EV Istri Beban Ganda Perempuan Dalam Ranah Domestik, Publik Dan Sosial.

59 banyak hal yang dapat dijadikan bukti sejarah atas keterlibatan perempuan dalam berbagai bentuk kegiatan baik di sektor publik maupun di sektor domestik. Semua ini menunjukan bahwa Islam tidak setuju dengan prinsip bahwa perempuan secara ketat berada pada wilayah domestifikasi ida dan Hermawati, 2013:126. Sejalan dengan pemikiran feminis liberal yang menentang status quo terutama dominasi suami dalam keluarga. Menurut feminis liberal suami harus mendorong perempuan untuk bekerja di luar rumah agar subordinasi tidak terjadi dalam kehidupan berkeluarga Ida dan Hermawati, 2013:54. Selain itu kurangnya tafsir tentang isi kandungan kitab suci agamanya, menjadikan subordinasi terhadap perempuan semakin langgeng dimata masyarakat, harusnya menurut Asad, 1980:933 Al-Quran sebagai prinsip masyarakat Islam, pada dasarnya mengakui bahwa kedudukan laki-laki dan perempuan adalah sama. Hal yang hampir sama juga di katakan oleh HR 30 Tahun yang merupakan suami dari informan LR kepada peneliti: “Meskipun istri saya sama-sama mempunyai pendapatan dan bekerja seperti sekarang, biar bagaimanapun juga saya suami tetap yang paling tinggi posisinya, dan buat saya pendidikan ataupun besarnya pendapatan dia atau saya tidak mempengaruhi karena dalam Islam laki-laki lebih mendominasi dari perempuan. Meskipun zaman sudah berubah menurut saya tidak berperngaruh dimana-mana juga perempuan posisinya dibawah dari laki-laki, kalau kata orang-orang emansipasi wanita di agama juga gak ada kayagitu hanya dibuat-buat sama orang aja itu” wawancara 04 Desember 2013. Datangnya pemikiran yang telah menjadi tradisi dan tafsir keagamaan yang meletakkan posisi perempuan lebih rendah dari laki-laki, 60 antara lain adalah pengaruh kultur timur tengah yang diikuti oleh Negara Islam lain pada jaman dulu, kultur semacam itu disebagian masyarakat islam masih dipertahankan, namun di berbagai masyarakt muslim sudah tidak berlaku Faqih, 1996:132, dengan kata lain kultur patriarki yang masih dianut oleh sebagian masyrakat benar-benar ikut andil dalam melanggengkan ketidak adilan gender. Dengan menekuni persoalan- persoalan gender, ada beberapa permasalahan tafsiran keagamaan yang dianggap strategis agar segera mendapat perhatian untk dilakukan kajian. Masalah persoalan subordinasi kaum perempuan akibat penafsiran yang meletekkan kaum perempuan dalam kedudukan dan martabat yang tidak subordinatif terhadap kaum laki-laki. Padahal pada dasarnya semangat hubungan laki-laki dan perempuan dalam Islam bersifat adil equal. Oleh Karena itu subordinasi kaum perempuan merupakan suatu keyakinan yang berkembang di masyarakat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan semangat keadilan seperti beberapa ayat dalam Al- Quran, surat Al-Hujurat ayat 14 yang berbunyi: “Sesungguhnya telah aku ciptakan kalian laki-laki dan perempuan dan aku jadikan kalian berbangsa dan bersuku-suku agar kalian lebih saling mengenal; sesungguhnya yang mulia diantara kalian adalah yang paling takwa” Q.S. AL-Hujurat, Ayat 14. Masih banyak lagi ayat Al-Quran yang mendukung pandangan bahwa kaum perempuan tidaklah subordinasi terhadap kaum laki- laki,seperti at-taubah ayat 71; an-Nisa ayat 123. Selain itu pemahaman