Kondisi Demografi Kota Depok

27 Tabel.II.A.3. Data pasar Kemiri Muka Kota Depok Luas tanah

2.6 Ha Luas bangunan

1,2 Ha Jumlah Blok 6 Blok yaitu : a,b,c,d,e,f Status kepemilikan Status Quo Di bangun pada tahun 1987 Jumlah Kios 0-5 dan 6-10 524 Buka 0-5 dan 6-10 280 Tutup 0-5 dan 6-10 244 Jumlah Los 480 Buka 115 Tutup 365 Jumlah Lemparakan 672 Buka: 421 Tutup: 251 Jumlah Radius 160 Jumlah Pedagang 976 Orang Jumlah Pedagang Pakaian 35 Orang Jumlah Pedagang Pakaian Perempuan 27 Orang Jumlah Pedagang Pakaian laki-laki 8 Orang Sumber: UPT Pasar Kemiri Muka Kota Depok 28

BAB III TEMUAN DAN ANALISIS

Pada bab ini, penulis akan menjelaskan dan menggambarkan sisi kehidupan pedagang perempuan mulai dari kehidupan keluarga mereka sampai pada pola hubungan kerja yang secara tidak langsung memberikan mereka strategi dalam menjaga statusnya sebagai seorang ibu rumah tangga. Sehingga pada tulisan ini, penulis menekankan pada gambaran kehidupan dan pandangan mereka tentang dunia kerja yang digeluti, faktor pendorong mereka bekerja sebagai pedagang perempuan, peran mereka dalam keluarga serta dunia publik, dan dampak yang dialami sebagai pedagang pakaian dalam melaksanakan peran ganda mereka.

A. Motivasi Yang Mendorong Perempuan Bekerja Sebagai Pedagang

Pakaian Di Pasar Tradisional Kemiri Muka Depok. Feminis liberal menyatakan sebagaimana diungkapkan di muka, fenomena di masyarakat beranggapan bahwa perempuan tidak mampu menjalankan perannya di ranah publik dengan adanya keterbatasan intelektualitas dan keterbatasan fisik jika dibanding dengan para kaum laki- laki. Selain itu posisi perempuan di lingkungan publik tidak muncul atas kesadaran dirinya sendiri. Pandangan ini di tolak oleh feminis liberal karena tidak sesuai dengan realitas yang ada Ida dan Herawati, 2013:53. Bagi feminis liberal perempuan memiliki kemampuan rasionalitas yang sama dengan laki-laki. Hal ini dapat dilihat pada motivasi yang mendorong seorang perempuan untuk bekerja. Kebanyakan dari mereka bekerja karena atas dasar kesadaran mereka sendiri dan bukan dipaksa oleh orang lain. Pada bagian ini