30
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Perbandingan Konsentrasi KOH
Pada penelitian ini.digunakan 2 jenis konsentrasi larutan KOH.yakni0.178 M dan 0.446 M. Larutan KOH yang digunakan ini merupakan larutan elektrolit.sehingga dapat mengalirkan arus
listrik. Pada Gambar 19 dapat terlihat bahwa larutan KOH 0.446 M mampu mengalirkan arus 50 lebih tinggi dibandingkan dengan larutan KOH 0.178 M. Hal ini terjadi karena semakin tinggi
konsentrasi larutan elektrolit berimplikasi pada meningkatnya konduktivitas elektrik atau hambatan elektrik yang terjadi. Berdasarkan hukum listrik.pada tegangan yang sama.bila hambatan dalam lebih
kecil.maka arus yang mengalir lebih tinggi.
Gambar 19. Perbandingan konsentrasi larutan dengan arus yang terjadi Dampak dari peningkatan arus yang mengalir seharusnya diikuti dengan meningkatnya
produksi gas HHO yang dihasilkan, karena menurut hukum Faraday bahwa arus yang mengalir sebanding dengan kecepatan reaksi elektrolisis yang terjadi.Bila reaksi elektrolisis terjadi semakin
cepat.maka debit yang terjadi akan semakin cepat. Setelah dilakukan penelitian. dapat terlihat pada Gambar 20 bahwa pada larutan KOH 0.446 M dapat menghasilkan gas HHO 46 lebih cepat
dibandingkan dengan penggunaan larutan KOH 0.178 M. Debit digunakan sebagai parameter dalam perbandingan ini karena cukup spesifik untuk melihat perbandingan dari kecepatan reaksi yang terjadi
pada masing-masing larutan.
Gambar 20. Perbandingan konsentrasi larutan dengan debit HHO yang dihasilkan Ar
u s
am p
er e
Deb it
HHO m
l d etik
Konsentrasi KOH Molar
Konsentrasi KOH Molar 0.178 0.446
31
B. Pengujian Kinerja MOSFET
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari transistor MOSFET ketika sinyal PWM masuk melalui kaki G dan dikeluarkan melalui kaki D. Pada Gambar 19 ditunjukan fase ketika
sinyal yang dihasilkan generator PWM masuk ke kaki G sebagai input dan keluar ke kaki D sebagai output. Keluaran dari kaki D ini yang kemudian dihubungkan dengan generator HHO pada kutub
positinya.Frekuensi yang digunakan pada pengujian ini adalah 3333 Hz. Dalam Gambar 21 tersebut terlihat bahwa ketika tegangan input ke kaki G mencapai 9
volt.maka pada saat ini transistor berada dalam keadaan on.pada saat yang sama.tegangan output yang terjadi mencapai minimum.meskipun terjadi sedikit keterlambatan. Ketika transistor MOSFET dalam
keadaan on tersebut tegangan output MOSFET meningkat dari 2 volt sampai mencapai puncaknya yakni 6 volt.
Sedangkan ketika transistor MOSFET dalam keadaan off.atau input dari transistor MOSFET ini adalah 0 volt.sama seperti pada keadaan on.terjadi keterlambatan antara aksi dan reaksi yang
terjadi. Pada keadaan off ini.tegangan output dari MOSFET ini langsung melonjak sampai 18 volt.yang kemudian turun sampai tegangan 10 volt.
Gambar 21. Perbandingan tegangan input dan output mosfet
C. Kapasitansi Generator HHO