19
E. Perancangan Generator HHO Dan Induktor
Pada penelitian ini. hal yang perlu dirancang adalah bagian generator HHO dan bagian generator PWM. Generator HHO yang akan digunakan merupakan tipe sel kering. dengan
menggunakan 10 buah sel yang pada setiap 5 buah sel yang dirangkai secara paralel. sehingga bila menggunakan sumber tegangan 12 volt. pada masing- masing sel terjadi tegangan sebesar 2.4 volt.
Jenis elektrolit yang digunakan pada generator ini adalah larutan basa KOH. Arus yang dapat mengalir pada generator HHO ini adalah sekitar 2 sampai 10 Ampere.
Dengan penggunaan sistem kering generator HHO yang mengandalkan sistem sirkulasi. maka dibutuhkan reservoir sebagai wadah penampung dari elektrolit dan gas HHO pada proses elektrolisis
ini. Reservoir diletakan pada posisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan generator HHO. sehingga larutan elektrolit dapat mengalir menuju generator HHO dengan mengandalkan gravitasi. Sedangkan
gas HHO yang telah dihasilkan di generator HHO karena memiliki massa jenis yang rendah akan menuju ke atas dan masuk ke dalam reservoir. Selanjutnya gas HHO ini dapat dialirkan dari reservoir
menuju ke ruang bakar ataupun bejana pengukur debit dengan posisi keluaran pada bagian atas. Induktor yang digunakan merupakan yang memiliki bentuk solenoida. Induktor dibutuhkan
dalam rangkaian ini untuk mencapai kondisi resonansi, karena sifat kapasitansi sudah ada yang berasal dari generator HHO. Pemilihan besaran induktor yang digunakan didasarkan pada besaran nilai
kapasitansi yang terukur. Bila nilai kapasitansi generator HHO tersebut tidak konsisten, maka digunakan besaran induktor 8 uH. 40 uH, dan 100 uH. Cara perhitungan untuk mencapai besaran
induktor tersebut antara lain:
Dengan: L = Besaran Induktor uH
d = Diameter Solenoid inchi n = Jumlah Putaran Solenoid
l = Panjang Solenoid inchi
F. Perancangan Gelombang PWM
Gelombang PWM dibangkitkan dengan menggunakan rangkaian IC 555.Jenis pembangkit gelombang yang digunakan adalah tipe variabel frekuensi dengan duty cycle yang tetap sehingga
mudah dalam pengaturan perubahan frekuensi.Pada rangkaian ini terdapat 2 buah variabel resistor Rp.yang pertama untuk mengubah duty cycle.dan yang kedua digunakan untuk mengubah frekuensi.
[9] [10]
[11] [12]
Berdasarkan persamaan 9. 10.dan 11 dapat terlihat bahwa nilai kapasitor berpengaruh dalam frekuensi
PWM yang
dihasilkan.Untuk memperluas
daerah frekuensi
yang dapat
terjadi.digunakanchannel selector yang terdiri dari 4 buah pilihan kapasitor.
20 Gambar 10. Generator Pulsa
http:electroschematics.com5834pulse-generator-with-555 Pada penelitian ini resistor R
1
dan R
2
bernilai sama yakni 1000Ω. Sedangkan R
p
yang digunakan memiliki ukuran 200kΩ. Kapasitor yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 470nF.
100nF. 10 nF.dan 2nF. Pada Gambar 10 ditunjukkan skema 1 buah generator PWM.untuk menghasilkan frekuensi
majemuk.dibutuhkan 2 buah generator.Frekuensi majemuk yang dihasilkan memiliki bentuk penggabungan antara frekuensi rendah dan frekuensi tinggi.Frekuensi utama yang terjadi adalah
frekuensi rendah.Pada fase on dari frekuensi rendah tersebut.terjadi gelombang kedua yakni frekuensi tinggi.Generator yang menghasilkan frekuensi rendah.pada bagian output 3 dihubungkan dengan
generator yang menghasilkan frekuensi tinggi pada kaki 4.
Gambar 11. Skema resonansi
21 Pada Gambar 11.menunjukan skema rangkaian induktor.generator HHO dan MOSFET untuk
mencapai kondisi resonansi. Gelombang PWM yang sudah dibentuk di generator HHO ditransmisikan ke transistor MOSFET pada kaki G. Sinyal kemudian dialirkan ke kaki D. ketika sinyal masukan
bersifat ON.maka antara kaki D dan kaki S terhubung.sedangkan ketika sinyal masukan bersifat OFF.maka antara kaki D dan kaki S terhubung.namun terdapat hambatan yang sangat besar sehingga
sangat sedikit arus yang mengalir. Transistor MOSFET digunakan untuk menguatkan sinyal yang dibangkitkan di generator PWM
agar sampai ke sistem resonansi.Hal ini dikarenakan arus kerja di sistem resonansi melebihi arus maksimum yang dapat ditransmisikan di IC 555
G. Uji Fungsional