSO dengan mengunjungi langsung kantor penjualan, via email, atau telepon. Sejauh ini pihak pelanggan kebanyakan mengkomunikasikan hal yang mereka butuhkan melalui para leader mereka dan para leader tersebut akan langsung mengkomunikasikan dengan pihak KSO mengenai kebutuhan persediaan beras. Hal-hal lain seperti perekrutan member baru, stokis baru, dan komisi tiap bulan secara otomatis akan langsung diinput dalam sistem komputer. Karakteristik Responden Karakteristik responden pada penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, dan pekerjaan. Responden penelitian ini dipilih secara sengaja bagi member atau anggota dari sistem pemasaran jaringan yang dibuat oleh KSO. Hal ini untuk menilai sejauh mana efektivitas promosi yang telah dirasakan bagi member atau anggota yang memutuskan untuk bergabung menjadi member tersebut. Anggota sistem pemasaran jaringan KSO terdiri dari laki-laki dan perempuan. Hal ini dapat ditunjukkan pada diagram di bawah. dapat dilihat bahwa presentasi perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki yaitu perempuan sebanyak 69 sedangkan laki-laki sebanyak 31. Hal ini disebabkan karena dalam rumah tangga perempuan lebih berperan dalam mengambil keputusan terutama untuk urusan dapur dan kebutuhan seharihari keluarganya. Namun, tidak menutup kemungkinan juga laki-laki dapat mengambil keputusan dalam membeli kebutuhan rumah tangga termasuk beras. Hal ini karena keputusan untuk membeli beras yang memiliki manfaat bagi kesehatan serta harga yang tidak biasa seperti beras pada umumnya juga menjadi keputusan bersama baik pihak laki-laki maupun perempuan. Diagram persentase responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3 Persentase responden berdasarkan jenis kelamin Responden penelitian ini terdiri dari berbagai profesi dan bidang pekerjaan yang berbeda. Perbedaan profesi dan bidang pekerjaan ditunjukkan pada diagram di bawah yang terdiri atas bidang pekerjaan ibu rumah tangga, mahasiswa, karyawan, dan wiraswasta. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat berbagai kalangan yang mengkonsumsi dan bergabung dengan sistem yang telah diciptakan KSO satu tahun lalu. Pada Gambar 2 dapat dilihat bahwa persentase terbesar ditunjukkan dari bidang pekerjaan karyawan yaitu 44, ibu rumah tangga 25, wiraswasta 21, dan mahasiswa 10. Bergabung menjadi anggota dari member KSO juga dapat menjadi pekerjaan sampingan selain mengkonsumsi beras organik juga menguntungkan bagi kesehatan. Pekerjaan sampingan yaitu mempromosikan produk beras organik yang diketahui memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan dan juga dapat menguntungkan anggota sistem jaringan karena akan mendapatkan komisi dan bonus referal atas calon anggota baru yang akan bergabung menjadi kesatuan dalam sistem jaringan pemasaran beras organik Nusantara ini. Bidang pekerjaan yang ditunjukkan pada Gambar 4 meliputi orang-orang yang memiliki ketertarikan dalam sistem penjualan multi level. Diagram persentase responden berdasarkan bidang pekerjaannya dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 Persentase responden berdasarkan bidang pekerjaan Laki ‐laki 31 Perempuan 69 Laki-laki Perempuan 25 10 44 21 Ibu Rumah Tangga Mahasiswa Karyawan Wiraswasta